Tag: Harda Belly

  • Waspada Dinasti Politik

    Waspada Dinasti Politik

    LEBAK, BANPOS – Aktivis Pergerakan Demokrasi, Harda Belly, menyoroti perkembangan kepemimpinan di berbagai daerah yang terlalu banyak diisi oleh orang-orang lama, satu keluarga dan sampai terbentuknya bangunan dinasti politik.

    Menurut Harda, dinasti politik ini sudah biasa. Akan tetapi kesadaran masyarakat akan mufsadatnya
    yang lebih besar dari pada manfaatnya itu, belum terbangun. Mulai dari matinya regenerasi sampai
    peluang besar untuk korupsi.

    “Dinasti Politik hanya berorientasi melanggengkan kekuasaan, bukan untuk menyejahterakan
    masyarakat. Untuk itu, suatu daerah harus terlepas dari dinasti politik yang ada, agar menjadi daerah
    yang maju dan masyarakatnya sejahtera,” ujar Harda dalam keterangannya, Senin (11/9).

    Harda menegaskan, dinasti politik juga merusak regenerasi kepemimpinan yang sehat dan kuat. Untuk
    itu, bangunan dinasti politik yang ada saat ini harus bisa dihilangkan, masyarakat perlu membuka
    kesadaran akan hal itu.

    Lanjutnya, dinasti politik ini yang juga menjadi pemicu terjadinya praktik-praktik tercela dalam suatu
    birokrasi, seperti korupsi yang sangat merugikan daerah dan masyarakat sendiri.

    ”Dinasti politik itu juga sering menjadi pemicu terjadinya praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), bahkan bisa menjadi perusak demokrasi. Artinya generasi-generasi penerus yang jauh lebih mempunyai potensi justru tersingkir gara-gara adanya dinasti politik itu,” jelasnya.

    Harda pun mengajak kepada masyarakat di berbagai daerah, agar lebih cermat lagi dalam memilih
    pemimpin dan harus terlepas dari dinasti politik seperti yang saat ini berkembang.

    “Ke depan, menjelang Pemilu 2024, kita semua harus lebih cermat lagi dan berikan kesempatan bagi
    yang berpotensi besar memimpin, punya intergritas, punya kepedulian besar terhadap suatu daerah dan
    itu harus didukung. Kita harus berani menolak Wakil Rakyat, Gubernur, Walikota, Bupati, DPR yang
    berakar dari politik dinasti,” paparnya.

    Harda menerangkan, dinasti politik tidak akan membawa daerah tersebut lebih baik. Ia mengajak
    masyarakat untuk memilih pemimpin yang punya integritas dan konsep yang jelas untuk membangun
    daerahnya ke depan, tanpa harus dari dinasti.

    “Kita mengajak kepada masyarakat untuk memilih pemimpin yang punya integritas dan konsep yang
    jelas untuk membawa daerahnya maju dan sejahtera. Kesadaran seperti ini harus selalu dipupuk, agar
    masyarakat bisa melihat dengan jernih pemimpin-pemimpin masa depan, bukan dikuasi dinasti,” terang
    Harda.

    Masih kata Harda, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyebut dinasti politik merupakan salah
    satu pemicu terjadinya tindak pidana korupsi, yang mendapat jabatan dari kerabatnya akan melakukan
    kebiasaan yang sama termasuk melakukan korupsi.

    “Dinasti-dinasti politik di beberapa daerah yang kini terjadi mungkin menjadi salah satu pintu masuk
    terjadinya tindak pidana korupsi,” tandasnya. (MYU/DZH)