JAKARTA, BANPOS – Survei terbaru yang dilakukan konsultan manajemen global McKinsey & Company, berdasarkan data yang dikumpulkan di Indonesia pada kuartal III-2022, ada perubahan signifikan dalam perilaku perawatan kesehatan di kalangan masyarakat Indonesia. Hasil survei menunjukkan, lebih dari 70 persen masyarakat berniat untuk terus menggunakan layanan telemedisin bahkan ketika pandemi sudah berakhir. Hasil survei ini selaras dengan tren yang terjadi di Good Doctor hingga saat ini.
Chief Executive Officer PT Good Doctor Technology Danu Wicaksana menyatakan, sesudah pandemi, pihaknya mengamati tiga perubahan penting dalam perilaku pengguna Good Doctor. “Pertama, selama pandemi, orang-orang mencari layanan kami terutama untuk masalah terkait Covid-19, namun kini mereka berkonsultasi dengan kami untuk berbagai penyakit lain seperti demam, gangguan pencernaan, maag, batuk dan alergi,” ujarnya.
Kedua, ketika pandemi, konsultasi banyak dilakukan secara individual dan didanai sendiri. “Kini kami melihat banyak perusahaan yang memfasilitasi karyawannya untuk mengakses layanan Good Doctor secara gratis, dengan lebih dari 55 perusahaan asuransi dan lebih dari 2.500 korporasi telah bermitra dengan kami,” sambungnya.
Ketiga, mereka yang menggunakan layanan Good Doctor selama pandemi masih mengandalkan telemedisin bahkan setelah pandemi berakhir karena merasa nyaman dengan layanan tersebut dan sudah menjadi bagian dari layanan kesehatan rutin mereka.
Sejalan dengan tren yang kuat dan meningkatnya permintaan adopsi telehealth di Indonesia, Good Doctor baru-baru ini mendapatkan pendanaan Seri A dalam kisaran 10 juta dolar AS. MDI Ventures bergabung dalam pendanaan ini sebagai investor baru dan utama, diikuti investor lama, Grab, yang juga menaungi GrabHealth dengan didukung Good Doctor dalam aplikasi Grab.
MDI Ventures, perusahaan modal ventura terbesar di Indonesia, yang didukung Telkom Indonesia, menyatakan keyakinannya terhadap solusi layanan kesehatan inovatif Good Doctor yang dirancang untuk pasar lokal. Dalam pernyataannya, Chief Executive Officer MDI Ventures Donald Wihardja mengakui kemajuan yang telah dicapai Good Doctor dan ketahanan model bisnis Good Doctor di Indonesia, khususnya di segmen korporasi.
“Dedikasi Good Doctor dalam menyediakan layanan kesehatan yang mudah diakses dan berkualitas tinggi dengan memanfaatkan teknologi telah menarik perhatian kami. Kami melihat potensi pertumbuhan yang sangat besar dalam upaya ini,” ujarnya.
“Kami tetap percaya terhadap kemajuan-kemajuan yang dicapai Danu dan tim Good Doctor di bidang teknologi perawatan kesehatan. Investasi berkelanjutan kami merupakan bukti keyakinan tersebut. Kami melihat sektor teknologi kesehatan di Indonesia sudah siap menghadapi disrupsi dan memiliki potensi, sehingga kami yakin bahwa Good Doctor akan mampu memainkan peran besar dalam proses tersebut,” sambung Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi.
Perkembangan penting lainnya adalah Good Doctor kini menjadi startup independen yang dipimpin Danu Wicaksana dan rekan pendirinya. Perubahan ini memberdayakan Good Doctor untuk mengambil keputusan dengan lebih cepat dan beradaptasi dengan lanskap layanan kesehatan yang unik di Indonesia. Selain itu, keikutsertaan MDI akan semakin memperkuat pengetahuan dan jaringan yang dapat dimanfaatkan Good Doctor berdasarkan pengalaman investasi MDI selama bertahun-tahun di sektor teknologi.
Danu Wicaksana mengucapkan terima kasih atas dukungan investor terkemuka MDI Ventures dan Grab. “Dengan dukungan kuat ini, kami siap mengambil langkah selanjutnya dalam meningkatkan dan memperluas layanan kesehatan di Indonesia. Selain inisiatif kuratif yang kami lakukan saat ini, perusahaan bermaksud untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan dan promosi kesehatan yang sejalan dengan prioritas Kementerian Kesehatan,” ucapnya.
Suntikan dana ini akan digunakan untuk memperluas jangkauan dan pengaruh Good Doctor terhadap kesehatan masyarakat Indonesia secara lebih luas. Untuk memastikan masyarakat luas mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, Good Doctor akan menjalin kemitraan baru dengan lebih banyak institusi di Indonesia, baik swasta (misalnya perusahaan asuransi dan korporasi) maupun lembaga publik (misalnya BPJS Kesehatan). Langkah strategis ini sejalan dengan visi Good Doctor untuk mewujudkan “Satu Dokter untuk Satu Keluarga di Indonesia”. (RMID)
Berita Ini Telah Terbit Di https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/192397/dapat-suntikan-seri-a-good-doctor-perluas-segmen-pelanggan-dan-lini-layanan