Kalah 0-2 di Leg pertama memotivasi semangat tempur Inter Milan saat kembali berjumpa Liverpool pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Stadion Anfield, Liverpool, Rabu (9/3) dini hari WIB.
Pada laga sebelumnya, Inter harus mengakui keunggulan Liverpool dengan skor 0-2 setelah gawang Samir Handanovic dibobol oleh Roberto Firmino dan Mohamed Salah di Stadion San Siro, Milan, tiga minggu yang lalu.
Kini pelatih Inter Simone Inzaghi kembali siaga menghadapi Liverpool
“Hasil leg pertama sangat mengecewakan karena kami bermain bagus. Laga di Anfield akan sangat sulit melawan salah satu tim terbaik di Eropa, tapi motivasi kami sangat tinggi,” tegas Inzaghi.
Pelatih asal Italia itu mengatakan, pada pertandingan nanti Inter perlu mencetak gol di babak pertama agar bisa membuat perbedaan besar, meski hal tersebut tidak akan mudah.
Inzaghi mengatakan hanya memiliki tiga hari untuk mempersiapkan tim untuk menghadapi Liverpool, setelah sebelumnya mengalahkan Salernitana 5-0 pada pekan ke-28 Liga Italia, Jumat malam waktu setempat.
Mantan pelatih Lazio itu mengatakan, anak asuhnya menyadari Liverpool merupakan salah satu tim terbaik di Eropa dan sulit mengalahkan The Reds di kandangnya.
“Kami memasuki laga ini dalam keadaan tertinggal dan tentunya mencetak gol pada babak pertama bisa membuat perbedaan besar. Tidak akan mudah, tapi kami punya waktu tiga hari untuk mempersiapkan diri,” terang Inzaghi.
“Para pemain berfokus dan tahu apa yang sudah menanti. Liverpool adalah salah satu tim terbaik di Eropa dan mereka bahkan lebih sulit lagi untuk dikalahkan di kandang mereka sendiri,” sambungnya.
Inter harus memenangkan pertandingan dengan selisih tiga gol atas Liverpool jika mereka ingin melaju ke perempat final Liga Champions.
Sementara itu, pelatih Liverpool Jurgen Klopp meminta anak asuhnya untuk fokus menjaga keunggulan ketika menghadapi Inter pada leg kedua Liga Champions di Stadion Anfield.
Klopp mengatakan skor 2-0 masih berbahaya karena timnya akan berpikiran mereka telah menempatkan satu kaki di babak selanjutnya dan hal itu merupakan sebuah kesalahan.
“Semua bahaya yang perlu semua orang tahu. Ini 2-0, keunggulan yang saya pikir paling sering dibalikkan dalam sejarah sepak bola,” terang Klopp.
“Karena ketika Anda mengakhiri babak pertama dengan keunggulan 2-0 dan Anda memiliki tim yang berpikiran mereka telah setengah jalan untuk melaju, Anda telah berpikir dalam jalur yang salah, jadi kami sudah cukup lama (di dalam kompetisi ini) dan kami tahu itu,” sambungnya. [IPL]