Tag: Gibran Rakabuming Raka

  • Dipaksa Dinas Jadi Kordes Prabowo-Gibran, Guru Kabupaten Serang Menjerit

    Dipaksa Dinas Jadi Kordes Prabowo-Gibran, Guru Kabupaten Serang Menjerit

    SERANG, BANPOS – Sejumlah guru di Kabupaten Serang mengaku telah dipaksa oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang, untuk menjadi Koordinator Desa (Kordes) dan Tim Sukses (Timses) Capres-Cawapres nomor urut 02, Prabowo-Gibran.

    Hal itu terungkap setelah sejumlah guru menyampaikan keluhannya kepada BANPOS, pada Selasa (9/1) sore hari. Kepada BANPOS, mereka mengaku bahwa perintah untuk menjadi Kordes dan Timses, disampaikan oleh Kepala Sekolah (Kepsek) mereka.

    Para Kepsek tersebut menurut mereka, juga mendapatkan perintah dari Dindikbud Kabupaten Serang, setelah melakukan pertemuan secara daring, beberapa waktu yang lalu.

    “Katanya, perintah pak Kadis agar setiap desa memiliki satu Kordes Prabowo-Gibran dari sekolah,” ujar guru yang enggan disebutkan namanya, kepada BANPOS.

    Menurut para guru, perintah tersebut sangat membebani mereka. Pasalnya, tidak semua dari para guru, mendukung Prabowo-Gibran.

    Di sisi lain, para guru yang mendukung Prabowo-Gibran pun, merasa keberatan dengan perintah yang menurut mereka memaksakan kehendak rekan-rekan guru yang lain.

    “Ya untuk yang guru PNS juga kan mereka bahkan gak boleh pose-pose pakai jari. Tapi sekarang malah disuruh jadi Kordes salah satu paslon,” ungkapnya.

    Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Dindikbud Kabupaten Serang, Asep Nugraha Jaya, belum memberikan respon konfirmasi dari BANPOS. (DZH)

  • TKD Prabowo-Gibran Solidkan Perjuangan, Optimis Menang Satu Putaran

    TKD Prabowo-Gibran Solidkan Perjuangan, Optimis Menang Satu Putaran

    SERANG, BANPOS – Jelang penyelenggaraan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang terhitung kurang dari 50 hari lagi, Tim Kampanye Daerah (TKD) Koalisi Indonesia Maju (KIM) melakukan konsolidasi, guna mensolidkan perjuangan memenangkan Prabowo-Gibran di Banten, khususnya Kota Serang.

    Pertemuan konsolidasi itu dilangsungkan di Gapura Indra Function Hall Kasemen, Kota Serang pada Jumat (5/1).

    Koordinator TKD Prabowo-Gibran Provinsi Banten, Andra Soni yang juga hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan, bahwa segala daya dan upaya dimaksimalkan untuk 14 Februari 2024 agar bisa sesuai dengan yang diharapkan bersama.

    “Kita pun terimakasih dengan  9 Parpol yang telah berkerjasama. Apalagi, kita tinggal 7 persen lagi yang belum menentukan pilihan Pilpres, dan Alhamdulillah calon yang kita usung Prabowo – Gibran hasil survei teratas,” katanya.

    Tak lupa, Andra juga menghimbau kepada semua tim dan relawan pemenangan Prabowo-Gibran untuk bisa menjaga sikap selama Pemilu berlangsung.

    Ia menekankan kepada semuanya, agar bisa menciptakan suasan Pemilu yang aman dan kondusif, jangan sampai terprovokasi untuk ikut memperkeruh suasana.

    “Kita jaga sikap kita irama perjuangan kita. Insyaallah jangan sampai terpengaruhi dukungan yang kurang baik,” imbuhnya.

    Pesan optimis juga turut disampaikan oleh Ketua TKD KIM Prabowo-Gibran Provinsi Banten, Airin Rachmi Diany.

    Kepada seluruh relawan, Airin mengatakan dengan percaya diri bahwa Prabowo-Gibran akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden di Pemilu 2024.

    “Tanggal 14 Februari 2024, dan insyaallah di lantik Presiden dan Wakil Presiden 2024 untuk Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka,” jelasnya.

    Di hadapan para pengurus TKD KIM Prabowo-Gibran Kota Serang, Airin berharap Kota Serang mampu menjadi penyumbang suara terbesar di Provinsi Banten bagi pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 2.

    “Semoga Kota Serang menjadi penyumbang suara terbanyak, dan di Banten menjadi pemenang satu putaran Prabowo – Gibran di 2024,” tuturnya.

    Sama hal nya dengan yang disampaikan oleh Andra Soni dan Airin, Ketua TKD KIM Prabowo-Gibran Kota Serang Budi Rustandi juga merasa optimis, jika jagoannya itu mampu unggul suara di Pemilu 2024 ini.

    Bahkan, Budi merasa yakin, kalau duet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mampu menang satu putaran di Pemilu 2024.

    “Kita yakin kemenangan Prabowo-Gibran di Indonesia, Banten, dan terkhusus Kota Serang bisa menang dalam satu putaran,” jelasnya.

    Supaya target tersebut dapat dicapai, Budi Rustandi mengatakan, pihaknya telah memaksimalkan sosialisasi ke tiap-tiap sudut wilayah di Kota Serang.

    Serta intens melakukan konsolidasi dengan partai koalisi serta relawan, dalam rangka mengupayakan pemenangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Banten, khususnya di Kota Serang.

    “Kita pun dari TKD KIM Kota Serang telah memasang semua alat praga Prabowo – Gibran di semua titik, dan melakukan konsolidasi secara bertahap bersama 9 Parpol koalisi dan para relawan kemenangan,” tandasnya. (CR-02)

  • Disambangi Gibran, Abuya Muhtadi Tetap Dukung Ganjar-Mahfud

    Disambangi Gibran, Abuya Muhtadi Tetap Dukung Ganjar-Mahfud

    SERANG, BANPOS – Calon Wakil Presiden (Cawapres), Gibran Rakabuming Raka mendatangi kediaman Abuya Muhtadi di Kelurahan Cidahu, Kabupaten Pandeglang pada Jumat (8/12). Kunjungan tersebut dimaksud untuk bersilaturahmi, serta meminta doa dan restu kepada ulama kharismatik tersebut jelang Pemilu 2024.

    “Memanfaatkan waktu masa kampanye, beliau (Gibran) hanya memohon doa saja ke Abuya untuk maju di Pilpres menjadi Cawapres di Pemilu 2024 ini,” ujar Sekjen Majelis Mudzakarah Muhtadi Cidahu Banten (M3CB), M. Sirojudin.

    Meski sempat didatangi oleh Gibran, Sirojudin mengatakan bahwa pandangan politik Abuya Muhtadi pada Pilpres 2024 tetap konsisten mendukung pasangan Capres dan Cawapres nomor urut tiga, yakni Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

    “Tidak ada perubahan sikap politik. Abuya tetap konsisten mendukung pak Ganjar dan pak Mahfud,” imbuhnya.

    Ia pun kembali menegaskan, Abuya tetap akan mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024 nanti.

    Adapun pernyataan bahwa ulama kharismatik asal Pandeglang itu mendukung Prabowo-Gibran sebagai pasangan Capres dan Cawapres, Sirojudin menyanggahnya dengan mengatakan bahwa itu merupakan ulah oknum-oknum tidak bertanggung jawab karena telah memelintir pernyataan Abuya Muhtadi.

    “Kalau pilihan Abuya sudah jelas mendukung Pak Ganjar dan Pak Mahfud, sudah tidak ada pertimbangan lain. Ada pun oknum-oknum yang memelintir kalimat-kalimat Abuya, itu posisinya bukan kesalahan di Abuya. Mereka aja yang pingin membuat framing sendiri, ya namanya juga masa-masa kampanyelah,” ujarnya. 

    “Sangat tegas, sampai terakhir tadi saya konfirmasi dengan A Mufa, selaku putra Abuya, menyampaikan kepada saya bahwa tolong sampaikan pada semua, kalau ada yang bertanya, Abuya tetap konsisten di Pak Ganjar dan Pak Mahfud,” tambah Sirojudin. 

    Sirojudin mengungkapkan pertemuan Gibran dengan Abuya hanya silaturahmi dan meminta doa. Abuya pun menerima Gibran hanya sejenak. 

    “Pembahasannya sebatas hanya memohon doa saja, dan beliau menyampaikan bahwa tujuan kesini hanya silaturahmi, tidak lebih dari itu. Makanya durasinya sangat singkat,” katanya. 

    Selain itu ia juga mengungkapkan pesan dari Abuya Muhtadi terkait Pilpres 2024. Abuya Muhtadi mengingatkan untuk tetap menjaga kondusifitas, meskipun pada penyelenggaraan Pilpres kali ini ada banyak perbedaan pasangan calon dan pilihan.

    Ia pun juga meminta kepada masyarakat agar menjalani Pilpres nanti dengan riang gembira, jangan sampai ada keributan.

    Kemudian terkait dengan sikap dukungan Abuya Muhtadi terhadap Ganjar-Mahfud, Sirojudin menjelaskan, pilihan tersebut tentunya bukan pilihan yang sembarangan.

    Ia pun menambahkan, pertimbangan itu berdasarkan dari beberapa masukan tokoh-tokoh bangsa dan juga agama.

    “Kami menerima masukan dan saran dari tokoh-tokoh bangsa, tokoh-tokoh agama. Kita kaitkan juga dengan ajaran Baginda Rasulullah, siapa yang memenuhi syarat itu. Contohnya harus jujur, adil, amanah, berilmu. Cukup umur. Makanya, keistimewaan umur 40 itu juga ada diterangkan dalam Al Quran juga,” ungkapnya. 

    Sebelum Gibran Datang, Kapolda Sambangi Kediaman Abuya Muhtadi di Cidahu

    Di hari yang sama, sebelum kedatangan putra sulung Presiden Joko Widodo, sore harinya Kapolda Banten menyambangi kediaman Abuya Muhtadi di Cidahu.

    Berdasarkan dokumentasi yang beredar, Kapolda nampak ditemani oleh jajaran pejabat kepolisian Polda Banten menemui ulama besar Banten itu.

    Tidak hanya sampai di situ, aparat kepolisian pun nampak hilir mudik di sekitar kediaman Abuya Muhtadi untuk melakukan pengamanan sejak pagi. (CR-02)

  • Didoakan Ulama Banten, Prabowo-Gibran Optimistis Menang Satu Putaran

    Didoakan Ulama Banten, Prabowo-Gibran Optimistis Menang Satu Putaran

    LEBAK, BANPOS – Prabowo Subianto menghadiri acara ‘Doa Bersama Ribuan Ulama Banten’ di kediaman Tokoh Nasional dan Masyarakat Banten, Mulyadi Jayabaya. Pada acara tersebut, Prabowo didampingi oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beserta jajaran Tim Kampanye Daerah Provinsi Banten, Minggu (3/12).

    Dalam sambutannya, Calon Presiden Nomor Urut dua tersebut memaparkan visi-misinya dihadapan ribuan ulama dan para tamu undangan serta simpatisan pendukung yang menghadiri kegiatan tersebut.

    Ia mengatakan, pasangan Prabowo-Gibran akan melanjutkan program yang telah dilaksanakan oleh Presiden Jokowi, yang mana sesuai dengan rencana-rencana yang dipersiapkan oleh Koalisi Indonesia Maju.

    “Tentunya kita akan melanjutkan agar bisa memajukan Indonesia. Memang dulu saya rival pak Jokowi. Tapi ternyata ketika saat ini bekerja bersama beliau, saya meyakini bahwa apa yang beliau kerjakan adalah untuk masyarakat,” kata Prabowo.

    Ia menjelaskan, selain terkenal sebagai daerah religius, Banten memiliki kekayaan sejarah yang dimulai sejak masa perjuangan kemerdekaan. Hal tersebut terbukti dengan awak kedatangan bangsa eropa ke Indonesia yakni melalui Banten.

    “Saya sering difitnah akan mengkudeta pak Jokowi karena saya dari militer. Tapi saya buktikan, saya disumpah untuk memegang teguh Pancasila dan kedaulatan Indonesia sebagai bentuk perjuangan saya,” tegasnya.

    Sementara itu, AHY menegaskan, di Banten pihaknya menginginkan pasangan Prabowo-Gibran dapat mendominasi dalam perolehan suara.

    Menurutnya, seluruh pihak telah sepakat untuk memperjuangkan untuk memenangkan Pemilihan Presiden dalam satu putaran.

    “Tentu targetnya menang satu putaran, 50+1 (persen) kan sudah pasti menang. Maka dari itu, kami akan membuat gerakan mulai dari tiap-tiap wilayah. Apalagi hadirnya Tokoh seperti Pak JB sangat memberikan dorongan besar untuk menang,” tandas AHY. (MYU)

  • Gibranesia Banten PeDe Raup Suara Milenial Hingga 75 Persen

    Gibranesia Banten PeDe Raup Suara Milenial Hingga 75 Persen

    CILEGON, BANPOS – Relawan pendukung calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka di Provinsi Banten, menggelar deklarasi Gibran untuk Indonesia (Gibranesia) Banten di Cafe Serunih, Kota Cilegon, Jumat (1/12).

    Ketua Circle Gibranesia Banten, Tiyandi Mulya, mengatakan bahwa deklarasi ini untuk menggaet kalangan pemuda khususnya milenial untuk mendukung sosok Gibran sebagai calon wakil presiden yang dinilai mewakili anak muda.

    Kata dia, Gibran dinilai sebagai sosok yang mewakili kalangan pemuda agar ke depan bisa mendukung gagasan para anak muda.

    “Ya Gibranesia ini kami deklarasikan untuk mendukung majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden. Kenapa sosok Gibran kami dukung?. Karena Gibran sangat mewakili anak muda khususnya kaum milenial,” ujarnya.

    Selain itu, menurutnya sosok Gibran bisa menjadi jembatan untuk mewujudkan aspirasi anak muda. “Dengan mas Gibran kami merasa ngga ada gap komunikasi. Mas Gibran selain gagasannya bagus, juga kreatif,” tuturnya.

    Dikatakan dia, bukti kompetensi Gibran sebagai pemimpin terlihat dari kemampuannya saat memimpin Solo. “Menjadi Walikota Solo (Surakarta) luar biasa. Ekonomi kreatif sangat hidup,” imbuhnya.

    Di tempat yang sama, Dewan Pengarah Gibranesia Banten, Rizki Putra Sandika, mengatakan selain menggerakkan pertemuan dengan para pemuda. Gibranesia juga akan menggaet pemilih milenial dengan menggelorakan Gibranesia di media sosial (medsos).

    “Kami 100 persen PD (percaya diri). Apa yang dijual tadi dibuktikan!. Ketika memimpin Solo, pengalaman Gibran Rakabuming Raka sebagai walikota juga terbukti bisa membawa kemajuan bagi Kota Solo. Perekonomian dari UMKM dan ekonomi kreatifnya tumbuh baik, konser-konser gratis. Ini yang dibutuhkan anak muda, soal bagaimana politik ini menjadi akses. Kita ada dari ekonomi kreatif, milenial gen z, mahasiswa semua kita PD mas Gibran bisa mewakili. Kita akan sampaikan bukti-bukti tadi. Mas Gibran memberikan semangat bagi kita. Dia jualan martabak dari nol dan itu membuat kami terinspirasi,” tuturnya.

    Kata Rizki, pihaknya optimistis bisa meraup 75 persen suara dukungan milenial di Banten. “Kita targetkan 75 persen suara milenial di Banten. Kita optimistis karena kita langsung adakan face to face dan mengajak influencer untuk bergerak di media sosial kita perkuat di sana,” tandasnya. (LUK)

  • Mahfud Ogah Cuma Jadi Ban Serep Ganjar

    Mahfud Ogah Cuma Jadi Ban Serep Ganjar

    JAKARTA, BANPOS – Calon Wakil Presiden RI, Mahfud MD, menegaskan bahwa dirinya ogah hanya menjadi ban serep dari Calon Presidennya yakni Ganjar Pranowo. Meski demikian, ia mengaku tidak akan menjadi matahari kedua, jika dia dan Ganjar terpilih jadi Presiden dan Wakil Presiden.

    Mahfud kepada awak media, mengaku sempat berbicara dengan Ganjar Pranowo dan Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, agar bisa dapat akses resmi untuk menangani permasalahan hukum, apabila terpilih menjadi wakil presiden melalui Pemilu 2024.

    “Kalau saya jadi wapres dan menang, saya minta akses resmi kepada presiden (terpilih) bahwa saya disuruh menangani masalah-masalah ini (hukum), bukan sekadar formalitas. Wapres itu bukan cadangan, wapres itu ya dwitunggal,” ujar Mahfud, Selasa (14/11).

    Mahfud mengatakan bahwa jabatannya saat ini sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), tidak bisa menindak secara hukum, tetapi hanya mampu menyampaikan berbagai kasus pelanggaran hukum kepada aparat penegak hukum.

    Oleh sebab itu, apabila dirinya terpilih menjadi Wakil Presiden, akan memiliki kewenangan instruktif, bukan sekadar koordinatif.

    “Saya katakan kepada Bu Mega, Pak Ganjar, dan teman-teman koalisi, saya (cawapres) jangan hanya seremonial saja karena saya sudah tahu dan saya tidak mau,” kata Mahfud.

    Meskipun minta diberikan kewenangan akses penegakan hukum apabila terpilih sebagai wapres, Mahfud menegaskan tidak ada maksud untuk menyaingi Ganjar Pranowo.

    “Saya tidak ingin menjadi matahari kembar. Mataharinya tetap Pak Ganjar, tetapi beri saya kewenangan,” ujarnya.

    Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud Md, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

    KPU telah menetapkan masa kampanye pemilu mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024. (DZH/ANT)

  • PDIP Setia Kawal Jokowi Sampai Akhir

    PDIP Setia Kawal Jokowi Sampai Akhir

    TENGARA BARAT, BANPOS – Keputusan Gibran Rakabuming Raka menerima pinangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 tak akan mengubah sikap PDIP di kabinet. Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu, memastikan akan tetap setia mengawal Presiden Jokowi sampai akhir masa jabatannya, tahun depan.

    Penegasan itu disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat menghadiri Rapat Koordinasi Daerah DPD PDIP Nusa Tenggara Barat (NTB), di Mataram, Minggu (5/11/2023).

    Hasto awalnya bicara mengenai perbedaan jalan politik PDIP dan Jokowi di Pilpres 2024. PDIP mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Sedangkan Jokowi merestui putra sulungnya, Gibran, menjadi Cawapres Prabowo, yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM). Lalu, putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, menjadi Ketua Umum PSI dan sudah deklarasi mendukung Prabowo-Gibran. Begitu pula dengan menantu Jokowi, Wali Kota Medan Bobby Nasution, juga mendukung Prabowo-Gibran.

    Hasto menegaskan, PDIP masih menyatu dengan Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma’ruf Amin. Dia pun memastikan, para menteri dari PDIP akan tetap berada di kabinet, bekerja profesional untuk memberikan hasil terbaik bagi rakyat, sekaligus menjaga stabilitas politik pada Pemilu 2024.

    “Itu memang komitmen dari PDIP. Meskipun beliau (Jokowi) sudah berubah, tapi tugas PDIP untuk bangsa dan negara tetap dikedepankan, sehingga sebagaimana kami mengawal Jokowi-Ma’ruf Amin satu kesatuan sampai menyelesaikan tugas pada akhir jabatannya,” ucap politisi asal Yogyakarta ini.

    Jumlah menteri dan wakil menteri PDIP di kabinet Jokowi ada delapan. Mereka adalah Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menkumham Yasonna H Laoly, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri PAN-RB Azwar Anas, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dan Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo.

    Hasto memastikan, di kabinet, menteri-menteri PDIP ini akan tetap menjalankan tugas untuk kepentingan bangsa dan negara. Bukan untuk mengedepankan manuver-manuver politik.
    Menurut Hasto, demokrasi harus dikawal agar berjalan dengan baik. Hal tersebut untuk memastikan bahwa rakyat tetap menjadi pemegang mandat tertinggi dalam demokrasi. “Karena suara Pemilu ada di rakyat. Rakyat itu sangat cerdas. Rakyat sudah tahu mana yang baik,” ujarnya.

    Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani juga menampik isu yang menyebut partainya akan menarik seluruh kader yang jadi menteri dalam kabinet. Isu itu muncul menyusul kekecewaan PDIP sikap Jokowi yang merestui Gibran maju mendampingi Prabowo di Pilpres 2024.

    Menurut Puan, posisi menteri merupakan kewenangan penuh Presiden. Proses pergantiannya pun jadi hak prerogatif Presiden. Namun, ketika menteri dari PDIP tetap dipercaya, maka tak ada alasan menarik diri.

    “Kalau Presidennya masih percaya dan kemudian masih menugaskan menteri-menteri yang ada, ya semua menteri itu wajib untuk bisa menuntaskan dan membantu Presiden dalam bekerja di kabinet,” ujar Puan, di Surabaya, Sabtu (21/10/2023).

    Pihak Istana juga menjamin, kinerja para menteri PDIP tidak terganggu dengan perkembangan politik akhir-akhir ini. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno memastikan, tidak ada isu penarikan menteri PDIP dari kabinet.

    “Ah, nggak-nggak. Ana-ana wae (ada-ada saja), aeng-aeng wae, gitu lho (ada-ada saja). Nggak ada, nggak,” kata Pratikno, saat berkunjung ke Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Rabu (25/10/2023).

    Pratikno menegaskan, hubungan semua menteri di kabinet tetap harmonis. Mereka semua juga masih fokus bekerja. “Harmonis, kerja, fokus,” ungkap Pratikno.

    Pernyataan Pratikno diperkuat Pramono Anung. Kata Pramono, hubungan Presiden Jokowi dengan PDIP baik-baik saja. Termasuk juga dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Hubungan baik-baik saja,” ucapnya.

    Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai wajar dengan sikap PDIP ini. Dalam analisisnya, PDIP masih ingin menjaga relasi dengan Istana untuk menjaga keseimbangan politik. Sehingga, tidak mengambil manuver yang terlalu konfrontatif.

    “Bila terlalu konfrontatif akan kontraproduktif dengan arahan PDIP untuk hattrick dalam Pileg dan Pilpres,” ungkap Agung, kepada Rakyat Merdeka, Minggu (5/11/2023).

    Agung menjelaskan, sikap “lunak” PDIP juga bisa terlihat saat Gibran terpilih menjadi Cawapres Prabowo Subianto. Meskipun Gibran kader, nyatanya PDIP tidak serta-merta memecatnya. Berbeda ketika kader lain seperti Budiman Sudjatmiko yang langsung dipecat, begitu menyatakan dukungan terhadap Prabowo.

    “Di titik inilah akhirnya mengemuka ‘political privilege’ menimbang Gibran adalah putranya Presiden Jokowi. Karena bila PDIP bersikap tegas seperti kasus Budiman, bukan tidak mungkin reaksi Istana juga sama kerasnya,” jelasnya.

    Oleh karena itu, Agung berpandangan, PDIP akan memilih main aman setelah menghitung ekses-ekses politiknya. Sebab, sikap berlebihan akan menimbulkan reaksi yang berisiko bagi partai. Makanya, PDIP akan tetap berada dalam kabinet sampai periode pemerintahan Jokowi selesai. (RMID)

    Berita Ini Telah Tayang Di RMID rm.id/baca-berita/parpol/195664/pdip-setia-kawal-jokowi-sampai-akhir

  • Ditegaskan Sekjen Golkar, Gibran Belum Kuning

    Ditegaskan Sekjen Golkar, Gibran Belum Kuning

    JAKARTA, BANPOS – Kabar kepindahan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming ke Partai Golkar makin santer. Namun, Sekjen Golkar Lodewijk F Paulus menegaskan, Gibran belum kuning alias masuk Golkar.

    Lodewijk mengatakan, sampai saat ini nama Gibran belum tercatat sebagai kader Golkar. Partainya tidak ingin memaksa Gibran masuk Golkar. Wakil Ketua DPR itu menyerahkan sepenuhnya kepada Gibran ke mana akan berlabuh.

    “Mengalir aja dulu, mengalir aja dulu ya, Pak Gibran kan belum memutuskan, biarlah kita tunggu keputusan Pak Gibran berlabuh ke mana,” kata Lodewijk di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10/2023).

    Menurut Lodewijk, partainya memiliki program kaderisasi dan keanggotaan. Setiap anggota yang bergabung, tentunya akan dimasukkan ke dalam Silon KPU.

    “Dicari sekarang mungkin belum keluar, belum ada namanya, nanti kalau sudah masuk, baru. Kan dia harus mengisi formulir bukan semata-mata dikasih KTA, ada prosedur yang harus dilewati,” ujarnya.

    Senada dikatakan Kepala Bappilu Golkar, Nusron Wahid. Dia membenarkan, Gibran belum gabung Golkar meskipun sudah diusung menjadi Cawapres Prabowo. “Soal keanggotaan Gibran di Golkar, sampai saat ini Mas Gibran belum menjadi kader Golkar,” tegas Nusron.

    Golkar, sambungnya, tidak memaksa Gibran untuk menjadi kader Beringin. Golkar menyerahkan sepenuhnya kepada Gibran soal keputusan politiknya ke depan.

    Lalu apa kata PDIP?, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyerahkan, sepenuhnya nasib keanggotan Gibran kepada Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. Djarot menjelaskan, bahwa wewenang itu ada di Rudy, karena dia yang pertama kali menyerahkan kartu tanda anggota (KTA) PDIP kepada Gibran.

    “Kalau status yang bersangkutan itu ada Pak Rudy. Tapi yang jelas secara de facto beliau sudah izin dan sudah keluar dari PDIP. Tergantung sekarang niat baik Mas Gibran untuk menyerahkan kembali KTA kepada Mas Rudy,” kata Djarot di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10/2023).

    Untuk diketahui, kabar Gibran gabung Golkar disampaikan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Dia menghormati, keputusan Gibran yang saat ini telah berubah warna menjadi kuning dari semula merah.

    “Kalau warnanya juga berubah semula merah kemudian secara nyata sudah berubah menjadi kuning maka partai menghormati itu,” ucap Hasto di Hotel Burobudur, Jakarta, Jumat (27/10/2023).

    Lalu apa kata Gibran? Dia membantah, akan pindah ke Golkar. “Memangnya saya kuning? Enggak,” jawabnya tegas saat ditemui di Balai Kota Solo, Senin (30/10/2023).

    Dia kembali menyinggung pertemuannya dengan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani beberapa jam sebelum mendaftar sebagai bakal Cawapres Prabowo Subianto ke KPU. Ia mengaku sudah berpamitan dari PDIP lewat pertemuan tersebut.

    “Kan saya sudah berulang kali bilang, Kira-kira dua minggu yang lalu saya sudah bertemu dengan Mbak Puan dan Pak Arsjad Rasjid. Beliau berdua sudah memberikan saya izin untuk ikut berkompetisi. Itu ya. Nggak perlu saya ulang-ulang lagi,” kata Gibran.

    Sementara, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro mengatakan, Gibran khawatir resistensi kepada dirinya bakal berkepanjangan apabila terburu-buru lompat ke partai lain. “Pertimbangan utamanya lebih kepada menurunkan tensi politik pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membuka jalan Gibran maju di Pilpres 2024 mendatang,” tukas Agung. (RMID)

    Berita ini telah terbit di https://rm.id/baca-berita/nasional/195002/ditegaskan-sekjen-golkar-gibran-belum-kuning

  • Banteng Terluka Ditinggal Jokowi Sekeluarga

    Banteng Terluka Ditinggal Jokowi Sekeluarga

    JAKARTA, BANPOS – Setelah sekian lama menahan diri, PDI Perjuangan akhirnya mengutarakan suasana kebatinan mereka usai ditinggalkan oleh presiden Jokowi dan keluarga. Banteng ternyata terluka dalam.

    Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Minggu, (29/10). Ia mengaku PDI Perjuangan saat ini dalam suasana sedih dan hati terluka.

    Menurutnya, di internal Banteng masih banyak yang tidak menyangka jika mereka saat ini ditinggalkan oleh Jokowi. Seorang kader yang tumbuh dan berkembang di dunia politik, melalui PDIP.

    Sebab, selama ini PDIP, sebutnya sangat mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada presiden Jokowi dalam karir politiknya maupun keluarga.

    Seperti diketahui, Banteng adalah pengusung utama Jokowi sejak maju sebagai Wali Kota Solo, lalu Gubernur DKI Jakarta hingga presiden di dua periode. Tak cuma itu, PDIP juga ikut memenangkan anak dan menantunya di Pilkada Solo dan Medan.
    “Namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranata kebaikan dan Konstitusi. Pada awalnya kami hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi, namun ternyata itu benar-benar terjadi,” ungkap Hasto, dalam keterangannya, Minggu (29/10).

    Menurutnya, seluruh simpatisan, anggota dan kader Partai belum selesai rasa lelahnya setelah berturut-turut bekerja memenangkan Jokowi dan keluarga di lima pilkada dan dua pilpres. Semua usaha itu, sebut Hasto dilakukan sebagai wujud rasa sayang PDIP ke Jokowi.

    “Pada awalnya kami memilih diam. Namun apa yang disampaikan Butet Kartaredjasa, Goenawan Muhammad, Eep Syaifullah, Hamid Awaludin, Airlangga Pribadi dan lainnya beserta para ahli hukum tata negara, tokoh pro demokrasi dan gerakan civil society, akhirnya kami berani mengungkapkan perasaan kami,” lanjutnya.

    Hasto percaya bahwa Indonesia adalah negeri yang rakyatnya bertaqwa kepada Tuhan. Negeri yang sangat mengedepankan moralitas, nilai kebenaran, dan kesetiaan.

    Sehingga, ia menilai apa yang terjadi dengan seluruh mata rantai pencalonan putra sulung Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka, sebenarnya adalah political disobedience atau pembangkangan politik terhadap konstitusi dan rakyat Indonesia.
    “Kesemuanya dipadukan dengan rekayasa hukum di MK,” sesalnya.

    Namun pembangkangan terhadap konstitusi ini, sebut Hasto seakan-akan mendapat dukungan dari sejumlah elit partai politik, yang beberapa diantaranya sebut Hasto mengaku melakukannya dengan terpaksa.

    “Saya sendiri menerima pengakuan dari beberapa ketua umum partai politik yang merasa kartu truf-nya dipegang. Ada yang mengatakan lifetime saya hanya harian; lalu ada yang mengatakan kerasnya tekanan kekuasaan,” ungkapnya.

    Jebolan program doktoral Universitas Pertahanan ini berharap agar awan gelap demokrasi ini segera berlalu.
    “Rakyat Indonesia sudah paham, siapa meninggalkan siapa demi ambisi kekuasaan itu,” katanya.

    Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan, pihaknya menunggu itikad baik dari Gibran. PDIP tunggu Gibran mengembalikan KTA baik kepada partai maupun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

    “Kalau meminjam istilah Mas Rudy Solo, kalau orang timur itu datang tampak muka, kembali tampak punggungnya,” katanya di Kantor Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (28/10).

    Meskipun tidak ada pemecatan, Basarah menilai Gibran bukan lagi kader PDIP. Menurutnya, kader yang maju Cawapres dari partai lain, otomatis keluar dari PDIP.

    “Rakyat pun telah menilai bahwa Mas Gibran dengan sengaja ingin keluar, dan atau bahkan telah keluar dari keanggotaan PDIP sendiri,” tuturnya.

    Wakil Ketua MPR itu menegaskan, PDIP tak perlu membuat surat resmi untuk memberhentikan Gibran. “Karena sesungguhnya secara etika politik dari dalam hatinya dan dari penilaian publik, Mas Gibran sudah keluar dari PDIP itu sendiri,” kata Basarah.

    Dalam sebuah organisasi apapun, termasuk partai politik (parpol) tentu memiliki aturan main. Sebagai Wali Kota Solo, Basarah meyakini Gibran memahami anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PDIP.

    Lagipula, seluruh kader PDIP paham betul bahwa Mega memiliki hak prerogatif untuk memutuskan pasangan Capres-Cawapres berdasarkan amanat Kongres. Hasilnya, keputusan itu jatuh kepada Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

    Politikus PDIP Masinton Pasaribu menegaskan, kader yang tidak mengikuti keputusan partai, otomatis keluar dari partai, sesuai AD/ART. “Yang tidak ikut dalam keputusan partai, otomatis sudah meninggalkan PDI Perjuangan begitu. Apalagi kalau nyalon dari partai lain,” jelasnya.

    Apakah PDIP akan mengambil langkah tegas? Masinton menyebut, ada informasi yang disampaikan secara tertutup, ada yang terbuka. “Saya beberapa kali terima surat peringatan dikirimkan, ada juga yang dipublikasikan. Jadi itu biasa dalam mekanisme kepartaian,” ungkapnya.

    Pengamat politik Efriza mengatakan, PDIP sengaja menggantung status Gibran demi membangun sentimen negatif. “Harapan PDIP, publik akan menilai Gibran sebagai pengkhianat, tidak beretika, tidak jelas sebagai kader,” kata Efriza.

    Selain membangun sentimen negatif, PDIP juga ingin menurunkan popularitas dan elektabilitas Gibran pasca diusung KIM. Namun apakah strategi itu mujarab, Efriza menilai belum tentu.

    “Sebaliknya, bisa saja publik malah yang bersimpati pada Gibran. Akhirnya, PDIP harus legowo ia mengumumkan secara de facto Gibran tak lagi kader PDIP,” tandasnya.(PBN/RMID)

  • Ajak Tarung Gagasan, PRIMA Minta PDIP Move On

    Ajak Tarung Gagasan, PRIMA Minta PDIP Move On

    JAKARTA, BANPOS – Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) meminta kepada PDIP, untuk move on dari luka lama, dan fokus bertarung gagasan.

    Hal itu lantaran PDIP kerap mengungkit-ungkit masalah Gibran Rakabuming Raka dan juga Jokowi, yang dinilai telah mengkhianati partai berlambang banteng itu.

    Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum PRIMA, Alif Kamal, mengajak kepada kader-kader PDIP untuk berkompetisi secara demokratis dengan mempertarungkan gagasan dan program di depan rakyat, daripada terus mengungkit luka lama.

    “Tidak elok bagi mereka, karena PDIP juga bagian dari kekuasaan sebelumnya,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (29/10).

    Menurut Alif, jika ingin bicara mengenai etika politik, PDIP harus berhati-hati. Sebab, lanjutnya, mereka juga tidak pernah mengeluarkan pembelaan apapun terhadap para aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang diburu dan ditangkap akibat peristiwa Kerusuhan 27 Juli 1996 (Kudatuli).

    Padahal, kata dia, para aktivis tersebut turut memperjuangkan hak demokrasi PDIP yang dikekang oleh Orde Baru.

    “Kalau mau hitung-hitungan luka lama, kami di PRIMA yang notebene disokong oleh para aktivis PRD juga tidak mendapat pembelaan dari Megawati pada peristiwa Kudatuli. Kawan-kawan kami banyak yang diburu dan ditangkap karena ikut memperjuangkan hak demokrasi mereka,” ungkapnya.

    Alif mengatakan, saat ini PRIMA yang juga sudah tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju sudah memanaskan mesin di daerah-daerah.

    Menurutnya, lebih baik PDIP juga melakukan hal yang sama daripada terus berpolemik dengan kekuasaan, padahal mereka juga ada di dalamnya.

    “Jangan membicarakan keburukan diri sendiri di hadapan publik,” tandasnya. (DZH)