Tag: Jalan Poros Desa

  • Jalan Poros Desa Lebakpeundeuy-Citepusen Belum Tersentuh Pengaspalan

    Jalan Poros Desa Lebakpeundeuy-Citepusen Belum Tersentuh Pengaspalan

    BAKSEL, BANPOS – Keberadaan jalan sepanjang 3,5 Kilometer yang menghubungkan Desa Lebak Peundeuy dengan Desa Citeupuseun di Kecamatan Cihara kini masih dikeluhkan warga dan mengharapkan pemerintah segera membangunnya, Kamis (3/3).

    Diketahui, ruas tersebut adalah jalan Poros Desa tepatnya di Kampung Lebakpari 2, RT 06/03, Desa Lebak Peundeuy, Kecamatan Cihara.

    “Jalan ini rusak parah selalu membuat aktivitas kami terganggu saat akan pergi keluar untuk usaha, mau berobat, mau bawa ibu yang akan melahirkan, mau bawa orang sakit dan juga anak-anak yang mau pergi ke sekolah, itu harus melewati jalan rusak parah ini. Jangankan untuk dilewati mobil, dilewati motor saja susah, apalagi di musim penghujan ini,” ujar Abidin warga setempat.

    Menurutnya, kerusakan jalan tersebut berlangsung lama dan diharapkan segera diperbaiki.

    “Jalan ini sudah lama rusaknya hingga saat ini belum ada perbaikan. Kami berharap kepada pemerintah terkait untuk segera turun ke lokasi mengecek kondisi jalan dan segera melakukan upaya untuk perbaikan,” harapnya kepada BANPOS.

    Ditambahkan Abidin, akses jalur jalan itu menghubungkan dua desa, sebagai akses ekonomi masyarakat setempat, namun belum pernah terlihat bagus dan mulus. “Intinya kami ingin jalan ini ada aspalnya, karena dari dulu kondisinya cuma pada pengerasan batu yang kini sudah berantakan lagi. Kami juga ingin seperti di desa-desa lain yang jalannya bagus,” ungkapnya.

    Senada, Kepala Desa Lebak Peundeuy, Jahid membenarkan keberadaan jalan tersebut memang belum pernah ada sentuhan pembangunan pengaspalan, dan yang pernah ada hanya sebatas pengerasan saja.

    “Jalan itu belum pernah tersentuh pembangunan aspal, hanya pengerasan saja pada sekitar tahun 2016 lalu. Saya ini baru beberapa bulan menjabat Kepala Desa Lebakpeundey ini, pada Musrenbangdes sudah dibahas juga, dan kami dari Pemdes juga sudah berupaya mengajukan melalui proposal ke pemerintah daerah. Kalau untuk dana desa saat ini kan tidak bisa menganggarkannya karena dialihkan ke BLT,” paparnya.

    (WDO)