Tag: Festival Layang-Layang

  • Tim Karya Mandiri Juara Festival Layang-layang

    Tim Karya Mandiri Juara Festival Layang-layang

    PANDEGLANG, BANPOS – Tim Karya Mandiri yang berasal dari Kampung Cirukap, Desa Kubang Kondang, Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang, berhasil menjadi juara dalam festival layang-layang yang digelar oleh Forum Pemuda Kampung Pasir Koer, Desa Kubang Kondang, Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang, yang digelar sejak 22-23 Oktober 2023.

    Tim karya mandiri berhasil meraih hadiah utama yakni satu ekor kambing, sedangkan untuk peringkat kedua pada festival layang-layang ini, berhasil diraih oleh tim Barenol Balap yang berasal dari Kampung Pasir Picung, Desa Kubang Kondang, Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang dan mendapatkan hadiah dua ekor ayam.

    Juara ketiga berhasil disabet oleh Tim Boros Alamat yang berasal dari Desa Idaman, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang dan hanya mendapatkan uang tunai.

    Ketua pelaksana Festival Layang-layang yang juga owner Toko Orok Pampers, Fajar Maulana mengatakan, festival layang-layang yang digelarnya tersebut diikuti oleh 150 peserta dan dilaksanakan selama dua hari.

    “Alhamdulillah hari ini final dan pemenangnya sudah kami putuskan yakni Juara 1 Tim Karya Mandiri Dari Kampung Cirukap, untuk juara 2 dari tim beronol balap Pasar Picung dan

    juara 3 dari tim boros alamat dar tongkol desa idaman,” kata Fajar kepada wartawan.

    Ketua Pemuda Desa Kubang Kondang, Iwan Kurniawan mengatakan, bahwa pihaknya mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga acara festival layang-layang bisa terselenggara dengan sukses.

    “Tentunya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga festival layang-layang bisa berjalan secara meriah,” ucapnya.

    Sementara itu, Kepala Desa Kubang Kondang, Egis Ferli mengatakan, Festival Layang-layang yang digelar oleh forum pemuda Kampung Pasir Koer ini, patut diapresiasi dan dijadikan rutinitas untuk kedepannya.

    Karena, dengan adanya kegiatan tersebut menjadi destinasi baru atau hiburan warga. Bahkan bisa membantu UMKM untuk bisa berjualan di sekitar acara.

    “Tentunya ini sangat positif dan masyarakat sekitar sangat diuntungkan. Karena, masyarakat bisa berjualan dan mendapatkan pendapatan baru,” ungkapnya.(dhe/PBN)

  • Festival Layangan Musim Kemarau di Pantai Wisata Danau Talanca

    Festival Layangan Musim Kemarau di Pantai Wisata Danau Talanca

    MALINGPING, BANPOS – Ratusan layangan bebagai jenis hadir memeriahkan festival layang-layang yang digelar di danau wisata Talanca, Desa Cilangkahan. Festival selama dua hari itu sebagai ajang hiburan dan silaturahim warga di saat musim kemarau, sekaligus bagian dari agenda peringatan HUT RI ke-78.

    Kepala Desa (Kades) Cilangkahan, Yosa Fairuz Rohmi, mengaku bangga penyelenggaraan festival layang-layang tersebut mampu menyedot banyak peserta dan pengunjung.

    ”Saya bangga, festival layang-layang setingkat desa ini bisa berlangsung dengan lancar dan dalam acara ini juga bisa menjalin silaturahmi antar warga, khususnya Desa Cilangkahan. Selain itu, festival layangan ini bisa diadakan ke depannya setiap tahun,” ungkap Yosa kepada BANPOS, Senin (4/9).

    Selain itu, terang Kades, festival layang-layang ini bisa membuka peluang bagi Desa Cilangkahan untuk menjadikanya sebagai daya tarik wisata Danau dan Pantai Talanca.

    ”Momen ini akan terus kita selenggarakan, karena mendorong kreativitas warga juga, dan bisa menjadi potensi daya tarik wisata di desa kami. Bayangkan dengan event ini, pengunjung dari berbagai tempat berdatangan, para penjual makanan dan cemilan pun ramai, dan ini peluang bagi peningkatan ekonomi usaha warga juga,” kata Yosa.

    Tambahnya lagi, penggemar layangan bisa terlokalisasi di suatu tempat yang aman, yaitu lapangan
    rumput yang jauh dari keramaian. Sehingga, tidak menggangu ketertiban umum. “Masyarakat penyuka
    main layangan terlihat tertib, tidak liar, jauh dari jaringan listrik dan nyaman,”ungkapnya.

    Dalam festival yang ditonton kurang lebih seribuan warga tersebut, diikuti sekitar 52 peserta yang mengikuti empat ajang yang dilombakan. Setiap pendaftar dikenakan registrasi Rp25 ribu dengan bonus 2 botol minuman air mineral plus cemilan. Dan setiap peserta dua orang, yaitu penerbang dan asistennya. Adapun hadiah bagi juara adalah door prize dan uang saku.

    Sementara, Ketua Karang Taruna Desa Cilangkahan, Irfan Amiludin, menjelaskan bahwa festival itu
    sebagai bagian agenda HUT RI dengan hiburan berkreasi dan juga silaturahmi antar warga.

    ”Ini salah satu kreasi tradisional warga, bagian dari agenda memeriahkan HUT RI. Di sini warga dituntut berkreasi membuat layangan sendiri. Dan alhamdulillah pengunjungnya membludak, bahkan peserta festival ada yang datang dari luar desa,” ujar Irfan.

    Ditambahkannya, festival itu bisa memberikan dampak positif ekonomi bagi masyarakat desa. Jelas Irfan lagi, festival tersebut dilombakan dengan berbagai kategori.

    ”Dengan festival ini diharapkan turut berkontribusi dalam membina kreativitas dan ekonomi warga. Di sini tidak dilombakan adu putus benang, karena itu mengundang kerawanan. Tapi di sini kita lombakan empat kategori, yaitu karya kerapihan, keunikan layangan, tatacara menerbangkan dan durasi terbang. Insyaallah ke depan kita bisa lebih profesional lagi dalam open terbuka,” terangnya. (WDO/DZH)