Tag: gizi buruk

  • Intan Fokus Entaskan Stunting dan Gizi Buruk

    Intan Fokus Entaskan Stunting dan Gizi Buruk

    KABUPATEN TANGERANG, BANPOS – Calon Wakil Bupati Tangerang nomor urut 2, Intan Nurul Hikmah bersama Ketua Umum Partai Perindo, Angela Tanoesoedibjo, menggelar bakti sosial berupa pengobatan gratis kepada warga Desa Kali Asin, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, Sabtu (2/11/2024).

    Dalam kegiatan yang dihadiri ratusan warga tersebut, Intan Nurul Hikmah dan Angela Tanoesoedibjo berkomitmen meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, terutama dalam menurunkan angka stunting dan gizi buruk di Kabupaten Tangerang.

    “Saya dan Pak Maesyal Rasyid (Calon Bupati Tangerang) akan berusaha menurunkan angka stunting dan gizi buruk jika mendapat amanat untuk memimpin Kabupaten Tangerang,” katanya.

    Intan juga mengakui Partai Perindo peka terhadap isu kesehatan, serta memberikan solusi dan arahan mengenai hidup sehat dan asupan gizi seimbang bagi masyarakat.

    Dalam kegiatan itu dilakukan pemeriksaan kesehatan gratis bagi 100 warga serta pasar murah minyak goreng sebanyak 500 liter, yang langsung dimanfaatkan warga.

    “Mudah-mudahan semua warga Kali Asin sehat,” imbuh Intan.

    Sementara Angela Tanoesoedibjo menyampaikan, Partai Perindo mendukung tokoh-tokoh daerah yang memahami kebutuhan rakyat dan mampu menjadi solusi, termasuk pasangan Maesyal Rasyid dan Intan Nurul Hikmah.

    “Kami mendukung pemimpin yang mengerti, punya hati, dan menjadi solusi bagi masyarakat. Partai Perindo akan terus mendukung kepala daerah yang memahami keberagaman dan mewakili semua kelompok, termasuk perempuan yang memahami persoalan ibu-ibu dan anak,” kata Angela.

    Angela juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan aspirasi masyarakat dan memajukan Indonesia. Partai Perindo, kata dia, mendukung pemimpin-pemimpin perempuan yang bisa mewakili kebutuhan masyarakat.

    “Terutama perhatian terhadap persoalan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan kaum perempuan,” tambahnya.

    Melalui dukungan Partai Perindo dan kepemimpinan yang memiliki hati, Intan Nurul Hikmah diharapkan dapat mengangkat aspirasi rakyat Kabupaten Tangerang, khususnya dalam mengatasi masalah stunting dan memperbaiki kualitas hidup warga.(Odi)

  • Soal 10 Program Pokok PKK, Ade Jumaiyah : Kader Jadi Garda Terdepan

    Soal 10 Program Pokok PKK, Ade Jumaiyah : Kader Jadi Garda Terdepan

    SERANG, BANPOS – Ketua PKK Kota Serang Apresiasi Kelurahan Gelam Zero Stunting dan Gizi Buruk.

    Serang – Dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak (HKG) ke-50, TP PKK Kota Serang mengadakan lomba 10 Program PKK, tingkat Kota Serang.

    Pada hari ke 2 pelaksanaan kegiatan, diadakan di TBM Mawar, Lingkungan Jagar Ayu tepatnya di Kampung KB 2019, Kelurahan Gelam, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Senin (2/8/20220).

    Ketua TP PKK Kota Serang, Ade Jumaiyah Syafrudin menuturkan, pada perlombaan kali ini dirinya mengintruksikan agar para kader mempersiapkan dengan matang.

    “Pembinaan ditingkat kecamatan, terhadap para kader juga harus dilakukan secara intensif,” katanya.

    Ade Jumaiah berharap kegiatan pembinaan dan pembenahan administrasi TP PKK di tingkat kecamatan terus berlanjut.

    Lebih lanjut, isteri Walikota Serang Syafrudin ini menekankan, masalah stunting dan gizi buruh harus menjadi perhatian khusus di Kota Serang.

    Untuk itu, dirinya berharap agar para kader TP PKK Kota Serang mampu berada di garda terdepan, khususnya dalam implementasi 10 program pokok.

    “Stunting harus di perhatikan yah. Alhamdulillah di Kelurahan Gelam masalah stunting sudah 0%, dan gizi buruk tidak ada,” katanya.

    “Namun demikian, capaian yang baik ini jangan sampai membuat kita terlena. Justru harus lebih giat dalam memperhatikan masyarakat. Para kader harus mampu menjadi wonder women yang luar biasa,” imbuhnya.

    Kata Ade, setidaknya ada 5 kategori yang akan dinilai oleh TP PKK Kota Serang dalam perlombaan HKG ini.

    Pertama kesekretariatan meliputi lomba tertib administrasi dan dasawisma, kedua Pokja 1 terkait lomba simulasi pola asih anak dan remaja.

    Ketiga pokja 2 lomba UP2K – PKK, keempat lomba pokja 3 yakni terkait lomba aku hatinya anak, dan terakhir pokja 5 yakni terkait lomba perilaku hidup bersih,dan sehat atau PHBS. (red)

  • Khawatir Gizi Buruk Bertambah, Dewan Kota Serang Bagi-bagi Telur Ayam

    Khawatir Gizi Buruk Bertambah, Dewan Kota Serang Bagi-bagi Telur Ayam

    SERANG, BANPOS – Anggota DPRD Kota Serang, Fatihudin, membagikan telur ayam kepada masyarakat. Hal ini dilakukan untuk membantu masyarakat di tengah lesunya perekonomian imbas dari pandemi Covid-19. Selain itu diharapkan dengan adanya bantuan tersebut, kasus gizi buruk tidak bertambah.

    Sebanyak 170 peti telur diberikan kepada keluarga yang berdasarkan data pihak kecamatan, membutuhkan bantuan bahan pokok makanan dan rentan terkena gizi buruk.

    “Kami membagikan sebanyak 170 peti telur. Pembagian tersebut dilakukan di dua kecamatan, antara lain Kecamatan Kasemen sebanyak 100 peti telur dan Kecamatan Curug sebanyak 70 peti telur,” ujarnya kepada BANPOS, Sabtu (4/4).

    Menurut politisi PKB ini, bantuan tersebut diberikan lantaran saat ini kondisi ekonomi masyarakat, bukan hanya di Kota Serang, mengalami penurunan. Sebab, banyak dari masyarakat yang terkena imbas pandemi Covid-19.

    “Mayoritas masyarakat Kota Serang itu tidak memiliki gaji tetap. Artinya mereka bekerja harian seperi tukang ojek, supir angkot, pedagang kaki lima dan lainnya. Mereka yang benar-benar terdampak langsung secara ekonomi dengan adanya pandemi ini,” ucapnya.

    Selain itu, legislator yang kerap disapa Fatih ini mengatakan bahwa banyak masyarakat yang juga terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) karena lesunya perekonomian. Hal ini menurutnya, menjadi tanggung jawab bersama dalam mengatasi permasalahan tersebut.

    “Masyarakat saat ini harus bisa peka terhadap lingkungan sekitar. Saya mengajak supaya masyarakat dapat memperhatikan saudara dan tetangganya, apakah mereka bisa makan atau tidak. Kita harus bisa saling membantu di tengah pandemi ini,” tuturnya.

    Fatih mengaku, salah satu kekhawatirannya adanya penurunan daya ekonomi masyarakat yaitu bertambahnya jumlah gizi buruk yang ada di Kota Serang. Menurutnya, pada kondisi ekonomi yang normal saja Kota Serang jumlah penyandang gizi buruknya sudah cukup tinggi.

    “Tentu ketika daya ekonomi masyarakat menurun, masyarakat jadi sulit untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari. Makanya ini menjadi tugas bersama agar tidak terjadi penambahan gizi buruk. Pemkot pun harus bisa membuat skema pemulihan ekonomi pasca-pandemi ini,” tegasnya.

    Sementara itu, salah satu masyarakat yang menerima bantuan telur, Suheni, mengatakan bahwa dirinya merasa bersyukur dengan adanya bantuan telur tersebur. Ia mengaku saat ini harga telur juga sedang mahal.

    “Makanya, dengan adanya bantuan ini tentu kami sangat terbantu. Apalagi telur kan mahal sekarang. Trus saya juga sedang kurang dalam ekonomi, karena kan lagi gak bisa kemana-mana,” tandasnya. (DZH/AZM)

  • Pastikan Jumlah Penderita Gizi Buruk, Fatihudin Sidak Kelurahan Masjid Priyai

    Pastikan Jumlah Penderita Gizi Buruk, Fatihudin Sidak Kelurahan Masjid Priyai

    KASEMEN, BANPOS – Anggota DPRD Kota Serang, Fatihudin, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Kelurahan Masjid Priyai, Kecamatan Kasemen. Dalam sidak tersebut, ia meminta data kepada pihak kelurahan terkait dengan jumlah gizi buruk.

    Dalam sidak tersebut, Fatihudin yang didampingi oleh Camat Kasemen, Golib Mutolib, menanyakan terkait jumlah pasti penderita gizi buruk. Sebab, Kecamatan Kasemen selalu disebut merupakan kecamatan dengan gizi buruk terbanyak.

    Setelah melakukan sidak, Fatihudin pun membagi-bagikan satu peti telur kepada warga penderita gizi buruk dan warga kurang mampu. Hal tersebut dilakukan untuk mengatasi serta mencegah gizi buruk dan stunting.

    “Makanya, saat ini saya datangi Kelurahan Masjid Priyai dulu untuk menanyakan terkait dengan jumlahnya berapa sih sebenarnya. Karena kan Kasemen ini selalu disebut sebagai kecamatan paling banyak gizi buruk,” ujarnya kepada awak media seusai melakukan sidak, Kamis (5/3).

    Menurutnya, sidak tersebut merupakan salah satu bentuk pengawasan dirinya terhadap kasus yang hingga saat ini masih menjadi momok di ibukota Provinsi Banten.

    “Meskipun saya bisa meminta datanya kepada Dinkes Kota Serang, tapi saya ingin tahu apakah pejabat yang ada juga menjalankan tugasnya dalam melayani masyarakat. Jangan sampai kelurahan tidak tahu berapa warganya yang menderita gizi buruk,” ucapnya.

    Ia mengatakan, berdasarkan pengakuan dari pihak kelurahan, di Masjid Priyai saat ini tersisa satu warga yang menderita gizi buruk. Hal ini mengalami penurunan setiap tahunnya.

    “Jadi kalau kata mereka, beberapa tahun ke belakang memang penderita gizi buruk mencapai 24 orang. Namun saat ini hanya tersisa satu penderita saja,” katanya.

    Sementara untuk penderita gizi buruk di daerah pemilihannya (dapil) ini, ia mengatakan bahwa terdapat sebanyak 28 warga. Untuk itu, ia juga mengaku akan memberikan bantuan berupa satu peti telur bagi setiap penderita gizi buruk dan warga kurang mampu.

    “Makan telur juga dapat membantu untuk mengatasi gizi buruk serta stunting. InsyaAllah satu penderita gizi buruk akan saya berikan satu peti telur. Begitu pula dengan warga kurang mampu juga, untuk mencegah stunting,” tandasnya. (DZH)

  • Syafrudin Ancam Evaluasi Lurah se-Kasemen Gara-gara Gizi Buruk

    Syafrudin Ancam Evaluasi Lurah se-Kasemen Gara-gara Gizi Buruk

    SERANG, BANPOS – Dalam silaturahmi bersama masyarakat dan sosialisasi layanan darurat Kota Serang 112 yang dibungkus dalam pengajian rutin bulanan Kecamatan Kasemen, Walikota Serang, Syafrudin, terkejut dengan masih adanya gizi buruk di Kasemen. Peserta kegiatan sempat memaparkan ada 37 anak yang menderita gizi buruk.

    Menanggapi hal tersebut, Syafrudin langsung menegur kepada lurah-lurah untuk menyelesaikan hal tersebut. Menurutnya, permasalahan ini sebenarnya dapat diatasi dengan cepat, bahkan seharusnya dapat dengan menggunakan anggaran pribadi agar dapat segera diselesaikan.

    “Coba diselesaikan, jangan didiamkan. Jadi lurah mah kalau pelit gati (susah,red) geh,” tuding mantan Camat Kasemen tersebut, Rabu (4/12/2019).

    Ia menyatakan, lurah dan camat harus ikut mendukung program Pemkot Serang. Karena menurutnya, program pemerintah ini harus didukung bersama-sama.

    “Saya berharap kepada lurah untuk bekerja melayani masyarakat. Jadi kalau ada usulan cepat diusulkan kepada pemerintah agat dapat diselesaikan. Dengar aspirasi masyarakat, jangan diam saja. Kalau kaya gini terus nanti cape-cape saya evaluasi saja,” tegasnya.

    Dalam sambutannya, Syafrudin menyampaikan bahwa tujuan dari keliling kecamatan tersebut merupakan salah satu upaya untuk menjaring aspirasi dari masyarakat dan juga masukan dari masyarakat terkait kepemimpinannya.

    “Ada janji politik yang waktu itu sudah disampaikan harus direalisasikan, harus dibuktikan,” ujar Syafrudin.

    Menurutnya, jabatan walikota dan wakil walikota adalah jabatan politik. Sebab itu, ia memiliki tanggungjawab yang lebih berat dengan waktu yang singkat untuk merealisasikan janjinya tersebut.

    “Walau saya kalah dalam pemilihan di Kasemen, namun saya tetap memperhatikan pembangunan di daerah ini. Karena saya jadi walikota untuk semua masyarakat,” jelasnya.

    Ia mengungkapkan, sudah cukup banyak hal yang dilakukan oleh Pemkot Serang dalam periodenya untuk Kecamatan Kasemen. Seperti pembangunan infrastruktur jalan poros di Kilasah, kemudian juga pembangunan kantor kecamatan dan revitalisasi Banten Lama.

    “Walaupun untuk Banten Lama ada bantuan dari provinsi, tapi kami juga sudah mengeluarkan anggaran sampai kira-kira Rp35 miliar,” jelasnya.

    Dalam pertemuan tersebut, Syafrudin menyempatkan untuk memberikan 110 paket bantuan sembako untuk lansia di Kasemen. Bantuan tersebut terdiri dari mie instan, beras, sarden dan beberapa makanan pokok lainnya.

    “Semoga ini bermanfaat,” ujarnya saat penyerahan simbolis paket sembako.(PBN/ENK)

  • 2.500 Penduduk Kota Serang Derita Stunting, Kasemen Masih Favorit Dolbon

    2.500 Penduduk Kota Serang Derita Stunting, Kasemen Masih Favorit Dolbon

    Ilustrasi stunting dan gizi buruk (NET)
    Ilustrasi stunting dan gizi buruk (NET)

    SERANG, BANPOS – Masih ada sebanyak 2.500 masyarakat Kota Serang yang menderita stunting. Sementara, 5.54 persen atau sekitar 14 orang diantaranya merupakan penderita gizi buruk. Selain itu, permasalahan modol dikebon (Dolbon) juga masih banyak terjadi di sejumlah kelurahan di Kota Serang.

    Demikian disampaikan oleh Kepala Dinkes Kota Serang, M. Ikbal. Ia mengatakan, jumlah penderita stunting maupun gizi buruk tersebut, termasuk sangat kecil.

    “Memang sangat kecil, tapi kami berupaya untuk menurunkannya dan meniadakan gizi buruk ataupun stunting,” ujarnya kepada awak media, seusai peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Stadion Maulana Yusuf, Jumat (15/11).

    Menurutnya, permasalahan gizi buruk bukan hanya tanggungjawab dari pihaknya saja. Karena, pihaknya hanya melakukan penanganan sesuai dengan kewenangan. Sedangkan untuk bagian lainnya, akan berkoordinasi dengan pimpinan daerah agar melibatkan instansi terkait.

    “Misalnya daya beli masyarakat itu seperti apa, nanti kan ada OPD lain yang akan melakukan survey tersebut. Kemudian, kami juga akan memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) terhadap penderita gizi buruk. Sehingga, jumlah stunting atau gizi buruk di Kota Serang menurun,” tuturnya.

    Ikbal mengatakan, Kecamatan Kasemen merupakan daerah paling banyak menderita gizi buruk. Selain itu juga, kecamatan yang memiliki kawasan wisata reliji itu, juga termasuk sebagai kawasan kumuh dan dolbon.

    “Yang paling dominan itu di Kecamatan Kasemen. Baik gizi buruknya, kekumuhannya dan masih banyak juga yang buang air besar sembarangan,” jelasnya.

    Pemkot Serang menargetkan 2023 bebas stunting dan gizi buruk. Oleh karena itu, saat ini pemkot sedang menggalakkan pembangunan mandi cuci kakus (MCK) di setiap kampung di 67 kelurahan. Melalui Dana Alokasi Umum (DAU) tiap kelurahan ditekankan untuk membuat MCK minimal lima unit.

    Di tempat yang sama, Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan pihaknya telah menargetkan pada 2023 mendatang, Kota Serang bebas stunting dan gizi buruk serta dolbon. Oleh karena itu, Pemkot Serang akan membangun MCK, yang proses pengerjaannya dimulai pada 2020.

    “Jadi kami ini sudah mencanangkan dana kelurahan sebesar 5 persen dari APBD. Nantinya, dana tersebut akan dialokasikan juga untuk pembangunan MCK di setiap kampung. Melalui Dinkes serta kelurahan, dan akan ditekankan untuk membuat MCK,” ujarnya.

    Pembuatan MCK ini, lanjutnya, untuk meminimalisir dolbon maupun BAB di sembarang tempat lainnya, seperti pinggir sungai, saluran irigasi, bahkan di pinggir rel kereta api.

    “Dari dana itu kan bisa untuk pembangunan MCK di masing-masing kampung. Dan MCK ini memang harus ada, jadi tidak ada lagi masyarakat yang BAB sembarangan. Sehingga, Kota Serang bisa bersih, sehat dan masyarakatnya terbebas dari gizi buruk serta stunting,” katanya.

    Salah satu daerah yang masyarakatnya masih BAB di kebun dan saluran irigasi ujar dia, berada di Kelurahan Bendung, Kecamatan Kasemen. Oleh karenanya, pembangunan MCK masuk dalam program prioritas Pemkot Serang.

    “Ini juga merupakan program prioritas dari pemkot melalui Dinkes untuk bisa dibuatkan MCK. Sehingga ke depan masyarakat Kota Serang bebas dari buang air besar sembarangan,” ujarnya.

    Sedangkan, untuk penanganan stunting dan gizi buruk, kata dia, Dinkes Kota Serang telah memiliki klinik khusus untuk menanganinya.

    “Jadi kami punya klinik khusus yang menangani gizi buruk dan stunting. Ini penanganannya juga akan kami optimalkan, sehingga ke depan Kota Serang bebas dari stunting dan gizi buruk,” tandasnya. (DZH/AZM)

  • Penderita Gizi Buruk dan Stunting Masih Tinggi


    SERANG , BANPOS – Persoalan Stunting dan gizi buruk di Kabupaten Serang masih mengakar, tidak ada jumlah penurunan yang signifikan. Bahkan, hal tersebut menjadi salah satu faktor penghambat dalam perkembangan anak.

    Menurut catatan Dinkes Kabupaten Serang, hingga kini sebanyak 167 Balita di Kabupaten Serang menderita gizi buruk. Ditambah, tercatat kasus stunting tahun 2019 sebanyak 21.500 Balita.

    Kasie Gizi Masyarakat Dinkes Kabupaten Serang, Puji Kuntarso, mengungkapkan bahwa banyaknya penderita gizi buruk maupun stunting disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya yaitu kurangnya perhatian dari orangtua dikarenakan kasus perceraian, atau pola asuh yang dititipkan.

    “Pola asuh maksudnya, anak diasuh orang lain yang bukan ibu kandungnya dengan alasan bekerja, ataupun cerai. Kemudian, penyebab lainnya dikarenakan orangtua yang tidak mau menyusui anaknya,” ujar Puji saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (2/9).

    Selain itu, kata dia, kasus gizi buruk ditunjang oleh penyakit lain. Bisa disebabkan oleh down syndrom, penyakit infeksi seperti paru-paru (TBC), cacingan dan lainnya.

    “Faktornya lainnya juga banyak, misal pola makan, keadaan ekonomi, penyakit penyerta. Tetapi yang paling banyak akibat pola asuh,” terangnya.

    Puji menegaskan, dari 167 kasus penderita gizi buruk didominasi oleh perempuan. Menurutnya, pola makan sangat penting diterapkan sejak dini. Kemudian, kondisi lingkungan juga menjadi penyebab. Karena jika anak sudah mengalami sakit karena cacingan dan sebagainya, anak menjadi kehilangan nafsu makan dan terpapar oleh penyakit.

    “Untuk mengantisipasi meningkatnya angka gizi buruk dan stunting, kami telah mengajukan bahwa Kabupaten Serang tahun depan akan lokus stunting dengan menggandeng stakeholder dan lintas sektor, dan akan melaksanakan program Wong Serang Cegah Stunting,” jelasnya.

    Puji menyebutkan bahwa tubuh perlu asupan 5 macam gizi yaitu kayak karbohidrat, protein daging dan kedelai, lemak, vitamin dan mineral. Penting juga memberikan makanan yang cukup untuk anak, dan pemberian makan yang seimbang, serta pola makan yang teratur.

    “Pagi sarapan, kalau bisa sekolah bawa bekel. Urutannya, sarapan, jam 10 makan snack, makan siang, jam 4 makan snack dan makan malam. Jika anak sekolah, kantin sekolah harus baik, jadi mereka di sekolah itu mendapatkan kudapan yang tinggi gizi,” tandasnya. (MUF/AZM)