INDONESIA, BANPOS – Partai Amanat Nasional (PAN) terus mendorong Menteri BUMN Erick Thohir mendapatkan tiket Cawapres. Selain menyodorkan ke PDIP, partai yang dikomandoi Zulkifli Hasan itu, juga menyodorkan Erick ke Partai Gerindra. Tujuannya satu, Erick calon tunggal Cawapres dari PAN.
Hingga kini, partai berlambang Matahari Terbit itu belum memutuskan sikap politiknya. PAN masih menjajaki 2 poros koalisi yang ada. Pertama, poros PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres. Kedua, poros Gerindra-PKB yang mengusung Prabowo sebagai Capres.
Setelah ke PDIP, PAN kini mulai melakukan pendekatan kepada poros Gerindra-PKB. Komunikasi politik antara PAN dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) itu juga makin intens. Namun, penjajakan itu, belum sampai pada putusan akhir, yakni PAN bakal bergabung dengan KKIR.
Wasekjen PAN Fikri Yasin mengatakan, partainya ingin nama Cawapres dikocok ulang bila akhirnya bergabung bersama KKIR. Apalagi, selain PAN, Golkar juga dikabarkan juga akan bergabung bersama KKIR.
“Harapan kami, setelah koalisi empat partai ini terwujud, maka semuanya dibicarakan ulang. Termasuk soal siapa Cawapres,” kata Wasekjen PAN Fikri Yasin, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Dalam proses kocok ulang ini, lanjutnya, setiap anggota koalisi boleh mengajukan Cawapres. Namun, keputusan akhir akan diserahkan kepada Prabowo sebagai Capres.
“Figur Cawapres itu tergantung Capresnya. Nanti Capresnya didampingi dengan siapa yang paling cocok dengannya,” katanya.
Lalu siapa Cawapres yang diajukan PAN? Kata dia, PAN hanya mengusulkan calon tunggal sebagai Cawapres, yaitu Erick Thohir. “Kalau dari PAN kami fokus mengusulkan Erick Thohir untuk Cawapres,” ucapnya.
Terkait sikap PKB yang menganggap PAN sebagai orang ketiga, Fikri menanggapinya dengan santai. “Kami hormati sikap PKB, karena PKB yang lebih dulu koalisi dengan Gerindra,” ucap Fikri.
Selain merapat ke Gerindra, PAN sebelumnya juga melakukan pendekatan dengan PDIP. Pertemuan antara Ketum PAN Zulkifli Hasan dengan Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri sudah berlangsung beberapa pekan lalu. Kepada Mega, Zulkifli tak ragu-ragu menyodorkan nama Erick untuk menjadi pendamping Ganjar Pranowo.
Meskipun belum ada jawaban dari Mega, hubungan PAN dengan PDIP masih terjalin baik. Terbukti, dalam puncak peringatan Bulan Bung Karno (BBK) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu (24/6), Zulkifli bersama beberapa pengurus DPP PAN hadir.
Sekjen PAN Eddy Soeparno mengatakan, partainya memang belum menentukan sikap soal koalisi. Kata dia, pada saatnya nanti, PAN akan mendeklarasikan dukungan ke salah satu Capres. Namun kata Eddy, kemana pun PAN berlabuh, Erick Thohir harus dijadikan sebagai Cawapres. “Kami berharap Pak Erick Thohir dipilih sebagai Cawapresnya,” kata Eddy.
Wakil Ketua PAN Viva Yoga Mauladi optimis proposal Erick sebagai Cawapres bakal tembus. Soalnya, Erick punya modal yang baik dari faktor elektabilitas dan akseptabilitas. Gebrakan Erick yang baru sebentar di PSSI sudah banyak terlihat hasilnya.
Apa tanggapan PKB? Wasekjen PKB Syaiful Huda tak rela jika posisi Cawapres Prabowo diserahkan ke Erick. Kata dia, wacana Erick Cawapres masih sebatas keinginan PAN. Soalnya, sampai saat ini belum ada komunikasi antara PKB dan PAN.
Huda pun meminta PAN menghormati perjalanan PKB dan Gerindra yang telah lebih dulu membangun koalisi tersebut. “Silakan PAN bergabung, tapi harus menghormati Capres-Cawapres kami,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) menilai keputusan PAN yang ngotot sodorkan Erick sebagai Cawapres sudah tepat. Sebab, Erick merupakan figur tokoh yang ideal untuk didorong menjadi Cawapres.
Menurutnya, Erick mampu menjadi Cawapres yang dapat mewakili kalangan muda. Terlebih, lanjut dia, Erick Thohir yang juga merupakan tokoh non partai, tapi dengan segudang pengalaman.
“Saya pikir, Erick cocok dan bisa mendongkrak kemenangan Prabowo di Pilpres 2024,” pungkasnya. (RMID)