Tag: Jalur Gaza

  • Bolivia Putus Hubungan Dengan Israel

    Bolivia Putus Hubungan Dengan Israel

    BOLIVIA, BANPOS – Bolivia akhirnya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, karena negara tersebut menyerang Palestina habis-habisan di Jalur Gaza.

    “Ini adalah bentuk penolakan dan kecaman atas serangan militer Israel yang agresif dan tidak proporsional di Jalur Gaza,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Freddy Mamani dalam konferensi pers, seperti dilansir Reuters, Rabu (1/11/2023).

    Sementara dua negara tetangga, Kolombia dan Chile, memanggil duta besar mereka di negara Timur Tengah tersebut, untuk berkonsultasi.

    Ketiga negara Amerika Selatan tersebut kompak mengecam serangan Israel di Gaza dan mengutuk kematian warga Palestina. Serta menyerukan gencatan senjata. Seperti halnya Brazil dan Meksiko.

    Bolivia dan Chile yang mendorong masuknya bantuan kemanusiaan ke zona tersebut, menuding Israel melanggar hukum internasional.

    Tanpa tedeng aling-aling, lewat akun X yang dulunya bernama Twitter, Presiden Kolombia Gustavo Petro menyebut serangan Israel sebagai pembantaian rakyat Palestina.

    Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva, juga senada. “Apa yang kita lihat sekarang adalah kegilaan Perdana Menteri Israel yang ingin melenyapkan Jalur Gaza,” katanya, Jumat (27/10/2023).

    Bolivia adalah salah satu negara pertama yang secara aktif memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena perang di Gaza, sebagai pembalasan atas serangan tanggal 7 Oktober di Israel selatan oleh militan Hamas Palestina.

    Menurut Israel, serangan tersebut telah menewaskan 1.400 orang, termasuk anak-anak, dan 240 orang disandera. Sementara Kementerian Kesehatan yang dijalankan Hamas di Gaza melaporkan, lebih dari 8.500 orang tewas setelah Israel melancarkan serangan balasan. (RMID)

    Berita Ini Telah Terbit Di https://rm.id/baca-berita/internasional/195056/tolak-serangan-militer-agresif-di-gaza-bolivia-putus-hubungan-dengan-israel

  • Israel Makin Gila

    Israel Makin Gila

    PALESTINA, BANPOS – Militer Israel makin gila. Tentara zionis itu, terus melancarkan serangan udara di Jalur Gaza, Palestina. Tak hanya ngebom pemukiman penduduk, militer Israel juga ngebom rumah sakit, masjid, gereja, dan Bandara.

    Salah satu yang menjadi sasaran pengeboman Israel adalah sebuah masjid di Jenin, Tepi Barat. Kementerian Kesehatan Palestina menyebut, serangan ini telah menyebabkan korban tewas sebanyak tiga orang. Total jumlah korban tewas di Tepi Barat sejak diduduki militer Israel sejak 7 Oktober lalu menjadi 90 orang.

    Selain ngebom masjid, militer Israel juga melancarkan serangan udara ke gereja tua, yaitu Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius, di Jalur Gaza, pada Kamis. Al Jazeera melaporkan puluhan orang juga mengalami luka akibat serangan tersebut.

    Gereja tersebut merupakan bangunan yang memiliki sejarah panjang. Gereja ini dibangun pada 1150 hingga 1160 M oleh Tentara Salib. Sejak tentara Israel menyerang, Gereja itu menjadi tempat penampungan sementara bagi warga. Halaman dan koridor gereja menjadi tempat berlindung bagi umat Islam dan Kristen di Gaza di saat perang.

    Uskup di Gereja Saint Porphyrius, Elias sempat memprediksi Israel bisa saja menargetkan bangunan itu. “Militer Israel telah mengebom banyak tempat perlindungan, saya tak yakin Israel tak akan membom gereja,” ungkap Elias.

    Dia lalu mengatakan setiap serangan terhadap gereja, tak hanya merupakan serangan terhadap agama, tetapi juga merupakan serangan terhadap kemanusiaan. “Kemanusiaan kita menyerukan kita untuk menawarkan kedamaian dan kehangatan kepada semua orang yang membutuhkan,” kata Elias.

    Serangan udara Israel menghancurkan rumah sakit. Salah satu rumah sakit yang terkena serangan adalah Rumah Sakit Baptis Al Ahli di Jalur Gaza. Insiden ini menewaskan 500 orang lebih dan melukai ratusan lainnya.

    Teranyar, Israel melancarkan serangan udara ke Ibu Kota Damaskus dan utara Aleppo di Suriah pada Minggu (22/10/2023). Serangan itu membuat dua bandara utama Suriah lumpuh total.

    Juru bicara militer Israel, Laksamana Daniel Hagari mengatakan, pihaknya memang mengintensifkan pemboman untuk meminimalkan risiko terhadap pasukannya yang akan memulai invasi lewat jalur darat. Hagari menambahkan, pihaknya telah mengerahkan puluhan ribu tentara untuk bergerak ke perbatasan jalur Gaza.

    “Mulai hari ini, kami meningkatkan serangan dan meminimalkan bahaya,” kata Hagari, seperti dikutip AFP, Minggu (22/10/2023).

    Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping mengeluarkan pernyataan publik pertamanya mengenai konflik Israel-Hamas pada Kamis (19/10/2023), dengan menyerukan gencatan senjata dan menegaskan bahwa pembentukan “negara merdeka Palestina” melalui solusi dua negara merupakan “jalan keluar yang mendasar” dari konflik itu.

    “Prioritas utamanya adalah menghentikan pertempuran sesegera mungkin, mencegah konflik meluas atau bahkan tak terkendali dan menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah,” kata Xi dalam pertemuannya dengan PM Mesir Mostafa Madbouly di Beijing. (RMID)

    Berita Ini Telah Tayang Di RMID https://rm.id/baca-berita/internasional/193755/ngebom-rumah-sakit-masjid-gereja-bandara-israel-makin-gila