Tag: Kabupaten Lebak

  • Misterius! Hilang di Perairan Pulau Tinjil, Nelayan Lebak ditemukan di Yogyakarta

    Misterius! Hilang di Perairan Pulau Tinjil, Nelayan Lebak ditemukan di Yogyakarta

    LEBAK, BANPOS – Empat orang nelayan asal Kecamatan Wanasalam yang dilaporkan hilang sejak Minggu (10/3) lalu berhasil ditemukan di perairan laut wilayah Yogyakarta. Dari empat orang tersebut, hanya dua yang selamat, sementara dua lainnya masih dalam pencarian.

    Berdasarkan informasi, pada Jumat (8/3) sekitar pukul 15.30 WIB, kejadian itu terjadi. Kapal KM. Mugi Jaya berangkat dari pelabuhan perikanan Binuangeun dengan empat awak kapal, yaitu Arba, Acil, Anggi, dan Masita, yang semuanya berasal dari Kecamatan Wanasalam, ke perairan Pulau Tinjil.

    Keempatnya dijadwalkan kembali ke dermaga Binuangeun pada Minggu, 10 Maret 2024, karena bekal yang mereka bawa hanya cukup untuk dua hari. Namun, pada minggu tersebut, KM Mugi Jaya seharusnya sudah tiba di Binuangeun pada siang hari, namun hingga malam tidak muncul.

    Keluarga para awak kapal kemudian mendatangi MUP Binuangeun untuk melaporkan kejadian tersebut. Tim SAR Basarnas kemudian mendapat laporan dan segera melakukan pencarian laut serta meminta keterangan saksi.

    Hingga akhirnya, dua ABK ditemukan di perairan laut Yogyakarta dalam kondisi selamat, sementara dua lainnya masih dalam pencarian.

    “Kapal tersebut kehabisan bahan bakar di perairan Kulon Progo, Yogyakarta, dan mereka melepas jangkar. Keempat nelayan tersebut berenang ke tepi pantai, di mana dua di antaranya berhasil diselamatkan oleh nelayan setempat, sedangkan dua lainnya masih belum ditemukan,” kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Banten, Heru Amir, kepada wartawan, Kamis (14/3).

    Heru menjelaskan bahwa petugas masih meminta keterangan dari ABK yang selamat karena mereka masih dalam kondisi shock dan hanya dapat memberikan informasi bahwa kapal mereka kehabisan bahan bakar dan dilepas jangkar.

    “Kami masih menyelidiki detail kronologis bagaimana keempat ABK ini bisa sampai ke perairan laut Yogyakarta,” ujar Heru saat ditanya mengenai bagaimana keempat ABK dapat sampai ke perairan laut Yogyakarta. (MYU)

  • Cuma dari 6 TPS di Lebak Saja, PSI Bisa Dulang Hampir 400 Suara ‘Siluman’

    Cuma dari 6 TPS di Lebak Saja, PSI Bisa Dulang Hampir 400 Suara ‘Siluman’

    LEBAK, BANPOS – Maraknya dugaan penggelembungan suara pada hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) DPR RI yang salah satunya untuk Partai Solidaritas Indonesia (PSI), ikut merambah ke Kabupaten Lebak.

    Berdasarkan data dari Pemilu2024.kpu.go.id, suara PSI untuk menuju Senayan semakin meningkat. BANPOS kemudian mencoba melihat hasil yang telah dimasukan dalam website resmi milik KPU tersebut.

    Pada beberapa sampel yang BANPOS ambil, terdapat perbedaan data dalam angka yang tertera di website dan angka yang ada di C Hasil.

    Misal, Di TPS 02 Desa Kaduagung Barat Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, pada C Hasil menyatakan bahwa total suara untuk Partai PSI adalah kosong.

    Namun, pada website tersebut tercantum total suara dari PSI sebanyak 80. Hal tersebut pula terjadi dibeberapa TPS yang dalam Kecamatan yang sama.

    Sampel lainnya yakni di TPS 03 Kaduagung Barat, dimana pada C Hasil PSI hanya mendapat tiga suara, berubah menjadi 83 suara.

    Pada TPS 04 Desa Asem Margaluyu, PSI tidak mendapatkan suara satupun. Namun di Sirekap, PSI mendulang suara sebanyak 42 suara.

    Masih di desa yang sama pada TPS 07, suara PSI pada C Hasil ialah satu suara. Sementara di Sirekap menjadi 42 suara.

    Lalu di TPS 08 desa yang sama, PSI mendapat dua suara, namun di Sirekap tercatat 71 suara.

    Terakhir, pada TPS 09 Desa Asem Margaluyu, pada C Hasil didapati bahwa PSI mendapatkan satu suara. Namun pada realcount Sirekap, menjadi 49 suara.

    BANPOS mencoba menghubungi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Cibadak. Saat dihubungi BANPOS melalui Panggilan telepon, Komisioner PPK Cibadak Divisi Data, Isadul Umam, mengatakan bahwa data yang ada pada real count website KPU tersebut tidaklah akurat.

    “Itu tidak jadi patokan utama juga, karena memang berbeda dengan hasil kita. Itu bisa saja eror atau Bug sistem,” kata Umam, Minggu (3/3).

    Ia menjelaskan, data yang akan digunakan mulai dari KPU tingkat Kabupaten,Provinsi hingga RI akan menggunakan data D Hasil atau hasil yang telah ditetapkan di Kecamatan.

    Ia kemudian menunjukkan hasil yang didapat oleh PSI di Desa Kaduagung Barat. Pada data D hasil tersebut, secara keseluruhan TPS, PSI hanya mengkantongi suara sebesar 40 suara total.

    “Ini data yang kita setorkan ya ke Kabupaten dihadapan masing-masing saksi Partai yang juga sudah menyepakatinya. Jadi tidak masalah. Jangan terlalu mengacu pada website karena itu bisa error,” tandasnya. (MYU)

  • Bayah Digoncang Gempa, Getarannya Terasa Hingga Kota Serang

    Bayah Digoncang Gempa, Getarannya Terasa Hingga Kota Serang

    BAYAH, BANPOS – Gempa bumi terjadi di 85 KM Barat Daya Bayah, Kabupaten Lebak. Hal itu berdasarkan pengumuman yang dikeluarkan oleh BMKG.

    Gempa berkekuatan 5,7 Magnitudo itu terjadi pada Minggu (25/2) pukul 20.07 WIB dan tidak berpotensi tsunami.

    Gempa tersebut turut dirasakan hingga ke Kota Serang.

    Sejumlah warga yang berada di dalam bangunan, terutama bangunan bertingkat, berlarian ke luar bangunan.

    Salah satu warga Kota Serang, Fauzi Sandi, mengatakan bahwa ia merasakan goncangan yang cukup besar.

    “Lagi di lantai 3, tiba-tiba bergetar. Akhirnya lari ke bawah setelah yakin itu gempa,” ujarnya diwawancara di daerah Ciracas, Kota Serang.

    Menurutnya, getaran yang terjadi itu cukup singkat, sekitar 10 detik saja.

    “Soalnya langsung lari ke bawah, soalnya di lantai 3 kerasa banget,” tandasnya. (DZH)

  • Padahal Dilarang, Ketua KPPS di Desa Cikatapis-Lebak Pose Dua Jari Saat Bimtek

    Padahal Dilarang, Ketua KPPS di Desa Cikatapis-Lebak Pose Dua Jari Saat Bimtek

    LEBAK, BANPOS – Beredar sebuah foto seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 3 Kampung Rangcagawe, Desa Cikatapis, Kecamatan Kalanganyar, terlihat berpose dua jari. Pose tersebut merupakan sebuah larangan yang juga pelanggaran bagi penyelenggara Pemilu.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun BANPOS, wanita berkacamata tersebut merupakan seorang Ketua KPPS. Foto itu diambil dalam momen kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) beberapa waktu lalu di Kecamatan Kalangayar.

    Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebak, Ni’matullah, mengaku baru mendapatkan informasi tersebut. Ia mengatakan, akan mendalami dan menulusuri kebenaran dari foto tersebut.

    “Sebelumnya saya terimakasih kepada kawan-kawan media atas informasinya, akan kami dalami permasalahan ini,” kata Ni’matullah kepada BANPOS saat ditemui di Gudang logistik KPU Lebak, Selasa (30/1).

    Ia menjelaskan, hal tersebut merupakan pelanggaran kode etik yang mana telah ditetapkan bagi penyelenggaraa Pemilu mulai dari KPU beserta jajaran Badan Ad Hoc.

    “Jika memang terbukti akan kami tegur, ada sanksi nanti sesuai dengan pelanggarannya apakah berat atau ringan,” jelasnya.

    Ia menerangkan, KPU Lebak senantiasa menghimbau kepada seluruh anggota Badan Ad Hoc untuk menjaga integritas dan netralitas selama penyelenggaraan Pemilu.

    “Tentunya kita sebagai penyelanggara harus mengedepankan netralitas dan integritas diseluruh jajaran,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • Pimpinan Ponpes Salafiyah Tajul Falah Bersama Ulama di Lebak Dukung Prabowo-Gibran 

    Pimpinan Ponpes Salafiyah Tajul Falah Bersama Ulama di Lebak Dukung Prabowo-Gibran 

    LEBAK, BANPOS – Dukungan terus mengalir untuk Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Kali ini, dukungan datang dari Pimpinan Ponpes Salafiyah Tajul Falah bersama para ulama kharismatik di Kabupaten Lebak, Banten.

    Banyaknya dukungan yang tertuju pada pasangan Prabowo-Gibran, menjadi jalan keduanya semakin berpeluang bisa menang satu putaran di Pilpres 2024. Terlebih, hasil dari berbagai survei pasangan yang akrab disapa Gemoy ini selalu tinggi, bahkan sampai 51 persen.

    Pimpinan Ponpes Salafiyah Tajul Falah yang sudah berdiri sejak tahun 1942, KH Muhamad Suryana yang merupakan penerus dari Almarhum Abuya Umar dan KH Cece Asasudin tersebut mengungkap alasan memilih Prabowo-Gibran. Ia mengatakan bahwa Prabowo dan Gibran terus berkomitmen untuk tetap menjaga dan mendukung kerukunan beragama.

    “Alasannya yakni Prabowo dan Gibran siap mendukung kerukunan beragama,” ujarnya.

    Di tempat yang sama, KH Rumdani dari Ponpes Syarif hidayatullah mengatakan, para ulama di Kabupaten Lebak, Banten menilai hanya paslon 02 yang telah terbukti kerja nyata.

    “Prabowo Gibran bekerja nyata, bukan bicara,” tegasnya.

    Hal serupa disampaikam KH Asep Falahudin dari Ponpes Salafiyah Alwaiziyah. Ia mengaku, alasannya memilih pasangan Prabowo-Gibran karena hanya paslon 02 lah yang akan meneruskan kepemimpinan Presiden Jokowi.

    “Prabowo Gibran Capres dan Cawapres yang akan melanjutkan program Pembangunan bapak Presiden Joko Widodo,” ucapnya.

    Sementara itu, KH Syahroni dari Ponpes Riyadul Athfal mengatakan, para ulama kharismatik di Kabupaten Lebak siap mengajak masyarakat untuk memilih Prabowo-Gibran. Ia pun meyakini, pada Pilpres 2024 kali ini Prabowo Subianto akan menjadi Presiden RI ke-8.

    “Mengajak masyarakat harus dengan wibawa, yang berbicara itu wibawa. Disini ada KH Jahrom, KH Hamdani, KH Majid, jadi mau kemana lagi kita memilih, itu yang harus kita ikuti. Disisi lain saya tidak mengajak, namun bahasa yang sering datang pujian dari kaum perempuan. Rata-rata perempuan berbicara sekali Prabowo, dua kali sama, masa yang ketiga kali kalah lagi. Jadi semuanya sudah mengakui Prabowo, insya Allah akan kita jadikan,” ungkapnya.

    Tidak hanya disitu saja, Pimpinan Ponpes Salafiyah Tajul Falah dan Ulama Kharismatik di Lebak Banten turut mendeklarasikan mendukung Prabowo-Gibran.

    Berikut ini deklarasi dukungan yang diucapkan:

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Teriring puji marilah kita panjuatkan rasa syukur kehadirat Allah SWT, solawat dan salam mari kita curahkan kepada baginda Muhammad SAW.

    Kami para alumni Pondok Pesantren Salafiyah Tajul Falah Kabupaten Lebak, Banten mendukung dan siap menyukseskan pasangan no urut 02 Prabowo Gibran.

    Alasan Kami mendukung pasangan Prabowo Gibran

    1. Prabowo dan Gibran siap mendukung kerukunan beragama

    2. Prabowo Gibran bekerja nyata bukan bicara

    4. Prabowo Gibran Capres dan Cawapres yang akan melanjutkan program Pembangunan bapak Presiden Joko Widodo

    Maka kami para ulama dan para ulama sepuh alumni Pondok Pesantren Salafiyah Tajul Falah dan para Kiyai Kabupaten Lebak Banten siap mendukung dan menyukseskan pasangan Prabowo Gibran. (MUF)

  • Ratusan Emak-Emak Lebak Terpesona Ketampanan Sandiaga Uno

    Ratusan Emak-Emak Lebak Terpesona Ketampanan Sandiaga Uno

    LEBAK, BANPOS – Kehadiran Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP, Sandiaga Salahuddin Uno, ke Kabupaten Lebak mendapatkan respon meriah dari pasukan emak-emak yang memenuhi Gedung As-Sakinah, Minggu (21/1).

    Sejak kedatangannya, ratusan ibu-ibu tersebut langsung menjerit histeris dan mengejar Sandiaga untuk sekedar berswafoto dan berjabat tangan.

    Salah satu simpatisan, Siti, mengatakan bahwa dirinya terpesona dan tidak menyangka dengan kehadiran Sandiaga Uno yang selama ini ia hanya bisa melihatnya di layar televisi saja.

    “Ganteng banget, gak nyangka bener-bener asli ganteng,” kata Siti kepada awak media.

    Hal senada diungkapkan oleh salah satu simpatisan yang beruntung dengan mendapatkan sebuah jam tangan dan langsung dikenakan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia tersebut.

    Ida, ibu asal Kecamatan Curugbitung tersebut mendapatkan jam tangan milik Sandiaga Uno setelah dirinya mengajukan diri kedepan untuk membacakan pantun-pantun kampanye yang disediakan oleh Sandiaga Uno.

    “Ganyangka saya bener-bener serasa mimpi bisa sedekat ini sama pak Sandi. Alhamdulillah seneng banget, gak sia-sia dari pagi udah kesini,” jelas Ida.

    Diketahui, kedatangan Sandiaga Uno ke Lebak sebagai Ketua Bappilu dalam rangka dialog dan bazar sembako murah bersama DPC PPP Kabupaten Lebak. (MYU/DZH)

  • Program Internet Gratis Diledek oleh Prabowo, Sandiaga Uno: Program Diterima Milenial dan Gen Z

    Program Internet Gratis Diledek oleh Prabowo, Sandiaga Uno: Program Diterima Milenial dan Gen Z

    LEBAK, BANPOS – Ketua Bappilu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sekaligus Ketua Dewan Pakar TPN Ganjar Mahfud, Sandiaga Uno, merespon ledekan yang disampaikan oleh Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, terkait program Ganjar-Mahfud soal internet gratis dan kecepatan yang andal.

    Menurut Sandi, tidak menjadi masalah apabila program tersebut diledek oleh Paslon lain. Sebab menurutnya, masyarakat khususnya Generasi Milenial dan Generasi Z, yang membutuhkan program tersebut.

    “Oh gak apa-apa, program internet gratis itu sangat diterima oleh Generasi Milenial dan Generasi Z, dan kita meyakini program internet gratis ini,” ujarnya saat melakukan kunjungan ke Lebak, Minggu (21/1).

    Bahkan menurut Sandi, saat ini sudah terjadi penambahan kebutuhan masyarakat, yang sebelumnya hanya sandang, pangan dan papan, saat ini bertambah menjadi ‘paketan’, merujuk pada kuota internet.

    “Karena kita sekarang punya kebutuhan bukan lagi sandang, pangan dan papan, tapi juga paketan. Jadi itu yang dibutuhkan. Jadi masyarakat harus terkoneksi dengan ekonomi digital, itu yang kita perjuangkan,” ucapnya.

    Sandi pun menilai, program tersebut bakalan meningkatkan perkembangan ekonomi masyarakat, mulai dari kreatif hingga digital.

    “Sangat besar (manfaatnya), karena ekonomi kreatif itu harus terhubung dengan ekonomi digital,” tuturnya.

    Dengan program internet gratis tersebut, selain peningkatan ekonomi, juga memberikan peluang kepada generasi muda untuk membuka lapangan kerja baru, sehingga dapat mengentaskan permasalahan pengangguran.

    “Kalau ekonomi digital ini bisa kita berikan internet yang terjangkau harganya dan andal di seluruh wilayah Indonesia, maka anak-anak muda akan bisa berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi kita dan membuka peluang usaha dan lapangan kerja,” tandasnya.

    Untuk diketahui, program internet gratis dan cepat sempat diledek oleh Prabowo, pada saat melakukan kampanye di Pontianak, Kalimantan Barat.

    Prabowo bahkan menyampaikan jika program tersebut hanyalah diajukan oleh pemimpin yang otaknya lamban. Prabowo juga membandingkan antara internet gratis dan makan siang gratis.

    Sebelumnya dalam acara Gratisin, Ganjar pun melontarkan pertanyaan kepada peserta kegiatan, lebih memilih internet gratis atau makan siang gratis. Peserta pun menyampaikan jika mereka memilih internet gratis. (MYU/DZH)

  • Ganjar-Mahfud Pastikan Cilangkahan Jadi Kabupaten Baru di Banten

    Ganjar-Mahfud Pastikan Cilangkahan Jadi Kabupaten Baru di Banten

    LEBAK, BANPOS – Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud bersama Tim Pemenangan Daerah (TPD) Banten melakukan kampanye di Bayah, Banten pada Jumat (19/1).

    Dalam kampanye tersebut TPD Ganjar-Mahfud menyerap aspirasi warga Bayah yang menginginkan agar wilayah Cilangkahan memiliki pemerintahan kabupaten tersendiri.

    Salah tokoh masyarakat Cilangkahan, Sargawi Wisastra, mengatakan bahwa keinginan tersebut sudah muncul sejak 20 tahun lalu. Sebab menurutnya, warga Cilangkahan ketika ingin mengurus administrasi harus menempuh jarak yang jauh ke ibukota Kabupaten Lebak yakni Rangkasbitung.

    Oleh karena itu, Sargawi bersama ribuan warga Cilangkahan memberikan maklumat kepada pasangan calon presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk memperjuangkan aspirasi tersebut.

    Selain itu, wilayah Cilangkahan juga memiliki potensi kekayaan alam dan kebudayaan yang tinggi.

    “Kami harus menempuh jalan yang jauh untuk mengurus segala keperluan administrasi ke ibukota Kabupaten lebak yang berada di kota RangkasBitung. Belum lagi kondisi di berbagai pelosok desa yang masih jauh dari kata ideal. Padahal, wilayah Cilangkahan terdiri dari 10 kecamatan yang memiliki berbagai potensi kekayaan alam dan kebudayaan. Serta, rakyat dapat sejahtera apabila dikelola dengan benar,” kata Sargawi saat membacakan maklumat aspirasi warga Cilangkahan.

    “Oleh karena itu, kami menitipkan aspirasi kami kepada pasangan Capres dan Wapres Bapak Ganjar Pranowo dan Bapak Mahfud MD, agar Cilangkahan dijadikan kabupaten yang mandiri apabila bapak Ganjar Pranowo dan bapak Mahfud MD terpilih dalam pemilihan presiden yang dilakukan secara merata dengan prinsip-prinsip keadilan dan kesetaraan. Demikian aspirasi kami, semoga Allah melindungi kita semua,” katanya melanjutkan.

    Menanggapi itu, Ketua TPD Ganjar-Mahfud Banten, Rano Karno, akan memperjuangkan hal tersebut. Sebab, ketika dirinya menjabat sebagai Gubernur Banten, wilayah Cilangkahan sudah siap secara infrastruktur dan sistem birokrasi.

    “Ketika kita hitung secara PAD (Pendapatan Anggaran Daerah -red), infrastruktur, PNS dan segala macamnya, Cilangkahan menjadi prioritas pertama karena itu pada hari ini saya mewakili Jenderal Andika Perkasa, Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, akan memperjuangkan sekeras-kerasnya keinginan masyarakat Cilangkahan,” ucapnya.

    Oleh karena itu, ia meminta kepada warga Cilangkahan untuk ikut memperjuangkan kemenangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam pemilihan presiden.

    “Syaratnya satu, yakni menangkan Ganjar-Mahfud. Jika menang, kita punya wewenang mendorong dan memastikan Cilangkahan menjadi kabupaten baru di Banten,” kata Rano mengobarkan semangat untuk menangkan Ganjar-Mahfud.

    Sementara itu, Ketua Panitia Kampanye Ganjar-Mahfud, Bonnie Triyana, mengungkapkan wilayah Bayah pernah dikunjungi oleh Presiden pertama Indonesia Soekarno.

    Oleh karena itu, ia mengajak agar wilayah Cilangkahan untuk menoreh sejarah baru kedepannya dengan mendirikan pemerintah kabupaten sendiri.

    “Ini (Bayah -red) merupakan tempat bersejarah dan satu tempat yang bisa membuat catatan sejarah baru ke depannya dan kita sama-sama berharap Pak Ganjar dan Pak Mahfud memenangkan Pilpres 2024. Mengapa Pak Ganjar penting memenangkan Pilpres? Karena dengan kemenangan Pak Ganjar, maka aspirasi warga Cilangkahan dapat dengan mudah dilaksanakan,” tegasnya.

    Dalam acara itu juga dihadiri oleh komedian senior Lies Hartono atau Cak Lontong bersama TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Acara itu juga merupakan kick off program TPN Merumput untuk menyapa dan menyerap aspirasi masyarakat. (DZH)

  • Proyek RSUD Adjidarmo Molor Dituding Imbas Buruknya Perencanaan Pemkab Lebak

    Proyek RSUD Adjidarmo Molor Dituding Imbas Buruknya Perencanaan Pemkab Lebak

    LEBAK, BANPOS – Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak mengatakan bahwa molornya proyek pembangunan gedung baru RSUD Adjidarmo yang menelan anggaran belasan miliar, akibat dari cuaca dan waktu pengerjaan yang sempit.

    Alasan yang dilontarkan oleh Dinkes pun mendapat kritik keras dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Pasalnya, alasan tersebut dinilai klise, dan menggambarkan bahwa perencanaan pembangunan Pemkab Lebak masih buruk.

    Menanggapi hal itu, Ketua Umum HMI Cabang Lebak, Ratu Nisya Yulianti, mengatakan bahwa alasan yang diungkapkan oleh Dinkes menggambarkan perencanaan yang buruk di dalam tubuh Pemkab Lebak.

    “Ini terlihat sekali buruknya perencanaan pembangunan di dalam tubuh Pemkab Lebak, sampai-sampai harus menyalahkan cuaca yang sebenarnya sejak dulu memang seperti ini,” ujarnya kepada BANPOS.

    Maksudnya, kata Ratu, sudah menjadi pengetahuan umum bahwa akhir tahun dan awal tahun di Indonesia, merupakan musim penghujan. Jika memang ingin tidak terganggu oleh hujan, seharusnya pemerintah mempertimbangkan pengetahuan umum tersebut.

    “Ya kalau mau pembangunan lancar tanpa terganggu hujan, ambil lah pembangunan di musim-musim kering. Maka enggak bakal itu keganggu sama hujan,” ucapnya.

    Selain itu, ia juga mengkritisi pembangunan fisik yang kerap dilakukan di akhir tahun. Menurutnya, jika penundaan pembangunan fisik terus dilakukan, maka akan semakin banyak proyek-proyek pembangunan fisik yang terlambat penyelesaian pembangunannya.

    “Kalau seperti ini terus, bakalan banyak proyek yang lompat tahun anggaran. Ini bukan hanya soal penyerapan anggaran, tapi juga bagaimana masyarakat bisa mendapatkan pelayanan maksimal atas pembangunan itu,” tegasnya.

    Ia juga mengaku aneh dengan pengakuan Plt Kadinkes, yang menuturkan bahwa seharusnya pembangunan itu dilaksanakan selama 180 hari, namun eksekusinya hanya diberikan tenggat waktu 140 hari.

    “Apa yang diharapkan dari proyek pembangunan, yang pengerjaannya dilakukan secara terburu-buru? Yang sesuai dengan tenggat waktu saja terkadang tidak sesuai spesifikasi dan masih ada potensi gagal konstruksi, apalagi yang dibangun secara terburu-buru,” terangnya.

    Maka dari itu, ia meminta kepada Pemkab Lebak untuk segera memperbaiki pola perencanaan pembangunan, dan harus benar-benar berorientasi pada kepentingan masyarakat.

    “Bukan semata-mata penyerapan anggaran, apalagi asal bapak/ibu senang. Kita dihadapkan pada proses pemilihan kontraktor yang masih kerap berlangsung buruk, janganlah diperparah dengan perencanaan yang buruk juga,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • Diduga Jadi Tempat Kongkalingkong, BRI Rangkasbitung Digeruduk Massa

    Diduga Jadi Tempat Kongkalingkong, BRI Rangkasbitung Digeruduk Massa

    LEBAK, BANPOS – Kantor Cabang BRI Rangkasbitung di Jalan HM Iko Djatmiko, Kabupaten Lebak, menjadi sasaran aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah orang dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) pada Kamis (18/1).

    Aksi tersebut diwarnai dengan pelemparan air mineral gelas ke arah parkiran gedung bank milik pemerintah tersebut.

    Koordinator aksi, Yani, mengatakan bahwa aksi tersebut terkait dengan dugaan ketidaksesuaian transaksi keuangan yang dilakukan oleh beberapa pengurus UPK PNPM Mandiri Perdesaan.

    Menurutnya, ketidaksesuaian ini diduga menjadi akibat kelalaian pihak BRI Rangkasbitung.

    “Kami menduga terjadi kelalaian, penyalahgunaan wewenang, dan jabatan yang dilakukan oknum pegawai bank dalam proses pencairan yang dilakukan oleh beberapa pengurus UPK, yang diduga sejak tahun 2015 tidak memiliki legalitas,” ujar Yani kepada awak media.

    Yani menjelaskan, saat ini banyak pengurus UPK PNPM Mandiri Perdesaan yang diduga tidak memiliki legalitas sejak tahun 2015, namun masih dapat melakukan transaksi keuangan di BRI wilayah Lebak.

    Ini menimbulkan dugaan adanya kelalaian dan penyalahgunaan wewenang oleh oknum pegawai BRI.

    “Kami dengan tegas mendesak Pimpinan Cabang BRI Rangkasbitung atau perwakilannya untuk memberikan penjelasan terkait dugaan ketidaksesuaian transaksi keuangan ini,” jelasnya.

    Namun, meski aksi berlangsung berjam-jam dan diiringi dengan ketegangan yang terus dilakukan oleh massa aksi, tak ada satu pun perwakilan BRI yang keluar menemui para pengunjuk rasa tersebut.

    Diketahui, ada beberapa poin desakan yang disampaikan dalam aksi demonstrasi itu, mencakup penyelesaian dugaan penyalahgunaan wewenang jabatan dan kelalaian oknum pegawai BRI terkait transaksi, serta dorongan kepada aparat penegak hukum untuk memeriksa dugaan pelanggaran hukum yang terkait. (MYU/DZH)