Tag: Kabupaten Lebak

  • HMI Lebak Lantik Ketua Wanita Pertama

    HMI Lebak Lantik Ketua Wanita Pertama

    LEBAK, BANPOS – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lebak melakukan Pelantikan Pengurus Cabang Periode 2023-2024 di Aula Gedung PKK Kabupaten Lebak, Sabtu (6/5).

    Acara tersebut turut dihadiri oleh Bupati Lebak, Korps Alumni HMI Lebak, Sekretaris Daerah serta berbagai Kepala OPD Kabupaten Lebak.

    Diketahui, Ratu Nisya Yulianti Resmi dilantik menjadi Ketua Umum wanita pertama bagi HMI Cabang Lebak bersama jajarannya serta Korps HMI-Wati.

    Ratu mengatakan, terpilihnya ia sebagai wanita pertama yang mempimpin HMI Lebak telah menunjukkan bahwa posisi wanita telah setara dengan pria di berbagai aspek sosial.

    “Amanah ini sebagai bukti nyata bahwa wanita memiliki kemampuan untuk memimpin,” kata Ratu kepada BANPOS sesuai Pelantikan.

    Ratu menjelaskan, dirinya siap membuktikan ada kesalahan dari penilaian sosial ketika wanita menjadi pemimpin dibeberapa sektor kehidupan.

    “Saya maju membawa gagasan, visi dan misi pembaruan dalam membawa perbaikan HMI,” jelasnya.

    Ia menerangkan, bersama pengurus terlantik dirinya akan menjadi pemimpin yang terbuka dan anti kritik. Hal tersebut semata-mata sebagai langkah mewujudkan kemajuan HMI serta Kabupaten Lebak.

    “Saya juga berharap untuk kedepanya agar tetap ada masukan maupun kritikan, baik dari anggota kepengurusan maupun senior yang ada di Lebak,” tandasnya. (MYU)

  • Ganjar Hadir di Lebak, Rano Karno Beri Pesan Jaga Kesinambungan Pembangunan di Banten

    Ganjar Hadir di Lebak, Rano Karno Beri Pesan Jaga Kesinambungan Pembangunan di Banten

    LEBAK, BANPOS – Ganjar Pranowo didampingi Rano Karno melakukan kunjungan ke Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (29/4). Dalam kesempatan itu, Rano Karno yang merupakan anggota Komisi X DPR RI mengajak Ganjar mengunjungi Museum Multatuli.

    Ganjar sampai di Museum Multatuli sekitar pukul 14.45 WIB, langsung disambut oleh Rano Karno, Bonnie Triyana sejarahwan yang juga inisiator Museum Multatuli, Ketua DPD PDI Perjuangan Banten Ade Sumardi, dan seluruh Ketua DPC PDI Perjuangan se-Banten. Ganjar bersama rombongan langsung masuk ke Museum Multatuli.

    Rano Karno mengungkapkan alasan mengapa dirinya mengajak Ganjar mengunjungi Museum Multatuli. Karena kata dia, Multatuli adalah inspirasi bagi banyak orang tentang cita-cita keadilan dan kemanusiaan.

    “Pak Ganjar hadir di sini untuk memperjuangkan itu semua: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Rano di Museum Multatuli.

    Rano Karno juga mengingatkan bahwa Bung Karno pernah mengunjungi Rangkasbitung dan kunjungan Ganjar Pranowo ini juga menjadi semacam tapak tilas dari perjalanan Bung Karno.

    “Jangan lupa, Bung Karno pernah ke Rangkasbitung. Jadi kunjungan Pak Ganjar ini adalah tapak tilas dari perjalanan Bung Karno untuk menghayati lebih dalam apa yang diperjuangkan dan dicita-citakan oleh Bung Karno,” ujarnya.

    Saat ditanya apakah ada pesan khusus dari Rano Karno untuk Ganjar yang telah dideklarasikan oleh PDI Perjuangan sebagai calon presiden, Rano mengatakan dirinya berharap kepada Ganjar untuk melanjutkan pembangunan nasional yang sudah dilakukan oleh Pak Jokowi di Banten.

    “Secara khusus, saya berharap Pak Ganjar melanjutkan pembangunan nasional yang sudah dilakukan oleh Pak Jokowi. Banten ini berdampingan langsung dengan Jakarta, tentu kita berdoa yang terbaik untuk Pak Ganjar Pranowo sebagai Presiden periode 2024-2029 dalam melanjutkan pembangunan dan terus meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” jelas Rano.

    Presiden Jokowi telah memberikan 14 proyek nasional di Banten. Rano berharap Ganjar tidak melupakan Banten.

    “Saya menyampaikan kepada Mas Ganjar bahwa presiden Jokowi memberikan hadiah 14 proyek nasional di Banten. Tadi Mas Ganjar melewati tol yang dibangun Pak Jokowi. Artinya mudah-mudahan Mas Ganjar melanjutkan pembangunan di Banten dan tidak melupakan Banten,” katanya.

    Sementara itu, Ganjar mengatakan dirinya mendapat banyak pengetahuan penting tentang Museum Multatuli.

    “Tempat bersejarah telah dibangun. Apa yang pernah dituliskan Multatuli menjadi banyak inspirasi perasaan orang untuk memanusiakan manusia, kemudian berjuang melawan penindasan. RA Kartini dan Bung Karno pun terinspirasi, mudah-mudahan generasi muda paham akan hal ini,” ujar Ganjar.

    Ganjar mengatakan ada banyak hal menarik, salah satunya nilai-nilai yang diadopsi oleh para pahlawan nasional kita.

    “Ya, tentu saja yang menyebarkan nilai pemberontakan itu dari mereka diadopsi oleh para pahlawan kita saat itu. Ini ada orang Belanda yang menyampaikan kepada rajanya dengan tulisan. Apa yang kamu inginkan dari penjajahan ini? Sampai kapan? Nah, itu dalam dan yang hebat dari beliau sebagai sastrawan sehingga dibuat dengan novel percintaan yang jauh lebih halus. Linguistik bisa diterima, ada kisah percintaan, dan di dalamnya ada nilai-nilai kemanusian yang diangkat,” tandasnya. (MUF)

  • Kejari Buka Pelayanan Hukum Gratis di Seba Baduy 2023

    Kejari Buka Pelayanan Hukum Gratis di Seba Baduy 2023

    LEBAK, BANPOS – Seba Baduy yang merupakan tradisi tahunan di Kabupaten Lebak biasanya dilakukan setelah Kawalu atau bulan puasa dalam kalender Adat Baduy.

    Pada Seba Baduy 2023 kali ini digelar pada 27 hingga 30 April di Alun-alun Rangkasbitung.

    Berbagai pihak ikut memeriahkan pagelaran budaya tersebut seperti UMKM, Pegiat seni dan budaya serta berbagai instansi yang ada di Kabupaten Lebak.

    Kejaksaan Negeri (Kejari) Lebak pun ikut andil dalam memeriahkan Tradisi Adat tersebut. Kejari Lebak membuka stand pelayanan hukum gratis bagi masyarakat Kabupaten Lebak.

    “Masyarakat bisa mendatangi langsung stand Pelayanan Hukum dari Kejaksaan Negeri Lebak untuk berkonsultasi permasalahan Hukum secara Gratis,” Kata Kasi Intelijen Kejari Lebak, Andi Muhammad Indra dalam keterangan yang diterima BANPOS, Kamis (27/4).

    Kepala Kejaksaan Negeri Lebak, Mayasari pun mendukung penuh kegiatan Seba Baduy 2023 dikarenakan sejalan dengan Program-program kedepan yang akan dilaksanakan Kejari Lebak untuk Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lebak Khususnya dibidang Pariwisata. (CR-01)

  • Sebanyak 110 Napi Lapas Rangkasbitung Terima Remisi Hari Raya

    Sebanyak 110 Napi Lapas Rangkasbitung Terima Remisi Hari Raya

    LEBAK, BANPOS – Sebanyak 110 Narapidana Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Rangkasbitung Kanwil Kemenkumham Banten mendapatkan remisi hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Disebutkan, pemberian remisi itu adalah hal yang rutin dilakukan setiap hari besar keagamaan dan hari kemerdekaan Republik Indonesia, Sabtu (22/04).

    Diketahui, dari ratusan Napi yang mendapatkan remisi idul Fitri 1444 H, tidak ada yang mendapatkan remisi bebas, rata-rata mereka mendapatkan masa pengurangan hukuman 15 hari hingga 1 bulan.

    Kalapas Rangkasbitung, Suriyanta Leonardo Situmorang menyerahkan langsung Remisi Khusus Hari Raya Idul Fitri 1444 H secara simbolis kepada perwakilan WBP Napi Lapas Rangkasbitung yang mendapatkan Remisi Khusus Hari Raya Idul Fitri.

    Dalam sambutan, Suriyanta Leonardo Situmorang menyampaikan bahwa sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi Napi agar bisa mendapatkan remisi diantaranya, berkelakuan baik dan juga tidak dalam menjalani hukuman disiplin atau register F

    “Remisi ini merupakan hak yang diberikan kepada warga binaan yang beragama islam untuk mendapatkan potongan masa hukuman pada hari Lebaran. Jika mereka tetap berkelakuan baik dan aktif pada program-program di Lapas, maka akan diusulkan kembali pada remisi berikutnya,” ujar Kalapas menerangkan. (WDO)

  • Bupati dan Wakil Bupati Lebak Takbiran Bareng Narapidana

    Bupati dan Wakil Bupati Lebak Takbiran Bareng Narapidana

    LEBAK, BANPOS – Menyambut hari lebaran Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah, Lapas Rangkasbitung kedatangan tamu istimewa, yakni Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya dan Wakil Bupati Ade Sumardi yang berkunjung ke Lapas. Kunjungan itu dalam rangka melaksanakan malam takbir bersama seluruh Narapidana (Napi) Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Rangkasbitung, bertempat di Masjid Attaubah Lapas, Jumat malam (21/04).

    Dalam kunjungan tersebut turut juga Forum komunikasi pimpinan daerah, diantaranya Kapolres Lebak, Dandim 0603 Lebak, Kejaksaan Negeri Lebak, Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak, ketua Baznas Lebak, Ketua FSPP beserta unsur Kepala OPD lainnya.

    Kalapas Rangkasbitung, Suriyanta Leonardo Situmorang menyampaikan apresiasinya atas perhatian dari Bupati Lebak dan Rombongan Forkompinda berkunjung dalam malam Takbiran ke Lapas Rangkasbitung. Kalapas turut menyampaikan keadaan umum di Lapas tersebut.

    “Dukungan pemerintah daerah sangat menunjang pembinaan di Lapas Rangkasbitung. Seperti terselenggaranya PKBM, LPK dan kehadiran izin klinik. Besok (Hari ini, red) akan diberikan remisi kepada 110 orang untuk WBP yang berkelakuan baik dan memenuhi syarat dan selama hari raya juga diberikan layanan khusus kepada masyarakat,” ungkap Kalapas.

    Sementara, dalam sambutan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya menyampaikan maksud kedatangan ke Lapas untuk turut memeriahkan takbiran bersama para Napi Lapas Rangkasbitung

    “Maksud kedatangan kami kesini untuk bersilaturahmi dan melaksanakan malam takbiran bersama, karena ini adalah tradisi yang sudah berjalan sebelumnya, dan saya berpesan untuk seluruh warga binaan untuk tetap sabar dan istiqomah menjadi pribadi yang lebih baik, insya Allah cepat kembali,” ujar Bupati.

    Bupati juga mengapresiasi program di Lapas seperti PKBM dan LPK yang bisa memberikan dampak positif bagi para Napi.

    “Di sini programnya sudah bagus, ada PKBM nanti para WBP bisa dapat ijazah, ada LPK nanti dapat keahlian dan sertifikat. Jadi nanti ga usah bingung lagi nyari kerja, udah bisa menciptakan lapangan kerja sendiri, jadi harus lebih baik lah ke depannya,” terang Iti.

    Pada kesempatan tersebut, Iti Octavia Jayabaya memberikan titipan zakat dari Baznas Kabupaten Lebak untuk seluruh Napi WBP yang secara simbolis diterima Kalapas.(WDO)

  • Diprediksi Bakal Dibanjiri Jutaan Wisatawan, 200 Personel Balawista Banten Diterjunkan

    Diprediksi Bakal Dibanjiri Jutaan Wisatawan, 200 Personel Balawista Banten Diterjunkan

    PANDEGLANG, BANPOS – Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Banten menerjunkan 200 personel untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang akan berkunjung ke wisata di Banten, khususnya wisata pantai. Terlebih, diprediksi wisata Banten akan dibanjiri jutaan wisatawan.

    Ketua Umum Balawista Banten, Ade Ervin, menjelaskan bahwa 200 personel tersebut selain dari anggota Balawista Banten, juga ada dari Pemprov Banten yang akan ditempatkan dari Tangerang hingga Sawarna, Lebak.

    “Selain wisata pantai atau wisata terbuka, juga wisata tertutup seperti hotel, villa dan juga kolam renang,” kata Ade Ervin, Rabu (19/4).

    Ervin menegaskan, tahun ini diperkirakan wisatawan yang akan mengunjungi tempat wisata di Banten mencapai lima juta wisatawan.

    “Libur lebaran 2023 ini wisatawan ke Banten akan menembus angka lima juta pengunjung,” tuturnya.

    Hal ini menurutnya, lantaran sejak Covid -19 melanda, pergerakan masyarakat dibatasi dan tempat wisata sepi serta banyak yang kosong.

    Prediksi jutaan wisatawan itu pun menurutnya, juga didukung dengan berbarengannya libur Idul Fitri dengan libur sekolah.

    Oleh karena itu, Ervin menuturkan jika ratusan personel dikerahkan Balawista Banten demi memberikan rasa nyaman ke wisatawan.

    Humas Balawista Banten, Lulu Jamaludin, menambahkan bahwa pihaknya menyarankan kepada para pengelola tempat wisata, untuk menggunakan tenaga pengaman yang kompeten di bidangnya.

    Sebab, tenaga pengamanan di lokasi wisata sangat vital demi keamanan dan kenyamanan bagi para wisatawan.

    “Kami juga mengimbau kepada para wisatawan, jika hendak masuk ke lokasi wisata, tanyakan kepada pihak pengelola apakah ada tenaga atau petugas pengaman atau penjaga pantai tidak. Ini demi liburan yang aman dan nyaman,” tegas Lulu. (DZH)

  • Sahati Anak Lebak Gelar Santunan untuk Ratusan Yatim Dhuafa di Ponpes Al Ahkam Cibadak

    Sahati Anak Lebak Gelar Santunan untuk Ratusan Yatim Dhuafa di Ponpes Al Ahkam Cibadak

    LEBAK, BANPOS – Sahabat Hati (Sahati) Anak Kabupaten Lebak menggelar acara santunan pada ratusan anak yatim dan dhuafa yang dilanjut dengan buka puasa bersama masyarakat di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ahkam Desa Asem Margaluyu Kecamatan Cibadak. Kegiatan itu juga atas kolaborasi dukungan dari semua elemen sosial dan utamanya untuk mendekatkan Sahati Anak dengan masyarakat, Selasa (18/4).

    Ketua Umum Sahati Anak Lebak, Edi Cahya Purnama Alam mengajak seluruh pihak untuk lebih peduli kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa serta masyarakat yang kurang mampu.

    “Sebagai organisasi yang bergerak dalam perlindungan anak, khususnya di Kabupaten Lebak, ini kami hadir sebagai bentuk kepedulian akan meningkatnya angka kekerasan dan pelecehan baik fisik maupun psikis terhadap anak-anak dibawah umur. Saat ini pada acara kita gelar santunan untuk 200 yatim dan dhuafa, ujarnya kepada BANPOS, Selasa (18/04)

    Dalam hal ini, Edi Cahya yang juga pendiri Sahati Anak ini menerangkan, organisasi yang dipimpinnya itu berdiri untuk wadah giat kepedulian terhadap anak-anak yang rawan kekerasan dan pelecehan.

    “Organisasi ini berdiri pada 24 Desember 2022 lalu. Wadah ini kami dirikan bertujuan dalam hal giat sosial untuk merangkul semua elemen masyarakat untuk gabung di kepengurusan tentunya yang peduli terhadap nasib anak-anak agar mereka mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan maupun pelecehan seksual yang bisa saja terjadi,” harap Edi.

    Aktivis sosial yang juga praktisi pendidikan ini pun menyebut, bahwa program ke depan Sahati Anak bisa terbentuk kepengurusan di semua kecamatan di Lebak.

    “Agenda kami ke depan agar kepengurusan Sahabat Hati Anak bisa terbentuk di 28 kecamatan dan desa/kelurahan serta melakukan rekruitmen relawan,” katanya.

    Pada acara santunan anak yatim dan dhuafa tersebut, pihaknya meminta agar masyarakat tidak merasa segan untuk melaporkan apabila ada kejadian atau kasus kekerasan terhadap anak.

    “Di lingkungan kita kerap terjadi yang namanya eksploitasi anak, pelecehan psikis atau pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur. Tolong jangan takut melapor kepada Sahati Anak Kabupaten Lebak. Kami akan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada Lembaga Pendidikan, Lembaga keagamaan dan masyarakat di Kabupaten Lebak, agar lebih peduli akan masa depan anak-anaknya dan melakukan pendampingan hukum gratis kepada anak yang menjadi korban kekerasan, pelecehan anak-anak,” terang Edi Cahya.

    Dalam hal ini, Sahati Anak Kabupaten Lebak, kata Edi mengajak berbagai komunitas, paguyuban dan ormas yang konsen pada masalah peduli anak di kabupaten Lebak untuk mendukungnya.

    “Kami pun berkolaborasi dengan berbagai komunitas sosial yang konsen terhadap persoalan sosial dan anak. Yakni para relawan Sehati Peduli Lebak, KBLB, Harkat, Fornas, GABSI, LBH PETA Banten, komunitas Hijrah, komunitas Driver Kagetan dan GEMES. Dan ini akan terus kita bangun ke depannya,” papar Edi Cahya.

    Akmaludin, salah seorang anak yatim piatu yang mendapat santunan mengaku bersyukur atas santunan yang diterimanya dari Sehari Anak Lebak.

    “Saya sangat senang sekali. Terimakasih saya ucapkan kepada Sahabat Hati anak yang telah memberikan santunan, serta kepada bapak-bapak relawan. Semoga Allah balas kebaikan ini dengan pahala yang berlipat ganda,” ungkapnya. (WDO)

  • Warem di Bayah Dituding Dibiarkan Beroperasi

    LEBAK, BANPOS – Terkait aktivitas warung remang-remang (Warem) di kawasan Cipanengah Kecamatan Bayah yang diduga masih beraktivitas di Bulan Ramadhan, ini mendapat sorotan aktivis. Pasalnya, tempat tersebut meski pernah digusur oleh Pemda Lebak melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan MUI Bayah, namun warem tersebut masih membandel.
     Aktivis Lebak, Paiman Tamin kepada BANPOS menyayangkan pemerintah setempat yang terkesan tutup mata terkait masih beraktivitasnya tempat esek-esek di Lebak selatan (Baksel).
       “Faktanya apa yang dilakukan pada hari itu hanyalah menjadi cerita seketika, karena pada faktanya Warem tersebut buka kembali, dan lebih parahnya pada saat bulan suci Ramadhan seperti sekarang,” ungkap Paiman.
        Pihaknya juga menyinggung pihak terkait yang sempat membubarkan lokasi tersebut. Menurutnya, hanya jadi alat kepentingan dan diduga ada udang di balik batu.
         “Mengingatkan MUI Kecamatan Bayah jangan hanya pada saat itu saja yang diduga ditunggangi oleh kepentingan penguasa akan lahan, karena pada fakta lapangan hari ini, kita melihat seakan adanya dugaan pembiaran yang dilakukan oleh pihak Satpol PP dan MUI kecamatan bayah,” tuturnya.
         Karenanya, Paiman mendesak para pemangku kebijakan khususnya Pemda Lebak agar kembali menertibkan warem di sana. Selain itu, pihaknya juga meminta Pemda untuk menghadirkan solusi.
         “Maka Kami ingatkan akan Perda Nomor 06 Tahun 2003 tentang Miras. Maka dari itu kami berharap agar tempat tersebut kembali ditertibkan bahkan dihilangkan karena jelas sedikit banyaknya membawa citra buruk untuk wilayah. Meski sulit dipungkiri di era himpitan ekonomi yang begitu keras pada saat ini, seharusnya dari kejadian penggusuran awal pihak pemerintah harus bisa menyediakan lahan yang layak dan edukasi yang baik untuk mereka pelaku usaha,” terang aktivis Laskar Pasundan Indonesia (LPI) daerah Lebak ini.
         Ditegaskannya, Pemda sepatutnya memberikan sanksi kepada pelaku supaya ada efek jera.
         Disebutkan, dari penelusuran Tim LPI di lapangan, pihaknya juga menduga ada jatah kepada oknum demi keamanan kegiatan haram di sana.
         “Berikan juga mereka efek jera yang agak keras agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Karena jelas terlihat seperti kucing kucingan saja mereka ini, dan ada dugaan adanya campur tangan oknum yang berposisi sebagai backup atau pun ada dugaan koordinasi yang dilakukan, karena jelas masa pada saat bulan yang suci saja seolah telah terjadi pembiaran di sana beda dengan pada saat di gusur satu tahun yang lalu semua seakan pada cari muka ke publik,” kata Paimin.
         Oleh sebab itu, kata dia, aparat penegak hukum (APH) untuk segera bertindak tegas, karena diduga warung remang-remang tersebut pun sekaligus menjadi tempat prostitusi.
         “Kami dari LPI meminta Kepada Kapolda Banten melalui jajaran di bawahnya agar segera menertibkan, karena besar dugaan dengan buka kembali Warem tersebut apalagi ini bulan suci Ramadhan jelas sangat memalukan, karena di sana diduga keras dijadikan sebagai tempat esek-esek, penjualan miras dan bahkan bisa lebih dari itu. Jadi mesti lokasi itu dibubarkan.” paparnya. (WDO/pbn)
  • Layani Pemudik, Terminal Mandala Lebak Siapkan 89 bus AKAP dan AKDP

    Layani Pemudik, Terminal Mandala Lebak Siapkan 89 bus AKAP dan AKDP

    LEBAK, BANPOS – Terminal Mandala Lebak menyiapkan sebanyak 89 bus Angkutan Kendaraan Antar Provinsi (AKAP) dan Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) untuk melayani pemudik lebaran 1444 Hijriah.

    Kendaraan angkutan tersebut dilakukan pengecekan oleh petugas sebelum beroperasi dan disebut dalam keadaan laik.

    “Semua kondisi bus itu laik beroperasi setelah dilakukan pengecekan kendaraan,” ujar Kepala Terminal Mandala Lebak, Muksin, Rabu (12/4).

    Ia mengatakan, pelayanan angkutan lebaran tahun ini harus menjadi lebih baik, sehingga penumpang merasa nyaman, lancar dan berkesan serta selamat sampai tujuan.

    Diketahui, Terminal Mandala Lebak menyiapkan 89 armada bus AKAP dengan melayani enam trayek antara lain jurusan Rangkasbitung -Bogor-Kalideres+Tanjung Priok-Cikarang-Bandung-Garut.

    Selain itu juga bus AKDP melayani trayek Rangkasbitung-Serang-Tangerang-Serang-Pandeglang-Merak-Bayah-Wanasalam-Labuan.

    Berdasarkan pantauan, saat ini kondisi terminal masih normal dan belum terjadi lonjakan pemudik. Diprediksikan puncak arus mudik lebaran terjadi Rabu (19/4), karena mereka sudah menerima tunjangan hari raya (THR) dan cuti bersama.

    “Kami memprediksi jumlah pemudik ke terminal dipastikan terjadi kenaikan sekitar empat sampai lima persen, sebab secara nasional 123 juta dari sebelumnya 85 juta,” jelasnya.

    Ia mengatakan, pihaknya kini mengoptimalkan sosialisasi agar pengemudi mengutamakan keselamatan penumpang dan selamat sampai tujuan.

    Kegiatan sosialisasi itu untuk menekan kasus kecelakaan lalu lintas selama mudik dan arus balik lebaran.

    Selain itu juga pihaknya mendukung imbauan Kementerian Perhubungan dengan mudik tidak menggunakan sepeda motor.

    “Kami bagian dari Kemenhub tentu memiliki tanggung jawab untuk keselamatan pemudik,” terangnya.

    Makmun (40) seorang sopir bus mengatakan pihaknya sampai saat ini pemudik masih sepi dan belum terlihat lonjakan penumpang baik keberangkatan maupun kedatangan.

    Bahkan, dirinya dari Rangkasbitung ke Tanjung Priok membawa penumpang 10 orang, kata Makmun dengan trayek Rangkasbitung-Tanjung Priok.

    Sementara itu, Mulyadi (55) seorang pengemudi bus mengatakan dirinya melayani trayek Rangkasbitung-Cikarang hingga beberapa hari terakhir ini penumpang arus mudik lebaran belum terlihat lonjakan.

    Mereka para pekerja di wilayah Bekasi dan Cikarang belum menerima THR dari perusahaan.

    “Kami meyakini angkutan Lebaran tahun ini dipastikan arus mudik terjadi kenaikan dibandingkan tahun lalu,” tandasnya. (ANT/MUF)

  • Warga Badui Dalam Gelar Perayaan Ritual Kawalu ketiga

    Warga Badui Dalam Gelar Perayaan Ritual Kawalu ketiga

    LEBAK, BANPOS – Masyarakat Badui Dalam di Kabupaten Lebak, Banten menggelar perayaan ritual Kawalu ketiga. Hal itu dilakukan sebagai wujud rasa syukur hasil pertanian ladang bisa memenuhi ketersediaan pangan dan peningkatan ekonomi.

    “Perayaan ritual Kawalu di Badui Dalam dilaksanakan hari Senin (10/4) di Kampung Cikeusik dan Cikawartana serta Selasa (11/4) di Kampung Cibeo,” ujar seorang warga Badui, Santa (47), Sabtu (8/4).

    Diketahui, saat pelaksanaan Kawalu, masyarakat Badui yang ada di ladang-ladang di luar tanah hak ulayat Badui, pulang ke kampung masing-masing.

    Mereka masyarakat Badui menggarap ladang pertanian di luar kawasan Badui tersebar di Kecamatan Bojongmanik, Leuwidamar, Sobang, Cirinten, Muncang, Cileles, Cimarga dan Gunungkencanang.

    Masyarakat Badui bercocoktanam di ladang itu diantaranya milik lahan perorangan, hasil pembelian, ada juga yang menyewa lahan orang lain dan lahan Perum Perhutani.

    Saat ini, dengan khas pakaian hitam-hitam serta lomar atau ikat kepala berwarna biru dan hitam untuk masyarakat Badui Luar, dan Badui Dalam yang berpakaian putih-putih dan lomar berwarna putih akan merayakan Kawalu ketiga.

    Sementara itu, untuk ritual Kawalu pertama dan kedua, diketahui sudah dilakukan oleh masyarakat Badui Dalam.

    “Kami mengikuti Kawalu nanti di Kampung Cibeo untuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan hasil komoditi pertanian ladang,” tuturnya.

    Ia mengatakan, masyarakat Badui sebelum merayakan tradisi ritual Kawalu terlebih dulu menjalani puasa dan dilarang mengkonsumsi makanan juga minuman.

    Namun, saat berbuka puasa, masyarakat Badui sebelum makan dan minum lainnya, wajib memakan daun sirih dan gambir.

    “Kami memperbolehkan makanan dan minuman, setelah terlebih dahulu memakan daun sirih. Itu karena diwajibkan adat,” kata Santa.

    Santa mengatakan, setelah menjalani ritual Kawalu ketiga, maka dilanjutkan dengan adat ngalaksa.

    Pelaksanaan ngalaksa hari Sabtu (15/4) dan masyarakat Badui nantinya berkumpul di kampung -kampung di rumah tokoh atau tetua adat setempat.

    Selanjutnya, Santa menjelaskan, setelah melaksanakan adat ngalaksa maka wajib mendatangi kepala pemerintahan yang disebut Seba.

    Pelaksanaan Seba nanti para tokoh adat, tetua dan lembaga adat yang menentukan jadwal perayaan Seba untuk bertemu dengan Bupati Lebak dan Gubernur Banten.

    “Kami meyakini perayaan Seba itu setelah Lebaran,” ucapnya.

    Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, yang juga tokoh adat Badui, Jaro Saidi mengatakan, perayaan kawalu dilangsungkan selama tiga bulan dengan menjalankan tradisi seperti puasa.

    Ritual ini dibarengi dengan berdoa meminta keselamatan bangsa dan negara agar aman, damai, dan sejahtera.

    “Kami berdoa bangsa ini lebih maju, sejahtera juga aman, damai dan kondusif,” katanya.

    Berdasarkan pantauan, ratusan warga Badui mulai kembali ke kampung -kampung di kawasan tanah hak ulayat Badui dengan membawa hasil pertanian.

    Mereka berjalan kaki hingga puluhan kilometer dengan mengangkut padi huma, pisang dan sayuran untuk perayaan Kawalu Bulan Ketiga.

    Kemungkinan hari Minggu (9/4) perkampungan Badui Luar ramai untuk persiapan merayakan Kawalu ketiga di Kampung Badui Dalam. (ANT/MUF)