Tag: JPL Cilegon

  • Penantian 22 Tahun, Lintasan Kereta Tegal Cabe Akhirnya Bisa Dinikmati

    Penantian 22 Tahun, Lintasan Kereta Tegal Cabe Akhirnya Bisa Dinikmati

    CILEGON, BANPOS – Impian warga Tegal Cabe, Kelurahan Citangkil, Kota Cilegon untuk menikmati jalur lintasan kereta api yang memadai, akhirnya tercapai juga.

    Jalur perlintasan yang sebelumnya harus berbelok dan sempit bahkan menjadi biang kemacetan, kini hal itu tidak lagi dirasakan.

    Walikota Cilegon, Helldy Agustian, disaksikan Kepala Daops I KAI Jakarta, Wakil Walikota Sanuji Pentamarta, Kadishub Cilegon Andi Affandi, unsur Forkopimda dan sejumlah kepala dinas serta para Lurah dan Ketua RT/RW, hari ini (7/12) secara simbolis meresmikan Jalur pintu perlintasan (JPL) 227, dari empat perlintasan yang dibangun menggunakan anggaran APBD Kota Cilegon.

    Helldy mengungkapkan, keempat perlintasan kereta api di wilayah Kota Cilegon akan ditambah dan dibangun lagi pada tahun anggaran 2022.

    “Alhambdulillah, dengan anggaran APBD Kota Cilegon, kita bisa membangun pintu perlintasan. Selama 22 tahun hal ini sulit direalisasikan,” ujar Helldy, saat memberikan arahan pada peresmian JPL.

    Ia mengatakan, membutuhkan waktu satu tahun ini untuk bisa membangun dan memenuhi harapan masyarakat.

    “Tahun ini (2022,red) akan kita bangun lagi 4 titik di Merak dan Citangkil,” katanya.

    Politisi Partai Berkarya ini menyebut, ada 18 orang petugas pintu penjaga perlintasan. Ia berharap, para petugas yang sudah mengikuti pendidikan dan pelatihan itu jangan main- main saat bertugas.

    “Kepada 18 petugas penjaga perlintasan saya berharap jangan main-main saat bertugas. Karena hal ini menyangkut nyawa orang,” ucapnya.

    Ia menegaskan, jangan ada alasan untuk tidak bisa bekerja. Helldy meminta agar ke 18 petugas tersebut bekerja yang baik.

    “Minimalisir korban dan usahakan nol kecelakaan atau meninggal,” katanya.

    Helldy juga menekankan kepada Kepala Dinas Perhubungan dan jajarannya, untuk jangan bosan melakukan pengecekan. Khususnya melakukan pengecekan pada penjaga pintu perlintasan.

    “Jangan sampai petugas pintu perlintasan lalai saat bertugas. Kepala Dishub dan jajarannya harus rutin melakukan control dan mengawasi. Niatkan semua pekerjaan untuk masyarakat,” tandasnya.

    Sementara itu, Kepala Dishub Cilegon, Andi Affandi mengatakan bahwa 4 titik JPL kereta api yang dibangun, tersebar di 4 wilayah, diantaranya di jalur Bappeda, Kubangsepat, Seneja dan Sukmajaya.

    Andi berharap, dengan dibangunnya pintu perlintasan itu, kedepannya agar masyarakat bisa meningkatkan tertib berlalu lintas.

    “Selain itu juga dengan adanya pintu perlintasan, lebih bisa meminimalisir kecelakaan,” ucapnya.

    Sementara itu, Kepala Daops I KAI Jakarta, Satriawan, mengaku berterimakasih dengan Walikota Cilegon, Helldy Agustian, yang sudah membangun pintu perlintasan untuk kepentingan masyarakat.

    “Dengan dibangunya pintu perlintasan dengan standar KAI, maka hal ini merupakan bentuk kerjasama yang baik antara pemerintah daerah dan jajaran KAI,” ungkapnya.

    Ia menggambarkan bahwa sebuah Negara yang maju, bisa dilihat dari angkutan kereta api yang baik.

    “Negara maju itu bisa dilihat dari pengelolaan kereta api yang baik,” katanya.

    Meskipun demikian, ia merasa prihatin dengan masih banyaknya korban tertemper atau terserempet, bahkan tertabrak kereta api di wilayah Daops I, termasuk di wilayah lintasan Kota Cilegon.

    “Kedepannya saya berharap, jangan lagi ada korban sia- sia di perlintasan kereta wilayah Daops I. Pintu perlintasan dan pagar disekitar perlintasan dibangun untuk melindungi masyarakat. Disinilah pentingnya Negara Hadir melayani masyarakat,” jelasnya.

    Menurutnya, petugas penjaga kereta bukan malaikat yang bisa berjaga penuh waktu. Petugas ada kalanya lelah, dan mengantuk.

    “Manusia bisa lalai. Saya titip kepada warga Cilegon untuk jangan menyerahkan nyawa kepada org lain, ikuti petunjuk dan tanda perlintasan. Pintu perlintasan hanya alat bantu yang bisa rusak dan tidak berfungsi,” tandasnya.

    Diketahui, JPL kereta api di Link Tegal Cabe itu, sebelumnya masih menggunakan jalur lama dan sering terjadi kemacetan. Hal itu dikarenakan pada jalur tersebut, terdapat tikungan dan alur keluar masuk kendaraan kearah pusat perbelanjaan, sehingga sering terjadi penumpukan kendaraan dari kedua jalur tersebut.

    Atas kondisi itu, Pemkot Cilegon pada 2019 membangun beton jalan, dengan tembus satu alur tanpa berberbelok lagi. Namun saat itu rencana pembangunan lintasan kereta api terhambat dan baru bisa terealisasi pada kepemimpinan Walikota Helldy. (BAR/MUF)