Tag: jalan

  • Sanuji-Fajar Bakal Fokus Benahi Jalan Desa untuk Mewujudkan Kabupaten Lebak Bersinar

    Sanuji-Fajar Bakal Fokus Benahi Jalan Desa untuk Mewujudkan Kabupaten Lebak Bersinar

    LEBAK, BANPOS — Pembangunan jalan di Kabupaten Lebak memerlukan komitmen dan intervensi dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten, dan Desa. Pembangunan jalan harus menjadi prioritas untuk meningkatkan produktivitas, daya saing, dan ekonomi masyarakat.

    Sanuji-Fajar menegaskan fokusnya pada sinergi dengan Pemprov Banten dan Pemerintah Pusat untuk pemerataan pembangunan jalan desa, kampung, dan lingkungan.

    “Kami akan memastikan bahwa program pembangunan jalan dan infrastruktur yang tidak tercakup dalam anggaran APBD Kabupaten Lebak dapat dibiayai melalui Badan Keuangan Daerah Provinsi dan Pemerintah Pusat,” ujar Bakal Calon Bupati Lebak, Sanuji Pentamarta, Sabtu (27/7).

    Ia menjelaskan, Jalan merupakan infrastruktur utama dalam pembangunan. Tanpa jalan yang baik, proses pembangunan tidak dapat berjalan maksimal.

    “Jalan juga merupakan hak warga yang harus diperhatikan oleh pemerintah di semua tingkat, dari desa hingga pusat. Kami berkomitmen untuk membangun dan merawat jalan-jalan, serta mengarahkan pembangunan jalan desa dan kampung dengan dukungan dana desa dari pusat dan provinsi,” tambah Sanuji.

    Hal ini bertujuan untuk memudahkan akses ke fasilitas pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan ruang publik lainnya, serta meningkatkan daya saing, produktivitas, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat.

    Sanuji Pentamarta, bakal calon Bupati Lebak 2024-2029, bersama Dita Fajar Bayhaqi dalam Pilkada Lebak 2024, menekankan pentingnya sinergi antara Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi, dan Pusat.

    “Perbaikan dan pembangunan jalan memerlukan kemauan politik yang kuat serta dukungan dari masyarakat Lebak,” ujarnya.

    Menurut data Dinas PUPR Lebak, dari total panjang jalan Kabupaten Lebak sekitar 794 kilometer, sekitar 60-70 persen dalam kondisi baik. Namun, masih terdapat sekitar 200 kilometer jalan yang mengalami kerusakan dengan kondisi yang bervariasi.

    “APBD Kabupaten Lebak yang hanya sebesar Rp 3 triliun belum memadai untuk kebutuhan pembangunan, terutama infrastruktur jalan desa dan kampung. Sinergi yang kuat dengan Pemerintah Provinsi dan Pusat sangat diperlukan untuk membangun jalan desa dan kampung secara merata dan mewujudkan Kabupaten Lebak Bersinar,” tutup Sanuji. (MYU)

  • DPUPR Banten Tangani Ruas Jalan Cipanas-Citorek Yang Ambrol

    DPUPR Banten Tangani Ruas Jalan Cipanas-Citorek Yang Ambrol

    LEBAK, BANPOS – Akibat jebolnya irigasi yang ada di Kampung Parakansantri, Desa Banjar Irigasi, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, ruas jalan Cipanas-Citorek ambrol tergerus air.

    Salah seorang warga setempat, Asep mengatakan, sebelumnya ruas jalan tersebut mengalami ambrol, saat ini ambrolnya tambah lebar.

    “Iya sebelumnya ruan jalan tersebut mengalami ambrol memakan badan jalannya hanya sedikit. Tapi sekarang ambrolnya tambah luas hingga separuh badan jalan,” kata Asep kepada BANPOS, Rabu (29/5).

    Menurutnya, dengan ambrolnya badan jalan tersebut saat ini sudah ditangani oleh pihak terkait.

    “Sebelumnya memang sudah ditangani oleh dinas terkait, mungkin sekarang akan dilakukan perbaikan. Ngeri juga kalau tidak segera ditangani, karena ruas jalan ini banyak dilintasi kendaraan baik roda dua maupun roda emapat,” ungkapnya.

    Terpisah, Kepala UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan (PPJ) Wilayah Lebak DPUPR Banten, Agus Mupariq mengatakan, pihaknya saat ini tengah menangani ruas jalan Cipanas-Citorek yang ambrol.

    “Kita lagi tangani. Akibat jebolnya saluran irigasi milik kabupaten, jadi luapannya ke Ruang Milik Jalan (Rumija). Karena derasnya air, sehingga menyebabkan longsor,” kata Agus.

    Sebelumnya, lanjut Agus, irigasi tersebut sempat ditutup agar jalannya bisa diperbaiki. Namun mendapat penolakan dari masyarakat.

    “Kemarin-kemarin irigasi sempat ditutup supaya bisa langsung dikerjakan, tapi masyarakat menolak. Insya Allah hari ini mau diurug, setelah diurug bongkar jalan yang sebelahnya untuk pasang box culvert sebelahnya melalui La-Tanza dan izin bongkar pagar dari Ponpes sudah ada,” ucapnya.

    “Dari awal juga sudah langsung ditangani, cuma masyarakat tidak mau irigasinya ditutup, jadi airnya meluap terus dan ini juga dibantu disedot pakai 3 alkon,” ungkapnya. (DHE)

  • Proyek Preservasi Jalan Nasional Terlalu Lambat

    Proyek Preservasi Jalan Nasional Terlalu Lambat

    BAKSEL, BANPOS – Proyek preservasi jalan nasional dari Muara Binuangeun hingga Cibareno di Lebak Selatan masih menimbulkan sejumlah masalah bagi pengguna jalan. Beberapa titik perbaikan jalan yang melibatkan betonisasi, seperti di Bukit Sodong dan Kalapa Hiji, hingga saat ini belum selesai. Bahkan, beberapa bagian yang sebelumnya dikerjakan kini terlihat dibongkar ulang. Hal ini terjadi pada hari Senin (30/10).

    Di beberapa lokasi ini, pengguna jalan harus berhati-hati saat melewati titik-titik tersebut. Setelah perbaikan betonisasi, terdapat perbedaan tinggi jalan yang cukup curam. Yang lebih memprihatinkan, sambungan antara jalan yang baru dengan yang lama hanya menggunakan batu belah.

    “Di titik ini, pekerjaan sudah lama tidak kunjung selesai. Perbedaan ketinggian antara jalan beton dan jalan aspal sangat signifikan, sehingga seringkali pengguna jalan mengalami kecelakaan di sana. Itu sangat berbahaya,” ungkap Rusli, seorang pengguna jalan pada hari Senin (30/10).

    Pendapat yang sama diungkapkan oleh warga dan pengguna jalan lainnya, yang meminta pihak terkait untuk melakukan pengawasan yang lebih intensif. Hal ini dimaksudkan agar proyek dapat diselesaikan dengan cepat, tetapi tetap mempertahankan kualitas. “Kami berharap pihak yang berwenang dapat terus memantau proyek ini. Kami ingin proyek selesai dengan cepat, tetapi kualitas harus diutamakan. Kami tidak ingin proyek berjalan lambat dan malah mengalami pembongkaran berulang,” ujar Irawan, warga setempat yang juga seorang pengguna jalan.

    Dalam pengamatan BANPOS, perbedaan ketinggian jalan yang hanya diisi dengan batu belah dianggap sangat berbahaya oleh seorang pengguna jalan. Alat berat kembali merusak jalan yang baru berumur dua bulan tersebut, dan beberapa pekerja terlihat sedang melakukan perbaikan. Informasi dari para pekerja menyebutkan bahwa ada beberapa bagian jalan yang mengalami kerusakan.

    “Kami sedang melakukan perbaikan karena ada sebagian jalan yang mengalami keretakan. Oleh karena itu, kami harus membongkar dan memperbaikinya kembali. Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) juga melakukan pengawasan. Sejak Kamis malam lalu, kami telah melakukan pengecoran ulang,” ujar Ujang, salah seorang tim pelaksana.

    Sementara itu, papan informasi di sekitar Bukit Sodong, Cihara, tak jauh dari lokasi tersebut, mengidentifikasi PT Insan Kharisma Abadi sebagai pelaksana pekerjaan jalan tersebut. Namun, pihak kontraktor tersebut sulit dihubungi.

    Hingga berita ini ditulis, pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah Banten pada Kementerian PUPR belum memberikan klarifikasi terkait permasalahan ini. (wdo/pbn)

    Caption : Tampak perbaikan di salah satu titik jalan nasional, yakni di kawasan Pondok Panjang, Cihara yang dituding lamban dan dikeluhkan para pengguna jalan.

  • Anggarkan Rp 437 M, Ganjar Kebut Perbaikan-Pemeliharaan Jalan Di 2023

    Anggarkan Rp 437 M, Ganjar Kebut Perbaikan-Pemeliharaan Jalan Di 2023

    JAWA TENGAH, BANPOS – Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah (Jateng) menggelontorkan anggaran sebesar Rp 437 miliar untuk program penyelenggaraan jalan pada 2023. Perbaikan dilakukan dengan sistem pemeliharaan, rehabilitasi dan rekonstruksi jalan.

    Melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Jateng, Ganjar menyebut program perbaikan jalan terus dikebut untuk mengejar target di akhir masa jabatannya.

    “Sekarang mulai berjalan dan percepatannya kita lakukan ya dengan berbagai cara umpama target yang sudah disiapkan di APBD segera kita kebut,” kata Ganjar saat ditemui di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Jateng, Rabu (7/6).

    Di 2023 ini, Ganjar menyebut Pemprov Jateng akan melakukan pemeliharaan jalan sepanjang 2,404.741 kilometer (km). Adapun pemeliharaan jalan terbagi di sembilan Balai Pengelolaan Jalan (BPJ).

    Pertama, BPJ Cilacap meliputi ruas Sidareja-Cukangleuleus sepanjang 2 km dengan anggaran Rp 2,6 miliar, Bobotsari-Belik sepanjang 2,5 km dengan anggaran Rp 4 miliar, dan Purbalingga-Bobotsari-Jalan Sungkono sepanjang 2 km dengan anggaran Rp 2,6 miliar.

    Kemudian, ruas Kaliori-Patikraja sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar dan rehab dinding penahan tanah Cilopadang-Salem sepanjang 100 meter (m) dengan anggaran Rp 1 miliar.

    Kedua, BPJ Tegal meliputi ruas Jalan Bumiayu-Salem sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Bumiayu-Sirampog sepanjang 0,30 km dengan anggaran Rp 3,5 miliar, Morongso-Tuwel-Sirampog sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar.

    Kemudian, ruas Bandungsari-Pananggapan sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar dan rehab jembatan Cigareng dengan anggaran Rp 2 miliar.

    Ketiga, lanjut Ganjar, BPJ Pekalongan ruas Jalan Batang-Wonotunggal-Surjo sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 2 miliar, Moga-Morongso sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, serta rehab Jembatan Welo Panjang sepanjang 60 m dengan anggaran Rp 2 miliar.

    Sementara untuk BPJ keempat, akan dilakukan pemeliharaan di Wonosobo pada ruas Wanayasa-Kalibening sepanjang 2,3 m dengan anggaran Rp 3 miliar.
    Kelima, BPJ Magelang dengan rehabilitasi jalan di ruas Magelang-Ngablak sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Bener-Maron-Purworejo sepanjang 5 km dengan anggaran Rp 8 miliar, dan Kutoarjo-Bruno sepanjang 3 km dengan anggaran Rp 3,8 miliar.

    Keenam, Pemprov Jateng juga akan melalukan pemeliharaan jalan untuk BPJ Semarang meliputi ruas Semarang-Godong (rehabilitasi drainase) sepanjang 0,05 km dengan anggaran Rp 1 miliar, Cangkiran-Boja-Sukorejo sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, dan Weleri-Patean sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar.

    Ketujuh, ada BPJ Purwodadi terdiri atas ruas Purwodadi-Klambu sepanjang 0,5 km (perbaikan beton) dengan anggaran Rp 2 miliar. Ada pula perbaikan jalan di ruas Gubug-Kapung-Kedungjati sepanjang 0,10 km dan (rehab dinding penahan tanah) tinggi 25 m dengan anggaran Rp 3 miliar, dan Singget-Doplang-Cepu (rehabilitasi Jembatan Wulung II) sepanjang 40 m dengan anggaran Rp 1 miliar.

    Kedelapan, pemeliharaan akan dilakukan pada ruas-ruas jalan di BPJ Surakarta, di antaranya Karanganyar-Jatipuro sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Wonogiri-Manyaran-Blimbing sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, dan Ngadirejo-Jatipuro sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar. Kemudian, perbaikan pada ruas jalan Wuryantoro-Pracimantoro sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar dan rehabilitasi dinding penahan tanah Boyolali-Selo-Jrakah sepanjang 0,03 km dengan anggaran Rp 1,5 miliar.

    Kesembilan, pemeliharaan jalan akan dilakukan di BPJ Pati meliputi Juwana-Todanan sepanjang 2 km dengan anggaran Rp 2,6 miliar dan Jepara-Keling sepanjang 2 km dengan anggaran Rp 2,6 miliar, Todanan-Ngawen sepanjang 1 km dengan anggaran Rp7,7 miliar, jembatan Ganepo Sragen sepanjang 50 m dengan anggaran Rp 2 miliar.

    Kemudian, ruas jalan Ngadirojo-Giriwoyo panjang 1 km dengan anggaran Rp 7,7 miliar, dan rekonstruksi jalan Demak-Godong panjang 1 km dengan anggaran Rp 8 miliar.

    “Alhamdulillah sekarang cuacanya mendukung, sehingga kita minta untuk dikebut sekarang,” kata Ganjar.
    Di samping itu, kata Ganjar, Pemprov Jateng juga dibantu oleh intervensi Kementerian PUPR untuk memperbaiki ruas-ruas jalan yang ada. Diharapkan upaya ini mampu mengatasi persoalan jalan rusak.

    “Kemarin kita juga dibantu oleh Kementerian PUPR, Pak Basuki dateng ke beberapa tempat untuk segera membereskan beberapa kondisi jalan yang rusak terkait dengan infrastruktur perdesaan dan antar desa, termasuk yang ada di Kabupaten. Ini kita keroyok bareng-bareng untuk bisa lebih baik,” pungkas Ganjar.

    Ganjar sendiri telah menyediakan aplikasi Jalan Cantik sebagai kanal aduan masyarakat terkait jalan rusak. Semua aduan dan laporan akan ditindak lanjuti. (RMID)