JAKARTA, BANPOS – Terhitung pada 2 Juli 2021 Kawasan Ekonomi Khusus Gresik JIIPE yang dimiliki oleh PT AKR Corporindo Tbk (IDX ticker code AKRA.IJ) dan Pelindo III telah resmi disahkan sebagai KEK Teknologi & Manufaktur melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 71 Tahun 2021 tanggal 28 Juni 2021 yang ditandatangani Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Penunjukan JIIPE sebagai KEK Teknologi dan Manufaktur menjadikannya sebagai salah satu Kawasan Industri yang paling kompetitif dan diminati para pelaku industri di kawasan ini. KEK Gresik JIIPE merupakan Obyek Strategis Nasional untuk Industri 4.0. Ini menyediakan konektivitas superior dengan transportasi multimoda, terhubung pelabuhan laut dalam, utilitas lengkap 1 pintu, perizinan lingkungan dengan AMDAL 1 pintu, dan izin konstruksi cepat melalui fasilitas KLIK. Status KEK akan memberikan insentif tambahan kepada investor.
Di antaranya adalah insentif fiskal meliputi Pajak Penghasilan, Bea Cukai. Insentif non Fiskal meliputi persetujuan izin dan lisensi 1 pintu, kemudahan lalu lintas barang, dan fleksibilitas dalam ketenagakerjaan.
Kombinasi fasilitas JIIPE, lokasi yang strategis, dan status KEK akan mendorong tercapainya target pemerintah untuk mengurangi biaya logistik dan operasional lainnya,serta menjadikan Indonesia sebagai tujuan pilihan investasi yang menarik.
Presiden Direktur AKRA “Haryanto Adikoesoemo” menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Republik Indonesia, Pemerintah Kabupaten Gresik dan Propinsi Jawa Timur serta berbagai pihak yang telah mendukung penetapan KEK JIIPE.
“Kami bersyukur dan bangga dapat menjadi bagian dari program pemerintah dalam meningkatkan daya saing industri di Indonesia. Dengan ditetapkannya KEK Gresik JIIPE ini, kami yakin dapat memberikan kemudahan dalam berbisnis dan membantu para pelaku industri untuk menurunkan biaya logistik serta mencapai efisiensi, sehingga Indonesia khususnya Jawa Timur dapat menjadi destinasi investasi yang menarik di mata dunia” tutur Haryanto Adikoesomo.
Ketersediaan utilitas yang dibutuhkan oleh industri seperti pembangkit listrik, pengelolaan air bersih dan limbah, supply gas, jaringan telekomunikasi, dan multimoda transport membuat KEK Gresik JIIPE menjadi bagian dari pengembangan industri 4.0. Di mana industri 4.0 mengedepankan penggabungan teknologi informasi dengan industri.
JIIPE menjadi destinasi investasi utama di Jawa Timur dan memberikan solusi bagi peningkatan daya saing industri di Indonesia. Kawasan industri ramah lingkungan seluas 1.761 Hektar dikelompokkan berdasarkan jenis industri. KEK Gresik JIIPE dilengkapi 400 Ha kawasan pelabuhan laut dalam yang berlokasi strategis di Selat Madura dan bagian dari Kawasan Pelabuhan Surabaya. Dengan total panjang dermaga 6.200 m, kedalaman air laut -16 m LWS, KEK Gresik JIIPE dapat melayani kapal yang berukuran hingga 150.000 DWT.
Pelabuhan ini telah beroperasi sejak tahun 2015, dan ditargetkan dapat menangani cargo hingga 6 juta MT per tahun. Saat ini pelabuhan telah memasuki pengembangan tahap ke-2: Perluasan Jetty dari 30×250 m menjadi 50×500 m. JIIPE dirancang sebagai Green Project dengan zero run off yang memiliki fasilitas utilitas lengkap.
Fasilitas ini menjawab kebutuhan industri dalam menghasilkan efisiensi, juga menjadi sumber recurring income JIIPE. Lokasi JIIPE yang terkoneksi jalur laut, Jalan Tol Krian Legundi Bunder Manyar, dan Kereta api memberikan kemudahan dalam lalu lintas produk ekspor dan impor di Jawa Timur, tandas Haryanto Adikoesoemo.” (SUG)