LEBAK, BANPOS – Selama Ramadan, sudah dua kali distribusi air PDAM Tirta Multatuli Lebak tidak ngalir ke rumah warga yang menjadi pelanggan, sehingga aktivitas ibadah masyarakat di bulan Ramadan sedikit terganggu.
Kondisi itu dikeluhkan pelanggan PDAM Tirta Multatuli di Kampung Cempa, Desa Cilangkap, Kecamatan Kalanganyar.
Supriatman mengungkapkan, selama Ramadan ini, sudah dua kali distribusi air PDAM tidak ngalir ke rumah warga, sehingga mengganggu aktivitas ibadah masyarakat di bulan suci Ramadan.
Air bersih dari instalasi PDAM jelas Supriatman, tidak mengalir sejak Sabtu dini hari. Sampai sekarang, air PDAM masih mati. Padahal saat ini masyarakat begitu membutuhkan air bersih untuk keperluan memasak, mencuci, mandi, dan bersuci.
“Tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu dari PDAM terkait gangguan distribusi air bersih ke pelanggan,” kata Supriatman di rumahnya, Sabtu (9/5).
Pelanggan PDAM meminta kepada manajemen PDAM Tirta Multatuli untuk memberikan penjelasan mengenai gangguan pelayanan. Terpenting, distribusi air PDAM kembali lancar, sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk memasak, mencuci, dan berwudhu.
“Sekarang, piring-piring dan alat masak menumpuk. Bahkan, untuk mandi kita gunakan air galon,” jelasnya.
Persoalan gangguan distribusi air bersih, lanjutnya, sudah sering disampaikan masyarakat di wilayah perkotaan. Bahkan, beberapa pelanggan di wilayah Rangkasbitung sudah lama tidak menikmati air PDAM akibat pompa air di instalasi pengolahan air bersih di Pabuaran rusak.
Direktur Perusahaan Air Minum (PDAM) Tirta Multatuli Lebak, Oya Masri belum lama ini kepada BANPOS mengatakan, dua pompa air di sumur intake Pabuaran mengalami kerusakan (jebol). Akibatnya distribusi air bersih ke rumah-rumah pelanggan mengalami hambatan.
“Iya ada pergiliran distribusi, karena ada dua pompa distribusinya lagi ada trable (jebol), lagi diperbaiki. Di sumur intake Pabuaran,” katanya.(CR-01/PBN)