Tag: Infrastruktur

  • Infrastruktur Pasar Rau Selalu Rusak

    Infrastruktur Pasar Rau Selalu Rusak

    SERANG, BANPOS – Kerusakan jalan berupa jalan berlubang serta aspal yang terkelupas seringkali membuat pengendara harus lebih berhati-hati dalam berkendara. Hal tersebut juga diperparah dengan banyaknya lubang yang tergenang air pasca-hujan. Seperti halnya, jalan yang ada di kawasan Pasar Induk Rau, Kota Serang yang masih terdapat lubang serta genangan air.

    Padahal, Infrastruktur jalan bagi warga merupakan sarana vital untuk kegiatan sehari-hari. Akibat dari jalan rusak berlubang serta tergenang air tersebut, tak sedikit warga yang melintas menjadi korban kecelakaan seperti terpeleset, hingga roda yang bengkok akibat masuk dalam lubang yang tidak terlihat akibat tertutup air hujan.

    Kerusakan jalan tersebut, membuat para pengendara yang melintas harus memperlambat laju kecepatan kendaraannya. Kondisi tersebut juga banyak dikeluhkan oleh warga karena dinilai menghambat aktivitas kendaraan yang hendak melakukan kegiatan jual beli di Pasar tersebut.

    Salah seorang warga Kota Serang, Budi (43) menyampaikan bahwasanya kondisi jalan di Pasar Induk Rau tersebut sudah parah karena banyaknya lubang yang menghiasi jalan tersebut.

    “Harusnya jalan ini dibangun, karena kondisinya sudah parah banyak lubang, sekarang saja lubang-lubangnya diperparah karena digenangi air,” ujarnya, Minggu (25/6).

    Budi mengatakan, jalan rusak tersebut cukup berbahaya bagi para pengendara yang melintas. Bahkan menurut keterangan Budi, dalam kurun waktu satu minggu belakangan ada pengendara yang terjatuh akibat adanya jalan berlubang yang tertutup genangan air.

    “Jalan ini juga cukup bahaya buat para pengguna jalan. Apalagi kalau lubang-lubangnya tertutup air. Jadi, pengendara yang melintas yang tidak tahu adanya lubang di jalan tersebut ada saja yang jatuh. Kurang lebih, satu minggu ini saja ada yang jatuh, akibat adanya jalan berlubang yang tertutup genangan air.

    Dikiranya jalan ini biasa saja, terus pengendaranya kan kaget lalu jatuh,” katanya
    Dirinya berharap agar jalan yang saat ini rusak dapat segera dibenahi agar para pengendara yang melintas bisa melintas dengan rasa aman tanpa adanya rasa takut adanya lubang terutama yang tergenang air. Bahkan, dirinya berharap agar jalan tersebut dilakukan betonisasi agar tak mudah rusak.

    “Harapannya cepat dibenahi, supaya jalannya bagus terus nyaman dilalui, tidak membuat pengendara merasa takut saat melintas. Kalau bisa, jalan ini dilakukan betonisasi supaya tidak mudah rusak kembali,” harapnya.

    Senada dengan itu, salah seorang pedagang di Pasar Induk Rau, Sail (41) mengatakan jalan di lokasi tersebut sudah cukup parah. Dirinya menyampai dalam membenahi jalan, seharusnya pemerintah jangan menunggu kondisi jalan semakin parah. Terutama pada saat hujan turun, dimana terdapat banyaknya titik-titik lubang yang tergenang air.

    “Parah ini mah. Mungkin pemerintahnya nungguin hujan dulu baru dibetulkan. Karena kan kalau aspal kena hujan bukan makin bagus tapi makin rusak. Seharusnya pada saat kondisi cerah jalan ini dibenahi,” katanya.

    Sail menuturkan bahwasannya sebelumnya jalan tersebut sempat diperbaiki. Akan tetapi, hanya sebatas pengurugan dengan batu tanpa adanya tindak lanjut yang jelas.

    “Ini sebenarnya sudah pernah diurug, diratain dengan batu-batu, hanya saja sampai sekarang tidak ada tindak lanjut. Sekarang saja, batu-batu yang sebelumnya untuk menutupi lubang karena tidak diaspal, sudah pada hilang lagi,” tuturnya
    Selain itu, Sail juga menerangkan bahwa akibat adanya lubang di jalan tersebut sudah seringkali menjadi pemicu terjadinya kecelakaan. Bahkan, sempat ada salah seorang tukang becak yang roda becaknya masuk lubang. Akibatnya, roda dari becak tersebut pun rusak parah.

    “Bahkan sudah ada yang kecelakaan akibat dari jalan rusak tersebut. Bahkan, ada juga tukang becak yang sedang melintas rodanya sampai rusak menyerupai angka delapan, akibat rodanya masuk lubang yang lumayan dalam. Kurang lebih kejadianya pada bulan mei lalu,” terangnya

    Dirinya berharap, agar jalan yang ada di sekitar Pasar Induk Rau bisa segera diperbaiki. Agar tidak lagi merugikan orang lain akibat adanya lubang yang ada di jalan tersebut.

    “Harapannya agar segera dibenahi jangan nunggu jalan rusak parah dulu, kalau rusak parah kan biaya yang dikeluarkan juga lebih banyak lagi. Kalau sebelumnya saat pengurugan langsung dilakukan pengaspalan mungkin tidak akan separah saat ini dan biaya yang dikeluarkan pun lebih ringan,” tandasnya.(MG-02/PBN)

  • Prioritaskan Infrastruktur di Pandeglang, Jakamantul Disebar di Setiap Kecamatan

    Prioritaskan Infrastruktur di Pandeglang, Jakamantul Disebar di Setiap Kecamatan

    PANDEGLANG, BANPOS – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan yang dilaksanakan tiap tahun selalu berbeda program prioritasnya. Untuk tahun ini, menurut Pj Sekda Pandeglang, Taufik Hidayat, dengan tidak mengabaikan program lainnya Jalan Kabupaten Mantap Betul (Jakamantul) menjadi skala prioritas.

    “Jakamantul tersebar di semua kecamatan, pembagiannya kurang lebih dua sampai tiga titik,” kata Taufik Hidayat saat membuka acara Musrenbang Kecamatan tahun 2023 di Kaduhejo dan Cipeucang, Selasa (8/2).

    Menurutnya, peningkatan infrastuktur dapat mempengaruhi kepada program prioritas lainnya seperti kesehatan, pendidikan dan peningkatan ekonomi masyarakat.

    “Untuk itu Ibu Bupati menjadikan program Jakamantul ini skala prioritas,” ujarnya.

    Perencanaan adalah sebuah harapan yang dapat dibuat saat ini dan dilaksanakan tahun yang akan datang. Oleh sebab itu, kata Taufik, ajuan program tahun lalu yang tidak masuk tahun ini, bisa dimasukan kepada perencanaan tahun depan.

    “Ini tentu menyesuaikan dengan fiskal, tapi jika memang itu skala prioritas bisa kembali diajukan,” ungkapnya.

    Sementara itu, Camat Cipeucang, Yayat Hidayat mengatakan, program Jakamantul di Kecamatan Cipeucang untuk tahun 2022 mendapatkan tiga titik yaitu Kadugadung – Koncang, Salawi – Kadugadung, Parigi Kresek – Pasireurih.

    “Tahun ini ada tiga titik, ini hasil ajuan tahun lalu,” katanya.

    Sementara untuk ajuan tahun 2023, lanjut Yayat, saat ini pihaknya tengah menunggu hasil dari ajuan pada Musrenbang yang sedang dilakukan saat ini.

    “Tapi tetap kita lihat skala prioritas, karena pagu anggarannya terbatas,” ungkapnya.(DHE/ENK)

  • Puluhan Tahun tak Tersentuh Pembangunan, Jalan Lintas Cigemblong-Cihara Rusak Parah

    Puluhan Tahun tak Tersentuh Pembangunan, Jalan Lintas Cigemblong-Cihara Rusak Parah

    BAKSEL, BANPOS – Warga Lebak selatan (Baksel) yang berada di pedalaman dua kecamatan mengeluhkan keberadaan sarana transportasi jalan yang rusak parah tiada berwujud.

    Keberadaan jalan itu panjangnya sekitar 15 kilometer, menghubungkan empat desa pedalaman di Kecamatan Cigemblong dan Cihara.

    Sebagaimana dikeluhkan warga Desa Cikatet Kecamatan Cigemblong, Abdul Majid. Kepada BANPOS, ia mengatakan, keberadaan jalan tersebut sama sekali tidak tersentuh perbaikan, sehingga akses warga di desanya sangat susah.

    “Kalau hujan begini jalan ini sudah campur lumpur tanah merah dan susah dilalui roda dua. Ya mungkin karena ini daerah pedalaman jadi tidak terkontrol,” ujar Majid, Kamis (25/6).

    Menurutnya, jalan tersebut adalah milik pengelolaan kabupaten dan sudah puluhan tahun tidak pernah tersentuh perbaikan.

    “Keadaan seperti ini yang saya tahu sejak saya masih sekolah SD, puluhan tahun lalu. Padahal ini jalan milik kabupaten dan akses yang sangat dibutuhkan warga pedalaman empat desa dalam nemasok hasil bumi ke kota. Ini dilalui warga dua desa di Cigemblong dua desa di Cihara,” jelas Majid.

    Eman warga setempat pun mengaku prihatin jika mengirimkan hasil pertanian dan kebun yang mau dijual ke pasar.

    “Karena keadaan ini kalau kami bawa hasil bumi terpaksa harus manual dipanggul, kalau hujan harus nginep di jalan, bisa dua hari nyampenya. Padahal kalau jalan bagus mah ke pasar Malingping bisa pake mobil, 4 jam juga nyampe. Bahkan kadang gula aren dijualnya tidak bijian lagi, tapi kiloan karena rusak di jalan,” keluhnya.

    Kepala Desa Cikaret Kecamatan Cigemblong, Alinta kepada wartawan membenarkan kondisi jalan penghubung tersebut. Kata dia, pihaknya pun tidak tinggal diam sudah mengajukan berkali-kali bamun belum pernah ada realisasi.

    “Iya jalan itu sangat vital untuk akses transportasi warga di empat desa ini, juga akses pendidikan dan yang utama adalah akses ekonomi. Dan kami sudah berkali-kali mengusulkan tapi belum juga ada jawaban,” katanya.

    Sekedar informasi, jalan penghubung antara kecamatan ini panjangnya 15 Kilometer, melintasi empat pedesaan. Mulai dari Kampung Curuglingsuh di Desa Cikaratuan dan Cikaret di Kecamatan Cigemblong ke Desa Pondokpanjang dan Citeupuseun di Kecamatan Cihara.(WDO/PBN)

  • Masyarakat Protes Jalan Desa Banjar Rusak Parah

    Masyarakat Protes Jalan Desa Banjar Rusak Parah

    PANDEGLANG, BANPOS – Sejumlah warga Kampung Kadu Bale, Desa Banjar, Kecamatan Banjar, Kabupaten pandeglang, menyampaikan aksi protes jalan rusak dengan memposting foto sarkasme, karena jalan yang ada di lingkungannya tergolong rusak cukup parah.

    Salah seorang warga Desa Banjar, Muhamad Nahrowi mengatakan, dirinya memasang foto dengan tulisan menyinggung bertujuan agar jalan yang rusak tersebut bisa segera diperbaiki, karena warga setempat banyak yang menggunakan akses jalan tersebut sebagai penunjang aktifitas sehari-hari.

    “Jalan ini sudah rusak parah, kalau musim hujan itu suka banyak genangan air, sementara pemerintah setempat seperti tidak melihat itu, untuk itu kami berinisiatif memotret jalan rusak dan membentangkan kertas bertulisan menyindir agar segera mendapatkan perhatian dari Pemerintah,” katanya kepada BANPOS, Rabu (3/6).

    Menurutnya, apabila jalan tersebut dibiarkan rusak akan menimbulkan hal lain, seperti tergelincirnya pengendara, dengan demikian dirinya berharap kepada Pemerintah Kabupaten Pandeglang untuk segera memperbaiki jalan tersebut.

    “Kalau saya kan setiap hari lewat sini, karena mengajar juga di salah satu sekolah yang ada di Desa Banjar, kadang khawatir saja begitu melihat kondisi jalan yang rusak, gimana coba kalau ada ibu-ibu hamil, orang yang sakit, terus pengendara yang terjatuh, mau menyalahkan siapa? Makanya saya minta diperbaikilah, jangan dibiarkan seperti ini seperti tidak ada pemerintah,” ujarnya.

    Nahrowi juga mengatakan, beberapa waktu lalu ada informasi akan dibangun, namun sampai saat ini belum ada juga.

    “Kemarin-kemarin memang infonya mau dibangun, rencanya sih dari tahun 2018 tapi sampai sekarang juga tidak kunjung dibangun dan masih dibiarkan seperti itu,” ucapnya.

    Sementara itu, ditempat terpisah, Camat Banjar Mujani, menanggapi informasi jalan rusak di daerahnya, ia memastikan jalan tersebut sudah masuk ke dalam usulan pembangunan tahun 2020, namun karena ada pandemi COVID-19 yang membuat terhambatnya pembangunan jalan tersebut.

    “Terkait jalan itu, berdasarkan data pembangunan sudah diploting tahun anggaran 2020, titik nol dari simpangan Gorobog menuju arah Kampung Kadu Bale, namun dengan adanya pandemi COVID-19 ini saya kurang apakah tertunda tahun ini apa tidak, karena sekarang ini anggaran difokuskan penanganan COVID-19, lebih jelasnya di PUPR,” imbuhnya.

    Adapun untuk volume yang diusulkan oleh pihak desa, Mujani tidak mengetahui secara persis, sebab yang berhak menghitung volume untuk kebutuhan jalan tersebut adalah tim konsultan survey.

    “Yang diusulkan tidak menyebutkan volume, tapi ruas jalan Gorobog – Cinunggal – Kadu Bale, untuk volume biasanya konsultan survey yang menghitung dengan kekuatan dana yang tersedia,” katanya.(MG-02/PBN)

  • Tahun Ini Tidak Ada Pembangunan Infrastruktur

    Tahun Ini Tidak Ada Pembangunan Infrastruktur

    TANGERANG, BANPOS —Pemkot Tangerang memastikan tahun ini tidak akan melakukan pembangunan fisik. Seluruh anggaran yang berada di orgaisasi perangkat daerah (OPD) konstruksi seperti Dinas PUPR dan Dinas Perkim bahkan dialihkan guna penanganan Covid-19.

    “Dengan sangat terpaksa dan dengan anggaran yang terbatas sekarang kita fokus pada pelayanan publik, pendidikan kesehatan dan pelayanan publik lainnya. Untuk pembangunan sifatnya hanya perbaikan saja,” ujar Walikota Tangerang Arief R Wismansyah, usai menggelar rapat dengan seluruh unsur Forkopimda Kota Tangerang di Puspemkot Tangerang, Rabu (29/4).

    Arief menjelaskan, seluruh OPD memang memangkas anggaranya mulai dari Dinas Pendidikan hingga PUPR dan Perkim. “Tapi itu sementara, makanya kita berharap dukungannya dari masyarakat agar hal itu bisa mempercepat pemutusan rantai Covid-19 dan ekonomi segera pulih sehingga kita bisa melakukan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat lebih optimal,” harapnya.

    Sementara, Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo menyampaikan, untuk anggaran DPRD Kota Tangerang juga sudah dilakukan rasionalisasi hampir Rp 28 miliar. “Angkanya persisnya Rp 27 sekian miliar,” ujarnya di tempat yang sama.

    Pria yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tangerang ini melanjutkan, kegiatan kunjungan kerja yang biasanya menjadi agenda rutin wakil rakyat selama pandemi Covid-19 ditiadakan. “Sekarang kalau lihat setiap hari dewan stand by di kantor,” jelasnya.

    Gatot menambahkan, pendapatan Pemkot Tangerang secara keseluruhan juga mengalami penurunan drastis akibat melemahnya ekonomi. Kas daerah yang siap berdasarkan informasi yang dia terima pun disebut hanya Rp 320-an miliar lebih.

    “Biasanya pendapatan Pemkot tiap hari itu sebesar Rp 6 miliar, ini cuma Rp 600 juta saja,” jelasnya. Sehingga ia memaklumi bila tahun ini tidak dilaksanakan pembangunan fisik. “Yang penting negara hadir untuk menjamin hak-hak dasar warganya, jangan sampai ada yang meninggal gara-gara masyarakatnya kelaparan seperti yang baru-baru ini ramai diberitakan,” ujarnya.(BNN/PBN)

  • Akses Jembatan Galtam Gunung Wangun Memprihatinkan

    Akses Jembatan Galtam Gunung Wangun Memprihatinkan

    CIBEBER, BANPOS – Kondisi jalan dan jembatan yang dijuluki warga Jembatan Galtam di Cisaat Desa Gunung Wangun Kecamatan Cibeber dilaporkan sangat memprihatinkan. Padahal itu satu-satunya akses transportasi warga antar desa di kawasan itu.

    Salah seorang tokoh warga setempat, Ade Ayi kepada BANPOS mengungkapkan keadaan jalan yang rusak dan terkikis longsoran juga jembatan yang sudah tua mengkhawatirkan para pengguna jalan serta berpotensi rawan bahaya.

    “Jembatannya juga memang sudah tidak layak di pakai, rawan longsor fan jembatan rapuh. Sangat menghawatirkan bagi para warga yang melintas, ditambah juga faktor cuaca dan curah hujan di daerah kami emang sangat tinggi tiap hari, itu juga salah satu faktor terjadinya penambahan kerusakan jembatan,” ungkap Ade, Senin (20/4).

    Ditambahkannya, keberadaan jalan dan jembatan itu pun penghubung ke beberapa kampung dan desa. Yakni penghubung ke Desa Cikadu, Gunung Wangun dan desa Sirna Galih dan juga ke arah Kaolotan Cipta Gelar.

    “Saya sangat prihatin dengan keadaan jalan menuju kampung kami, karena hanya itulah satu-satunya akses jalan menuju perkampungan kami dsn desa lain seperti Cikadu dan Sirna Galih, jadi mohon kepada intansi terkait supaya secepatnya memperbaiki jembatan sebelum menelan korban. Jadi kami mohon pemerintah daerah dalam hal ini Dinas PUPR Kabupaten Lebak segera melakukan perbaikan, sebelum memakan korban jiwa,” jelasnya.

    Sementara itu, Kaur Ekbang Desa Gunung Wangun, Iden kepada wartawan mengatakan bahwa dari akhir tahun 2019 pihaknya sudah menyampaikan keadaan dua jembatan tersebut kepada Dinas PUPR Kabupaten Lebak,

    “Soal ini sudah kami sampaikan ke Dinas PUPR Kabupaten, awal Tahun 2020 lalu, pihak PUPR juga sudah turun melakukan peninjauan dan pemeriksaan jembatan tersebut, dan berjanji dalam tahun ini juga akan di anggarkan untuk di lakukan perbaikan,” jelas Iden.

    Dikatakannya, kendati sudah dilaporkan ke Dinas PUPR Lebak, tapi menurutnya, sampai saat ini belum dilakukan perbaikan.” Ya sampai saat ini belum ada rencana perbaikan. Mungkin terhambat darurat wabah korona,” katanya.(WDO/PBN)

  • Monitor Jalan Rusak, Walikota Serang Anggarkan Pemeliharaan Rp300 Juta

    Monitor Jalan Rusak, Walikota Serang Anggarkan Pemeliharaan Rp300 Juta

    CURUG, BANPOS – Walikota Serang Syafrudin meninjau dua lokasi jalan di Kelurahan Pancalaksana dan Kelurahan Sukawana yang rusak. Setelah meninjau, Syafrudin langsung menginstruksikan Dinas PUPR agar segera membangun jalan tersebut.

    “Setelah saya meninjau, jalannya memang dalam kondisi rusak dan riskan untuk dilewati baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat,” ujarnya seusai meninjau jalan di Kampung Kemanisan, Kelurahan Sukawana, Kecamatan Curug, Jumat (10/1).

    Syafrudin mengatakan, akan segera melakukan pembangunan di dua lokasi tersebut. Namun, pada tahap awal hanya dilakukan pemadatan terlebih dahulu.

    “Nanti untuk pengaspalan, kami akan lakukan seusai musim hujan selesai. Jadi yang terpenting adalah pemadatan jalannya dulu supaya bisa dilewati oleh kendaraan,” tuturnya.

    Untuk biaya, diperkirakan akan membutuhkan sebesar Rp300 juta untuk dua jalan itu.

    “Anggarannya berasal dari APBD, dari pos anggaran pemeliharaan jalan,” katanya. (DZH)

  • Syafrudin Pertanyakan Over Pass Kemang Yang Molor, Minta Pusat Sentuh Jalan Nasional di Kota Serang

    Syafrudin Pertanyakan Over Pass Kemang Yang Molor, Minta Pusat Sentuh Jalan Nasional di Kota Serang

    TANGSEL , BANPOS – Walikota Serang Syafrudin mempertanyakan kepastian proyek pembangunan over pass kemang dan fly over di jalan jenderal sudirman Kementrian PUPR dalam acara seminar Banten Outlok 2020 dengan tema ‘Pembangunan Infrastruktur Dalam Menunjang Kemajuan Perekonomian Banten Pada Tahun 2020 Mendatang’ di Merdeka Ballroom, Swiss-BelHotel BSD, Kota Tangerang Selatan, Kamis (12/12).

    Acara ini sendiri dihadiri oleh CEO Rakyat Merdeka Group Margiono, Direktur Rakyat Merdeka Group Kiki Iswara, Dirut PT Krakatau Steel Silmy Karim, Dirut PT AP II M. Awaluddin dan Dipandu oleh Direktur Metro TV Suryopratomo.

    Syafrudin menilai rencana pembangunan dua proyek tersebut akan dapat meningkatkan aksesibilitas masyarakat Kota Serang. Terlebih lagi, rencana proyek tersebut telah memiliki Detail Enginering Design (DED).

    “Soal Over Pass Kemang, sejak keluar gerbang tol (Serang Timur, red) menuju Jenderal Sudirman. Dibahas semenjak saya jadi kadis (DLH) sudah dibuat DED-nya, tapi belum juga direalisasikan,” kata Syafrudin.

    Selain itu, Syafrudin juga menyayangkan pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian PUPR yang menurutnya, berpuluh-puluh tahun tidak menyentuh jalan nasional. Padahal, keberadaannya sangat penting guna peningkatan investasi di bidang ekonomi. Terlebih lagi pembebasan lahan jalan nasional di kawasan lingkar selatan untuk peralihan jalan nasional dari jalan Ahmad Yani yang tak kunjung tuntas, kondisi ini juga membuat Kota Serang terlihat semrawut.

    “Kota Serang ini Ibukota Provinsi Banten, tetapi dari segi infrastruktur mungkin dengan kabupaten kota lainnya jauh tertinggal. Lebak lebih maju dari Kota Serang. Apa yang menjadi lambat, setelah kami teliti karena masalah infrastruktur yang membuat investor enggan masuk,” papar Syafrudin. (TUS)

  • Camat Cihara Tolak Penghargaan Jalan Terusak, Janjikan 2020 Dibangun

    Camat Cihara Tolak Penghargaan Jalan Terusak, Janjikan 2020 Dibangun

    LEBAK, BANPOS – Camat Cihara menolak penghargaan untuk jalan kewenangam Pemkab Lebak, mulai Sukahujan-Citepuseun hingga menghubungkan Kecamatan Cihara-Cigemblong di Lebak selatan (Baksel).

    Menurutnya, penghargaan sebagai jalan terusak se-Lebak tersebut tidaklah tepat dan hanya dinilai dari satu sisi saja.

    Selain itu, ia mengungkapkan bahwa sudah terdapat perencanaan penganggaran yang masuk dalam SIMRAL untuk pembangunan ruas jalan tersebut.

    Demikian yang disampaikan oleh Camat Cihara, Ade Kurnia, dalam menanggapi pemberitaan terkait penghargaan jalan Kabupaten Lebak ruas Sukahujan-Citepuseun yang dinilai terusak se -Lebak.

    “Itu harus ngobrol berhadapan, apalagi kalau dihubungkan dengan penghargaan itu beda sisi,” ujar Ade Kurnia, kepada wartawan, Rabu (11/12).

    Menurut Ade, sebagai bagian dari Pemerintah Lebak dan merupakan kepanjangtanganan Bupati Lebak, ia menyebut, jalan tersebut sudah masuk Simral dan direncanakan dibangun pada tahun 2020 mendatang.

    “Berdasarkan data di Ekbangsos Kecamatan Cihara, jalan tersebut sepanjang 8 kilometer sampai dengan perbatasan Cigemblong kalau tidak ada aral melintang sudah masuk Simral dan direncanakan dibangun ditahun 2020,” jelas Ade.

    Senada, Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan DPUPR Lebak, Irvan Suyatupika, saat dihubungi BANPOS membenarkan jalan penghubung Sukahujan – Citeupusen di Cihara hingga ke Kecamatan Cigemblong akan direalisasikan pembangunannya pada Tahun Anggaran 2020 nanti.

    “Kami akan segera menindaklanjuti keluhan masyarakat soal kondisi jalan itu. Ya, kita lihat anggarannya dulu mencukupi apa tidak, kami juga akan berupaya mengusulkan anggaran Bantuan Keuangan (Bankeu-red) ke Provinsi, pokonya Tshun 2020 akan diusahakan realisasinya,” jelas Irvan.

    Sementara aktivis warga Baksel Roja’i menilai pihak Kecamatan Cihara hanya memberikan harapan akan dibangun, namun nyatanya tidak pernah direalisasikan.

    “Kami sudah bosan dengan alasan-alasan akan dibangun, sudah masuk Simral. Tahun 2019 pasti dibangun di APBD perubahan. Tapi nyatanya tidak ada tahun ini pembangunan. Sekarang bilang lagi akan dibangun di tahun anggaran 2020, ini sudah sering dilontarkan tiap tahun anggaran. Jadi apa kami sebagai warga akan yakin?” tandas aktivis Himakom, Unma Banten kepada BANPOS, Rabu (11/12). (WDO/PBN)

  • Ruas Jalan Pemkab Layak Diberi Penghargaan Terusak

    Ruas Jalan Pemkab Layak Diberi Penghargaan Terusak

    LEBAK, BANPOS- Keberadaan jalan sepanjang 12 Kilometer kewenangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak tepatnya di ruas jalan Sukahujan-Citepuseun penghubung Kecamatan Cihara dengan Cigemblong dalam keadaan rusak berat. Warga setempat menilai, keberadaan jalan rusak parah itu layak diberikan penghargaan sebagai ruas jalan terburuk di wilayah Lebak selatan (Baksel).

    Sebagaimana dikatakan, Roja’i warga sekaligus aktivis di Baksel yang menyebut, penghargaan yang dinilai layak untuk infrastruktur jalan itu agar selaras dengan keberhasilan Bupati Lebak dalam mendapatkan beberapa penghargaan sebagai kepala daerah.

    “Kami sarankan, Bupati Lebak seharusnya memberikan penghargaan untuk ruas jalan Sukahujan-Citepuseun Kecamatan Cihara. Penghargaan tersebut agar kesedihan warga terobati dengan kondisi infrastruktur jalan yang seperti itu, keadaannya masih rusak dan tidak tersentuh perbaikan,” ujar Roja’i kepada BANPOS, Selasa (10/12).

    Menurutnya, warga sudah jenuh dengan lambannya laju pembangunan dan pemerataan di Pemkab Lebak terutama dalam hal infrastruktur jalan.

    “Kasihan masyarakat ketika musim hujan seperti ini ruas jalan seperti kubangan, tak layak pakai dan menghawatirkan. Kami merasa aneh dengan kondisi infrastruktur jalan seperti ini tapi lama tak ada sentuhan dari pemerinta. Harusnya Pemkab Lebak hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat,” katanya.

    Karena itu, kata dia, pihaknya berharap Pemkab Lebak akselarasi pembangunannya diutamakan, terutama ruas jalan Sukahujan-Citepuseun penghubung Kecamatan Cihara dengan Cigemblong agar segara dibangun.

    “Kami iri dengan daerah lain, melihat akselarasi pembangunannya cepat. Tapi tidak dengan yang menjadi kewenangan kabupaten. Lamban dan dinilai tak peduli keprihatiban warga,” paparnya.

    Pantauan BANPOS di lokasi, Selasa (10/12), jalan itu dalam kondisi rusak parah, di sana sini nyaris berselimut lumpur tanah karena sama sekali belum tersentuh aspal. Kendaraan roda dua pun susah melintas, warga setempat secara ekonomis otomatis terhambat. (WDO/PBN)