JAKARTA, BANPOS – Manager Corporate Communication KCIC, Emir Monti mengatakan, penyempurnaan prasarana KCJB ini merupakan tindaklanjut dari berbagai evaluasi perjalanan Comprehensive Inspection Train atau Kereta Inspeksi KCJB yang telah dijalankan dengan kecepatan hingga 180 km/jam. terus melakukan penyempurnaan prasarana Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) agar bisa memaksimalkan kecepatannya sampai 385 km/jam.
Melalui Kereta Inspeksi tersebut, berbagai aspek prasarana diukur keandalannya melalui peralatan-peralatan yang terpasang.
“Setelah sebelumnya dapat dilalui dengan kecepatan hingga 180 km/jam secara aman, saat ini seluruh kontraktor KCJB sedang melakukan peningkatan kualitas prasarana sehingga kecepatan KA Cepat terus ditingkatkan secara bertahap. Penyempurnaan prasarana yang dimaksud dilakukan pada aspek jalur, sinyal, komunikasi, kelistrikan, hingga pengamanan,” ujar Emir.
Penyempurnaan pada jalur dilakukan dengan memadatkan batu ballast pada rel sehingga jalur rel semakin kokoh, stabil, dan minim guncangan saat dilalui Kereta Inspeksi dengan kecepatan yang lebih tinggi. Aspek selanjutnya adalah penyelarasan kabel Overhead Catenary System (OCS) atau Listrik Aliran Atas (LAA). Penyelarasan ini bertujuan agar kabel LAA yang digunakan tidak mengalami penipisan yang membuat distribusi listrik terganggu.
Dilakukan pula penyetelan frekuensi sinyal yang tujuannya untuk mendapatkan sinyal paling jernih yang bisa diterima oleh sarana dan prasarana KCJB. Aspek terakhir adalah melakukan pengecekan komunikasi untuk memastikan jalur GSMR yang digunakan KCJB tidak terganggu oleh sinyal telepon atau sinyal komunikasi lain selain sinyal komunikasi yang digunakan oleh KA Cepat.
Emir menambahkan, penyempurnaan prasarana KCJB ini tetap membutuhkan dukungan masyarakat salah satunya adalah dengan tidak memasuki dan beraktivitas di sekitar jalur KCJB. Selain membahayakan masyarakat, tindakan tersebut juga dapat mengganggu keselamatan perjalanan KCJB.
Untuk mencegah gangguan tersebut, KCIC secara rutin melakukan sosialisasi ke berbagai aspek masyarakat di sekitar trase KCJB. Dukungan juga diberikan dari TNI dan Polri yang terus memperketat pengamanan di area-area rawan di sepanjang trase KCJB. Pemasangan pagar pengaman juga terus dilakukan dengan tujuan untuk meminimalisasi berbagai potensi gangguan keamanan yang dapat mengakibatkan kecelakaan pada saat nanti KCJB dioperasikan secara reguler.
“KCIC bersama seluruh stakeholder terus melakukan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai saluran yang tersedia. Harapannya masyarakat dapat ikut serta dalam menjaga dan melindungi proyek strategis nasional kebanggaan Indonesia ini,” tutup Emir.(RMID)