Tag: Ganjar Pranowo

  • Lawan Siapa Saja, Prabowo Unggul

    Lawan Siapa Saja, Prabowo Unggul

    JAKARTA, BANPOS – Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei nasional terbarunya dan menyebut bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto unggul di putaran kedua, baik jika berhadapan dengan Ganjar Pranowo ataupun Anies Baswedan.

    “Kalau di putaran kedua itu dengan simulasi seperti ini, peluangnya yang lebih besar untuk menang untuk sementara ini adalah Prabowo Subianto karena berhadapan dengan Anies, Prabowo menang, berhadapan dengan Ganjar juga menang,” papar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat memaparkan hasil survei yang dipantau secara daring dari Jakarta, Rabu.

    Djayadi mengatakan apabila Prabowo berhadapan dengan Anies, maka Prabowo unggul dengan 50,2 persen, sementara Anies hanya 26 persen. Di sisi lain, sebanyak 23,8 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab atas simulasi tersebut.

    Kemudian, jika Prabowo berhadapan dengan Ganjar, Ketua Umum Partai Gerindra itu juga unggul dengan 45,7 persen suara. Sementara itu, Ganjar mendapat 34,4 persen suara dan 19,9 persen lainnya menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

    “Kalau yang masuk ke putaran kedua adalah Anies dan Ganjar, unggulnya cukup signifikan. Ganjar 47,6 persen, Anies 33,1 persen. Berarti unggulnya sekitar 14 persen,” papar Djayadi.

    Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Prabowo unggul head to head atas Anies dan Ganjar disebabkan adanya perpindahan dukungan.

    “Kalau yang bertarung Anies dan Ganjar, maka pemilih Prabowo lebih banyak pindah ke Ganjar. Pemilih Prabowo yang pindah ke Ganjar 46 persen (45,8 persen, red.), yang pindah ke Anies 33,1 persen,” jelas dia.

    Apabila Anies berhadapan dengan Prabowo, sebanyak 51,5 persen pemilih Ganjar pindah ke Prabowo dan 14,2 persen berpindah ke Anies. Lalu, jika Ganjar bertarung dengan Prabowo, maka 49,5 persen basis Anies pindah ke Prabowo dan 16,8 persen ke Ganjar.

    “Itulah yang menyebabkan kemudian Prabowo unggul terhadap Ganjar kalau mereka berhadapan di putaran kedua,” imbuhnya.

    Survei nasional LSI ini dilakukan pada 18–20 September 2023. Target populasi survei adalah warga negara Indonesia usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki ponsel.

    Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD), yaitu teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Sebanyak 1206 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.

    LSI menyebut wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. Sementara itu, margin of error survei diperkirakan plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.(PBN/ANT)

  • Silahturahmi Ke Rumah Ceu Popong, Ganjar Pranowo

    Silahturahmi Ke Rumah Ceu Popong, Ganjar Pranowo

    JAWA BARAT, BANPOS – Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo mengunjungi kediamanan salah satu tokoh Sunda Popong Otje Djundjunan atau yang akrab disapa Ceu Popong di Jalan Cipaganti, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (4/10).

    Adapun kedatangan Ganjar ke rumah Ceu Popong dalam rangka melakukan silahturahmi. Ketika datang, Ganjar langsung disambut meriah oleh Ceu Popong.

    Ganjar diajak berkeliling ke dalam rumahnya, seperti melihat foto-foto keluarga, lalu diajak juga melihat penghargaan yang diterima oleh Ceu Popong. Setelah itu, kedunya saling berbincang-bincang beragam hal.

    “Saya diterima sangat ramah, menyenangkan dengan suasana ya seperti ibu saya, dengan tentu suasana ini jarang kita dapatkan. Maka hari ini saya merasa seperti datang kepada saudara, seperti datang kepada ibu saya. Terima kasih Ceu Popong,” kata Ganjar usai bertemu Ceu Popong.

    Tak hanya mendapatkan sambutan yang ramah, Ganjar juga diberikan wejangan dari Ceu Popong. Misalnya terkait filsofis kepemimpinan, kontestasi politik hingga kandidasi yang disebut sudah ditakdirkan jalannya.

    “Ini sejarah dan hari ini saya mendapatkan banyak sekali pencerahan, satu yang sangat filosofis adalah soal pimpinan, kontestasi politik, kandidasi itu sudah ada garis tangannya, sudah ada takdirnya,”

    Ia mengatakan, sebagai manusia selalu menjalankan ikhtiar walaupun garis takdir sudah ditentukan. Termasuk juga mengenai pencapresannya di Pilpres 2024 nanti.

    “Tapi namanya manusia wajib hukumnya berikhtiar, itu sesuatu yang dalam pas dengan apa yang saya rasakan,” ungkap Ganjar.

    Ganjar juga tak menampik jika banyak belajar dari sosok Ceu Popong lantaran kegigihannya yang selalu membela rakyat dengan mengedepankan nilai persatuan dan kesatuan, tanpa membedakan golongan-golongan.

    “Tapi saya belajar dari beliau sebagai orang perempuan sunda yang punya kegigihan membela rakyat, nilai persatuan yang beliau dengungkan, merangkul semua golongan dan nasionalisme sangat luar biasa,” ujarnya.

    Sementara itu, Ceu Popong menyampaikan pesan kepada Ganjar untuk selalu berikhtiar, termasuk juga sebagai capres dan akan bertarung di Pilpres 2024.

    “Ceu Popong selalu mengatakan ke semua, ya kan segala macam (ada) garis tangan. Tapi dengan catatan, ikhtiar mah wajib, kita harus menyambut baik karena sedang berikhtiar,” ungkap Ceu Popong.

    Ceu Popong menekankan dirinya selalu mendoakan yang terbaik bagi Ganjar Pranowo. Kemudian ia mengingatkan kepada Ganjar untuk selalu berusaha di dalam meraih mimpinya yakni menjadi Presiden RI.

    “Mendoakan mana yang terbaik untuk beliau, kata maha kuasa tapi ikhtiar mah wajib. Jadi jangan mimpi kita akan menemukan orang yang sempurna, nah tapi yang penting berusaha,” tandas Ceu Popong. (RMID)

    Berita Ini Telah Terbit Di https://rm.id/baca-berita/nasional/191131/silahturahmi-ke-rumah-ceu-popong-ganjar-pranowo-saya-dapat-banyak-pencerahan

  • Megawati: Ganjar Prioritaskan Kedaulatan Pangan

    Megawati: Ganjar Prioritaskan Kedaulatan Pangan

    JAKARTA, BANPOS – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menginstruksikan kader dan simpatisan agar semangat serta solid untuk memenangkan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

    Megawati memastikan, Ganjar Pranowo akan memprioritaskan kesejahteraan petani dan nelayan dalam memimpin Indonesia nantinya.

    Hal tersebut disampaikan pada penutupan Rakernas IV PDI Perjuangan, di JiExpo Kemayoran, Minggu (1/10).

    “Persoalan pangan harus diselesaikan secara komprehensif dengan mengedepankan kesejahteraan petani dan nelayan,” ujar Megawati.

    Kedaulatan pangan merupakan bagian dari perjuangan ideologis pembebasan PDI Perjuangan yang diimplementasikan melalui kebijakan oleh Ganjar Pranowo saat memimpin Indonesia.

    “PDI Perjuangan memastikan untuk terus mengawal upaya terwujudnya kedaulatan pangan yang diterjemahkan oleh Ganjar Pranowo saat menjadi Presiden Indonesia,” lanjut Megawati.

    Mengingat pentingnya pengelolaan pangan, Megawati menegaskan, semua pihak harus berperan aktif memenangkan Ganjar Pranowo agar perjuangan ideologis tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.

    “Pemilu merupakan wadah menentukan arah pembangunan Bangsa Indonesia. Apabila kedaulatan pangan dapat segera diupayakan bersama, maka memenangkan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 adalah sebuah kewajiban,” tegasnya.

    Anak Megawati, M Prananda Prabowo mengatakan bahwa soliditas tiga pilar partai menunjukkan kekompakan menuju Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

    Hal itu disampaikan Nanan, sapaan akrabnya di area Rakernas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu.

    “Melalui agenda rakernas ini, PDI Perjuangan juga menunjukkan soliditas Partai menghadapi Pemilu 2024,” ujar Nanan saat mengendarai boogie car.

    Menurutnya, berbagai arahan yang disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi perhatian utama peserta termasuk soal menjaga kedisiplinan, spirit gotong royong serta bekerja dengan turun ke bawah, ke akar rumput.

    “Termasuk menekankan persoalan pangan merupakan hal yang sangat penting,” katanya.

    Dia mengungkapkan kehadiran ribuan petani dan pameran pangan wujud komitmen partai, karena persoalan pangan sangat penting. Sehingga di agenda besar, PDI Perjuangan selalu memilih tema yang spesifik.

    “Selama Rakernas IV, Ibu Ketua Umum dua kali berkunjung ke pameran pangan. Hari pertama bersama Pak Jokowi dan capres Ganjar Pranowo. Hari kedua juga kembali meninjau dan berdialog dengan penjaga stan di arena pameran pangan,” tambah Nanan.

    Selain itu, momen penyerahan bibit padi oleh petani kepada Megawati, Presiden Jokowi dan capres Ganjar di pembukaan Rakernas adalah bentuk simbolisasi keberpihakan.

    “Pada simbol Pancasila sila kelima, padi melambangkan pangan dan sandang, yang merupakan syarat utama kemakmuran,” jelasnya.

    Adapun pemilihan tema Rakernas IV PDIP bagi sebagian pihak terkesan tidak seksi dalam konteks politik terkini. Begitupun di rakernas sebelumnya yang membahas jalur rempah untuk menyadarkan Indonesia negara yang kaya dengan rempah-rempah dan juga dengan pangan bumbu-bumbuan.

    Walau begitu, PDIP tetap setia di jalan ideologi dengan membahas dan berupaya menemukan solusi untuk menyelesaikan berbagai masalah riil yang dihadapi rakyat.

    Ia juga menyoroti kehadiran pelajar di arena pameran pangan. Menurutnya, momen itu bisa semakin menumbuhkembangkan semangat nasionalisme dan berdikari di kalangan muda.

    “Diharapkan para pelajar itu, kaum Gen Z, mendapat inspirasi terhadap upaya menggelorakan kemajuan dan semangat berdikari, dan cinta tanah air,” pungkas Nanan.

    Rakernas IV PDI Perjuangan dilaksanakan di Ji Expo Kemayoran, Jakarta pada 29 September hingga 1 Oktober 2023 dengan mengangkat tema “Kedaulatan Pangan Untuk Kesejahteraan Rakyat”.(PBN/RMID)

  • Relawan Ustaz Sahabat Ganjar Ajak Masyarakat Puasa

    Relawan Ustaz Sahabat Ganjar Ajak Masyarakat Puasa

    SUMATERA UTARA, BANPOS – Sebagai bentuk perhatian kepada masyarakat, Sukarelawan Ganjar Pranowo yang tergabung dalam Ustaz Sahabat (Usbat) Ganjar menggelar kajian keislaman terkait puasa Senin Kamis, kepada masyarakat dan jamaah Majelis Taklim Istiqomah, Desa Sei Nangka, Kecamatan Sei Kapayang, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut).

    Koordinator Wilayah Usbat Sumut, Ustaz Syabrun mengatakan seseorang yang menjalankan puasa Senin Kamis akan mendapat kedamaian dan memberikan banyak manfaat lainnya.

    “Maka hal yang baik ini kami syiarkan, kami berharap dalam waktu menjelang Pemilu ini masyarakat juga mendapatkan kedamaian,” kata Ustaz Syabrun, Kamis (28/9).

    Sementara itu, Penceramah Ustaz Dadang Hidayat menyebut puasa Senin Kamis dapat membuat seseorang menjadi lebih peka terhadap lingkungan sosial, dapat mengontrol diri, dan lainnya.

    “Puasa Senin Kamis secara Islam maupun medis ini banyak manfaatnya. Jadi, Ketika orang melakukan ibadah puasa tersebut tentu bisa mengontrol diri dan meningkatkan kepekaan sosial,” ujar Ustaz Dadang.

    Ustaz Dadang pun mengajak para peserta kajian yang hadir untuk mencoba menerapkan ibadah puasa Senin Kamis agar merasakan manfaatnya secara langsung.

    “Insyallah juga jika orang puasa Senin Kamis dapat menentukan arah dan sikap seperti apa. Insyaallah perkataan, perilaku, dan pilihan tidak akan salah,” sambungnya.

    “Begitu pula dari sisi medis, puasa Senin Kamis dapat mencegah penyakit diabetes, menghilangkan lemak tubuh, meningkatkan fungsi otak, dan masih banyak lainnya,” tutupnya. (RMID)

    Berita Ini Telah Terbit Di https://rm.id/baca-berita/nasional/190472/gelar-kajian-islam-relawan-ustaz-sahabat-ganjar-ajak-masyarakat-kabupaten-asahan-puasa-seninkamis

  • Persaingan Prabowo dan Ganjar Masih Ketat

    Persaingan Prabowo dan Ganjar Masih Ketat

    JAKARTA, BANPOS – Survei New Indonesia Research & Consulting menunjukkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo masih bersaing ketat memperebutkan posisi sebagai bakal calon presiden (capres) terfavorit.

    Saat ini, menurut hasil survei tersebut, Prabowo masih menempati posisi teratas sebagai bakal capres favorit dengan elektabilitas mencapai 27,8 persen. Posisi kedua ditempati Ganjar dengan elektabilitas 25 persen.

    Elektabilitas Ganjar mengalami rebound setelah sempat anjlok pada survei bulan Mei 2023. Kemudian, peringkat ketiga masih diduduki Anies Baswedan dengan elektabilitas 13,7 persen. Kekuatan Anies relatif membaik dan naik tipis dari survei bulan Juli.

    “Adu kuat antara Prabowo dan Ganjar terus berlangsung, sedangkan Anies masih mengejar keduanya,” kata Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

    Menurut Andreas, Ganjar memerlukan waktu hampir setengah tahun untuk memulihkan kembali elektabilitas yang jeblok pasca-heboh Piala Dunia U20. Alhasil, Ganjar pun disalip Prabowo yang tengah mengalami tren kenaikan elektabilitas.

    “Arah pergeseran dukungan Jokowi yang tampak lebih mendukung Prabowo memberi insentif elektoral dengan terus melejitnya elektabilitas Prabowo,” jelasnya.

    Meski demikian, Ganjar mulai mengembalikan kekuatan dan siap menantang kembali sosok Prabowo untuk memperebutkan tempat teratas sebagai bakal capres terfavorit.

    “Prabowo dan Ganjar berkembang sebagai figur dominan dalam kubu keberlanjutan, melawan Anies yang masih menggaungkan isu perubahan,” jelas Andreas.

    Survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 11-17 September 2023 terhadap 1200 orang mewakili seluruh provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error 2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

    Belakangan, muncul wacana untuk menggabungkan Prabowo dan Ganjar dalam satu paket pasangan capres-cawapres. Bergabungnya dua figur yang sama-sama pro-keberlanjutan itu diprediksi bisa mendorong Pilpres 2024 berlangsung hanya satu putaran.

    “Pertanyaan selanjutnya, jika Prabowo dan Ganjar bersatu, maka siapa yang akan menempati posisi capres dan siapa yang mau mengalah hanya menjadi cawapres?” kata Andreas.

    Baik Prabowo maupun Ganjar, lanjutnya, sama-sama memiliki kekuatan yang harus diperhitungkan.(PBN/ANT)

    Hasil survei elektabilitas bakal calon presiden favorit versi lembaga survei New Indonesia Research Center and Consulting. (ANTARA/HO-New Indonesia)

  • Prabowo-Ganjar Sulit Terealisasi

    Prabowo-Ganjar Sulit Terealisasi

    SURABAYA, BANPOS – Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Fahrul Muzaqqi menilai peluang terealisasinya duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sulit terjadi lantaran terkendala sejumlah faktor.

    “Pertama partai politik, kedua tingkat elektabilitas, ketiga faktor historis, dan keempat kombinasi nasionalis religius,” kata Fahrul kepada ANTARA melalui sambungan telepon di Surabaya, Senin.

    Dia menjelaskan faktor partai politik, yakni PDI Perjuangan dan Partai Gerindra. Dua partai itu disebutnya sama-sama memiliki basis massa yang besar dan menginginkan menjadi pemenangan pada di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

    “Tidak semata-mata ambisi dari Pak Ganjar maupun Pak Prabowo, tetapi lebih kepada kekuatan partai yang menurut saya realistis dari kedua belah pihak,” ujarnya.

    Faktor kedua, melihat dari tingkat elektabilitas Ganjar dan Pranowo, sebab dua sosok bakal calon presiden itu sama-sama memiliki persentase angka yang sama-sama kuat.

    “Artinya selisih elektabilitas dari satu bakal calon presiden dengan lainnya tidak signifikan, kalau dalam kajian survei masih dianggap setara, jadi saling berpotensi menyalip,” ucapnya.

    Sedangkan aspek historis melihat pada rekam jejak Prabowo Subianto yang sudah punya pengalaman terjun sebagai peserta di dua edisi Pilpres, yakni tahun 2014 dan 2019.

    “Tentu gengsi dan berat kalau beliau merelakan menjadi wakilnya Pak Ganjar,” kata Fahrul.

    Ganjar disebutnya juga tak rela jika dijadikan sebagai bakal calon wakil presiden Prabowo, sebab Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan seluruh kader partai sedang mengincar target hattrick atau tiga kali kemenangan di pilpres.

    “Jadi, Prabowo maupun Ganjar tidak berada di posisi kedua atau bukan sebagai bakal calon wakil presiden tetapi di posisi pertama,” tuturnya

    Fahrul menyatakan kecilnya peluang dua sosok itu disatukan sebagai pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden juga karena keduanya bukan merupakan representasi kalangan religius, namun nasionalis.

    “Biasanya dalam konteks pilpres kombinasi nasionalis dan religius dan Islam. Ideologi keduanya sama-sama nasionalis,” kata dia.

    Dia menambahkan, ketika keduanya disatukan malah berpotensi membuka peluang kemenangan bagi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau “AMIN”.

    “Prabowo dan Ganjar disatukan justru memberikan ceruk bagi Anies-Muhaimin yang mengambil ranah keagamaan,” ucap dia.

    Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.

    Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

    Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.(PBN/ANT)

  • Tokoh Agama Tangerang Raya Dukung Ganjar

    Tokoh Agama Tangerang Raya Dukung Ganjar

    TANGERANG, BANPOS – Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo mendapat dukungan dari tokoh lintas agama untuk menjadi Presiden Indonesia periode 2024-2029.

    Para tokoh lintas agama itu berasal dari Tangerang Raya, wilayah Banten.

    Dukungan disampaikan saat Ganjar bersilaturahmi dengan para kiai dan tokoh agama se-Tangerang Raya di Ponpes Roudlotussalaam, Cimone, Kota Tangerang, Banten, Minggu (24/9).

    “Pak Ganjar kita harapkan menjadi presiden Indonesia 2024 dan malah kita mohon bisa dua periode nanti,” kata pengasuh Ponpes Roudlotussalaam KH. Abdul Mu’thi, Kota Tangerang seusai pertemuan.

    Menurut kiai berpengaruh ini, Ganjar merupakan figur yang pada kalangan pondok pesantren, dekat dengan ulama hingga kiai.

    Kebijakan Ganjar pun ketika menjabat gubernur Jawa Tengah dinilai berpihak pada rakyat, khususnya kalangan pesantren.

    “Yang pas saya pilih itu hanya Pak Ganjar, karena kita mengharapkan damai. Kita damai, bisa ibadah. Damailah dan maju Indonesia, karena dengan damai dan tentram, kita bisa ngaji, bisa ibadah, bisa berusaha,” ucapnya.

    Dukungan juga disampaikan oleh tokoh Banten, Elang Mangkubumi atau akrab disapa Abah Elang.

    Menurut dia, Ganjar merupakan tokoh yang selalu mengedepankan kerukunan umat beragama.

    “Beliau berniat menjaga kerukunan demi menjaga kedaulatan. Untuk Pak Ganjar, mudah-mudahan beliau dilantik menjadi presiden RI periode 2024-2029,” ucap Abah Elang di sela-sela kegiatan.

    Dukungan juga disampaikan Pendeta Ronny Samantimbang, MTH. Menurutnya, Ganjar selalu didoakan agar menjadi Presiden Indonesia 2024 dengan tim doa khusus.

    “Kami ada grup doa, ‘Ganjar untuk Indonesia’. Yang pasti kita doakan agar Bapak Ganjar jadi presiden Indonesia,” ucap Ronny di hadapan para tokoh agama.

    Ronny meyakini, di bawah kepemimpinan Ganjar nanti, Indonesia bisa menjadi negara yang maju, sejahtera dan mampu bersaing dengan negara lain.

    “Hidup Pak Ganjar, hidup Pak Ganjar. Pak Ganjar untuk Indonesia,” tegas Ronny.

    Ganjar juga sempat diberikan sorban putih ketika datang dalam kegiatan tersebut.

    Selain itu, dia diberikan keris abad ke-15 dengan simbol untuk melindungi tugas nusantara oleh tokoh agama Tao, Jhoni Tan. (PBN/RMID)

  • Mahfud MD Dongkrak Ganjar

    Mahfud MD Dongkrak Ganjar

    JAKARTA, BANPOS – Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai sosok Mahfud MD bisa memberikan dampak elektoral berarti apabila dipasangkan dengan bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.

    Saidiman menilai kualitas personal menkopolhukam itu bisa memperkuat pencitraan atau branding Ganjar Pranowo melalui rekam jejaknya yang dinilai bersih dan berani selama ini.

    “Branding integritas ini penting, karena salah satu kualitas personal yang dianggap paling penting oleh masyarakat untuk seorang pemimpin nasional adalah integritas,” kata Saidiman dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (24/9).

    Menurut dia, di antara sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) saat ini, Mahfud MD merupakan salah satu tokoh yang paling populer dan mendapatkan penerimaan publik cukup baik.

    “Nama-nama lain yang selama ini juga potensial mulai tereliminasi berdasarkan signal dari elite PDI Perjuangan,” tambah Saidiman.

    Dia menjelaskan penentuan bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar perlu dilihat dari aspek sejarah, misalnya PDI Perjuangan yang cenderung mengambil tokoh NU sebagai bakal calon orang kedua di pilpres.

    “Misalnya, di Pemilu 2019, K.H. Ma’ruf Amin akhirnya dipilih menjadi cawapres Jokowi,” imbuhnya.

    Selain itu, PDI Perjuangan sudah memiliki “tiket” sendiri untuk mengajukan bakal calon, sehingga sebenarnya tak begitu memerlukan dukungan partai politik lain untuk mengusung bakal cawapres sendiri. Kondisi tersebut membuat PDI Perjuangan lebih leluasa dalam menentukan calon dari luar partai politik.

    Oleh karena itu, Saidiman menilai sosok tokoh dari luar partai politik yang cukup kompetitif untuk menjadi bakal cawapres adalah Mahfud MD.

    Dari aspek sosiologi, dia menilai sosok Mahfud MD bisa memperkuat dukungan terhadap Ganjar Pranowo di wilayah asal Mahfud MD, yakni Jawa Timur.

    Berdasarkan data survei SMRC, Jawa Timur merupakan salah satu basis massa bagi Ganjar, selain suara Ganjar mengalahkan suara bakal pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

    Sebelumnya, Sabtu (23/9), Ganjar Pranowo mengatakan koalisinya masih melakukan diskusi terkait siapa sosok yang cocok untuk mendampinginya sebagai bakal cawapres.

    “Masih diskusi, masih ngobrol,” kata Ganjar usai Dialog Kebangsaan “Temu Daerah BEM Nusantara Jatim” di Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya. (PBN/ANT)

  • Najwa Tak Tersinggung

    Najwa Tak Tersinggung

    YOGYAKRTA, BANPOS – Najwa Shihab membela bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo terkait polemik pernyataan soal profesi jurnalis, dalam program Mata Najwa on Stage Yogyakarta di Universitas Gadjah Mada (UGM) yang bertajuk ‘3 Bacapres Bicara Gagasan’.

    Menurut Najwa, konteks pembicaraan Ganjar adalah pentingnya dunia pendidikan diisi oleh orang-orang baik dan yang terbaik.

    Sebab, hal itu akan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia semakin meningkat.

    “Jadi bukan soal tersinggung, biasa saja, agar tidak ke mana-mana. Pernyataan Ganjar Pranowo maksudnya rasanya tentang pentingnya institusi pendidikan mendapatkan orang-orang terbaik,” kata Najwa kepada wartawan, saat dimintai tanggapannya terkait hal tersebut, Kamis (21/9).

    Dalam program itu, Ganjar menyarankan agar lulusan terbaik di kampus sebaiknya bekerja sebagai dosen, bukan bekerja di bidang lain.

    Dalam konteks itu, Najwa menjelaskan, saat itu ia merespon pernyataan Ganjar karena ingin mengetahui yang dimaksud dari Ganjar. Sebab, pernyataan itu bisa disalah pahami oleh publik.

    “Saya tentu perlu merespons saat itu karena tugas jurnalis, kan, menjernihkan apa yang mungkin masih abu-abu. Makanya saya katakan bahwa profesi jurnalis itu membanggakan,” ucapnya.

    Najwa berharap, masyarakat memahami apa yang menjadi isi pembicaraan dalam program tersebut.
    Serta, tidak berpolemik dengan adanya informasi yang tidak lengkap dan tidak jelas konteksnya.

    “Saya senang dengan antusiasme publik terhadap berbagai isi dialog kemarin, tapi juga berharap publik jangan terjebak hanya fokus ke potongan-potongan detil dan kontroversial dari percakapan. Tapi sesuai tujuan awal acara ini diadakan, bisa melihat secara utuh gagasan-gagasan atau visi programatik dari tiap bacapres,” papar Najwa.

    “Yang penting kita semua sepakat, tiap profesi, baik jurnalis, MC, politikus, guru dan dosen, juga profesi lain, punya peran pentingnya masing-masing. Dan di tiap-tiap profesi, sangat dibutuhkan orang-orang terbaik,” imbuhnya.

    Sekadar informasi, pernyataan Ganjar yang menjadi polemik itu dalam program Mata Najwa on Stage, Selasa (19/8).
    Saat itu, Ganjar menyarankan agar lulusan terbaik di kampus sebaiknya bekerja sebagai dosen.

    “Sepuluh besar lulusan terbaik itu jadi dosen, iya dong masa jadi MC?” kata Ganjar.
    “Siapa Mas MC? Saya Jurnalis, bukan MC” jawab Najwa.
    “Bukan, bukan, jurnalis lah kalau begitu,” timpal Ganjar.
    Pernyataan itu pun viral di media sosial.(pbn/rmid)

  • Kalau Dijodohin, Ganjar Dan Prabowo Sulit Ditandingi

    Kalau Dijodohin, Ganjar Dan Prabowo Sulit Ditandingi

    JAKARTA, BANPOS – Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari angkat bicara soal wacana duet bacapres PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang belakangan ini mengemuka. Dia bilang, kalau itu benar kejadian, Ganjar-Prabowo bakal sulit ditandingi.

    “Berdasarkan survei hari ini, Ganjar dan Prabowo kan kejar kejaran di nomor 1 dan 2. Bayangkan, kalau nomor 1 dan 2 gabung, tentu suaranya akan sangat-sangat besar,” kata Qodari kepada RM.id, Kamis (21/9).

    Menurutnya, duet Ganjar-Prabowo bukanlah hal yang mustahil. Sebab, gabungan parpol pendukung Ganjar dan Prabowo telah melewati syarat ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) 20 persen.

    “Gabungan PDIP-Gerindra sudah lebih dari 20 persen. Kalau keduanya gabung, ya secara teknis Undang-Undang, berkaitan jumlah kursi. Sudah jauh lebih besar,” beber Qodari.

    Faktor lain yang bisa merekatkan Ganjar dan Prabowo adalah keduanya sepakat melanjutkan program pemerintahan Jokowi.

    “Dari ketiga Capres yang ada, temanya keberlanjutan. Persoalannya, siapa yang dianggap lebih berani atau mewakili keberlanjutan Pak Jokowi. Ini penting, agar secara paradigma, keduanya bisa ketemu,” papar Qodari.
    Ketimbang Ganjar, Qodari lebih mengunggulkan Prabowo untuk menjadi capres. Salah satu alasannya, dalam berbagai survei terkini, Prabowo selalu mengungguli Ganjar.

    “Melawan Jokowi yang jauh selisih suara di Pilpres 2014 dan 2019 saja Prabowo berani, apalagi sekarang,” ucap Qodari.

    Namun, Qodari mengatakan, semuanya terpulang pada Megawati Soekarnoputri. Apakah Ketua Umum PDIP itu Mega bersedia menurunkan standar Ganjar, dari Capres menjadi Cawapres, atau tidak.

    “Bolanya di Ganjar dan Mega. Mau nggak jadi Cawapres Prabowo,” jelas Qodari.(PBN/RMID)