SERANG, BANPOS – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang memastikan keberadaan hewan kurban baik kambing, domba, sapi dan kerbau yang tersebar di 29 kecamatan dalam kondisi sehat.
Kepastian tersebut berdasarkan hasil pemantauan dan pendataan petugas DKPP menjelang Hari Raya Idul Adha atau lebaran kurban.
Kepala DKPP Kabupaten Serang, Suhardjo menuturkan bahwa untuk memastikan keberadaan hewan kurban baik kambing, sapi atau kerbau dalam kondisi sehat pihaknya teliti dalam melakukan pemantauan.
Pemantauan tersebut dilakukan dimulai sejak di datangkan dari luar daerah, saat di jual kepada masyarakat sampai dengan pemotongan nanti akan diamati.
”Kalau adanya hal yang mencurigakan terhadap hewan kami langsung koordinasikan dengan provinsi maupun kementerian. Hasil pemantauan alhamdulillah baik PMK maupun LSD belum di temukan. Mudah-mudahan tidak ada, tapi memang sampai saat ini belum kami temukan,” tuturnya, kamis (22/6)
Dijelaskan Suhardjo, dalam melakukan pendataan dan pemantauan DKPP melalui Bidang Peternakan mempunyai tugas mengawasi semua binatang ternak yang masuk ke Kabupaten Serang.
Terlebih, saat ini menjelang hari Raya Idul Adha yang mana dibutuhkan hewan kurban yang rata-rata di datangkan dari luar daerah baik itu kambing, domba, sapi namun untuk kerbau dari lokal masih bisa mencukupi.
”Makanya kita punya petugas 29 orang kita sebar ke setiap kecamatan, nah kita di situ melakukan pendataan, memantau lapak-lapak yang menjual hewan kurban,” jelasnya
Suhardjo menyampaikan, saat ini tengah merebak adanya Lumpy Skin Disease (LSD) serta Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang diwaspadai dan diamati. Jika ditemukan yang mencurigakan di duga LSD atau PMK pihaknya akan menyingkirkan, dikarantina untuk tidak didekatkan dengan hewan lainnya.
”LSD maupun PMK itu menularnya sangat cepat, memang tidak menular ke manusia tapi menular ke sesama binatang itu dipastikan cepat. Nah rata-rata yang kita cek ke lapangan itu pertama adalah surat keterangan asal hewan, keterangan sudah vaksin sebelum dibawa kesini (kabupaten serang-red),” ujarnya
Dirinya mengatakan, adapun upaya yang dilakukan pencegahan, disisi lain pihaknya akan memberikan vaksin kepada hewan kurban jika kedatangannya sebulan sebelumnya. Penyuntikan vaksin dilakukan paling lambat 14 hari sebelum di potong.
”Saat ini karena belum mendekati kita hanya memberikan vitamin, jadi banyak ternak yang mendatangkan hewan untuk pemulihan kekebalan tubuhnya tadi sudah dilakukan di Kecamatan Waringin kurung,” katanya
Lebih lanjut, Suhardjo memastikan pendataan dan pemantauan yang dilakukan terhadap penjual binatang kurban untuk memberikan ketenangan kepada masyarakat yang akan melaksanakan ibadah kurban sehingga terjamin bebas dari penyakit PMK maupun LSD.
”Kita mulai pemantauan sejak Selasa kemarin, jadi 10 atau 9 hari sebelum Idul Adha atau lebaran kurban kita adakan pengamatan sampai proses pemotongan dan kita ambil dagingnya untuk kepastian kesehatan hewannya,”tuturnya.
Lebih jelas, Suhardjo menyampaikan, bukan hanya menjelang Idul Adha pihaknya melakukan pendataan dan pemantauan akan tetapi rutin dilakukan setiap tahunnya. Hal itu dilakukan lantaran kebutuhan hewan untuk di Kabupaten Serang mencapai ribuan setiap tahunnya.
”Kebutuhan kita (kabupaten serang-red) untuk sapi mencapai 3 ribu ekor, kerbau 400 ekor, domba sekitar 6 ribu lebih ekor untuk kambing 3 ribu ekor pertahunnya yang kita estimasi tahun 2022 kemarin,” tandasnya (MG-02/AZM)