Tag: Inovasi Daerah

  • Kelurahan Cisauk Terbaik se-Jawa dan Bali

    Kelurahan Cisauk Terbaik se-Jawa dan Bali

    TANGERANG, BANPOS – Kelurahan Cisauk, Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang berhasil masuk sebagai tiga besar regional 2 Jawa-Bali, dalam lomba desa/kelurahan tingkat Nasional. Kelurahan Cisauk akan bersaing dengan dua kelurahan lainnya dari DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat.

    Penetapan tiga besar tersebut berdasarkan surat dari Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa pada Kemendagri, Nomor 1834/Peng/DIT.V/VIII/2023 tentang penetapan hasil pleno klarifikasi lapangan lomba desa dan kelurahan tingkat regional.

    Dengan terbitnya surat tersebut, pada Kamis (10/8), Lurah Cisauk, Moch. Farly Gusriadi, tampil di hadapan tim penilai dalam tahap pemaparan calon juara sebagai tindak lanjut klarifikasi lapangan, terhadap inovasi unggulan yang telah dilaksanakan di Kelurahan Cisauk.

    “Allhamdulillah hari ini kami telah memaparkan beberapa inovasi yang telah dilakukan oleh Kelurahan Cisauk kepada tim penilai lomba, dan Allhamdulillah berjalan dengan lancar,” ucapnya usai melakukan pemaparan di Gedung Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kemendagri, Jakarta.

    Dalam sesi pemaparan, Farly menyebut dirinya turut menampilkan beragam inovasi unggulan milik Kelurahan Cisauk. Salah satunya ialah inovasi pelayanan perekaman e-KTP, fasilitasi pembuatan BPJS dan juga Vaksinasi Covid-19 bagi ODGJ yang ada di wilayah tersebut.

    Inovasi tersebut diklaim menjadi salah satu faktor penentu Kelurahan Cisauk, untuk bisa lebih unggul dari ratusan kelurahan yang ada di Pulau Jawa dan Bali.

    Selain memaparkan inovasi pelayanan kepada ODGJ, Farly menyampaikan bahwa Kelurahan Cisauk juga memiliki potensi pariwisata baru yang memanfaatkan lahan kosong menjadi lokasi eduwisata bagi masyarakat, yang diberi nama Jasmine Park.

    Tempat wisata yang baru didirikan pada tahun 2023 tersebut sebelumnya merupakan lahan kosong yang tidak terawat. Saat ini, lahan kosong tersebut disulap dan dijadikan suatu taman edukasi bagi masyarakat yang diharapkan dampaknya dapat dirasakan langsung oleh warga masyarakat di wilayah tersebut.

    “Rencana tindak lanjut ke depan tentunya kami akan terus menggagas inovasi. Kami juga berharap kegiatan lomba ini bisa terus berjalan, karena kami merasa bangga sebagai perwakilan daerah dapat diundang ke sini dan dapat mengenalkan inovasi-inovasi kami,” ujarnya.

    Sementara itu, Sekertaris Daerah Kabupaten Tangerang, Moch Maesyal Rasyid, yang turut mendapingi Lurah Cisauk menyampaikan rasa terimakasih karena telah diberi kesempatan untuk memaparkan inovasi yang ada di Kabupaten Tangerang, khususnya Kelurahan Cisauk.

    Ia berharap, kegiatan ini dapat dijadikan ajang oleh setiap desa dan kelurahan untuk terus melakukan inovasi yang dampaknya dapat dirasakan langsung oleh warga masyarakat.

    “Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Tangerang menyampaikan rasa terimakasih karena telah diberi kesempatan untuk memaparkan inovasi di daerah kami. Saya berpesan, jadikan kegiatan ini sebagai motivasi untuk daerah lainnya agar terus melakukan inovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tandasnya.

    Untuk informasi, pada lomba tingkat nasional wilayah regional 2 ini, Kelurahan Cisauk akan bersaing dengan Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat dan Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Provinsi DKI Jakarta. (DZH)

  • Pemda Minim Lakukan Inovasi Bidang Sosial dan Kebijakan

    Pemda Minim Lakukan Inovasi Bidang Sosial dan Kebijakan

    JAKARTA, BANPOS – Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengimbau Pemerintah Daerah (Pemda) untuk meningkatkan inovasi di bidang sosial dan kebijakan. Kedua bidang tersebut cukup minim dilakukan tiga tahun terakhir. Terutama, di bidang sosial. Diketahui dari data Indeks Inovasi Daerah pada 2019 hingga 2021, jumlah inovasi sosial yang terhimpun hanya mencapai 676 inovasi, atau hanya 2,7 persen dari total 25.124 inovasi.

    “Padahal inovasi daerah tidak selalu tentang teknologi. Inovasi di bidang sosial juga sangat penting untuk dilakukan karena berdampak langsung kepada masyarakat,” ucap Kepala Pusat Litbang Inovasi Daerah, Matheos Tan, saat menerima kunjungan jajaran Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali, Kamis (17/2).

    Inovasi sosial ini dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat dieksplorasi oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan Indeks Inovasi Daerah. Di tengah ragam peluang di berbagai bidang, seperti bidang teknologi, manajemen, dan administrasi, inovasi pada bidang sosial ini diyakini dapat berefek baik pada upaya pelayanan masyarakat. Hal itu akan membantu daerah mencapai peningkatan pelayanan publik yang diharapkan dalam pengukuran Indeks Inovasi Daerah.

    Inovasi Daerah juga dapat dilakukan pada bidang kebijakan. Matheos mencontohkan salah satu inovasi kebijakan yang dapat dilakukan seperti penghapusan pajak untuk rumah tertentu. “Jika rumah di bawah satu miliar, dapat dihapuskan pajak. Rumah di atas satu miliar dibebankan pajak,” ucapnya.

    Penjelasan Kepala Pusat Litbang Inovasi Daerah tersebut dibenarkan Kepala Pusat Litbang Administrasi Kewilayahan, Pemerintah Desa, dan Kependudukan Mohammad Noval.

    Menurutnya, inovasi kebijakan dapat mendukung suasana daerah yang kondusif dan selanjutnya memunculkan inovasi pada bidang lain. Hal tersebut sesuai dengan tujuan pengukuran Indeks Inovasi Daerah yang dicanangkan Badan Litbang Kemendagri.

    “Pengukuran Indeks Inovasi Daerah yang kita lakukan berbeda dengan lembaga lain. Kita mengukur bagaimana pemerintah daerah mampu menumbuh-kembangkan suasana kondusif untuk berinovasi di daerah,” ungkap Noval.

    (BCG/ENK/RMID)

  • ASN Didorong Untuk Terus Berinovasi di Daerah

    ASN Didorong Untuk Terus Berinovasi di Daerah

    LEBAK, BANPOS – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Lebak terus berupaya memastikan setiap inovasi yang lahir dari pemikiran Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat dilaksanakan dengan baik dan berkesinambungan.

    Langkah-langkah tersebut dimulai dengan menjalin kerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) pada tahun 2017. Di tahun yang sama Pemerintah Daerah bersama LAN melakukan penyusunan buku Direktori Inovasi-1.

    “Pada 28-30 November 2018, dengan semangat one civil servant one innovation dibentuklah Laboratorium Inovasi,” kata Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, Kamis (12/12).

    Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Lebak, Virgojanti mengatakan, pembentukan laboratorium inovasi (Labinov) dalam rangka penggalian ide-ide inovasi dari seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Lebak.

    “Inovasi yang lahir tidak hanya fokus pada penerapan sistem informasi, tetapi ada juga yang bergerak dengan memberdayakan masyarakat, mengakomodir kearifan lokal, serta kolaborasi dengan lembaga Non-Govenment. Tahun 2018 Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak bersama LAN berhasil melakukan penyusunan buku Direktori Inovasi-2,” kata Virgo

    Virgo menjelaskan, Inovasi Daerah yang dilaksanakan Kabupaten Lebak tahun 2019 mulai tanggal 12-14 Desember 2019 merupakan tahap akhir dari lima tahapan Laboratorium Inovasi Daerah dalam upaya meningkatkan budaya inovasi.

    “Dari kelima tahapan itu adalah menggugah dan menginspirasi (Drum-up), Diagnose, Design, Seliwer, dan festival dan promosi inovasi (Display),” tandasnya. (MG-01/PBN)