Tag: Ikbal

  • Perluas Jangkauan Akses, Dishub Kota Serang Bakal Tambah Trayek

    Perluas Jangkauan Akses, Dishub Kota Serang Bakal Tambah Trayek

    SERANG, BANPOS – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Serang berencana akan mengusulkan penambahan jumlah trayek angkutan perkotaan.

    Penambahan itu dilakukan bertujuan untuk memperluas jangkauan akses masyarakat terhadap angkutan perkotaan di Kota Serang.

    Kepala Dishub Kota Serang, Ikbal, mengatakan selama ini trayek angkutan perkotaan di Kota Serang hanya fokus di tiga wilayah kecamatan yakni Kecamatan Serang, Cipocok Jaya, dan Kasemen dengan jumlah trayek yang beroperasi sebanyak 12 trayek.

    Jumlah tersebut dinilai belum mampu mencukupi kebutuhan mobilitas masyarakat di Kota Serang. Oleh karena itu Dishub Kota Serang mengusulkan penambahan tujuh trayek baru untuk memperluas akses jangkauan tersebut.

    Sehingga apabila nanti usulan penambahan itu disetujui maka, jumlah trayek angkutan perkotaan di Kota Serang ada sebanyak 18 trayek.

    “Sementara yang tujuhnya adalah yang baru. Sehingga kita ada 18 trayek angkutan perkotaan yang akan kita usulkan untuk menjadi Keputusan Walikota,” katanya saat ditemui di gedung Sekretariat Daerah Kota Serang usai melaksanakan rapat penetapan rencana umum jaringan trayek, Selasa (19/11/2024).

    Adapun tujuh trayek baru yang diusulkan oleh Dishub Kota Serang yakni Pakupatan-Bendung-Margaluyu-Banten; Pakupatan-Bendung-Sukadana-Banten.

    Kemudian trayek Kepandean-Sayar-Sepang; Kepandean-Taktakan-Cilowong; lalu trayek Pakupatan-TBL-Kelapa Dua-Kepandean.

    Pakupatan-Polda Banten-Walantaka; dan terakhir Pakupatan-Polda Banten-Curug.

    Ikbal menjelaskan, tingginya kebutuhan masyarakat terhadap akses angkutan umum yang memadai tidak terlepas dari semakin berkembangnya pembangunan di Kota Serang.

    Pembangunan yang pesat membuat titik-titik keramaian di Kota Serang semakin bertambah. Sehingga pada akhirnya membuat pemerintah harus mampu membuka akses transportasi umum ke titik lokasi baru tersebut.

    “Sekarang pusat-pusat keramaian sudah menyebar ke beberapa kecamatan,” terangnya.

    Selain ingin memperluas jangkauan akses masyarakat terhadap angkutan perkotaan, penambahan trayek juga diharapkan mampu menjadi solusi bagi persoalan kemacetan yang selama ini terjadi di Kota Serang.

    “Dan trayek ini adalah solusi untuk menghindari kemacetan manakala masyarakat sudah beralih dari angkutan pribadi ke angkutan umum,” jelasnya.

    Kemudian dalam penerapannya, Ikbal menyadari ada sejumlah tantangan yang mesti dihadapi. Dan salah satu tantangan yang mesti dihadapi itu adalah tumbuh suburnya transportasi umum berbasis online di Kota Serang.

    Dengan adanya moda transportasi tersebut membuat mobilitas masyarakat bisa lebih mudah. Karena mereka tidak perlu lagi memikirkan masalah trayek. Bahkan dengan fasilitas yang disediakan, masyarakat dapat diantarkan sampai ke titik lokasi tujuan.

    “Dengan adanya angkutan aplikasi ini juga menjadi bagian yang mempersulit untuk existing yang saat ini sudah mulai berkurang karena kalah cepat dengan angkutan aplikasi,” ucapnya.

    Sementara itu Asisten Daerah (Asda) II Kota Serang, Yudi Suryadi, menyampaikan dalam pembahasannya dia menekankan perihal pengawasan terhadap penerapan trayek di angkutan perkotaan.

    Karena selama ini tidak sedikit angkutan perkotaan yang beroperasi tidak sesuai dengan izin trayeknya.

    “Tadi juga salah satu masukan terkait pertama, banyak yang sudah merasakan tidak sesuai jalurnya,” ucapnya.

    Selain itu, kata Yudi, hal yang perlu diperhatikan sebelum memberlakukan trayek baru adalah masalah penyediaan terminal tipe C dan B yang memadai.

    Sebab, selama ini Kota Serang disebut belum memiliki terminal tipe C yang layak untuk dijadikan sebagai tempat singgah angkutan antar kota dalam provinsi.

    Karenanya, pengawasan terhadap angkutan perkotaan yang beroperasi di Kota Serang kerap luput dari pantauan petugas yang berwenang.

    “Dishub juga dituntut untuk mempersiapkan sarana prasarananya. Misalkan terminal tipe C-nya diperbaiki,” ujarnya.

    “Harus ada (perbaikan) sehingga angkot atau angkutan umum bisa teratur karena ada terminal atau sub terminalnya,” tandasnya. (TQS)

  • Ikbal Pejabat Teladan

    Ikbal Pejabat Teladan

    DI tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, Dinkes merupakan salah satu instansi yang paling sibuk untuk bekerja. Sebab, memang mereka bekerja untuk kesehatan masyarakat. Apalagi jika menempati posisi sebagai kepala Dinkes.

    Begitulah yang dirasakan oleh Kepala Dinkes Kota Serang, Ikbal. Ia yang dulunya merupakan mantri di salah satu kampung di Kota Serang, tidak menyangka bahwa saat dirinya sedang menjabat sebagai Kepala Dinkes, harus berhadapan dengan virus yang sedang menyebar bukan hanya di Kota Serang, bahkan dunia.

    Ikbal bahkan mengaku, waktu yang biasanya dapat diisi bersama dengan keluarga, harus direlakan untuk bekerja hingga larut malam. Sebab, berbagai pertemuan maupun komunikasi via telepon selalu saja ada di setiap waktu.

    “Yah, sudah pasti waktu saya bersama keluarga itu berkurang. Waktu beristirahat pun berkurang. Tapi ini memang sudah menjadi kewajiban saya dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini,” ujarnya kepada BANPOS, Rabu (13/5/2020).

    Namun ia tetap bersyukur, karena meskipun waktu bersama keluarganya berkurang, baik istri maupun anaknya tidak ada yang mengeluh. Karena mereka memahami bahwa itu merupakan amanah dari jabatan yang ia emban.

    “Selain itu, istri saya juga merupakan orang yang bekerja di kesehatan juga, yaitu bidan. Anak saya pun juga berkecimpung di dunia kesehatan. Jadi mereka memahami, saat inilah saya akan sangat sibuk, karena ini berkaitan dengan kesehatan,” terangnya.

    Menurut Ikbal, apabila dirinya menampakkan rasa lelah ataupun rasa takut akan pandemi ini, maka sudah pasti masyarakat juga akan semakin takut. Karena, ia yang merupakan pimpinan instansi terdepan dalam melawan Covid-19 justru menunjukkan rasa takut.

    “Makanya, saya akan tetap terdepan dalam melawan Covid-19. Saya selalu sediakan waktu apabila ada masyarakat ataupun rekan-rekan media yang ingin menanyakan perihal Covid-19. Tapi kalau tidak terjawab, mohon maaf. Karena terkadang saya juga harus melepas diri dari telepon, seperti ketika sedang rapat,” ucapnya.

    Ia pun bercerita, akibat dari pandemi Covid-19 ini kegiatannya dalam mengajar salah satu instansi pendidikan pun harus rela untuk ditinggalkan.

    “Saya memang juga menjadi pengajar di salah satu instansi pendidikan. Tapi tidak apa-apa, ini merupakan kewajiban saya juga untuk melawan Covid-19 di Kota Serang,” tandasnya. (DZH)