Tag: Front Pembela Islam

  • Soal Pemanggilan HRS, FPUIB Layangkan Nota Keberatan

    Soal Pemanggilan HRS, FPUIB Layangkan Nota Keberatan

    SERANG, BANPOS – Forum Persaudaraan Ummat Islam Banten (FPUIB) melayangkan nota keberatan kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) melalui Polres Serang Kota, terkait upaya pemanggilan Habib Rizieq Shihab (HRS) oleh Polda Metro Jaya.

    Mereka menilai bahwa pemanggilan HRS oleh Polda Metro Jaya merupakan penegakkan hukum yang tebang pilih. Maka dari itu, mereka meminta agar pihak Kepolisian dapat menarik kembali surat pemanggilan terhadap HRS itu.

    Demikian disampaikan oleh Ketua FPUIB, Zainal Arifin, dalam rilis yang diterima BANPOS. Dalam rilis tersebut, Zainal meminta kepada Kapolres Serang Kota untuk dapat meneruskan nota keberatan yang dilayangkan oleh FPUIB, kepada Kapolri.

    “Kami atas nama tokoh agama, jawara, paguron, Pimpinan Pondok Pesantren dan tokoh Organisasi Kemasyarakatan yang tergabung dalam FPUIB, memohon kepada Bapak Kapolres Serang Kota untuk dapat menyampaikan Nota Keberatankami kepada Bapak Kapolri,” tulisnya dalam rilis tersebut, Selasa (1/12).

    Adapun keberatan yang dimaksud oleh FPUIB yakni terkait dengan pemanggilan HRS oleh Polda Metro Jaya. Mereka keberatan dan meminta agar surat pemanggilan itu segera ditarik kembali.

    “Umat Islam yang berada di Provinsi Banten khususnya di Kota Serang, merasa keberatan dengan adanya pemanggilan terhadap Imam Besar Al Habib Muhammad Rizieq Syihab oleh Polda Metro Jaya dan memohon kepada pihak Polda Metro Jaya untuk dapat menarik kembali surat Pemanggilan tersebut,” tuturnya.

    Selain itu, ia mempertegas bahwa pihaknya mendukung penegakkan hukum di Indonesia yang adil dan tidak tebang pilih. “Mendukung penegakan hukum di indonesia secara adil dan tidak tebang pilih serta bermartabat,” tandasnya. (DZH)

  • Aparat Hukum Disebut Dalang di Balik Banner HRS Bukan Keturunan Nabi

    Aparat Hukum Disebut Dalang di Balik Banner HRS Bukan Keturunan Nabi

    SERANG, BANPOS – Beredar video klarifikasi dari Ketua Umum DPP LAPBAS, Tubagus Endang, yang menyatakan bahwa banner bertuliskan Habib Rizieq Shihab (HRS) bukanlah keturunan nabi dan pemecah belah persatuan umat, diberikan oleh aparat hukum.

    Dalam video yang diterima BANPOS, ia membenarkan bahwa anggotanya lah yang memegang banner itu. Akan tetapi, bukan pihaknya yang membuat banner tersebut.

    “Dan itu pun tulisan, bukan LAPBAS yah. Jadi yang megangin LAPBAS betul, tapi aparat hukum yang ngasih yah. Jangan salah paham,” ujarnya yang didampingi oleh beberapa anggota LAPBAS, Jumat (20/11).

    Menurutnya, keberadaan LAPBAS bukan untuk mencegah dan melarang kehadiran HRS ke Banten. Akan tetapi pihaknya hanya menjaga ketertiban dan keamanan Indonesia, khususnya Banten.

    “Mau kunjung kemana, silahkan yah. LAPBAS mengamankan kemanan dan stabilitas, khususnya di Banten umumnya di Indonesia yah,” ucapnya.

    Klarifikasi tersebut pun ditutup dengan deklarasi yang dipimpin oleh salah satu anggota LAPBAS. Deklarasi tersebut menegaskan bahwa mereka tidak menolak kehadiran HRS.

    “Kami tidak menolak kedatangan bapak Habib Rizieq Shihab, Ketua FPI seluruh Indonesia. LAPBAS sekali lagi, tidak menolak. Hanya mengamankan kondusifitas di daerah Banten,” jelas orang itu.

    Sementara itu, BANPOS berupaya melakukan konfirmasi kepada Kapolres Serang Kota, AKBP Yunus Hadith Pranoto. Namun sebanyak tiga kali BANPOS melakukan panggilan telepon, tidak kunjung direspon. (DZH)

  • Anggotanya Bawa Banner HRS Bukan Keturunan Nabi, Sekjen LAPBAS Angkat Bicara

    Anggotanya Bawa Banner HRS Bukan Keturunan Nabi, Sekjen LAPBAS Angkat Bicara

    SERANG, BANPOS – Sekjen DPP Laskar Pendekar Banten Sejati (LAPBAS), Sunjana, angkat bicara terkait anggotanya yang membawa banner bertuliskan Habib Rizieq Shihab (HRS) bukan keturunan nabi dan pemecah belah bangsa.

    Menurut Sunjana, adanya banner tersebut dalam aksi unjuk rasa di Alun-alun Barat Kota Serang merupakan tindakan dari oknum, dan tidak diketahui oleh para pimpinan DPP LAPBAS.

    “Perlu saya klarifikasi nih. Saya selaku Sekjen DPP LAPBAS, dan jajaran dari DPD tidak tahu sama sekali atas kejadian tadi. Kami tidak tahu siapa itu yang buat. Kalau bicara oknum, ya itu oknum,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (20/11).

    Ia mengatakan, LAPBAS secara kelembagaan mendukung dan mencintai ulama, apalagi keturunan Nabi Muhammad SAW. Termasuk, LAPBAS juga mendukung kedatangan HRS ke Provinsi Banten.

    “Dengan catatan, sesuai protokol kesehatan dan kondusif. Jaga kondusifitas Banten, jaga keamanan Banten ini,” ungkapnya.

    Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Ketua Umum DPP LAPBAS, agar segera membuat klarifikasi dan meminta maaf atas kejadian tersebut.

    “Saya sudah ngomong dengan pak Ketum juga, agar segera meminta maaf kalau kita memang salah. Maka kami melakukan klarifikasi kali ini,” tandasnya. (DZH)

  • LUIB Tantang Mubahalah Orang Yang Sebut HRS Bukan Keturunan Nabi

    LUIB Tantang Mubahalah Orang Yang Sebut HRS Bukan Keturunan Nabi

    SERANG, BANPOS – Sejumlah elemen organisasi Islam merespon pernyataan dari massa aksi diduga ormas LAPBAS yang menyatakan Habib Rizieq Shihab (HRS) bukan keturunan nabi dan pemecah bangsa. Bahkan mereka siap untuk bermubahalah, untuk membuktikan bahwa HRS adalah keturunan nabi.

    Menurut Panglima Laskar Umat Islam Banten (LUIB), Riki Yakub, terkait tudingan bahwa HRS bukan keturunan Nabi Muhammad SAW telah dibantah langsung oleh Rabithah Alawiyah, lembaga yang menaungi WNI keturunan Arab dan keturunan Nabi Muhammad SAW.

    “Bersumpah Demi Allah, berdasarkan keterangan resmi Robithoh Alawiyin bahwa IB HRS itu keturunan Nabi Muhammad SAW, & kami siap sumpah mubahalah dengan orang-orang yang mengingkarinya,” tulisnya dalam pernyataan sikap yang diterima BANPOS, Jumat (20/11).

    Ia mengatakan, umat Islam di Provinsi Banten sangat senang dengan wacana kedatangan HRS ke Provinsi Banten. Bahkan, mereka siap menjemput, mengawal dan menghadiri kegiatan yang dilangsungkan oleh HRS.

    “Kami menolak dan mengecam pernyataan ormas-ormas tersebut yang menyatakan IB HRS pemecah belah persatuan umat. Karena faktanya, IB HRS pemersatu umat dan sangat mencintai agama, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tuturnya.

    Ia menegaskan, Banten merupakan daerah yang dipenuhi oleh jawara yang cinta ulama. Oleh karena itu, ia mengecam segala tindakan yang merendahkan keturunan nabi dan ulama.

    “Oleh karena itu, kepada siapapun jangan coba-coba meremehkan, merendahkan ulama apalagi ulama sekaligus keturunan Rosulullah SAW yang kita semua menghrapkan syafaatnya kelak di hari kiamat,” tegasnya.

    Sebelumnya, ratusan anggota organisasi masyarakat dan pendekar menggelar unjuk rasa, menolak rencana kehadiran pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS), ke Provinsi Banten. Organisasi tersebut terdiri dari Banser, LAPBAS dan Jalak Banten.

    Dalam aksi tersebut,terdapat barisan massa aksi yang diduga merupakan barisan dari LAPBAS, membentangkan spanduk bertuliskan ‘Tolak Rizieq Shihab ke Banten. Bukan Habib Bukan Keturunan Rasul’. Namun tak lama kemudian, spanduk tersebut dilipat oleh mereka. (DZH)

  • Sekelompok Pemuda ‘Sakti’ Tembus Keamanan Polisi, Bikin Aksi Tolak HRS Jadi Ricuh

    Sekelompok Pemuda ‘Sakti’ Tembus Keamanan Polisi, Bikin Aksi Tolak HRS Jadi Ricuh

    SERANG, BANPOS – Aksi tolak kedatangan Habib Rizieq Shihab (HRS) ke Provinsi Banten berujung ricuh. Hal tersebut dikarenakan terdapat sekelompok pemuda, yang membakar dua ban bekas serta beberapa spanduk penyambutan HRS di belakang barisan massa aksi.

    Pantauan BANPOS, sekitar 5 pemuda tersebut mulanya dengan santai membakar ban bekas dan banner di belakang massa aksi, saat perwakilan dari ormas LAPBAS sedang berorasi.

    Terlihat ada beberapa polisi dari satuan Intel yang menghalangi para pemuda dalam membakar banner. Setelah ditanya siapa yang menyuruh membakar ban dan banner, para pemuda itu pun pergi ke gerbang barat Alun-alun Barat dengan berjalan santai.

    Saat BANPOS berupaya mewawancarai para pemuda tersebut, pihak kepolisian langsung menahan satu orang pemuda. Pemuda tersebut digiring oleh polisi ke mobil yang berada di gerbang selatan Alun-alun Barat.

    Selang beberapa menit kemudian, terdapat satu orang pemuda yang kembali ditangkap. Bedanya, pemuda tersebut dalam kondisi babak belur. Terlihat darah keluar dari hidungnya.

    Ia terus menerus mempertanyakan alasan dirinya ditangkap. “Saya kenapa? Jangan pakai kekerasan dong,” teriaknya.

    Namun pihak kepolisian tetap menggelandangnya ke mobil untuk dibawa ke Mapolres Serang Kota.

    Kabag Ops Polres Serang Kota, AKP Yudha Hermawan, mengatakan bahwa dua orang yang ditahan pihaknya, merupakan orang yang berasal dari luar massa aksi. Mereka ditahan lantaran membakar ban dan spanduk.

    “Sekarang sedang didalami, apa motivasinya. Apa tujuannya. Karena kalau dari massa aksi, tidak ada yang membawa ban dan ada aksi bakar-bakarannya. Polisi akan melakukan penyelidikan supaya jelas,,” ujarnya, Jumat (20/11).

    Ia menuturkan, para pemuda tersebut datang dari luar Alun-alun. Mulanya mereka mengira para pemuda tersebut merupakan warga yang ingin menonton jalannya aksi. Namun ternyata, para pemuda itu malah membakar ban dan banner.

    “Kami masih dalami apakah itu spontanitas dari mereka atau ada rencana lainnya,” ucapnya.

    Saat ditanya bagaimana bisa para pemuda tersebut lolos membawa ban ke dalam area aksi, Yudha mengaku bingung. Sebab menurut dia, pihaknya telah menyisir sekitar Alun-alun untuk memastikan keamanan.

    “Yah kemungkinan demikian (dibawa dari luar). Tadi tiba-tiba sudah ada. Saya sudah keliling cek semuanya. Sudah kasih arahan kepada anggota, sudah kasih imbauan kepada massa. Tiba-tiba ada yang masuk,” tandasnya. (DZH)

  • Sebut Bukan Keturunan Nabi, Ratusan Anggota Ormas Tolak HRS ke Banten

    Sebut Bukan Keturunan Nabi, Ratusan Anggota Ormas Tolak HRS ke Banten

    SERANG, BANPOS – Ratusan anggota organisasi masyarakat dan pendekar menggelar unjuk rasa, menolak rencana kehadiran pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS), ke Provinsi Banten. Organisasi tersebut terdiri dari Banser, LAPBAS dan Jalak Banten.

    Dalam aksi tersebut,terdapat barisan massa aksi yang diduga merupakan barisan dari LAPBAS, membentangkan spanduk bertuliskan ‘Tolak Rizieq Shihab ke Banten. Bukan Habib Bukan Keturunan Rasul’. Namun tak lama kemudian, spanduk tersebut dilipat oleh mereka.

    Ketua Banser Provinsi Banten yang juga juru bicara aliansi, Rois Malik, saat diwawancara di sela aksi terkait dengan spanduk tersebut mengaku tidak mau berkomentar. Sebab menurutnya, spanduk tersebut bukan kesepakatan dari aliansi pihaknya.

    “Wallahualam. Saya menghargai yang membawa spanduk, tapi saya tidak mau komen terhadap hal itu. Saya tidak berurusan dengan spanduk itu,” ujarnya saat dikonfirmasi awak media, Jumat (20/11).

    Bahkan, ia membantah bahwa aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh aliansi tersebut merupakan upaya untuk menolak kehadiran HRS ke Banten. Ia mengklaim bahwa aksi tersebut untuk menegaskan bahwa Islam adalah agama yang damai.

    “Saya tidah tahu. Saya tidak komen dengan Habib Rizieq. Yang penting mari mssyarakat Banten kita beragama dengan damai, dengan santun, itu saja,” tandasnya. (DZH)