Tag: Jalan lingkar selatan

  • Demi Rp64 Miliar dari Pusat, Bangunan Pedagang di JLS Cilegon Bakal Dibongkar Paksa

    Demi Rp64 Miliar dari Pusat, Bangunan Pedagang di JLS Cilegon Bakal Dibongkar Paksa

    CILEGON, BANPOS – Bangunan liar yang berjejer di trotoar di sepanjang Jalan Lingkar Selatan (JLS) 0 hingga 3 KM akan ditertibkan secara paksa oleh Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Cilegon.

    Pembongkaran paksa dilakukan lantaran pihak Satpol PP Kota Cilegon sudah tiga kali memberikan Surat Peringatan (SP) untuk melakukan pembongkaran secara mandiri, dengan diberi tenggat waktu sampai lebaran.

    Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Penegakan Perundang-undangan pada Dinas Satpol PP Kota Cilegon, Mamat Rahmat, saat ditemui usai melakukan Apel Pagi di Pemkot Cilegon, Selasa (16/4).

    “Kami sudah tiga kali memberi peringatan kepada para pedagang mulai dari teguran pertama tanggal 25 Maret, teguran kedua 1 April dan teguran ketiga 3 April, agar para pedagang secara mandiri membongkar sendiri bangunannya,” katanya.

    Ia mengatakan, teguran tersebut dilakukan agar para pedagang membongkar secara mandiri bangunan itu. Namun jika tidak dihiraukan, maka pihaknya akan melakukan pembongkaran paksa terhadap bangunan itu.

    “Kalau belum dibongkar sendiri, rencananya bakal dibongkar paksa pada pekan depan (Senin 22/4), karena kita juga sudah melakukan rapat dengan Disperindag dan DPUPR bahwa 0 hingga 3 KM JLS itu harus dibersihkan dari bangunan pedagang,” ungkapnya.

    Kemudian Mamat menyampaikan, sterilisasi trotoar dari bangunan liar para pedagang itu bukan tanpa alasan. Karena selain merusak keindahan jalan kota, sterilisasi JLS 0 hingga 3 juga menjadi salah satu syarat mendapat bantuan dari Pemerintah Pusat sebesar Rp67 miliar untuk perbaikan lanjutan JLS.

    Oleh karena itu, dirinya juga berencana kembali mendatangi para pedagang yang berjualan di trotoar JLS, untuk menghimbau kembali agar mereka mau membongkar secara mandiri.

    “Insyaallah hari ini kita mendatangi para pedagang di JLS, kita woro-woro lagi memberi kesempatan ke mereka agar membongkar sendiri sebelum dilakukan pembongkaran paksa,” ujarnya.

    “Untuk pembongkaran nanti rencananya dilakukan gabungan mulai dari Disperindag, DPUPR, dari wilayah setempat baik kecamatan maupun kelurahan juga dilibatkan. Tapi mudah-mudahan dengan terus kita datangi secara persuasif para pedagang mau membongkar secara mandiri,” tandasnya.

    Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kota Cilegon, Erik Airlangga Al Ghazali mengatakan pihaknya menyoroti sejumlah bangunan permanen di jalan JLS.

    “Jadi kita konsen dengan bangunan permanen di jalan JLS ini, karena informasi dari pusat bahwa Pemkot Cilegon akan mendapat bantuan sekitar Rp64 miliar untuk JLS. Makanya, jika tidak dilakukan penertiban segera sangat disayangkan anggaran tersebut,” kata Erik.

    “Karena salah satu persyaratan bantuan itu harus clear bangunan-bangunan yang ada di trotoar, makanya bangunan yang di permanen itu harus segera ditertibkan,” sambungnya.

    Selain itu, Politisi Partai Golkar ini juga telah mengingatkan kepada dinas terkait, agar lebih konsen dalam melakukan penataan kota, jangan sampai JLS ini seperti Jalan Protokol yang semrawut.

    “Kita sudah wanti-wanti ke Disperkim jangan sampai rukonya semrawut, bangunannya nggak jelas dan sebagainya. Mumpung jalan ini kan masih baru, jadi harus benar-benar ditata dengan baik,” tegasnya.

    Untuk itu, pihaknya terus mengingatkan kepada Pemerintah Kota Cilegon, dalam hal ini dinasnya terkait untuk bisa menjaga aset-aset milik Pemkot Cilegon serta dapat mempercantik pandangan orang terkait masalah bangunan di Kota Cilegon.

    “Kota Cilegon ini kan pintu masuk dan keluar luar daerah, jadi bangunan-bangunan yang ada harus cantik dan bagus, kita harus menunjukan sebagai kota industri itu bangunannya sudah tertib dan baik,” tandasnya. (LUK)

  • Meresahkan Pengguna Jalan, Truk Pasir Basah Hanya Dibatasi Jam Operasional Namun Tidak Disanksi

    Meresahkan Pengguna Jalan, Truk Pasir Basah Hanya Dibatasi Jam Operasional Namun Tidak Disanksi

    CILEGON, BANPOS – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon akan segera memberlakukan pembatasan jam operasional khusus bagi kendaraan truk pengangkut pasir basah yang melintas di Jalan Lingkar Selatan (JLS).

    Selain untuk mencegah kerusakan jalan, kebijakan tersebut diambil sebagai langkah untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat terhadap aktivitas kendaraan truk pasir basah.

    “Hasil dari kesimpulan rapat hari ini (Kemarin-red) adalah terkait dengan pembatasan jam operasional angkutan pasir. Memang ini yang menjadi keluhan dari masyarakat terkait keberadaan truk pengangkut pasir,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan Keselamatan pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cilegon Deny Yuliandi usai menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektor Terkait Tindak lanjut Pemanfaatan JLS di Kantor Dishub Kota Cilegon, Senin (11/9).

    Dijelaskan Deny, pembatasan jam operasional tersebut akan segera diberlakukan. Dimana, kendaraan truk pasir basah hanya akan boleh melintas di JLS mulai dari pukul 22.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB.

    “Pemberlakuan jam operasional truk tambang pasir tersebut baru bisa diterapkan berdasarkan Perwal (Peraturan Walikota) yang saat ini masih dalam tahap penyusunan. Dimana, diluar pukul 22.00 WIB sampai 05.00 WIB tidak diperbolehkan,” jelasnya.

    Menurut Deny, selain mengganggu keamanan dan kenyamanan pengguna kendaraan lain, pembatasan jam operasional truk pengangkut pasir itu juga dilakukan untuk mencegah kerusakan jalan di JLS.

    “Apabila tidak kita batasi ketahanan JLS ini tidak bertahan lama. Jadi, mudah-mudahan dengan dibatasi jam operasional, sehingga tidak berlama-lama beraktivitas di JLS,” tuturnya.

    Dalam hal ini, Deny mengaku, pihaknya sudah mengerahkan puluhan personilnya untuk melakukan pengawasan di JLS.

    “Selama ini kami sudah melakukan pengawasan dari pagi, sore sampai malam hari. Personil 20 orang untuk melakukan pengawasan di JLS masing-masing 1 shift berjumlah 6 orang,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala Urusan (Kaur) Bina Operasi pada Satlantas Polres Cilegon Iptu Haris Munandar mendukung adanya pembatasan jam operasional pengangkut pasir di JLS.

    “Bila selama ini bebas melintas, ke depan dibatasi hanya pada malam hingga pagi hari. Hal itu karena banyak pengguna roda 2 (Sepeda motor-red) yang melintasi jalan licin akibat truk pasir basah yang mengganggu kenyamanan pengguna jalan lain. Ini keluhan dari masyarakat. Kita dukung kegiatan pemerintah daerah,” katanya.(LUK/PBN)

  • Dishub Kota Cilegon Data Kendaraan yang Lewati JLS

    Dishub Kota Cilegon Data Kendaraan yang Lewati JLS

    CILEGON, BANPOS – Guna menyiapkan rancangan teknis lalu lintas dan merencanakan sistem transportasi untuk ke depannya, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cilegon melakukan survei dan pendataan terhadap kendaraan yang melintas di Jalan Lingkar Selatan (JLS), Kota Cilegon, Rabu (19/7).

    Berdasarkan hasil pantauan di lapangan, petugas melaksanakan pendataan kendaraan di JLS tak jauh dari lokasi lampu merah PCI. Dalam kegiatan itu petugas mendata kendaraan yang melintas dengan menggunakan alat checker.

    Di lokasi juga didirikan tenda untuk petugas yang berjaga secara shift atau bergantian.

    “Kegiatan hari ini kita melakukan survei lalu lintas harian (LHR) dimana tujuan dari kegiatan ini untuk mendapatkan data atau volume lalu lintas, baik untuk keperluan teknis lalu lintas dan perencanaan transportasi kedepan,” ujar Kepala Seksi Pengawasan Pengemudi dan Uji Kendaraan Bermotor Fatur R Sadely di lokasi.

    Lebih lanjut, Fatur menuturkan, dalam kegiatan tersebut seluruh kendaraan yang melintas didata jumlahnya.

    “Klasifikasi kendaraan yang di data, semua kendaraan yang melintas di JLS. Baik roda dua, sampai kendaraan roda empat, kendaraan sedang sampai yang kendaraan terbesar. Semua kita data,” terangnya.

    Diakui Fatur, selama ini, belum terdapat data jumlah kendaraan yang akurat melintas di JLS. Maka dengan pendataan ini, sistem transportasi dan teknis lalu lintas kedepannya bisa disiapkan dan dirancang.

    “Selama ini kan kita tidak tahu, kendaraan apa saja yang masuk, jumlahnya berapa, jenis kendaraan odol berapa yang melintas. Mulai hari ini kita lakukan survei untuk mengetahui data tersebut,” tuturnya.

    “Kalau sudah punya data, jadi bisa lebih baik. Kalau kita punya rencana transportasi, itu adalah salah satu faktor pendukung. Kegiatan nanti yang akan kita laksanakan nanti, baik transportasinya maupun teknis lalu lintasnya, perhitungannya disitu,” tambahnya.

    Pendataan tersebut melibatkan sebanyak 15 petugas. Di mana dalam menjalankan kegiatan, dilakukan 3 shift. Kegiatan dilakukan selama sepekan kedepan. “Kita lakukan mulai dari jam 8 pagi sampai jam 8 pagi besok, berlangsung selama 1 minggu,” tandasnya. (LUK/PBN)

  • Kejar Target H-10 Lebaran, 500 Ton Slag Tambal JLS

    Kejar Target H-10 Lebaran, 500 Ton Slag Tambal JLS

    CILEGON, BANPOS – Perbaikan Jalan Lingkar Selatan (JLS) kini terus dikebut. Bahkan para pekerjanya mengerjakan perbaikan siang dan malam supaya lubang-lubang di jalan tersebut bisa ditutup dan diratakan maksimal pada H-10 Lebaran.

    Untuk memastikan jalannya percepatan perbaikan JLS, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian beserta jajarannya melakukan pengawasan pada Sabtu (1/3/).

    Turut hadir Asda II Dikrie Maulawardhana, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Heri Mardiana, Staf Ahli Wali Kota Sabri Mahyudin, Kepala Dinas Kominfo Didin S Maulana, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dishub Pakalima Barutu, Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Retno Anggraini, Camat Ciwandan Agus Ariyadi, serta Ketua Forum Industri Peduli Jalan Lingkar Selatan, Malim Hander Joni.

    Dalam kesempatan itu, Helldy memastikan sebanyak empat jembatan sudah selesai diperbaiki dan empat jembatan lainnya dalam proses pengaspalan.

    “Kami targetkan maksimal H-10 Lebaran semuanya sudah tertambal,” ujarnya.

    Helldy mengapresiasi partisipasi Forum Industri Peduli JLS yang menyumbangkan material maupun pendanaan perbaikan JLS.

    “Tentunya saya ucapkan apresiasi kepada Forum Peduli JLS, terutama PT Krakatau Posco yang sudah memberikan 200 ton slag yang langsung merekat tinggal digiling lagi dan diaspal. Insya Allah nantinya ada lebih dari 500 ton yang akan diberikan oleh PT Krakatau Posco,” katanya.

    Dikatakan Helldy, percepatan perbaikan JLS ini merupakan instruksi Kementerian Perhubungan, seiring akan diaktifkannya Pelindo Ciwandan menjadi pelabuhan penyeberangan khusus pemudik.

    “Oleh karenanya kami berupaya siang malam melakukan perbaikan demi peningkatkan kenyamanan akses menuju Pelabuhan Pelindo,” jelasnya.

    Untuk perbaikan JLS, Helldy menegaskan, pihaknya berupaya tidak menggunakan dana APBD Kota Cilegon. Pihaknya masih mengharapkan partisipasi dan kerjasama Forum Industri Peduli JLS.

    “Insya Allah setelah Lebaran juga kan JLS ini akan benar-benar diperbaiki dengan menggunakan anggaran APBN. Mudah-mudahan semua berjalan lancar,” harapnya.

    Untuk mengejar target H-10 Lebaran, Ketua Forum Industri Peduli JLS Malim Hander Joni mengaku siap mempercepat perbaikan agar target H-10 Lebaran bisa tercapai.

    “Kami tidak menunggu semua industri partisipasi baru bergerak. Kami kerjakan sedini mungkin agar target tercapai,” ucapnya.

    Hingga kini, kata Joni, baru ada tiga industri yang sudah memberikan partisipasinya. Pihaknya mengimbau bagi industri yang belum memberikan sumbangsihnya untuk segera memberikan baik dalam bentuk material maupun dana.

    “Saya juga sudah bersurat kepada industri galian C untuk turut memberikan sumbangsihnya kepada JLS ini,” ujarnya.

    Joni menargetkan dana yang terkumpul bisa mencapai Rp2,5 miliar supaya penambalan jalan rusak di JLS mencukupi. “Ini soal waktu saja. Saya pastikan yang lain juga segera memberikan sumbangsihnya karena semua sudah berkomitmen untuk sama-sama kita berpartisipasi,” pungkasnya. (LUK/RUL)

  • H-7 Lebaran, Lampu JLS Dipastikan Menyala

    H-7 Lebaran, Lampu JLS Dipastikan Menyala

    CILEGON, BANPOS – Jelang angkutan lebaran (angleb) 2023, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cilegon memastikan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di sepanjang jalan lingkar selatan (JLS) menyala semua.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dishub Kota Cilegon Joko Purwanto menyampaikan sudah memastikan sendiri perbaikan lampu PJU di sepanjang JLS yang dilakukan timnya. Menurut Joko, dari sekitar 50 lampu PJU yang mati kini hanya tersisa 12 titik lampu yang belum menyala.

    “Kemarin malam memang saya cek. Dan diawal memang ada 50 lampu yang belum menyala, dan sekarang tersisa 12 lampu yang belum menyala, belum diketahui apa kerusakannya,” kata Joko saat ditemui di kantornya, Kamis (30/3/2023).

    Sebelumnya diakui Joko, timnya sudah melakukan perbaikan, namun untuk memastikan itu, dirinya langsung melihat lokasi untuk memastikan kondisi lampu yang sebenarnya.

    “Saya belum cek lagi kenapa yang 12 lagi itu belum menyala. Apakah karena panelnya atau apanya, karena kalau panel itu agak susah ya, karena harus cari suku cadangnya,” ujarnya.

    Lebih lanjut Joko menjelaskan, sesuai janjinya saat melakukan rapat dengan jajaran Polres Cilegon bahwa pada H-7 nanti, lampu PJU di sepanjang jalan lingkar selatan diupayakan sudah dalam keadaan menyala.

    Dikatakannya, lampu PJU di sepanjang jalan lingkar selatan dari mulai ujung PCI sampai Ciwandan terdapat sebanyak 387 tiang dengan lampu PJU sebanyak 774.

    Meski tersisa 12 lampu yang belum menyala, dirinya tidak dapat memastikan semua lampu dalam keadaan menyala pada H-7 nanti.

    “Belum bisa kita pastikan juga, sekarang terang besok mati seperti lampu di rumah kita,” tuturnya.

    Oleh karena itu, sebagai antisipasi, dirinya akan memastikan kondisi lampu dalam keadaan menyala sampai dengan H-7. Adapun anggaran yang digunakan merupakan anggaran pemeliharaan Dinas Perhubungan Kota Cilegon.

    Seperti diketahui, jalan lingkar selatan akan digunakan sebagai jalur mudik menuju pelabuhan Ciwandan. Oleh karena itu, lampu PJU di sepanjang jalan lingkar selatan sebagai penunjang kelancaran arus lalulintas pada malam hari menjelang musim mudik lebaran tiba harus menyala. (LUK)