Tag: iti octavia jayabaya

  • Pembangunan Banten Dinilai Diskriminatif

    Pembangunan Banten Dinilai Diskriminatif

    SERANG, BANPOS – Pelaksanaan pembangunan di Provinsi Banten dinilai masih diskriminatif karena terlalu difokuskan di wilayah Utara, sementara pelaksanaan pembangunan di Selatan cenderung terkesan diabaikan.

    Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang dan Lebak mendesak agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mampu mewujudkan pembangunan di Selatan yang setara dengan Utara.

    Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Bupati Pandeglang, Irna Narulita saat ditemui usai menghadiri acara pertemuan Kick Off Meeting Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Banten di Hotel Swiss-Bellin, Kabupaten Serang pada Selasa (29/8).

    Padahal untuk dapat membuka potensi pertumbuhan ekonomi yang baru, menurutnya, harus ada pembangunan yang merata di Provinsi Banten.

    “Untuk membuka akses pertumbuhan ekonomi yang baru, ya harus merata,” katanya.

    Oleh karenanya, melihat hal tersebut ia pun turut mempertanyakan komitmen Pemprov Banten dalam upaya melaksanakan pembangunan yang merata di Provinsi Banten.

    “Kalau mau pembangunan terus di Utara mau ngapain?” tanya Irna.

    Berbicara soal potensi investasi, Irna menyampaikan bahwa wilayah Selatan tidak kalah jauh dengan potensi investasi yang dimiliki oleh wilayah di Utara.

    Wilayah Selatan, khususnya Pandeglang, menyimpan banyak potensi investasi di sektor pariwisata yang bisa dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Banten.

    Bahkan, berdasarkan data yang disampaikannya, potensi pariwisata di Kabupaten Pandeglang mencapai lebih dari 200 obyek pariwisata, salah satunya adalah Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) dan juga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.

    “Banten bisa membuat destinasi pariwisata nasional adanya di Pandeglang, karena hampir ada 256 objek wisata di sana yang bisa kita bangun,” tuturnya.

    Melihat banyaknya peluang investasi tersebut, ia pun mendorong Pemprov Banten untuk mampu menggaet para investor, baik berskala nasional maupun internasional untuk mau berinvestasi di Kabupaten Pandeglang.

    Harapannya dengan begitu, maka kesenjangan pembangunan antara Selatan dengan Utara dapat teratasi karena adanya pemerataan pembangunan dan investasi di Provinsi Banten.

    “Investor-investor dimohon ditarik oleh Pemprov Banten untuk mewujudkan kegiatan kawasan industrinya di Selatan, sehingga akan berkembang tuh, tidak ada lagi kesenjangan si kaya dan si miskin antara Utara sama Selatan,” terangnya.

    Senada, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya juga mendesak Pemprov Banten untuk dapat berlaku adil terhadap wilayah Selatan terkait dengan pemerataan pembangunan.

    Di samping itu ia juga meminta perlakuan khusus dari Pemprov Banten terkait dengan Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi Banten.

    Sebab, jika melihat permasalahan yang terjadi di dua wilayah tersebut, Pandeglang dan Lebak, menurut Iti jumlah bantuan keuangan yang selama ini disalurkan masih terlalu kecil besarannya.

    Ia meminta supaya ada peningkatan jumlah besaran bantuan keuangan untuk Lebak dan Pandeglang, agar kedua wilayah Selatan itu mampu mengejar ketertinggalan dari wilayah Utara Banten.

    “Kami minta dibedakan, karenakan yang menyumbang IPM terendah, LPE terendah di Lebak dan Pandeglang. Jadi, makanya mungkin bankeu intervensi provinsinya lebih besar,” katanya.

    Terlebih lagi menurutnya, tuntutan itu menjadi wajar, sebab selama ini Pandeglang dan Lebak menjadi penyumbang pajak terbesar bila dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Banten.

    “Kami kan penyumbang pajak terbesar, masa kami sedikit (Bankeu Provinsi nya),” keluh Iti.

    Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah menggarisbawahi isu strategis terkait ekonomi, sumber daya manusia, infrastruktur, lingkungan hidup dan upaya yang sudah dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dalam menanggulanginya.

    Sumber daya manusia, berharap untuk Banten menuju Indonesia Emas yaitu tercapainya peningkatan lama harapan sekolah 12 tahun, tersedianya SDM sesuai dengan kebutuhan kerja, tersedianya sekolah untuk siswa berkebutuhan khusus, dan tersedianya fasilitas kesehatan di Banten untuk penyakit kronis dan berat.

    “Kita ketahui kewenangan SMA/SMK ini kan ada di provinsi, begitu juga madrasah kewenangannya ada di Kementerian Agama. Harapannya kita perlu duduk bersama, berkomunikasi dan berkoordinasi agar cita-cita kita mewujudkan Banten menuju Indonesia Emas dapat terwujud,” jabar Arief.

    Selain itu, Arief juga membahas terkait kemacetan, pengendalian banjir, kebutuhan infrastruktur pengelolaan sampah, pengelolaan sampah yang belum ramah lingkungan dan lain sebagainya. “Jadi dari berbagai upaya yang sudah dilakukan kita berharap sama – sama bisa wujudkan Banten Menuju Indonesia Emas dan tentunya pemerintah pusat dan provinsi bisa terus bersinergi dengan Pemkot Tangerang,” kata Arief.

    Menanggapi tuntutan tersebut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten, Mahdani mengakui bahwa memang telah terjadi ketimpangan pembangunan di Banten.

    Hanya saja ia menilai ketimpangan itu seharusnya dapat dijadikan peluang bagi Kabupaten Lebak dan Pandeglang.

    Karena selama ini kedua kabupaten tersebut dikenal sebagai kawasan penghasil produksi pertanian, sehingga nantinya kedepan Kabupaten Lebak dan Pandeglang mampu menjadi pemasok hasil pertanian bagi kawasan-kawasan lainnya di Utara yang tidak memiliki lahan pertanian.

    “Bagaimana kedepan Lebak-Pandeglang bisa menjadi sumber yang mengisi kebutuhan-kebutuhan masyarakat kita yang di Tangerang Raya,” ujarnya.

    Oleh karenanya, melihat potensi tersebut maka Pemprov Banten berencana akan mengembangkan potensi pertanian di wilayah Selatan menjadi jauh lebih modern dan maju.

    “Di sana ditekan sektor pertanian yang modern sehingga bisa memenuhi kebutuhan Tangerang Raya,” tandasnya.

    Pj Gubernur Banten, Al Muktabar yang hadir memberikan arahan sekaligus membuka kegiatan kick off meeting penyusunan RPJPD Provinsi Banten tahun 2025-2045 dan launching Banten Development Forum. “Masukan-masukan dari seluruh kepala daerah se-Provinsi Banten, kami harapkan bisa terus memajukan Provinsi Banten untuk Indonesia Emas,” ucap Al Muktabar. (MG-01/DHE/PBN)

  • FGI Kabupaten Lebak Dikukuhkan

    FGI Kabupaten Lebak Dikukuhkan

    LEBAK, BANPOS – Forum Generasi Berencana Indonesia (FGI) Kabupaten Lebak resmi dikukuhkan oleh Bupati Lebak pada Sabtu (26/8) kemarin di Aula Multatuli Setda Lebak. Diketahui, sebanyak 18 remaja dilantik menjadi FGI Kabupaten Lebak periode 2023-2025.

    Kabid Dalduk-KB DP3AP2KB Kabupaten Lebak, Tuti Nurasiah, mengatakan bahwa forum tersebut
    memiliki tujuan dan fungsi sebagai inisiator pendidik sebaya dalam meningkatkan pengetahuan dan
    sikap-sikap remaja.

    Tuti menjelaskan, sebetulnya hal-hal tersebut sudah mulai dilakukan sebelum dibentuknya forum, hanya
    saja dengan dilembagakan, mereka mempunyai wadah yang menaungi kegiatannya sehingga lebih
    terarah dan terkelola dgn baik.

    ”Dengan ini (pengukuhan) pula, mereka bisa mendapat pembinaan dan dukungan dari instansi terkait
    dalam menjalankan tugas sebagai Agent of Change bagi para remaja di Lebak, merespon bijak bonus
    demografi untuk masa depan bangsa yang lebih baik dari masa ke masa menyongsong Indonesia Emas
    2045,” kata Tuti kepada BANPOS.

    Ia berharap, FGB tersebut dapat ikut berkontribusi dalam proyek sosial sebagai bentuk kepedulian
    kepada masyarakat dan bangsa, termasuk dalam upaya percepatan penurunan stunting melalui
    pendekatan program generasi berencana.

    ”Untuk pengurus Forum yang dilantik, terus berkarya dan semangat menginspirasi semua remaja, jalin
    kolaborasi dengan delegasi remaja lainnya seperti karangtaruna, PPI, Pramuka, Duta Pariwisata (Saija
    Adinda), Duta Koperasi, Duta Anak, dan lainnya,” tandasnya.

    Sementara itu, Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, dalam sambutannya menjelaskan, remaja adalah agen
    perubahan dan pembaharuan yang membawa pada masa depan bangsa yang lebih baik. Selain itu juga
    merupakan sasaran penerima dan pengguna manfaat dari semua target pelaksanaan program
    pembangunan.

    ”Target pelaksanaan kita tentunya dengan adanya pembinaan dan generasi berencana ini mampu
    mengakselerasi pembangunan yang dengan tujuannya adalah bagaimana kita mensejahterakan dan
    membahagiakan masyarakat tujuannya kan itu,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • Ikut Wisuda di Unpad, Iti Resmi Bergelar Doktor

    Ikut Wisuda di Unpad, Iti Resmi Bergelar Doktor

    BUPATI Lebak, Iti Octavia Jayabaya, resmi meraih gelar Doktor Ilmu Administrasi Publik. Orang nomor satu di Kabupaten Lebak itu secara resmi menyandang gelar doktor setelah mengikuti wisuda di Universitas Padjadjaran (Unpad), tempat ia mengejar gelar doktoralnya.

    Iti berhasil meraih gelar Doktor dengan yudisium cumlaude pada akhir Januari 2023 lalu, dengan disertasinya yang berjudul ‘Strategi Pengembangan Pariwisata Lebak Unique melalui Pendekatan City Branding di Kabupaten Lebak’.

    Asisten Daerah (Asda) 2 Bidang Ekonomi Pembangunan (Ekbang) pada Setda Lebak, Ajis Suhendi, mengatakan bahwa dirinya bersama para pejabat di lingkungan Pemkab Lebak ikut menghadiri wisuda Bupati.

    Momen membanggakan tersebut diharapkan jadi motivasi bagi para pegawai untuk terus melanjutkan jenjang pendidikan, seperti halnya Bupati Lebak. “Iya, hari ini Ibu Bupati Lebak diwisuda. Ini merupakan momen yang ditunggu-tunggu,” kata Ajis, Selasa (8/8).

    Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Lebak, Ucuy Masyhuri, turut mengapresiasi keberhasilan Iti dalam meraih gelar Doktor Ilmu Administrasi dari Unpad.

    Ucuy berharap, pencapaian Bupati tersebut dapat memotivasi jajaran dan masyarakat Lebak untuk terus belajar serta menuntut ilmu.

    “Ini jadi motivasi untuk kita semua sebagai generasi muda di Lebak. Bupati di tengah kesibukannya berhasil meraih gelar Doktor dan sekarang akan diwisuda,” kata Ucuy.

    “Kami tentu bangga dengan pencapaian Ibu Bupati ini. Semoga apa yang diraih bermanfaat untuk masyarakat Lebak,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • Pemkab Lebak Gelar Pasar Murah Jelang Idul Adha untuk Dorong Daya Beli

    Pemkab Lebak Gelar Pasar Murah Jelang Idul Adha untuk Dorong Daya Beli

    RANGKASBITUNG, BANPOS – Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, meluncurkan gerakan pangan murah guna meningkatkan daya beli masyarakat khususnya dari kalangan keluarga berpenghasilan rendah.

    “Kita berharap dengan gerakan pasar murah itu mampu memenuhi ketersediaan pangan masyarakat,” kata Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya di Lebak, Selasa (27/6/2023).

    Pelaksanaan gerakan pasar murah itu dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia dengan tujuan pengendalian harga pangan. Selain itu juga untuk memenuhi ketersediaan pangan masyarakat setempat.

    Komoditas bahan pokok yang dijual itu antara lain beras, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, telur, gula, daging ayam dan cabai. Harga bahan pokok itu tentu dijual sangat murah dibandingkan harga di pasaran, diantaranya beras Rp6 ribu/kg, gula pasir Rp8 ribu/kg, minyak goreng Rp12 ribu/liter dan cabai Rp20 ribu/kg.

    “Kami melaksanakan gerakan pasar murah itu agar memenuhi kebutuhan pangan keluarga,” kata Bupati Lebak.

    Menurut dia,lokasi gerakan pangan murah di Kabupaten Lebak bertempat di Gelanggang Olahraga di Pasir Ona Rangkasbitung Kabupaten Lebak. Selama ini, pemerintah daerah berkomitmen untuk membantu daya beli masyarakat khususnya berpenghasilan rendah agar tidak terdampak adanya lonjakan harga di pasaran.

    Misalnya, kata bupati, menjelang Ramadhan dan Idul Fitri biasanya harga pangan melonjak. Karena itu, pemerintah daerah melaksanakan pasar murah dan operasi pasar (OP).

    “Dengan pasar murah dan OP bahan pokok bisa memenuhi ketersediaan pangan masyarakat juga mampu mengendalikan inflasi,”katanya.

    Sementara itu, sejumlah ibu rumah tangga warga Rangkasbitung mengaku bahwa mereka sangat terbantu adanya gerakan pangan murah, sehingga dapat memenuhi ketersediaan bahan pokok.

    “Kami membeli dengan harga Rp100 ribu bisa memenuhi kebutuhan pangan selama sepekan kedepan,”kata Esih (30) seorang ibu rumah tangga warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak.

    (ENK/ANT)

  • Penggunaan Gawai Anak Harus Diperhatikan

    Penggunaan Gawai Anak Harus Diperhatikan

    TERKAIT kasus pembunuhan yang dilakukan oleh sekelompok anak di bawah umur terhadap ODGJ beberapa waktu lalu, Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, mengaku prihatin dengan peristiwa tersebut.

    Iti mengatakan, hal tersebut bisa terjadi lantaran kurangnya pengawasan orang tua yang membebaskan anak di bawah umur, dalam menggunakan gawai atau smartphone secara berlebihan.

    “Kecanggihan teknologi ini bisa memberikan pengaruh negatif terhadap anak-anak yang secara fitrahnya selalu ingin menirukan apa yang mereka lihat,” kata Iti kepada BANPOS di Gedung Negara Kabupaten Lebak, kemarin.

    Ia menjelaskan, di era modern ini muatan konten kekerasan hingga hal-hal seksual dapat mudah diakses dengan kecanggihan teknologi.

    Dengan demikian, lanjut Iti, orang tua diharapkan bisa mengkontrol dan mengawasi anak dalam penggunaan teknologi tersebut.

    “Kontrol dalam artian membatasi waktu si anak bermain gawai hingga memperhatikan apa yang mereka lihat dan gunakan,” jelasnya.

    Selain itu, Ia memaparkan bahwa pentingnya pendidikan karakter hingga menanamkan nilai-nilai agama kepada anak harus terus dilakukan, agar anak dapat memilih apa yang baik bagi dirinya dan masyarakat.

    “Pemerintah Lebak sendiri telah berupaya dalam menciptakan generasi penerus yang berakhlak mulia serta religius. Salah satunya melalui gerakan maghrib mengaji yang senantiasa dilakukan ditiap-tiap daerah,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • Sulit Ditertibkan, Ngemis Sudah Jadi Profesi

    Sulit Ditertibkan, Ngemis Sudah Jadi Profesi

    LEBAK, BANPOS – Maraknya Pengemis disekitar pusat kota di Kabupaten Lebak mendapat sorotan dari Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) Cabang Lebak. Pasalnya, para pengemis di Kabupaten Lebak dinilai sudah menjamur, bahkan kerap ditemui di dekan pusat pemerintahan.

    Ketua Umum HMI-MPO Cabang Lebak, Habibullah, mengatakan bahwa pengemis di Kabupaten Lebak sangat mudah ditemukan. Menurutnya, dengan jarak kurang dari satu kilometer di sekitar gedung Kantor Bupati, sudah dapat ditemukan berbagai jenis pengemis yang berkeliaran.

    “Misal saja di Balong Rancalentah yang jadi tempat masyarakat berkumpul atau bahkan di lampu merah dekat Taman Hati. Di sana banyak pengemis mulai dari manusia silver, badut hingga yang lebih memprihatinkan ialah anak-anak,” kata Habibullah saat melakukan audiensi dengan Bupati Lebak, Jum’at (23/6) di gedung Negara Kabupaten Lebak.

    Habib menjelaskan, fenomena tersebut mulai mengganggu ketertiban masyarakat umum. Ia meminta, Pemerintah harus bertindak tegas dengan memberikan sanksi serta pemberdayaan agar para pengemis dapat lebih mandiri serta tidak kembali mengulangi hal serupa.

    “Kami (HMI-MPO) menyadari bahwa fenomena ini sudah mengakar, namun kami meminta agar Pemkab Lebak lebih serius menyelesaikan permasalahan sosial yang memilukan ini di Lebak,” tegasnya.

    Sementara itu, Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, mengatakan bahwa Pemkab Lebak telah berupaya dalam mengentaskan masalah pengemis yang marak di Lebak. Mulai dari melakukan razia hingga pembinaan, namun para pengemis tersebut tidak jera.

    “Ini sudah dijadikan profesi bagi mereka, kita sudah sering mengupayakan melalui Satpol-PP dan juga Dinas Sosial, namun mereka kembali lagi seperti semula,” ucap Iti.

    Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lebak, Eka Darmana Putra, mengatakan bahwa pengemis-pengemis yang sering ditemukan di sekitar Kota Rangkasbitung seolah membuat kegiatan mereka sebagai profesi sehari-hari.

    Menurutnya, pihaknya telah sering melakukan pembinaan bahkan memberikan bantuan sosial hingga bantuan modal.

    “Seperti yang ibu (Bupati) bilang, ini sudah seperti dijadikan profesi oleh mereka. Namun ke depan insyaallah kami akan berikan pembinaan lebih agar hal seperti ini bisa teratasi,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • Iti Orasi Ilmiah di La Tahzan, Santri Harus Jadi Cerminan Agama Islam

    Iti Orasi Ilmiah di La Tahzan, Santri Harus Jadi Cerminan Agama Islam

    LEBAK, BANPOS – Santri harus menjadi cerminan dan wajah Islam yang rahmatan lil ‘alamin, dengan memancarkan keteduhan, kasih sayang dan kedamaian untuk membawa persatuan di tengah keberagaman masyarakat. 

    Hal itulah yang diungkapkan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, saat memberikan orasi ilmiah dalam rangka milad ke-9 dan wisuda ke-4 Pondok Pesantren (Ponpes) La Tahzan, Rabu (21/6) malam waktu setempat.

    Iti memaparkan bahwa para santri dan para kiyai merupakan garda terdepan dalam menebar kebaikan bagi masyarakat, dengan berpedoman pada Alquran dan hadits.

    “Ke depan haruslah mampu menjadi living role membangun peradaban khususnya di Kabupaten Lebak, karena membangun peradaban yang berkemajuan itu dibangun dengan pendidikan karakter akhlakul karimah, yang tertanam dalam pendidikan pondok pesantren,” ujarnya.

    Menurutnya, pondok pesantren menjadi tempat pendidikan komperhensif yang tidak saja mengajarkan pendidikan umum, tapi juga agama. Sehingga para santri siap berperan dalam membangun peradaban yang modern, inklusif, dan berkemajuan sebagai arsitek peradaban, pelaku peradaban, serta metronom peradaban.

    “Kita dapat membayangkan rupa Lebak ke depan yang diwarnai para santri yang bekiprah sebagai arsitek peradaban, dimana para santri turut merancang dan membangun peradaban, juga sebagai pelaku yang aktif dalam proses pembangunan sosial dan intelektual masyarakat, serta metronom yang menjadi penentu irama juga ritme perubahan masyarakat,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • Bupati dan Wakil Bupati Lebak Takbiran Bareng Narapidana

    Bupati dan Wakil Bupati Lebak Takbiran Bareng Narapidana

    LEBAK, BANPOS – Menyambut hari lebaran Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah, Lapas Rangkasbitung kedatangan tamu istimewa, yakni Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya dan Wakil Bupati Ade Sumardi yang berkunjung ke Lapas. Kunjungan itu dalam rangka melaksanakan malam takbir bersama seluruh Narapidana (Napi) Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Rangkasbitung, bertempat di Masjid Attaubah Lapas, Jumat malam (21/04).

    Dalam kunjungan tersebut turut juga Forum komunikasi pimpinan daerah, diantaranya Kapolres Lebak, Dandim 0603 Lebak, Kejaksaan Negeri Lebak, Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak, ketua Baznas Lebak, Ketua FSPP beserta unsur Kepala OPD lainnya.

    Kalapas Rangkasbitung, Suriyanta Leonardo Situmorang menyampaikan apresiasinya atas perhatian dari Bupati Lebak dan Rombongan Forkompinda berkunjung dalam malam Takbiran ke Lapas Rangkasbitung. Kalapas turut menyampaikan keadaan umum di Lapas tersebut.

    “Dukungan pemerintah daerah sangat menunjang pembinaan di Lapas Rangkasbitung. Seperti terselenggaranya PKBM, LPK dan kehadiran izin klinik. Besok (Hari ini, red) akan diberikan remisi kepada 110 orang untuk WBP yang berkelakuan baik dan memenuhi syarat dan selama hari raya juga diberikan layanan khusus kepada masyarakat,” ungkap Kalapas.

    Sementara, dalam sambutan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya menyampaikan maksud kedatangan ke Lapas untuk turut memeriahkan takbiran bersama para Napi Lapas Rangkasbitung

    “Maksud kedatangan kami kesini untuk bersilaturahmi dan melaksanakan malam takbiran bersama, karena ini adalah tradisi yang sudah berjalan sebelumnya, dan saya berpesan untuk seluruh warga binaan untuk tetap sabar dan istiqomah menjadi pribadi yang lebih baik, insya Allah cepat kembali,” ujar Bupati.

    Bupati juga mengapresiasi program di Lapas seperti PKBM dan LPK yang bisa memberikan dampak positif bagi para Napi.

    “Di sini programnya sudah bagus, ada PKBM nanti para WBP bisa dapat ijazah, ada LPK nanti dapat keahlian dan sertifikat. Jadi nanti ga usah bingung lagi nyari kerja, udah bisa menciptakan lapangan kerja sendiri, jadi harus lebih baik lah ke depannya,” terang Iti.

    Pada kesempatan tersebut, Iti Octavia Jayabaya memberikan titipan zakat dari Baznas Kabupaten Lebak untuk seluruh Napi WBP yang secara simbolis diterima Kalapas.(WDO)

  • Pelaporan Secara Online, Program CSR di Lebak Diklaim Lebih Terbuka

    Pelaporan Secara Online, Program CSR di Lebak Diklaim Lebih Terbuka

    LEBAK, BANPOS – Pemerintah Kabupaten Lebak (Pemkab) melalui Forum Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TSLP) menggelar Sosialisasi Program Kerja Forum TSLP dan Launching Aplikasi Sistem Laporan Corporate Social Responsibility (Silap-CSR) online kepada perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Lebak, di Ballroom Hotel Bumi Katineung, Kamis (24/3).

    Ketua Forum TSLP Kabupaten Lebak, Ari Pramudya mengungkapkan, pentingnya TSLP dalam menopang pembangunan daerah Kabupaten Lebak guna meningkatkan perekonomian Kabupaten Lebak. Dengan di launchingnya aplikasi Silap-CSR Online, diharapkan dapat mempermudah dan mensinergikan antara perusahaan dengan Pemkab dalam menunjang kemajuan Lebak.

    “Dalam rangka membangun sinergitas perusahaan dengan Pemerintah Kabupaten Lebak kedepannya, kami hadir sebagai forum Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan di Kabupaten Lebak dengan tujuan Forum ini bisa lebih berkontribusi dalam percepatan pembangunan daerah dan melalui forum ini diharapkan CSR bisa berfungsi tepat sasaran dan tepat guna,” kata Ari.

    Sementara, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, dalam sambutan mengungkapkan bahwa TSLP adalah komitmen perusahaan untuk berperan serta dalam membangun ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perusahaan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat, di mana dalam pelaksanaannya agar kegiatan TSLP dapat memperoleh hasil optimal, sehingga kegiatan yang dilaksanakan harus bersinergi dengan program Pemkab.

    “Harapannya acara ini bermanfaat bagi semua, sesuai dengan apa yang menjadi harapan kita bersama dan jadikan acara ini sebagai forum dimana masing-masing program CSR bisa memberikan kontribusi terhadap kegiatan-kegiatan yang berdampak pada kepentingan masyarakat,” harap Iti Octavia.

    Iti berharap, Silap-CSR yang dilaunching dapat mempermudah pelaku usaha untuk merencanakan CSR dan pelaporannya.

    “Karena Silap-CSR adalah sistem pelaporan berbasis online dengan sistem yang akan digunakan oleh perusahaan, BUMN dan BUMD untuk melaporkan pelaksanaan kegiatan CSR yang telah dilaksanakan dan pelaporan rencana kegiatan CSR ke depan. Ini diharapkan akan bersinergi dengan program dan kegiatan yang tidak dapat didanai oleh APBD sehingga kegiatan-kegiatan CSR dapat bersinergi, tercatat dan terlaporkan dengan baik,” papar Bupati. (WDO)

  • Partai Demokrat Cilegon Diminta Menangi Kontestasi Politik 2024

    Partai Demokrat Cilegon Diminta Menangi Kontestasi Politik 2024

    CILEGON, BANPOS – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Banten Iti Octavia Jayabaya berpesan kepada Pengurus dan Kader DPC Partai Demokrat untuk meraih hati rakyat untuk memenangi berbagai kontestasi politik di tahun 2024. Hal itu dikatakan Iti ketika roadshow ke Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Cilegon, Sabtu (12/3).

    Selain itu, dalam waktu dekat DPD Partai Demokrat Provinsi Banten juga akan melakukan Musyawarah Cabang (Muscab) serentak. DPD Partai Demokrat Banten berpesan agar Muscab tersebut bukan untuk gesekan antar kader.

    “Perintah DPP (Dewan Pimpinan Pusat) dalam waktu dekat kita untuk melakulan Muscab serentak. Muscab delapan kabupaten kota dilaksanakana secara bersamaan,” kata Iti saat pidato di The Royale Krakatau Hotel.

    Dikatakannya, bahwa Muscab DPC Partai Demokrat bukan untuk gesekan antar keluarga Partai Demokrat. “Yang perlu saya sampaikan di depan kader, bahwa Muscab ini bukan ajang kompetisi antara keluarga, yaitu ajang konsolidasi dan restrukturisasi antar keluarga,” katanya.

    Bupati Lebak ini menargetkan, pada Pemilu 2024, baik untuk Pileg, Pilkada maupun Pilpres, Partai Demokrat harus menang di Provinsi Banten dan Kota Cilegon. Pihaknya menargetkan empat kursi pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.

    “Beberapa tahun lalu, periode yang lalu (DPRD Kota Cilegon Periode 2014-2019) satu kursi. Sekarang dua kursi, artinya itu terus meningkat. Tentunya dengan seiring survey kita yang semakin tinggi, saya takin 2024 kalau kita kompak, kita solid bisa meraih empat kursi,” tuturnya. “Partai Demokrat semakin diminati, semakin dicintai masyarakat Provinsi Banten,” tambahnya.

    Dikatakan Iti, kemenangan akan diraih Partai Demokrat di Banten jika semua petugas partai menjalankan tigas partai dan menyapa masyarakat baik kegiatan sosial, budaya maupun keagamaan.

    “Kami berterima kasih, seluruh kader Partai Demokrat bahu membahu membantu saudara kita yang kesulitan selama dua terakhir ini mengalami pandemi covid 19, dan kemarin ketika dilanda banjir di Provinsi Banten Serang Kota dan Kabupaten, menjadi garda terdepan membantu saudara kita,” tuturnya.

    (LUK/RUL)