Tag: Hari Air Sedunia

  • Dorong Pemerintahan Kolaboratif, PUPR Banten Fasilitasi Pokja Masyarakat Sipil Peduli Air

    Dorong Pemerintahan Kolaboratif, PUPR Banten Fasilitasi Pokja Masyarakat Sipil Peduli Air

    SERANG, BANPOS – Untuk mendorong adanya percepatan pencapaian target pembangunan berkelanjutan (SDG’s) khususnya dalam sektor air, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten memfasilitasi pembentukan Pokja Masyarakat Sipil Peduli Air bersama Koalisi Masyarakat Sipil Banten (KMSB).

    Pada peringatan Hari Air Dunia 2023 ini, tema yang diangkat adalah mempercepat perubahan perilaku untuk mengatasi krisis air dan sanitasi. Pembentukan pokja masyarakat sipil peduli air ini bertujuan untuk mendukung upaya pencapaian target SDG’s dengan adanya pemerintahan kolaboratif.

    Koordinator Presidium KMSB, Uday Suhada yang turut serta menandatangani deklarasi pembentukan pokja tersebut memberikan apresiasi dengan adanya dukungan pembentukan pokja tersebut.

    “Diharapkan, dengan adanya ruang partisipasi ini, maka akan dapat mendorong tindakan yang lebih nyata dan juga adanya kolaborasi dari semua pihak,” ujar Uday Suhada pada saat menjadi narasumber peringatan Hari Air Dunia yang digelar oleh Dinas PUPR Provinsi Banten di Situ Terate, Selasa (21/3/2023).

    Ia menyampaikan bahwa KMSB terdiri dari 32 organisasi masyarakat sipil yang terdiri dari berbagai isu dan telah melakukan berbagai tindakan nyata untuk masyarakat.

    “Saya mengapresiasi juga dengan adanya penanaman pohon ini. Karena walaupun hanya berupa tindakan kecil, tapi menanam pohon adalah gerakan kritis untuk mengatasi krisis,” tegas Uday.

    Sementara itu, dalam diskusi tersebut juga turut menghadirkan akademisi dari Untirta, Subekti, menyampaikan bahwa dalam pelestarian lingkungan, masyarakat memiliki peran yang sangat penting.

    “Masyarakat harus memiliki kesadaran bersama untuk mendorong adanya kelestarian lingkungan, walaupun dalam hal yang kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan,” ujar Ketua Jurusan Teknik Sipil Untirta ini.

    Sementara itu, Kepala Dinas PUPR, Arlan Marzan menyampaikan bahwa momentum peringatan Hari Air Dunia ini juga diharapkan dapat menciptakan keselarasan kepentingan ekonomi dan kepentingan sosial dalam menjaga lingkungan dengan partisipasi masyarakat.

    “Dengan kegiatan ini diharapkan akan berdampak pada meningkatnya kepedulian dan peran serta masyarakat sekitar, khususnya masyarakat Situ Terate dan masyarakat Banten umumnya dalam pelestarian dan pemanfaatan situ secara bijak,” harapnya.

    “Karena sebagaimana kita ketahui Situ/Danau/Ebung selain bermanfaat sebagai sumber air baku bagi masyarakat sekitar dan retensi pengendali banjir, juga dapat dimanfaatkan masyarakat untuk rekreasi, berkemah, dan berolahraga,” tandasnya. (MUF/PBN)

  • Media Berperan Strategis dalam Pembangunan Berkelanjutan

    Media Berperan Strategis dalam Pembangunan Berkelanjutan

    SERANG, BANPOS – Dalam menjalankan fungsinya, media massa memiliki peran yang penting dan strategis dalam mendorong adanya pembangunan yang berkelanjutan. Hal ini dikarenakan, media dapat memberikan edukasi kepada masyarakat melalui informasi-informasi yang diberikan.

    “Kami di BANPOS juga mendorong adanya pembangunan yang berkelanjutan, dengan fokus mengangkat isu-isu tentang lingkungan,” ujar Pemimpin Redaksi BANPOS, Chandra Magga, pada saat menjadi narasumber dalam peringatan Hari Air Dunia yang digelar oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten di Situ Terate, Selasa (21/3/2023).

    BANPOS beberapa kali mengangkat berita terkait lingkungan dan juga air. Bahkan sempat membuat liputan mendalam (indepth) pada permasalahan banjir di Kota Serang dan Kabupaten Lebak.

    Menurut pria yang akrab dipanggil Daeng ini, media dapat menjadi kontrol terhadap jalannya proses pembangunan, sehingga pemerintah dapat menjalankan pembangunan yang berkelanjutan, sehingga jalannya proses pembangunan dapat sejalan dengan kelestarian lingkungan.

    “Selain itu, media juga dapat memberikan edukasi kepada masyarakat untuk membentuk perilaku yang lebih peduli terhadap lingkungannya,” jelas Daeng.

    Ia juga menjelaskan bahwa dengan peran tersebut maka media seharusnya menjadi mitra strategis bagi pemerintah dalam mendorong adanya pembangunan yang berkelanjutan dan juga pelestarian lingkungan. (MUF/PBN)

  • Milad Pertama, SAHID Tanam 2.500 Bibit Pohon

    Milad Pertama, SAHID Tanam 2.500 Bibit Pohon

    SERANG, BANPOS – Menginjak usia ke satu tahun, Saung Hijau Indonesia (SAHID) merayakan miladnya dengan melakukan acara seremonial yang juga bertepatan dengan peringatan Hari Air Sedunia. Kegiatan ini juga disisipi dengan santunan anak yatim dan juga penanaman 2.500 bibit pohon pada Selasa (22/3).

    Acara milad yang dilangsungkan di Kampung Kemeranggen Kelurahan Taman Baru, Taktakan, Kota Serang ini mengusung tema ‘Mengembalikan Ekosistem Bumi untuk Kehidupan yang Lebih Baik’.

    Direktur Eksekutif SAHID, Wilda Fajar Gusti Ayu, mengatakan bahwa bibit yang ditanam secara simbolis hanya berjumlah 22, dan sisa bibit lainnya akan disebar ke beberapa daerah di Banten.

    “Untuk sisa dari bibit ini akan dibagikan kepada masyarakat secara merata, disebar lagi,” ujarnya.

    Wilda juga menuturkan bahwa pemilihan lokasi pelaksanaan simbolis di Kampung Kemerenggan ini karena menurut pihaknya lokasi tersebut strategis untuk dihijaukan kembali.

    “Kita pengen daerah disini hijau lagi, nanti kita juga akan memantau secara berkala,” ungkapnya.

    Sementara itu, Ketua Pendiri Yayasan SAHID, Tubagus Haerul Jaman, menyebut bahwa kegiatan penghijauan semacam ini perlu menjadi perhatian masyarakat.

    “Ini kegiatan yang luar biasa, harus kita upayakan bersama-sama, karena kita melihat ekstremnya cuaca di wilayah kita, kemudian juga banyak terjadi bencana-bencana gitu kan,” katanya.

    Mantan Walikota Serang ini mengatakan, pemeliharaan ekosistem sangat penting. Mengingat cuaca Kota Serang yang tidak terduga, ditambah beberapa waktu lalu Kota Serang dilanda bencana banjir.

    “Ini yang harus kita sikapi ke depannya, bahwa untuk memelihara ekosistem, untuk memelihara lingkungan itu sangat penting,” paparnya.

    Jaman yang merupakan anggota komisi IV DPR RI juga menjelaskan, Indonesia saat ini bisa dikatakan krisis lahan hijau. Karena menurutnya, banyak pihak yang memanfaatkan lahan hijau tanpa mau menghijaukannya kembali.

    “Tindakan seperti itulah yang tadinya pohon-pohon hijau diganti dengan gedung-gedung yang tinggi, tetapi tidak diimbangi dengan menghijaukan kembali wilayah itu sendiri,” terangnya.

    Ia pun berharap, momentum milad SAHID dan juga peringatan Hari Air Sedunia ini bisa menginspirasi banyak pihak, agar peduli terhadap pemulihan ekosistem.

    “Tentu kita berharap dengan momentum ini, terus kita ajak agar yang lain mempunyai pemikiran yang sama, tentunya untuk menghijaukan wilayah kita. Walaupun ini kegiatan kecil tapi luar biasa, mudah-mudahan bisa menginspirasi berbagai pihak,” tandasnya. (MG-03/MUF)