JAKARTA,BANPOS – Wakil Indonesia dari sektor ganda campuran Indonesia tak tersisa di ajang Korea Open 2023. Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti terhenti pada babak 16 besar.
Dejan/Gloria takluk atas Seo Seung-jae/Chae Yu-jung (Korea Selatan) pada pertandingan di Jinnam Stadium, Yeosu, Korea Selatan, Kamis (20/7/2023). Seo Seung-jae/Chae Yu-jung memastikan kemenangan dengan skor 21-14, 20-22, 21-11.
“Tetap bersyukur walau hasilnya bukan yang kami inginkan. Saya hari ini bermain kurang all out, kurang memuaskan tapi saya sudah berusaha sebaik mungkin untuk keluar dari tekanan tapi ini hasilnya,” jelas Gloria Emanuelle Widjaja.
“Di gim kedua kami bermain lebih fokus, lebih safe bolanya dan bisa lebih kontrol pola permainan. Saya juga coba menenangkan diri saya, menenangkan Dejan dan menenangkan keadaan,” katanya.
“Sayang di gim ketiga, fokus saya hilang lagi, saya tidak bisa keluar dari tekanan diri sendiri akhirnya banyak melakukan kesalahan. Lawan pun langsung bisa dapat momentumnya sedangkan kami bermain di bawah tekanan,” jelas Gloria.
Senada, Dejan Ferdinansyah menjelaskan lawan memang bermain bagus.
“Kami harus lebih meningkatkan fokus, harus lebih siap dengan pola apapun yang diterapkan lawan. Setelah ini kami akan evaluasi dengan pelatih apa yang harus ditingkatkan atau diperbaiki untuk turnamen selanjutnya,” tutupnya.
Sementara itu, Langkah Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti juga terhenti di babak 16 besar Korea Open 2023. Mereka dikalahkan pasangan nomor satu dunia, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, dua gim langsung dengan skor 16-21, 17-21.
“Kami selalu belajar lebih baik di setiap pertemuan melawan siapapun. Hari ini dibandingkan saat pertemuan di Dubai lalu, kami bisa meladeni permainan mereka tapi memang belum cukup,” kata Praveen.
Kami sedang berusaha mengejar mereka, kembali ke level atas. Tadi pun kami di gim pertama maupun kedua sampai di poin 15an sebenarnya kami sudah bisa mengimbangi.
“Tapi setelah itu mereka cepat sekali mengganti pola dan kami agak terlambat membaca itu. Ini jadi catatan kami ke depan. Masih ada waktu untuk memperbaiki jelang Jepang Open minggu depan,” jelasnya.
Sementara Melati Daeva Oktavianti menyoroti kegagalan di ajang Korea Open 2023 karena tidak ada pelatih yang mendampingi.
“Tidak ada pelatih memang berpengaruh tapi tadi kami siasati dengan terus komunikasi saja. Saya sama Jordan saling mengingatkan terus karena kami harus siap dengan keadaan apapun,” jelas Melati.
Dapat bye di babak 32 besar kemarin ada untung dan ruginya juga. Untungnya ke babak 16 besar tanpa bertanding tapi ruginya tadi kami masih harus meraba kondisi lapangan, arah angin dan sebagainya. (RMID)