Tag: Jemaah Haji

  • 3 Jemaah Haji Asal Pandeglang Wafat di Arab

    3 Jemaah Haji Asal Pandeglang Wafat di Arab

    Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pandeglang, mencatat sebanyak 3 orang Jemaah haji asal Kabupaten Pandeglang, meninggal dunia saat menunaikan ibadah haji ditanah suci Mekah Arab Saudi. Ketiga orang Jemaah haji tersebut secara prosedur telah dimakamkan di Mekah.

    Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Pandeglang, Mucholid mengatakan, ada tiga Jemaah haji yang meninggal asal Kabupaten Pandeglang yang tergabung dalam Kloter 16 dan Kloter 37.

    “Ketiga Jemaah haji yang meninggal tersebut atas nama Kursen Jarsim Sali (76) asal Kecamatan Mandalawangi, Fatimah Janasah Jahadi (65) warga Kecamatan Cimanuk dan Rasid warga Kecamatan Cikeusik,” kata Mucholid kepada BANPOS di ruang kerjanya, Rabu (5/7).

    “Ketiga Jemaah haji yang meninggal tersebut telah dimakamkan di Kota Mekah setelah mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga masing-masing Jemaah,” sambungnya.

    Menurutnya, ketiga orang Jemaah haji yang meninggal dunia tersebut semuanya sudah berusia lanjut dan saat keberangkatan juga sudah dalam kondisi kurang sehat.

    “Ketiganya sudah berusia lanjut dan saat berangkat dalam kondisi kurang sehat. Namun untuk Jemaah haji lainnya secara keseluruhan saat ini dalam kondisi sehat, hanya mengalami sedikit gangguan pernapasan akibat kelelahan,” terangnya.

    Mucholid menambahkan, untuk jadwal kedatangan para jemaah haji asal Kabupaten Pandeglang yang pertama adalah Kloter 16 pada hari Senin (10/7) mendatang.

    “Untuk kedatangan Insyaallah Kloter 16 malam Senin (10/7) nanti kita akan menjemput dan datang ke Pandeglang itu hari Senin siang sudah sampai di Pendopo,” ungkapnya. (DHE/PBN)

  • Kemenkes Pastikan Kesiapan Obat-obatan

    Kemenkes Pastikan Kesiapan Obat-obatan

    JAKARTA, BANPOS – Kemenkes memastikan kesiapan obat-obatan dan alat kesehatan saat puncak Ibadah Haji di Armuzna. Obat dan alat kesehatan ini disiapkan untuk mendukung pelayanan kesehatan jemaah haji selama prosesi ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

    “Kami siapkan sekitar 60 koli obat-obatan untuk layanan kesehatan di Pos Kesehatan (Poskes) yang ada di Arafah dan Mina,” ujar Koordinator Obat dan Perbekalan Kesehatan (Perbekkes) PPIH Bidang Kesehatan 1444H/2023 Breni Setyoko, S.Farm, Apt dikutip laman kemenkes.

    Breni menyampaikan, bahwa pihaknya telah menyiapkan 135 jenis obat sesuai kebutuhan di Pos Kesehatan Arafah. Pada pos kesehatan Arafah durasi pelayanan terbatas selama masa wukuf di Arafah, paket obat dan Alkes yang disiapkan tetap paket lengkap namun paling banyak yaitu cairan.

    Untuk Poskes Mina telah disiapkan juga 194 jenis obat. Paket obat-obatan di Poskes Mina lebih lengkap agar bisa menunjang pelayanan kesehatan selama 3 hari selama prosesi lontar jamrah.

    “Walaupun durasi operasionalnya terbatas, untuk poskes Arafah tetap kami siapkan paket obat lengkap 171 jenis obat namun paling banyak berupa cairan. Untuk Poskes Mina, kami siapkan paket obat lengkap terdiri dari 194 jenis obat untuk menunjang pelayanan kesehatan selama prosesi lontar jamrah,” ucap Breni.

    Selain paket obat dan perbekkes untuk Poskes dan pos satelit, disiapkan juga 395 paket Armuzna yang disiapkan untuk tenaga kesehatan haji (TKH) di masing-masing kloter.

    Paket Armuzna untuk kloter terdiri dari antibiotik, obat hipertensi, obat diabetes melitus, obat batuk, obat flu, vitamin, anti nyeri, pereda demam, dan beberapa Perbekkes lainnya. Paket ini bisa diambil oleh TKH mulai 25 Juni 2023 di Depo KKHI Makkah.

    Selain obat-obatan dan Perbekkes, untuk menunjang pelayanan Poskes dan pos satelit di Armuzna, telah didorong juga alat medis ke lokasi Poskes Arafah dan Mina.

    Kasie Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Bandara, Imron Cahyono yang juga pelaksana Poskes Arafah menyampaikan, bahwa sesuai rencana, H-2 logistik untuk pelayanan Poskes Arafah didorong untuk masuk Arafah.

    Beberapa alat medis yang kami siagakan yaitu vellbed, kursi roda, EKG portable, oksigen konstrator, Glucometer, monitor vital sign, tensimeter, termometer manual dan digital, dan sebagainya.

    “Untuk menunjang pelayanan kesehatan di Poskes Arafah, sesuai rencana H-2 kami atau 25 Juni 2023 didorong obat dan Perbekkes serta alat medis. H-1 kami harapkan sudah selesai dan siap untuk pelaksanaan wukuf pada 9 Zulhijah atau 27 Juni 2023,” katanya.

    Di lokasi yang berbeda, Kasie Kesehatan Haji Indonesia Daker Madinah dr. Thafsin Alfarizi yang juga pelaksana Poskes Mina, menyampaikan, bahwa secara bertahap obat dan Perbekkes serta alat medis mulai didorong untuk masuk Mina sejak H-3.

    Alat kesehatan yang masuk ke Mina seperti vellbed, syringe pump, SpO2 portable, tensimeter, termometer, kursi roda, Alat EKG, Oxigen Consentrat, tabung oksigen, dan lain-lain.

    “Kebutuhan Poskes Mina jumlahnya lebih besar karena durasi pelayanannya lebih lama, oleh karena obat dan Perbekkes serta alat medis nya sudah didorong masuk Mina mulai H-3,” ungkap dr. Alfarizi.

    Ia berharap, akses jemaah haji menjadi lebih dekat dan mudah pada pelayanan kesehatan selama prosesi Armuzna. (RMID)

  • Irna Lepas Jemaah Haji Kloter 16

    Irna Lepas Jemaah Haji Kloter 16

    PANDEGLANG, BANPOS -Berangkat ke tanah suci merupakan keinginan setiap kaum muslimin dan muslimat. Namun tidak semua harapan tersebut dapat terwujud, karena berangkat haji adalah pilihan atau takdir dari Allah SWT.
    “Gunakanlah kesempatan yang baik ini untuk ibadah, bapak dan ibu yang berangkat hari ini adalah pilihan,” kata Bupati Pandeglang, Irna Narulita saat melepas jemaah haji Kelompok Terbang (Kloter) 16 di Pendopo Pandeglang, Minggu (28/5).
    Menurutnya, untuk berangkat haji harus memiliki persiapan secara menyeluruh. Karena memiliki uang saja tidak cukup, naik haji harus dalam kondisi sehat dan niat yang kuat untuk beribadah.
    “Jangan berpikir bawa oleh-oleh, yang paling utama perbanyak ibadah saat di Mekah mukarramah dan Madinah munawaroh. Orang lain semua ingin pergi ke tanah suci, namun apa daya, sebab haji itu merupakan pilihan dari Allah SWT, semoga jadi haji yang mabrur,” ungkapnya.
    Dalam kesempatan tersebut, Irna bukan saja melepas para Jemaah haji dari Pendopo, akan tetapi ikut mengantarkan hingga ke embarkasi haji Pondok Gede Jakarta.
    “Ibu selalu antar hingga ke Pondok Gede, bahkan kalau diizinkan ibu ingin mengantar sampai ke pesawat,” ujarnya.
    Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Pandeglang, Amin Hidayat menjelaskan, jemaah haji Kabupaten Pandeglang yang akan berangkat ke tanah suci seluruhnya sebanyak 1.253 jemaah yang terbagi kedalam 4 Kloter.
    “Yang malam ini berangkat kloter 16 gelombang pertama sebanyak 384 jemaah, 9 petugas haji, total seluruhnya 393 orang,” katanya.
    Menurutnya, pada kloter 16 yang berjumlah 384 jemaah haji ini terdiri dari 174 jemaah laki-laki dan 210 jemaah perempuan. Untuk tahun ini tidak ada batasan usia.
    “Untuk tahun ini tidak ada batasan usia, yang termuda adalah atas nama Iqbal Miftahul Aziz usia 25 tahun, dan yang paling tua atas nama Siti Anah usia 98 tahun,” terangnya.
    Amin menambahkan, untuk kloter selanjutnya yaitu kloter 37 berjumlah 385 jemaah, kloter 46 berjumlah 385 jemaah, dan kloter 55 berjumlah 99 jemaah dan masuk kedalam gelombang II.
    “Kloter 37 akan diberangkatkan tanggal 4 juni, kloter 46 tanggal 9 juni, dan kloter 55 tanggal 14 juni,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • 2 Rumah Sakit Madinah Siap Layani Jemaah Haji Indonesia

    2 Rumah Sakit Madinah Siap Layani Jemaah Haji Indonesia

    JAKARTA,BANPOS – Madinah siap memberikan pelayanan kesehatan kepada jemaah haji Indonesia. Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Zaenal Muttaqin memastikan dua Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).

    Dua rumah sakit itu adalah Rumah Sakit King Fahd dan Rumah Sakit King Salman Bin Abdul Aziz di Madinah.

    Zaenal Muttaqin mengapresiasi komitmen dan kesiapan RSAS di Madinah untuk menerima rujukan jemaah haji Indonesia. RSAS juga siap bekerja sama dengan KKHI Madinah untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik untuk jemaah haji Indonesia.

    “Alhamdulillah kita berkoordinasi dengan Rumah Sakit King Fahd dan Rumah Sakit King Salman Bin Abdul Aziz. Alhamdulillah juga mereka menyambut baik dan akan bekerja sama dengan kita,” jelas Zaenal di Madinah, Kamis (25/5/2023).

    Ikut mendampingi Zaenal adalah Kasie Kesehatan Haji Indonesia Daker Madinah dr. Thafsin Alfarizi beserta tim pelayanan medis KKHI Daker Madinah.

    “Nantinya, RS King Fahd dan RS King Salman Bin Abdul Aziz akan menjadi rumah sakit rujukan dari KKHI Madinah bagi pasien jemaah haji Indonesia yang membutuhkan penanganan lebih lanjut,” sambung Zaenal, panggilan akrabnya.

    Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sebenarnya telah membuka Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah. KKHI Madinah disiapkan dengan kapasitas 69 tempat tidur (TT), terdiri atas 10 TT Instalasi Gawat Darurat (IGD), 7 TT Intensive Care Unit (ICU), 2 TT Isolasi, 43 TT rawat inap, dan 7 TT psikiatri.

    KKHI Madinah juga dilengkapi dengan laboratorium, apotek, poli gigi, 11 unit ambulans, serta sarana pendukung seperti USG, EKG, dan Echocardiografi.

    Layanan ini dibuka untuk memfasilitasi pemeriksaan kesehatan jemaah haji Indonesia selama berada di Madinah. Namun, tidak semua kasus yang dialami jemaah haji Indonesia bisa ditangani di KKHI Madinah. Sehingga diperlukan kerja sama dengan RSAS dalam penanganan pasien rujukan.

    Pada kesempatan yang sama, dr. Alfarizi berharap kerja sama antara KKHI Madinah dan RSAS di Madinah dapat menurunkan angka kematian jemaah haji Indonesia selama penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M.

    “Semoga dengan kerja sama yang baik antara KKHI Madinah dan RSAS ini adalah ikhtiar kita dalam melakukan mitigasi penurunan angka kematian jemaah haji kita di Arab Saudi,” ucapnya. (Tim MCH). (RMID)