Tag: Idul Adha

  • Ahli Gizi RSUD Kota Tangerang Sarankan Ini Saat Santap Daging Kurban

    Ahli Gizi RSUD Kota Tangerang Sarankan Ini Saat Santap Daging Kurban

    TANGERANG, BANPOS – Ahli Gizi RSUD Kota Tangerang Lia Efritanurika mengatakan menyantap daging kurban Idul Adha 1444 Hijriah/2023 Masehi dengan olahan apapun boleh saja sebagai sumber protein hewani tetapi harus ditambahkan dengan asupan nabati dalam satu piring yang sama

    “Dalam satu piring atau satu porsi ketika menyantap daging kurban pastikan ada protein nabati untuk menyeimbangkan gizi. Contohnya, tahu, tempe, dan tumis sayur atau olah daging menjadi sop dengan tambahan wortel, tomat, dan sayur-sayur lainnya,” kata Lia Efritanurika di Tangerang Rabu.

    Selain melengkapi dengan sayur mayur, Lia menyarankan untuk memperhatikan agar penggunaan santan, minyak, atau margarin tidak berlebih saat mengolah daging.

    Kemudian, lanjut Lia, disarankan pula membuang bagian lemak pada daging untuk mengurangi konsumsi lemak berlebih di tubuh.

    “Usahakan untuk menggunakan hanya bagian merah saja tanpa ada lemak atau sedikit lemak,” katanya.

    Lia mengingatkan bahwa penggunaan santan, minyak, atau margarin secara berlebihan akan menambahkan kadar lemak dalam pengolahan daging.

    “Gunakan santan, minyak, atau pun margarin secukupnya,” ujar Lia.

    Lebih lanjut sang ahli gizi RSUD Kota Tangerang mengimbau masyarakat di wilayah kerjanya tetap bijak dalam mengolah daging kurban serta memperhatikan asupan gizi yang seimbang saat menyantapnya.

    “Mari pastikan apa yang kita konsumsi tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga bergizi dan bermanfaat untuk tubuh kita agar tetap beraktivitas dengan maksimal. Jangan lupa juga untuk tetap mengonsumsi buah-buahan, minum air mineral dengan cukup, dan berolahraga,” katanya.

    Umat Islam di Indonesia tengah merayakan Idul Adha 1444 Hijriah yang jatuh pada Kamis ini sesuai dengan penetapan Pemerintah.

    Sementara warga Muhammadiyah sudah lebih dulu merayakan Idul Adha sehari lebih awal pada Rabu (28/6) kemarin.(ENKANT)

  • Helldy Beri Motivasi Pasien Cuci Darah di RSKM

    Helldy Beri Motivasi Pasien Cuci Darah di RSKM

    CILEGON, BANPOS – Disela-sela libur Idul Adha, Walikota Cilegon Helldy Agustian menyempatkan diri untuk mengunjungi pasien cuci darah di Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) Cilegon, Rabu (28/6).

    Kehadiran Helldy di ruangan hemodialisa itu untuk memberikan motivasi kepada pasien cuci darah agar tetap semangat dalam menjalani proses penyembuhannya.

    Dalam sepekan, dari hari Senin-Sabtu ada kurang lebih 60 pasien cuci darah yang dibagi menjadi dua sesi pagi dan siang yang menjalani proses cuci darah di RSKM.

    Pada kesempatan itu, Helldy mengatakan bahwa sakit merupakan ujian.

    Bila mampu bersabar atas ujian tersebut akan dapat menggugurkan dosa-dosa.

    “Sesuai hadits yang diriwayatkan Bukhari bahwa setiap muslim yang terkena penyakit, pasti akan hapuskan kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya,” kata Helldy.

    Helldy pun berharap kepada para pasien cuci darah untuk terus bersabar sambil menjalankan ikhtiar agar sakit yang diderita menjadi penggugur dosa.

    “Jadikan ini sebagai cobaan, karena sakit ini bukan lain untuk menggugurkan dosa kita,” katanya.

    Helldy juga mengingatkan agar pasien cuci darah itu tetap semangat sebab yang bisa menyembuhkan itu justru motivasi dari dalam diri pasien itu sendiri.

    “Kita harus tanamkan dari diri kita itu untuk semangat agar sembuh, kita tidak ada yang tau kan kekuatan Allah SWT yang bisa menyembuhkan segala macam penyakit,” ujarnya.

    “Mukjizat Allah kalau mau kasih kesembuhan itu pasti sembuh, perantaranya boleh dari dokter tapi kalau Allah sudah berkehendak pasti akan terjadi,” sambung Helldy.

    Helldy mengajak kepada pasien cuci darah untuk tetap happy.

    “Penyakit itu bisa jadi datangnya dari hati. Oleh karena itu kita happy aja, walaupun lagi sakit tetap happy, karena imun ini juga yang bisa menyembuhkan kita, pokoknya tetap semangat untuk sembuh,” tuturnya. (LUK)

  • Shalat Ied Jamaah Muhammadiyah Pontang Capai Seribu Orang

    Shalat Ied Jamaah Muhammadiyah Pontang Capai Seribu Orang

    SERANG, BANPOS – Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pontang, merayakan Idul Adha 1444 H pada hari Rabu, 28 Juni 2023.

    Pelaksanaan Sholat Idul Adha dipusatkan dihalaman Masjid Darul Arqom Desa Singarajan Kecamatan Pontang Kabupaten Serang, yang dihadiri lebih dari seribu jamaah dari beberapa desa di Kecamatan Pontang.

    Bertindak sebagai Imam yaitu Ustad Nur Fajar Shadiq, seorang Mahasiswa King Kholid University, Saudi Arabia dan Khatib Farhan Sabat yaitu Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Serang.

    Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pontang, Abu Bakar, menyampaikan bahwa pihaknya melaksanakan ibadah Shalat Idul Adha pada hari ini sesuai dengan keputusan yang ditetapkan dari majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

    “Kami melaksanakan Idul Adha 1444 H pada hari Rabu 28 Juni 2023 sesuai keputusan dari Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” ujarnya.

    Farhan Sabat, dalam khutbahnya menyampaikan bahwa Idul Adha merupakan manifestasi dari kisah Nabi Ibrahim AS, yang diperintah oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya yaitu Nabi Ismail AS.

    “Dari kisah tersebut kita bisa memetik 7 nilai dalam kehidupan kita antara lain Pendidikan dalam keluarga, Musyawarah, Sabar, Tawakal, Cinta, Ikhlas, Khauf dan raja,” ucapnya.

    Selesai pelaksanaan sholat Idul Adha, rangkaian dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban.

    “Data hewan yang terkumpul Sapi 11 ekor, Kerbau 1 ekor dan Kambing 18 ekor. Dengan jumlah sohibul kurban (mudhohi) sebanyak 102 orang,” ujar Hilman, Ketua Panitia Kurban.

    Ia menyampaikan, dari jumlah hewan kurban tersebut, nantinya akan dibagikan kepada 2.000 masyarakat di lingkungan Masjid Darul Arqom.

    “Hewan kurban yang terkumpul di panitia akan diolah dan dibagikan ke lebih dari 2000 masyarakat dilingkungan Masjid Darul Arqom,” tandasnya. (MUF)

  • Harga Komoditi Melonjak, Masyarakat Diimbau Tidak Lakukan Aksi Borong

    Harga Komoditi Melonjak, Masyarakat Diimbau Tidak Lakukan Aksi Borong

    TANGERANG, BANPOS – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang Banten mengimbau ke masyarakat untuk tidak khawatir, aksi borong (panic buying) terkait adanya beberapa komoditi yang alami kenaikan harga seperti telur jelang hari raya idul Adha.

    “Berdasarkan monitoring tim DKP beberapa komoditas pasar memang ada yang mengalami kenaikan, salah satunya yaitu komoditas telur yang di pasaran sudah di angka Rp33 ribu per Kg,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang, Muhdorun di Tangerang Selasa (27/6/2023).

    Namun demikian, DKP memastikan pasokan pangan di Kota Tangerang aman sesuai dengan hasil monitoring yang dilakukan oleh petugas di lapangan.

    “Walau jelang Idul Adha, kebutuhan terhadap komoditas cenderung meningkat, tapi berdasarkan pendataan di lapangan DKP telah pastikan pasokan pangan untuk Kota Tangerang tergolong aman,” ujarnya.

    Masyarakat Kota Tangerang pun diharapkan untuk memanfaatkan beragam program Pemkot Tangerang seperti menanam sayur di perkarangan, berbelanja di Mobil Si Jampang, memanfaatkan Pasar Online atau memantau harga pasar lebih dulu di fitur Segar pada aplikasi Tangerang LIVE.

    “Mobil si Jampang menyediakan bahan pangan dengan harga murah di bawah pasaran. Semoga ini bisa membantu,” ujarnya.

    Perum Bulog Kantor Cabang Tangerang memastikan stok beras di Kota Tangerang dalam kondisi aman hingga akhir tahun meski adanya kenaikan harga jelang hari raya Idul Adha

    Pimpinan Bulog Cabang Tangerang yakni Omar Syarif mengatakan Bulog terus mengupayakan melakukan penyerapan beras hasil panen petani dalam negeri di sejumlah wilayah.

    “Stok beras di Kota Tangerang terhitung aman jelang Idul Adha, bahkan aman hingga akhir tahun. Saat ini, memiliki cadangan beras hingga 80.000 ton,” kata dia

    Ia pun menuturkan, penyaluran atau beras keluar pada Bulog cabang Tangerang diangka 100 ton di setiap bulannya. Sehingga masyarakat tak perlu khawatir atau berlebihan dalam berbelanja beras. Sedangkan untuk harga jual Bulog mengeluarkan harga Rp45 ribu per lima kilogram atau Rp9 ribu per liternya.

    “Ini harga yang terjangkau dibanding pasaran. Maka, jelang Iduladha seperti ini Bulog terus suport dan ikuti Gelar Pangan Murah yang diprakarsai Pemkot Tangerang.

    Bulog menyiapkan beras medium, dan dipastikan Bulog terjun langsung berbagai komoditas dan beras medium dengan harga murah dalam menghadapi Idul Adha,” katanya.(ENK/ANT)

  • Pemkab Lebak Gelar Pasar Murah Jelang Idul Adha untuk Dorong Daya Beli

    Pemkab Lebak Gelar Pasar Murah Jelang Idul Adha untuk Dorong Daya Beli

    RANGKASBITUNG, BANPOS – Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, meluncurkan gerakan pangan murah guna meningkatkan daya beli masyarakat khususnya dari kalangan keluarga berpenghasilan rendah.

    “Kita berharap dengan gerakan pasar murah itu mampu memenuhi ketersediaan pangan masyarakat,” kata Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya di Lebak, Selasa (27/6/2023).

    Pelaksanaan gerakan pasar murah itu dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia dengan tujuan pengendalian harga pangan. Selain itu juga untuk memenuhi ketersediaan pangan masyarakat setempat.

    Komoditas bahan pokok yang dijual itu antara lain beras, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, telur, gula, daging ayam dan cabai. Harga bahan pokok itu tentu dijual sangat murah dibandingkan harga di pasaran, diantaranya beras Rp6 ribu/kg, gula pasir Rp8 ribu/kg, minyak goreng Rp12 ribu/liter dan cabai Rp20 ribu/kg.

    “Kami melaksanakan gerakan pasar murah itu agar memenuhi kebutuhan pangan keluarga,” kata Bupati Lebak.

    Menurut dia,lokasi gerakan pangan murah di Kabupaten Lebak bertempat di Gelanggang Olahraga di Pasir Ona Rangkasbitung Kabupaten Lebak. Selama ini, pemerintah daerah berkomitmen untuk membantu daya beli masyarakat khususnya berpenghasilan rendah agar tidak terdampak adanya lonjakan harga di pasaran.

    Misalnya, kata bupati, menjelang Ramadhan dan Idul Fitri biasanya harga pangan melonjak. Karena itu, pemerintah daerah melaksanakan pasar murah dan operasi pasar (OP).

    “Dengan pasar murah dan OP bahan pokok bisa memenuhi ketersediaan pangan masyarakat juga mampu mengendalikan inflasi,”katanya.

    Sementara itu, sejumlah ibu rumah tangga warga Rangkasbitung mengaku bahwa mereka sangat terbantu adanya gerakan pangan murah, sehingga dapat memenuhi ketersediaan bahan pokok.

    “Kami membeli dengan harga Rp100 ribu bisa memenuhi kebutuhan pangan selama sepekan kedepan,”kata Esih (30) seorang ibu rumah tangga warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak.

    (ENK/ANT)

  • Jelang Idul Adha, Harga Sembako di Kota Serang Meroket

    Jelang Idul Adha, Harga Sembako di Kota Serang Meroket

    SERANG, BANPOS – Menjelang Hari Raya Idul Adha, harga sembako alami kenaikan. Kenaikan harga tersebut terjadi karena stok terbatas, sementara permintaan terus meningkat.

    Salah seorang pedagang di Pasar Induk Rau, Oji (23) mengatakan harga-harga sembako saat ini mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
    “Semuanya naik, mulai dari tomat, bawang cabai harga dari semuanya naik. Kenaikannya sampai dua kali lipat dari harga normal,” ujarnya, minggu (25/6).

    Dirinya menjelaskan terkait harga-harga yang saat ini mengalami peningkatan harga, diduga karena stok barang yang terbatas.
    “Tomat Rp16 ribu, bawang merah Rp45 ribu, rawit Rp45 ribu, cabai hijau Rp40 ribu, dan cabai keriting Rp35 ribu per kilogram. Kenaikan itu terjadi karena stok barang yang sedikit,” jelasnya.

    Dirinya menyampaikan, kenaikan harga tersebut sudah terjadi kurang lebih selama satu minggu yang lalu. Ia mengatakan, kenaikan harga tersebut juga diduga karena mendekati hari raya idul adha.

    “Kenaikan terjadi kurang lebih sudah satu minggu. Mungkin karena menjelang idul adha juga jadi semua barang alami kenaikan,” katanya.
    Senada dengan itu, pedagang lainnya, Diri (21) juga menyampaikan bahwa semua barang alami kenaikan harga yang cukup tinggi.

    “Naik semua. Cabe rawit sekarang Rp44 ribu sebelumnya Rp36 ribu per kilogram. Bawang merah pun mengalami kenaikan, dari sebelumnya Rp36 ribu sekarang naik menjadi Rp44 ribu per kilogram,” ungkapnya.

    Dirinya mengaku kenaikan tersebut terbilang cukup tinggi. Bahkan dirinya juga mengatakan, pembeli yang berbelanja pun mengurangi jumlah belanjaannya.

    “Kenaikannya lumayan cukup tinggi. Pembeli juga berkurang, ada yang biasa beli 10 kilogram karena adanya kenaikan jadi berkurang jadi 7 sampai 8 kilogram saja,” tandasnya.

    Sementara itu, jelang lebaran haji pemprov terus melakukan pemantauan harga dan ketersedian komoditi pangan. Daging ayam dan telur masih menjadi perhatian pada pengendalian inflasi.

    Demikian disampaikan Al Muktabar usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara virtual di Pendopo Gubernur KP3B Curug, Kota Serang, Senin (26/6).

    “Inflasi di Provinsi Banten cukup terkendali, secara y-o-y 3,67 persen. Dan komoditi yang menjadi perhatian yaitu ayam ras, telur dan cabai merah, serta komoditi pangan lainnya,” katanya.

    Al Muktabar menuturkan, keberhasilan pengendalian inflasi di Provinsi Banten merupakan hasil kerjasama semua pihak, mulai dari Forkopimda Provinsi Banten, Pemerintah Kabupaten/Kota hingga masyarakat.

    Al Muktabar mengajak semua pihak untuk dapat bersama-sama dalam mengendalikan inflasi. “Secara umum penanganan inflasi masih pada ruang yang baik untuk mengendalikan inflasi,” katanya.

    Selain itu, pihaknya pada waktu dekat akan menggelar pasar murah dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan jelang Idul Adha 1444 H.

    “Informasinya hari ini Presiden akan melakukan launching pasar murah, dan hal ini akan dilakukan bersama di daerah,” tandasnya. Menjelang Idul Adha 1444 H Pemprov Banten melalui Dinas Ketahanan Pangan konsisten melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM) sebanyak 12 titik.(CR-01/RUS/PBN)

  • Tak Mau Kecolongan, Pemkab Lebak Perketat Pemeriksaan Hewan Kurban

    Tak Mau Kecolongan, Pemkab Lebak Perketat Pemeriksaan Hewan Kurban

    LEBAK, BANPOS – Pemerintah Kabupaten Lebak tak ingin kecolongan soal kesehatan hewan kurban. Salah satu upaya yang dilakukan yakni memperketat pemeriksaan kesehatan hewan kurban di sejumlah lapak pedagang dan rumah pemotongan hewan (RPH).

    Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lebak, Rahmat Yuniar. Ia mengatakan bahwa pihaknya melakukan pengetatan pemeriksaan, dan melakukan pemasangan tanda kalung bagi hewan yang dinyatakan sehat.

    Ia menuturkan bahwa pengetatan pemeriksaan kesehatan hewan tersebut dilakukan agar semua hewan kurban di Kabupaten Lebak, tidak terkontaminasi penyakit menular dan membahayakan bagi kesehatan manusia.

    Menurutnya, pemerintah daerah sejak dua pekan dan sampai Lebaran Idul Adha 1444 Hijriah, akan secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di sejumlah lapak pedagang ternak dan RPH.

    Selama ini menurut Rahmat, pihaknya belum menemukan hewan kurban di masyarakat, yang positif terjangkit antraks maupun penyakit lainnya yang bisa membahayakan kesehatan kepada manusia.

    “Kami mengapresiasi petugas di lapangan tak kenal lelah melaksanakan pemeriksaan kesehatan hewan kurban itu,”katanya menjelaskan.

    Menurut dia, pemeriksaan kesehatan hewan itu sesuai syariat Islam dengan minimal usia 1,5 tahun karena sudah layak untuk disembelih kurban. Pemeriksaan kesehatan itu untuk melindungi masyarakat agar mengkonsumsi daging yang layak dan menyehatkan.

    Hewan kurban yang dilakukan pemeriksaan kesehatan itu antara lain kerbau, sapi, domba dan kambing tidak ditemukan antraks. Selain dari lokal Lebak, domba juga didatangkan dari Jawa Barat yang endemik antraks.

    Karena itu, pihaknya terus melakukan pengetatan agar hewan ternak dari Jawa Barat harus dilengkapi dokumen kesehatan yang dikeluarkan pemerintah daerah bersangkutan.

    Sementara itu, seorang pedagang hewan kurban di Jalan Siliwangi Rangkasbitung, Amas (55), mengaku ternak domba yang dijual itu dijamin kesehatannya, karena setiap hari dilakukan pemeriksaan rutin oleh petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat.

    Hewan kurban termasuk domba yang dijual didatangkan dari Garut, Jawa Barat dengan harga bervariasi antara Rp2 juta sampai dengan Rp8 juta/ekor
    “Kami beruntung penjualan domba tahun ini hingga hari ini sudah mencapai 100 ekor dan lebih baik dibandingkan tahun lalu,” katanya. (DZH/ANT)

  • Kesehatan Hewan Kurban di Pandeglang Dipantau

    Kesehatan Hewan Kurban di Pandeglang Dipantau

    PANDEGLANG, BANPOS – Dalam upaya menjamin ketersediaan hewan ternak yang sehat dan memenuhi syarat untuk dijadikan hewan qurban bagi masyarakat, menjelang hari raya Idul Adha 1444 Hijriah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang melakukan pemeriksaan kesehatan hewan untuk kurban yang dijual pedagang lapak.

    Kepala DPKP Pandeglang, Nasir mengatakan, pihaknya telah membentuk tim pemeriksa yang terdiri dari dokter hewan dan paramedik veteriner yang akan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap hewan kurban, yang dijual dan memberikan tanda khusus untuk setiap hewan yang sudah diperiksa.

    “Hanya hewan kurban yang sudah dinyatakan sehat yang boleh dijual. Sedangkan hewan yang dinyatakan tidak sehat akan diobati dokter hewan sampai sembuh, baru kemudian boleh dijual,” kata Nasir kepada wartawan, Jumat (23/6) lalu.

    Menurutnya, dalam momentum Idul Adha 1444, pemeriksaan lapak hewan kurban lebih detail dalam hal pengawasan maupun pengecekan ternak, sekaligus untuk kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit hewan menular.

    “Dalam rangka kewaspadaan dan pencegahan kejadian Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 H maka kami terus melakukan upaya pengamanan terhadap kejadian PHMS diantaranya penyakit mulut dan kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) dan penyakit hewan menular lainnya,” terangnya.

    Oleh karena itu, upaya yang telah dilakukan DPKP Pandeglang dengan melakukan peningkatan kewaspadaan dini, melalui pengamatan dan analisis situasi terhadap kemungkinan munculnya kasus penyakit hewan menular pada ternak.

    “Membentuk tim pemeriksa hewan kurban untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan, Serta mengerahkan sumber daya kesehatan hewan yang ada di DPKP serta UPT Puskeswan, untuk melakukan pelayanan aktif pemeriksaan hewan sebagai upaya antisipasi kejadian penyakit hewan menular strategis,” ungkapnya.

    Kepala UPT Puskeswan DPKP Pandeglang, Ade Setiawan mengatakan, sejak Rabu (21/6) lalu, Puskeswan telah mengerahkan 7 dokter hewan dan 5 paramedik veteriner untuk melaksanakan tugas sebagai tim pemeriksa lapak hewan kurban yang tersebar di wilayah Kabupaten Pandeglang.

    “Rencananya, tim pemeriksa kesehatan hewan kurban Puskeswan Pandeglang akan melakukan pemeriksaan lapak hingga menjelang Idul Adha atau pada Selasa (27/6),” katanya.

    Dalam upaya peningkatan kewaspadaan dini terhadap penyakit hewan menular, Puskeswan Pandeglang mengimbau masyarakat, para peternak maupun pedagang lapak hewan kurban untuk berpartisipasi menyampaikan laporan jika melihat atau menemukan hewan peliharaan dan ternak dengan gejala tidak sehat.

    “Silahkan hubungi Call Center Puskeswan Pandeglang 0877-7335-7422 atau melalui WhatsApp 0852-3319-2087 untuk mendapatkan layanan konsultasi kesehatan hewan secara gratis,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • DKPP Kabupaten Serang Pastikan Hewan Kurban Sehat

    DKPP Kabupaten Serang Pastikan Hewan Kurban Sehat

    SERANG, BANPOS – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang memastikan keberadaan hewan kurban baik kambing, domba, sapi dan kerbau yang tersebar di 29 kecamatan dalam kondisi sehat.

    Kepastian tersebut berdasarkan hasil pemantauan dan pendataan petugas DKPP menjelang Hari Raya Idul Adha atau lebaran kurban.

    Kepala DKPP Kabupaten Serang, Suhardjo menuturkan bahwa untuk memastikan keberadaan hewan kurban baik kambing, sapi atau kerbau dalam kondisi sehat pihaknya teliti dalam melakukan pemantauan.

    Pemantauan tersebut dilakukan dimulai sejak di datangkan dari luar daerah, saat di jual kepada masyarakat sampai dengan pemotongan nanti akan diamati.

    ”Kalau adanya hal yang mencurigakan terhadap hewan kami langsung koordinasikan dengan provinsi maupun kementerian. Hasil pemantauan alhamdulillah baik PMK maupun LSD belum di temukan. Mudah-mudahan tidak ada, tapi memang sampai saat ini belum kami temukan,” tuturnya, kamis (22/6)

    Dijelaskan Suhardjo, dalam melakukan pendataan dan pemantauan DKPP melalui Bidang Peternakan mempunyai tugas mengawasi semua binatang ternak yang masuk ke Kabupaten Serang.

    Terlebih, saat ini menjelang hari Raya Idul Adha yang mana dibutuhkan hewan kurban yang rata-rata di datangkan dari luar daerah baik itu kambing, domba, sapi namun untuk kerbau dari lokal masih bisa mencukupi.

    ”Makanya kita punya petugas 29 orang kita sebar ke setiap kecamatan, nah kita di situ melakukan pendataan, memantau lapak-lapak yang menjual hewan kurban,” jelasnya

    Suhardjo menyampaikan, saat ini tengah merebak adanya Lumpy Skin Disease (LSD) serta Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang diwaspadai dan diamati. Jika ditemukan yang mencurigakan di duga LSD atau PMK pihaknya akan menyingkirkan, dikarantina untuk tidak didekatkan dengan hewan lainnya.

    ”LSD maupun PMK itu menularnya sangat cepat, memang tidak menular ke manusia tapi menular ke sesama binatang itu dipastikan cepat. Nah rata-rata yang kita cek ke lapangan itu pertama adalah surat keterangan asal hewan, keterangan sudah vaksin sebelum dibawa kesini (kabupaten serang-red),” ujarnya

    Dirinya mengatakan, adapun upaya yang dilakukan pencegahan, disisi lain pihaknya akan memberikan vaksin kepada hewan kurban jika kedatangannya sebulan sebelumnya. Penyuntikan vaksin dilakukan paling lambat 14 hari sebelum di potong.

    ”Saat ini karena belum mendekati kita hanya memberikan vitamin, jadi banyak ternak yang mendatangkan hewan untuk pemulihan kekebalan tubuhnya tadi sudah dilakukan di Kecamatan Waringin kurung,” katanya

    Lebih lanjut, Suhardjo memastikan pendataan dan pemantauan yang dilakukan terhadap penjual binatang kurban untuk memberikan ketenangan kepada masyarakat yang akan melaksanakan ibadah kurban sehingga terjamin bebas dari penyakit PMK maupun LSD.

    ”Kita mulai pemantauan sejak Selasa kemarin, jadi 10 atau 9 hari sebelum Idul Adha atau lebaran kurban kita adakan pengamatan sampai proses pemotongan dan kita ambil dagingnya untuk kepastian kesehatan hewannya,”tuturnya.

    Lebih jelas, Suhardjo menyampaikan, bukan hanya menjelang Idul Adha pihaknya melakukan pendataan dan pemantauan akan tetapi rutin dilakukan setiap tahunnya. Hal itu dilakukan lantaran kebutuhan hewan untuk di Kabupaten Serang mencapai ribuan setiap tahunnya.

    ”Kebutuhan kita (kabupaten serang-red) untuk sapi mencapai 3 ribu ekor, kerbau 400 ekor, domba sekitar 6 ribu lebih ekor untuk kambing 3 ribu ekor pertahunnya yang kita estimasi tahun 2022 kemarin,” tandasnya (MG-02/AZM)

  • Harga Garam dan Bawang Putih Diprediksi Naik

    Harga Garam dan Bawang Putih Diprediksi Naik

    SERANG, BANPOS – Jelang hari raya Idul Adha tahun ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten memperkirakan akan ada dua komoditas mengalami kenaikan harga di pasaran.

    Dua komoditas yang dimaksud justru bukan pada harga daging sapi maupun kerbau, melainkan harga bawang putih dan juga garam beryodium.

    Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Disperindag Provinsi Banten Babar Suharso saat ditemui di Gedung Pendopo Gubernur Banten pada Senin (29/5).

    ”Ada dua ini malah bawang putih sama garam beryodium sedang kita teliti kita intervensi untuk dikendalikan,” katanya.

    Untuk harga bawang putih Babar menjelaskan kenaikan itu sudah terjadi bahkan sejak hari raya Idul Fitri tahun 2023, hanya saja menurutnya, kenaikan yang terjadi tidak begitu signifikan.

    ”Kalau bawang putih sih udah lama sebetulnya, sejak Lebaran juga sudah mulai naik walau sedikit,” tuturnya.

    Sedangkan untuk kenaikan harga garam yodium, Babar meyakini bahwa hal itu tidak akan berlangsung lama.

    Karena menurut penuturannya kenaikan harga garam itu terjadi lantaran disebabkan oleh kepanikan sesaat masyarakat saat mengetahui stok garam di pasaran terbatas.

    ”Nah sekarang nambah lagi garam beryodium. Biasanya sih kalau garam tidak berlangsung lama, bisa diatasi. Cuma kadang masyarakat suka panik gitu, jadi mahal gitu tuh. Dibilang stok kurang mahal,” jelasnya.

    Berbeda halnya dengan harga bawan putih dan garam yang mengalami kenaikan, Babar menjelaskan, jika harga cabai di pasaran justru mengalami kestabilan harga.

    Padahal sebelumnya, cabai selalu menjadi komoditas yang kerap mengalami kenaikan harga di pasaran, terutama menjelang peringatan hari raya seperti Idul Adha.

    ”Cabai aman sudah mulai terkendali kalau cabai,” ucapnya.

    Tidak hanya cabai, harga daging baik sapi maupun kerbau juga mengalami hal yang serupa di pasaran.

    Menurut penjelasan Babar, kestabilan harga daging terjadi setidaknya disebabkan oleh lancarnya impor daging baik sapi dan kerbau ke Indonesia.

    Ditambah lagi kini masyarakat sudah mulai terbiasa untuk mengkonsumsi daging beku impor sapi dan kerbau dari luar negeri.

    ”Harga daging stabil karena sekarang importasi daging beku, sapi maupun kerbau lancar. Jadi masyarakat punya pilihan, dan masyarakat sudah mulai ada kecenderungan baru gitu ya, mau mengkonsumsi daging beku,” tuturnya.

    Terkait dengan harga, ia menjelaskan, harga daging segar berada di kisaran harga Rp120-Rp130 ribu. Sementara untuk daging beku jauh lebih murah, yakni berkisar di angka Rp90-Rp100 ribu. (MG-01/PBN)