Tag: Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)

  • Ratusan Mahasiswa Jadi Kader HMI Lebak

    Ratusan Mahasiswa Jadi Kader HMI Lebak

    LEBAK, BANPOS – Selama tahun 2023, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lebak telah merekrut hampir 200 mahasiswa untuk menjadi Kader dari lima komisariat dari berbagai pangkalan Universitas/Perguruan Tinggi di Kabupaten Lebak. Komisariat tersebut terdiri dari HMI Komisariat Universitas Setia Budhi, HMI Komisariat Universitas Latansa Mashiro, HMI Komisariat STPDN, HMI Komisariat Insan Cita dan HMI Komisariat Cilangkahan.

    Ketua Umum HMI Lebak, Ratu Nisya Yulianti mengatakan, dari angka tersebut berhasil dihasilkan dalam rentang waktu September hingga Oktober. Menurutnya, hal tersebut menjadi sebuah catatan tersendiri karena masifnya peningkatan kuantitas kader HMI Cabang Lebak hari ini.
    “Ini adalah kisah yang baik, karena mengingat organisasi kita adalah organisasi perkaderan. Saya selalu tandaskan kepada seluruh Komisariat, bahwa perkaderan adalah tahta tertinggi di organisasi terkhusus HMI itu sendiri. Diperkirakan mencapai hampir 200 kader baru yang sudah mengikuti LK-1 dalam waktu ini,” kata Ratu kepada BANPOS, Kamis (12/10).

    Ratu menjelaskan, Latihan Kader 1 (LK-1) HMI Cabang Lebak yang digelar secara bertahap menjadi alasan tersendiri karena belum ada tempat yang representatif yang dapat menghimpun seluruh calon kader bersatu dalam forum yang sama. Hal tersebut juga menjadi penghargaan terhadap masing-masing Komisariat yang memiliki kultur dan memberikan kesempatan kepada seluruh Kader dalam ruang berekspresi di Komisariat masing-masing.

    Oleh karena itu, selain kuantitas yang digembleng sebagai salah satu ikhtiar eksistensi HMI Cabang Lebak, tentu kualitas SDM yang terus dibangun dan digagas oleh Pengurus HMI Cabang Lebak. Hal ini menjadi bentuk bahwa hari ini HMI Cabang Lebak fokus terhadap kualitas kader.

    “Tentu ya, tidak hanya kuantitas yang kami genjot tapi kualitas SDM yang harus kami cetak Kader HMI sebagai tulang punggung yang kokoh dan berkualitas. Itulah sebabnya kami gagas Buku Saku Kader HMI melalui program Bidang Pembinaan Anggota sebagai salah satu bentuk ikhtiar menyeimbangkan antara kuantitas dan kualitas Kader HMI Cabang Lebak,” jelasnya.

    Ia menegaskan, sebagai Kader HMI yang dituntut menjadi insan yang memiliki 5 kualitas insan cita, tidak serta merta hanya menjadi penonton dan penikmat ruang-ruang tertentu, tapi harus serta ikut andil dalam segala dinamika kemajuan organisasi maupun lingkungan terkhusus daerah itu sendiri.

    “Dalam momentum yang menjadi tantangan tersendiri untuk kami, saya menyerukan kepada seluruh kader agar senantiasa menyadari fitrah sebagai kader umat dan kader bangsa terlebih dalam dinamika demokrasi sebagai salah satu upaya mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT,” tandas Ratu. (MYU/DZH)

  • Mahasiswa Ricuh Tuntut Transparansi DPRD Tangerang

    Mahasiswa Ricuh Tuntut Transparansi DPRD Tangerang

    TANGERANG, BANPOS – Puluhan mahasiswa yang tergabung dari beberapa aliansi seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar unjuk rasa untuk meminta transparansi usulan Pejabat Bupati Tangerang, berakhir ricuh di depan Kantor DPRD Kabupaten Tangerang, Banten pada Kamis (31/8).

    Kericuhan berawal ketika puluhan mahasiswa itu ingin masuk ke ruang rapat bersama anggota DPRD Kabupaten Tangerang, namun tidak diizinkan oleh aparat keamanan setempat demi menjaga kondusifitas.

    Sebagian mahasiswa pun berupaya mendekati gerbang dan berusaha menggoyangkannya, akan tetapi terhalang pembatas pagar besi yang dijaga sejumlah aparat dari Kepolisian dan Satpol PP.

    Atas aksi itu, petugas keamanan yang berada di lokasi sempat mengimbau para demonstran agar tidak merusak fasilitas umum.

    Kemudian, massa mahasiswa itu langsung melakukan aksi bakar ban sebagai bentuk kekesalannya.

    “Kami meminta agar Ketua DPRD bisa menemui kita. Kalau tidak, kami yang akan masuk ke ruangan,” ucap Azis salah satu koordinator aksi mahasiswa dalam orasinya.

    Tak lama berselang, terjadi insiden saling dorong dan tarik menarik yang dilakukan mahasiswa terhadap aparat. Bentrokan pun tak dapat terhindarkan, aparat Satpol PP serta Kepolisian dari Polresta Tangerang langsung menahan aksi demonstran untuk menjaga situasi agar tidak semakin kacau.

    Selain itu, aparat juga sempat menyemprotkan Apar atau pemadam api terhadap massa demonstran tersebut. Namun dari puluhan mahasiswa itu tetap bertahan.

    Diketahui, aksi mahasiswa itu menyoroti terkait adanya dua surat usulan nama Pj Bupati ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

    Mereka meminta DPRD Kabupaten Tangerang transparan terhadap usulan-usulan nama-nama Pj Bupati Tangerang.

    “Dengan ini, Kami yang tergabung dalam mahasiswa Kabupaten Tangerang menyatakan sikap, agar Ketua DPRD untuk dapat menjelaskan secara transparan,” katanya.

    Sementara itu, Wakil ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Aditya Wijaya mengaku menghormati aspirasi yang dilakukan oleh para mahasiswa.

    Meski demikian, Ia menyatakan bahwa usulan nama Pj Bupati yang mendapat protes dari mahasiswa telah melewati prosedur yang berlaku.

    “Terkait Pj kita hanya mengusulkan, nama 3 orang, dari Provinsi 3, dari Kementerian 3, sesuai dengan Permendagri Nomor 4 tahun 2023,” kata dia.(PBN/ANT)