Tag: Jateng

  • Ganjar Catatkan Ratusan Triliun Investasi

    Ganjar Catatkan Ratusan Triliun Investasi

    JAWA TENGAH, BANPOS – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo terus menggenjot penerapan ekonomi sirkular untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.

    Lewat penerapan ekonomi sirkular, Ganjar berhasil mengubah paradigma sistem ekonomi dari pendekatan ambil-pakai-buang menjadi ambil-pakai-olah dengan memperpanjang siklus hidup suatu produk, bahan baku, dan sumber daya yang ada.

    Dengan sistem tersebut, Ganjar melibatkan peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungannya untuk menumbuhkan ketertarikan investor. Sebab itu Jateng berhasil mengurangi volume sampah mencapai 1.232.731 ton, dan tingkat keterkelolaan sampah mencapai 63,19 persen.

    “Bagaimana kita mensosialisasikan kepada masyarakat di mana daerah-daerahnya akan kedatangan investor terkait dengan Green Economy, termasuk sirkular ekonomi,” kata Ganjar dalam acara Central Java Invesment Business Forum (CJIBF) 2023 di Komples Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jateng, Senin (21/8).

    Konsep yang dipakai Ganjar di berbagai sektor pembangunan seperti perdagangan hingga pariwisata ini berhasil menggaet ratusan triliun investasi ke Jateng selama dua periode kepemimpinannya.

    Berdasarkan data Dinas PMPTSP Jateng, pada 2016 realisasi investasi mencapai Rp38,18 triliun, pada 2017 tercatat Rp51,54 triliun, pada 2018 menjadi Rp59,27 triliun, dan pada 2019 berkembang hingga Rp59,50 triliun.

    Pada 2020 akibat Covid-19 investasi sempat turun di angka Rp50,24 triliun, namun langsung naik pada 2021 menjadi Rp52,71 triliun. Sementara pada 2022 nilai investasi Jateng mencapai Rp58,89 triliun dan diperkirakan tumbuh lagi di 2023 ini.

    “Kita akan mengundang investor. Silakan datang kepada kami mana yang memungkinkan untuk diterapkan di Jawa Tengah, lokasinya di mana dan sebagainya,” imbuh Ganjar.

    Adapun potensi ekonomi sirkular yang kerap dieksekusi Ganjar adalah panas matahari, gas rawa, geothermal, serta angin dan air. Dari sumber itu, Ganjar mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bentuk gheotermal, PLTS, hingga saluran gas pengganti LPG 3 Kg.

    Ekonomi sirkular pun dibawa Ganjar sampai tingkat desa. Jumlah Desa Mandiri Energi (DME) berkat EBT yang dikembangkan di Jateng saat ini telah berjumlah 2.353 DME. Seluruh DME itu, terdiri dari 2.167 DME inisiatif, 160 DME berkembang, dan 26 DME mapan.

    Pada perhelatan CJIBF 2023 di Kompleks Candi Borobudur, Ganjar menawarkan peluang investasi prospektif Jateng di sektor EBT kepada 250 calon investor dari dalam dan luar negeri.

    Ganjar pun menyatakan keterbukaannya terhadap seluruh investor yang tertarik berinvestasi di Jateng pada sektor EBT. Ganjar juga akan menjembatani investor dengan pihak-pihak terkait agar investasi dapat berjalan lancar.

    “Bahkan kalau yang ada termasuk dengan renewable energy ini terkait dengan PLN. Saya katakan ketika itu visible dan memungkinkan adanya investasi, saya yang akan menjembatani dengan PLN,” pungkas Ganjar.

    Di acara CJIBF 2023, Ganjar turut menandatangani Letter of Intent (LOL) investasi bersama SUNRA Group dan PT Indonesia BTR New Material dari Tiongkok. Komitmen ini diharapkan semakin menumbuhkan lebih banyak investasi datang ke Jateng. (RMID)

    Berita Ini Telah Terbit Di https://rm.id/baca-berita/nasional/185017/terapkan-ekonomi-sirkular-di-jateng-top-ganjar-catatkan-ratusan-triliun-investasi-selama-dua-periode

  • Ganjar Pranowo Revitalisasi Pasar Cuplik Sukoharjo

    Ganjar Pranowo Revitalisasi Pasar Cuplik Sukoharjo

    JAWA TENGAH, BANPOS – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus melanjutkan program revitalisasi pasar. Kali ini, giliran Pasar Cuplik yang berada di Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo yang direvitalisasi.

    Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, meninjau langsung revitalisasi Pasar Cuplik pada Selasa (11/7).

    Ganjar mengatakan, pembangunan revitalisasi Pasar Cuplik bersumber dari bantuan keuangan Pemprov Jawa Tengah dan Pemkab Sukoharjo yang dibagi menjadi dua tahap.

    “Ada sumber dana yang digunakan dari kabupaten, ketika kabupaten kurang maka kita bantu dua tahap dari pemprov, sehingga bantuan dari pemprov betul-betul membantu untuk merapikan pasar ini,” ujar Ganjar di Pasar Cuplik.

    Adapun revitalisasi pasar tahap pertama menelan anggaran sebesar Rp2,4 miliar. Kemudian untuk tahap kedua, Ganjar mengalokasikan Rp2,6 miliar.

    Ganjar menargetkan, pembangunan revitalisasi Pasar Cuplik rampung pada akhir tahun 2023 agar pedagang dan masyarakat dapat segera berkegiatan di pasar dengan normal.

    “Mudah-mudahan Juli sudah bisa dikerjakan. Hitungan mereka lima bulan selesai sehingga akhir tahun semuanya beres dan pedagang bisa masuk,” kata Ganjar.

    Tak hanya itu, Ganjar mengharapkan revitalisasi Pasar Cuplik dapat meningkatkan kenyamanan, serta keamanan pedagang dan pengunjung pasar saat bertransaksi.

    Lebih jauh, Ganjar juga meyakini pengunjung pasar akan lebih banyak seiring perbaikan fasilitas pasar. Dengan demikian, kesejahteraan pedagang akan ikut meningkat.

    “Sehingga pedagang jualannya jauh lebih baik, pasarnya lebih layak dan jualannya lebih laku. Kalau representatif bagus kan bisa baik,” ucap Ganjar.

    “Maka saya minta tolong pedagang dan pengelola punya komitmen sama. Komitmen kebersihan, komitmen keamanan bersama sehinga bangunan yang bagus terpelihara dengan baik,” sambung Ganjar.

    Sebagai informasi, sepanjang tahun 2013 hingga 2022, Ganjar Pranowo telah merevitalisasi sebanyak 79 pasar. Dari jumlah itu, terdapat pasar yang mendapatkan bantuan sebanyak dua kali. Dengan demikian, total bantuan Ganjar ada sebanyak 81 pasar dengan anggaran Rp360 miliar.(RMID)

  • Ganjar Sama Dengan Pemerintah Jepang

    Ganjar Sama Dengan Pemerintah Jepang

    JAWA TENGAH, BANPOS – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo turut mendampingi Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito saat mengunjungi Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jateng, Dalam kesempatan tersebut, Ganjar bersama Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji dan Tur Guide Mura Aristina berbincang dengan Kaisar Jepang sambil melihat detail candi yang tersusun rapi. Kamis (22/6).

    Dalam kesempatan tersebut, Ganjar bersama Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji dan Tur Guide Mura Aristina berbincang dengan Kaisar Jepang sambil melihat detail candi yang tersusun rapi.

    Pada perbincangan itu Ganjar menyebut Kaisar Jepang sangat takjub dengan Candi Borobudur. Baik dari segi sejarahnya, maupun filosofi dan teknologinya.

    “Dari filosofinya terkesan, teknologinya terkesan, terus kemudian cerita yang diceritakan narasinya bagus banget tadi sangat terkesan. Sehingga banyak ekspresi yang saya lihat ‘wow, wow’. Jadi itu pasti menunjukkan kesan yang hebat,” tandasnya di lokasi.

    Menurut Ganjar, kunjungan Kaisar Naruhito ke Candi Borobudur menunjukkan keakraban antara Indonesia dan Jepang. Terkhusus untuk Provinsi Jateng, Ganjar pun menjajaki kerjasama di berbagai bidang.

    “Apakah diplomatiknya, politiknya, ekonominya, B2B-nya agar kemudian kita bisa memanfaatkan hubungan baik ini,” tutur Ganjar.

    Saat mendampingi Kaisar Jepang, Ganjar juga turut berbincang dengan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji. Ganjar mengatakan, Kanasugi mengajaknya ke Jepang untuk melihat potensi yang bisa dikerjasamakan.

    “Tadi Pak Duta Besar langsung bicara dengan saya dan beberapa tokoh penting tadi. Bisik-bisik ke saya kapan bisa ke Jepang. Saya bilang harus menyelesaikan tugas dulu, rasa-rasanya kalau dalam waktu pendek, belum,” kata Ganjar.

    Ganjar pun mengapresiasi Tur Guide Mura yang bisa dengan lancar menjelaskan semua tentang Candi Borobudur ke Kaisar Naruhito. Menurut Ganjar, Mura sangat entertaining karena memberi penjelasan secara enteng dan bagus.

    “Saya melihat kaisar Hiro sangat senang tadi, sangat impresif melihat dan mengikuti. Senang sekali karena guide-nya keren,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, kunjungan Kaisar Jepang ke Indonesia akan berlangsung satu minggu. Setibanya di Indonesia pada Rabu (21/6) kemarin, Kaisar Naruhito mengunjungi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).(RMID)

  • Anggarkan Rp 437 M, Ganjar Kebut Perbaikan-Pemeliharaan Jalan Di 2023

    Anggarkan Rp 437 M, Ganjar Kebut Perbaikan-Pemeliharaan Jalan Di 2023

    JAWA TENGAH, BANPOS – Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah (Jateng) menggelontorkan anggaran sebesar Rp 437 miliar untuk program penyelenggaraan jalan pada 2023. Perbaikan dilakukan dengan sistem pemeliharaan, rehabilitasi dan rekonstruksi jalan.

    Melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Jateng, Ganjar menyebut program perbaikan jalan terus dikebut untuk mengejar target di akhir masa jabatannya.

    “Sekarang mulai berjalan dan percepatannya kita lakukan ya dengan berbagai cara umpama target yang sudah disiapkan di APBD segera kita kebut,” kata Ganjar saat ditemui di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Jateng, Rabu (7/6).

    Di 2023 ini, Ganjar menyebut Pemprov Jateng akan melakukan pemeliharaan jalan sepanjang 2,404.741 kilometer (km). Adapun pemeliharaan jalan terbagi di sembilan Balai Pengelolaan Jalan (BPJ).

    Pertama, BPJ Cilacap meliputi ruas Sidareja-Cukangleuleus sepanjang 2 km dengan anggaran Rp 2,6 miliar, Bobotsari-Belik sepanjang 2,5 km dengan anggaran Rp 4 miliar, dan Purbalingga-Bobotsari-Jalan Sungkono sepanjang 2 km dengan anggaran Rp 2,6 miliar.

    Kemudian, ruas Kaliori-Patikraja sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar dan rehab dinding penahan tanah Cilopadang-Salem sepanjang 100 meter (m) dengan anggaran Rp 1 miliar.

    Kedua, BPJ Tegal meliputi ruas Jalan Bumiayu-Salem sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Bumiayu-Sirampog sepanjang 0,30 km dengan anggaran Rp 3,5 miliar, Morongso-Tuwel-Sirampog sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar.

    Kemudian, ruas Bandungsari-Pananggapan sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar dan rehab jembatan Cigareng dengan anggaran Rp 2 miliar.

    Ketiga, lanjut Ganjar, BPJ Pekalongan ruas Jalan Batang-Wonotunggal-Surjo sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 2 miliar, Moga-Morongso sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, serta rehab Jembatan Welo Panjang sepanjang 60 m dengan anggaran Rp 2 miliar.

    Sementara untuk BPJ keempat, akan dilakukan pemeliharaan di Wonosobo pada ruas Wanayasa-Kalibening sepanjang 2,3 m dengan anggaran Rp 3 miliar.
    Kelima, BPJ Magelang dengan rehabilitasi jalan di ruas Magelang-Ngablak sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Bener-Maron-Purworejo sepanjang 5 km dengan anggaran Rp 8 miliar, dan Kutoarjo-Bruno sepanjang 3 km dengan anggaran Rp 3,8 miliar.

    Keenam, Pemprov Jateng juga akan melalukan pemeliharaan jalan untuk BPJ Semarang meliputi ruas Semarang-Godong (rehabilitasi drainase) sepanjang 0,05 km dengan anggaran Rp 1 miliar, Cangkiran-Boja-Sukorejo sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, dan Weleri-Patean sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar.

    Ketujuh, ada BPJ Purwodadi terdiri atas ruas Purwodadi-Klambu sepanjang 0,5 km (perbaikan beton) dengan anggaran Rp 2 miliar. Ada pula perbaikan jalan di ruas Gubug-Kapung-Kedungjati sepanjang 0,10 km dan (rehab dinding penahan tanah) tinggi 25 m dengan anggaran Rp 3 miliar, dan Singget-Doplang-Cepu (rehabilitasi Jembatan Wulung II) sepanjang 40 m dengan anggaran Rp 1 miliar.

    Kedelapan, pemeliharaan akan dilakukan pada ruas-ruas jalan di BPJ Surakarta, di antaranya Karanganyar-Jatipuro sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Wonogiri-Manyaran-Blimbing sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, dan Ngadirejo-Jatipuro sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar. Kemudian, perbaikan pada ruas jalan Wuryantoro-Pracimantoro sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar dan rehabilitasi dinding penahan tanah Boyolali-Selo-Jrakah sepanjang 0,03 km dengan anggaran Rp 1,5 miliar.

    Kesembilan, pemeliharaan jalan akan dilakukan di BPJ Pati meliputi Juwana-Todanan sepanjang 2 km dengan anggaran Rp 2,6 miliar dan Jepara-Keling sepanjang 2 km dengan anggaran Rp 2,6 miliar, Todanan-Ngawen sepanjang 1 km dengan anggaran Rp7,7 miliar, jembatan Ganepo Sragen sepanjang 50 m dengan anggaran Rp 2 miliar.

    Kemudian, ruas jalan Ngadirojo-Giriwoyo panjang 1 km dengan anggaran Rp 7,7 miliar, dan rekonstruksi jalan Demak-Godong panjang 1 km dengan anggaran Rp 8 miliar.

    “Alhamdulillah sekarang cuacanya mendukung, sehingga kita minta untuk dikebut sekarang,” kata Ganjar.
    Di samping itu, kata Ganjar, Pemprov Jateng juga dibantu oleh intervensi Kementerian PUPR untuk memperbaiki ruas-ruas jalan yang ada. Diharapkan upaya ini mampu mengatasi persoalan jalan rusak.

    “Kemarin kita juga dibantu oleh Kementerian PUPR, Pak Basuki dateng ke beberapa tempat untuk segera membereskan beberapa kondisi jalan yang rusak terkait dengan infrastruktur perdesaan dan antar desa, termasuk yang ada di Kabupaten. Ini kita keroyok bareng-bareng untuk bisa lebih baik,” pungkas Ganjar.

    Ganjar sendiri telah menyediakan aplikasi Jalan Cantik sebagai kanal aduan masyarakat terkait jalan rusak. Semua aduan dan laporan akan ditindak lanjuti. (RMID)

  • Ganjar Rasakan Ikut Terbangkan Lampion Di Borobudur

    Ganjar Rasakan Ikut Terbangkan Lampion Di Borobudur

    JAWA TENGAH, BANPOS – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo turut menghadiri Dharmasanti Perayaan Tri Suci Waisak 2567 BE di Taman Lumbini, Candi Borobudur, Magelang, Jateng, Sebanyak 2.567 lampion diterbangkan dalam acara itu. Minggu (4/6) malam.

    Usai melaksanakan Dharmasanti, Ganjar bersama sang istri Siti Atiqoh Supriyanti ikut menerbangkan lampion bertuliskan ‘Semoga Rakyat Indonesia Sejahtera Selalu’.

    Setelah menerbangkan lampion, Ganjar mengaku merasakan getaran kebahagiaan dari sekitar ribuan umat Buddha yang bisa beribadah dengan hikmat di Candi Borobudur.

    “Luar biasa ya, jadi satu sisi umat Buddha merayakan Waisak dengan penuh suka cita. Tentu sebagai pemerintah merasakan getaran kebahagianannya itu,” kata Ganjar di lokasi.

    Selain itu, Ganjar juga turut merasakan kebahagiaan masyarakat yang sengaja hadir di kawasan Candi Borobudur untuk menyaksikan penerbangan ribuan lampion. Ganjar menyebut antusiasme masyarakat sangat besar.

    “Sementara masyarakat ternyata ingin datang untuk nonton sebuah pertunjukkan lampion dan ternyata jalannya macet semuanya,” tandas Ganjar.

    Ganjar berharap, hikmatnya perayaan Waisak di Candi Borobudur menunjukkan kerukunan antarumat beragama yang senantiasa terjaga. Ganjar juga berharap suasana toleransi terus dapat dirasakan masyarakat.

    “Mudah-mudahan juga menunjukkan kerukunan di antara umat beragama dengan masyarakat dan semua bisa menikmati area Candi Borobudur ini. Ada yang berwisata, ada yang beribadah, dan semua penuh toleransi,” pungkasnya.

    Turut hadir dalam perayaan Waisak di Candi Borobudur Menteri BUMN Erick Thohir dan dua Wamennya, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, hingga jajaran TNI-Polri.(RMID)