Tag: Kabupaten Lebak

  • Imbas Boikot, Penjualan Produk Terafiliasi Israel Anjlok di Lebak

    Imbas Boikot, Penjualan Produk Terafiliasi Israel Anjlok di Lebak

    LEBAK, BANPOS – Maraknya kampanye boikot berbagai macam produk yang berkaitan atau terafiliasi dengan Israel, dampaknya sangat dirasakan di Lebak. Bahkan, beberapa produk yang masuk list boikot, ditinggalkan oleh warga.

    Seperti yang diungkapkan oleh salah satu pegawai minimarket di Rangkasbitung, Adri. Menurutnya, semenjak kampanye boikot pasca konflik Palestina-Israel tersebut, terdapat penurunan minat dari berbagai produk.

    “Misal saja air Aqua yang dulu paling banyak pembelinya, sekarang gak ada (peminatnya), beralih ke yang lain,” katanya kepada BANPOS, Kamis (30/11).

    Ia menjelaskan, produk tersebut hanya terpajang di etalase toko saja dikarenakan suplai barang terus masuk dari distributor. “Ya mau gimana lagi, kita hanya terima barang untuk dijual. Jadi kita pajang,” jelasnya.

    Hal senada disampaikan oleh salah satu kasir Supermarket yang enggan disebut namanya. Ia mengatakan, banyak produk yang turun drastis penjualannya dikarenakan kampanye boikot tersebut.

    Berbagai promosi telah dilakukan oleh pihaknya, namun tidak menghasilkan sesuai dengan harapan. “Ya mau gimana lagi, kita cuma menjual, ya kita berupaya agar terjual,” ujarnya.

    Sementara itu, salah satu penjaga kantin, Anisam, mengatakan bahwa penurunan minat pembelian produk terafiliasi Israel, juga terjadi di kantin tempat ia berjualan. Mayoritas, pembeli enggan membeli produk yang tercantum dalam kampanye boikot itu.

    “Kalo gak kepaksa, mereka gak akan beli. Misal hujan, karena gak ada lagi ya dibeli deh,” singkatnya.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun BANPOS, berbagai produk yang berafiliasi dengan Israel sejak keluarnya kampanye boikot tersebut membuat penurunan minat di tiap-tiap penjual, mulai dari supermarket, minimarket, pedagang UMK hingga kantin-kantin. (MYU/DZH)

  • Duh! Pj Bupati Lebak Dimaki-maki Buruh Gegara Putuskan UMK Sepihak

    Duh! Pj Bupati Lebak Dimaki-maki Buruh Gegara Putuskan UMK Sepihak

    LEBAK, BANPOS – Penjabat Bupati Lebak, Iwan Kurniawan, mendapat makian dari buruh lantaran dinilai tidak berpihak kepada para buruh dalam penentuan Upah Minimum Kabupaten (UMK).

    Makian tersebut sebagai bentuk kekecewaan para buruh yang meledak, setelah audiensi yang dilakukan bersama Pj Bupati Lebak.

    Kekecewaan tersebut lantaran diketahui, Pemerintah Kabupaten Lebak hanya merekomendasikan kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK) sebesar 0,3 persen.

    “Pj Bupati ini g***ok, bener-bener g***ok, tidak manusiawi,” kata Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kabupaten Lebak, Sidik Uwen, kepada wartawan, Rabu (29/11).

    Uwen menegaskan, Iwan Kurniawan tidak layak memimpin di Lebak karena menyepakati rekomendasi dari APINDO tanpa melibatkan pihak buruh.

    “Katanya hasil musyawarah, tapi kami tidak dilibatkan. Harusnya dipertemukan tiga opsi itu jadi nanti ada win-win solution,” tandasnya.

    Hingga berita ini ditulis, para buruh masih menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Lebak di bawah guyuran hujan. (MYU)

  • Ada Suspek Pasien Cacar Monyet, Dinkes Lebak Ragu-ragu Gegara Kalah Cepat ‘Lawan’ Pusat

    Ada Suspek Pasien Cacar Monyet, Dinkes Lebak Ragu-ragu Gegara Kalah Cepat ‘Lawan’ Pusat

    LEBAK, BANPOS – Terdapat pasien suspek terkena cacat monyet atau monkey pox di Kabupaten Lebak. Namun, Dinkes Lebak tidak yakin apakah pasien tersebut benar-benar terkena cacar monyet ataupun tidak.

    Hal itu lantaran Dinkes Lebak tidak memiliki data, akibat kalah cepat dengan pusat.

    Saat ini, Dinkes Lebak tengah melakukan pelacakan mengenai pasien suspek cacar monyet tersebut.

    Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinkes Lebak, Firman Rahmatullah.

    “Kami beberapa waktu lalu sempat mencurigai dugaan kasus cacar monyet, namun saya nggak tahu kelanjutannya, karena sampel sudah dibawa ke pusat,” katanya, Rabu (29/11).

    Ia pun meminta kepada masyarakat untuk waspada terhadap virus monkey pox atau cacar monyet.

    Meski penyebaran cacar monyet relatif terbatas dan tidak mewabah seperti COVID-19, namun penularan virus cacar monyet itu melalui perilaku seks berisiko.

    Sekitar 64 persen pasien cacar monyet dialami usia 30-39 tahun dan 36 persen usia 25 sampai 29 tahun.

    Semua pasien cacar monyet laki-laki, dan berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan tercatat 12 warga Jakarta dan 2 warga Tangerang

    “Kami meyakini, jika tidak melakukan perilaku seks berisiko dipastikan terbebas dari penyakit cacar monyet,” tandasnya. (ANT)

  • Hujan Lebat Disertai Angin Kencang, Pohon di Rangkasbitung Barat Tumbang Timpa Pagar Warga

    Hujan Lebat Disertai Angin Kencang, Pohon di Rangkasbitung Barat Tumbang Timpa Pagar Warga

    LEBAK, BANPOS – Memasuki musim hujan, Kabupaten Lebak khususnya di Kecamatan Rangkasbitung belakangan ini sering terjadi hujan lebat disertai angin kencang. Hal tersebut mengakibatkan banyak pohon tumbang.

    Seperti yang terjadi di pusat Kota Rangkasbitung tepatnya di Jalan Ir. Juanda, Kampung Leuwikaung, Kelurahan Rangkasbitug Barat pada Senin (27/11).

    Warga sekitar lokasi, Saprudin, mengatakan bahwa pohon tersebut tumbang sekitar pukul 14.45 WIB saat hujan deras disertai angin kencang terjadi.

    “Karena angin cukup kencang, akhirnya pohon tumbang hingga akarnya juga ikut terangkat,” ujarnya kepada Wartawan.

    Ia menjelaskan, dalam kejadian tersebut tidak ada korban lantaran jalan sedang sepi tak ada pengendara.

    “Hanya menimpa pagar rumah warga aja,” tandasnya.

    Semetara Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizki Pratama mengatakan, petugas langsung melakukan evakuasi pohon dan pembersihan begitu mendapatkan informasi.

    “Petugas dalam pelaksanaan evakuasi pohon dan pembersihan batang pohon, karena kondisi pohon yang menghalangi jalan,” ujar Febby.

    Ia menghimbau kepada pengendara roda dua dan empat untuk diharapkan berhati-hati saat terjadi angin kencang.

    “Tetap  berhati-hati, karena jika ada angin kencang rentan terjadi pohon tumbang. Apalagi di jalanan wilayah Rangkasbitung banyak pohon jenis trembesi,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • PPNI Lebak Gelar Bimtek

    PPNI Lebak Gelar Bimtek

    PERSATUAN Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Lebak mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) persiapan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di aula Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak pada Rabu (22/11).

    Ketua DPD PPNI Lebak, Endang Komarudin, kepada wartawan menyampaikan bahwa PPNI Lebak menginisiasi untuk melakukan pembinaan serta bimbingan kepada seluruh perawat yang ada di Kabupaten Lebak.

    “Ini upaya inisiatif kita untuk pembinaan profesi perawat yang ada dalam pembinaan kita,” ujarnya.

    Dikatakannya, pembinaan itu dalam persiapan menghadapi seleksi PPPK yang akan dilaksanakan dalam beberapa hari ke depan,

    “Adapun ujian seleksi PPPK yaitu pada hari Sabtu dan Minggu. Jadi dengan adanya bimbingan ini PPNI berharap para perawat yang akan melaksanakan seleksi tidak kesulitan karena sudah diberi bimtek,” terang Endang.

    Ditambahkan Endang, PPNI Lebak berharap adanya seleksi PPPK ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh seluruh perawat, agar ke depan menjadi pegawai pegawai pemerintah.

    “Saya sebagai Ketua PPNI mengimbau kepada seluruh anggota ketika sudah diterima bergabung dengan PPPK, itu merupakan bagian dari tugas kerja di pemerintahan, jangan lupa dalam segi pelayanan untuk selalu mengabdikan diri kepada masyarakat. Karena bagaimana pun itu bisa membanggakan bagi keluarga serta organisasi profesi PPNI,” tandas Endang.

    Diketahui, dalam giat Bimtek tersebut menghadirkan Narasumber dari Dinas Kesehatan dan BKPSDM termasuk dari PPNI pusat. (WDO/DZH)

  • Pekerjaan Jalan Sindang – Gerendeng Lebak Dituding Terbengkalai

    Pekerjaan Jalan Sindang – Gerendeng Lebak Dituding Terbengkalai

    BAKSEL, BANPOS – Pekerjaan proyek jalan Sindang-Gerendeng Desa Tamansari Kecamatan Banjarsari milik Dinas PUPR Lebak dituding terbengkalai. Warga sekitar pun mempertanyakan mengapa jalan tersebut tak kunjung selesai.

    “Kenapa ini jalan tidak diselesaikan, belum di-hotmix. Kok seperti dibiarkan, apakah cuma sampai segitu aja pengerjaannya,” ungkap seorang warga yang mengadu kepada BPD dan Kades setempat.

    Sementara itu, aktivis Banjarsari, Sudrajat, juga membenarkan banyak warga Desa Tamansari yang mengeluhkan terkait pengerjaan jalan tersebut yang tak kunjung selesai.

    “Yang saya tahu drainase 180 meter dan dua gorong-gorong di dua titik sudah dikerjakan. Tetapi Hotmix sepanjang 400 meter dengan lebar 2.5 meter mandek di tengah jalan. Informasinya warga sampai mempertanyakan ke BPD dan Kades Tamansari,” terang Sudrajat. 

    Terpisah, Kabid Bina Marga pada Dinas PUPR Kabupaten Lebak, Hamdan, saat dikonfirmasi membantah pekerjaannya itu terbengkalai. Menurutnya itu hanya ada hal teknis yang menghambat.

    “Informasi yang saya dapat dari konsultan, sedang menunggu antrian hotmix,” singkatnya.

    Diketahui, pekerjaan jalan kabupaten milik Dinas PUPR Lebak ini, pada papan informasi diketahui dikerjakan oleh CV Mekar Jaya, dengan anggaran Rp362.923000 dan bersumber dari APBD Lebak TA 2023.

    Namun dalam papan informasi, tak tercantum volume kegiatan dan item-item pekerjaan. Sementara pihak pelaksana hingga berita ini ditulis belum dapat dikonfirmasi. (WDO/DZH)

  • Fasda Sekolah Ramah Anak di Lebak Dibentuk

    Fasda Sekolah Ramah Anak di Lebak Dibentuk

    LEBAK, BANPOS – Pemerintah Kabupaten Lebak melalui DP3AP2KB resmi membentuk Fasilitator Daerah untuk Sekolah Ramah Anak (SRA) pada Rabu (22/11). 

    Diketahui, pembentukan Fasda tersebut guna membantu Fasilitator Nasional yang mana hanya terdapat satu orang saja di Lebak.

    “Ini sesuai arahan dari Kementerian ya, jadi kami bentuk Fasda disini,” kata JFT Bidang PA, Warso, kepada BANPOS.

    Warso menjelaskan, terdapat 15 Fasilitator yang akan dibagi menjadi lima orang di tiga kategori, yakni lima orang untuk tingkat Taman Kanak-kanak (TK), lima orang untuk Sekolah Dasar (SD) dan lima orang untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP).

    “Tujuannya untuk sosialisasi ke setiap sekolah agar bisa menyesuaikan juga pola-pola sosialisasinya di setiap tingkat,” jelasnya.

    Ia menerangkan, hingga saat ini, terdapat 959 sekolah yang telah dikukuhkan menjadi Sekolah Ramah Anak dengan rincian 349 TK, 424 SD dan 186 SMP.

    “Sudah lebih dari 50 persen sekolah di Lebak Ramah Anak,” terangnya.

    Ia berharap, seluruh sekolah maupun lingkungan masyarakat di Lebak dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi anak-anak agar dapat mendapatkan status Kabupaten Layak Anak yang meningkat.

    “Tentunya tidak bosan kami sampaikan bahwa apapun yang kita lakukan harus selalu berpegang kepada kepentingan dan pemenuhan hak anak,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • Warga Ranca Caruluk-Lebak Geger, Temukan Mayat Membusuk di Dalam Rumah

    Warga Ranca Caruluk-Lebak Geger, Temukan Mayat Membusuk di Dalam Rumah

    LEBAK, BANPOS – Warga Kampung Ranca Caruluk, Kecamatan Cibadak, dihebohkan dengan penemuan mayat di dalam sebuah rumah pada Rabu (22/11).

    Pada saat ditemukan, kondisi mayat telah membusuk.

    Diketahui, mayat tersebut diidentifikasi sebagai warga setempat dengan nama Oman Rohman (43).

    Kepala Desa Bojongleles, Eman, menjelaskan bahwa penemuan pertama kali dilaporkan kepada pihak Polsek Cibadak setelah warga mencium bau menyengat di sekitar rumah korban.

    “Mayat itu pertama kali ditemukan oleh warga sekitar pukul 08.00 WIB. Mereka mencium bau busuk, lalu melaporkannya kepada RT setempat dan warga lainnya. Jenazah sudah berada di dalam rumah selama sekitar dua hari,” ujar Eman di lokasi kejadian.

    Pihak desa segera melapor ke Polsek Cibadak untuk melakukan evakuasi mayat korban. Rumah korban saat ini sudah dipasangi police line oleh kepolisian.

    “Saya mendapatkan telepon sekitar jam delapan pagi, lalu langsung menghubungi Babinsa dan Babinmas,” jelasnya.

    Meskipun penyebab kematian belum diketahui, terdapat kabar bahwa korban mungkin sedang sakit dan tinggal seorang diri di rumahnya.

    Komeng, panggilan akrab korban, sebelumnya bekerja sebagai Satpam dan pernah menjadi office boy (OB) di Polres Lebak.

    Saat warga menemukan jenazahnya, kondisinya sudah sangat membusuk.

    Tim Inafis Polres Lebak telah melakukan evakuasi, sementara rumah korban dijaga oleh kepolisian untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab kematian. (MYU/DZH)

     

     

  • Seni Budaya Pencak Silat Lebak Masih Diminati

    Seni Budaya Pencak Silat Lebak Masih Diminati

    LEBAK, BANPOS – Upaya melestarikan seni budaya di Lebak, para pegiat paguron pencak silat menghadirkan pemain seni pencak dari mulai anak-anak hingga dewasa. Kegiatan tersebut dihadiri para sesepuh dari masing paguron Kabupaten Lebak.

    Disebutkan, kegiatan ini merupakan kepedulian terhadap seni bela diri pencak silat, sebagai salah satu seni budaya yang masih di sukai oleh warga Kabupaten Lebak dan Banten.

    Di Lebak, kemajuan seni bela diri jenis ini sudah menjadi bagian dari masyarakat sejak masa kanak-kanak. Bahkan seni ini sudah terkenal hingga mancanegara, termasuk seni Debus.

    Pada sebuah pagelaran pentas seni pencak silat, Penjabat Bupati Lebak, Iwan Kurniawan, menyebut bahwa keberadaan paguron seni budaya pencak ada di setiap kampung dan desa.

    “Paguyuban seni bela diri di Lebak sangat luar biasa. Paguron ini di setiap kampung dan desa ada paguron nya. Dan ini seperti sudah familier dengan masyarakat Lebak,” ujar Iwan, kemarin.

    Sementara, salah seorang penyuka seni pencak silat, Marni, saat menonton pagelaran seni pencak di pendopo Lebak mengatakan, pencak silat dari Lebak ini sangat luar bisa dan akan terus bertahan.

    “Pencak silat di Lebak ini masih disukai warga. Ini bisa menjadi potensi buat disuguhkan ke para wisatawan, sebagai khasanah seni budaya Lebak yang masih lestari,” ungkapnya.

    Menurut Marni, kesenian bela diri pencak silat itu bisa di lombakan secara profesional. “Pencak silat ini bisa dilombakan baik tingkat daerah juga nasional. Semoga pencak silat Lebak bisa terus bertahan,” katanya. (WDO)

  • Gak Ada Tanto W. Arban, Ini Daftar Gacoan Pilkada 2024 Partai Golkar di Banten

    Gak Ada Tanto W. Arban, Ini Daftar Gacoan Pilkada 2024 Partai Golkar di Banten

    SERANG, BANPOS – Meskipun perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) masih cukup lama, Partai Golkar telah menetapkan sejumlah nama yang nantinya bakal jadi gacoan pada kontestasi di Provinsi Banten.

    Sejauh ini, hanya nama Airin Rachmi Diany saja yang telah santer di publik sebagai Bakal Calon Gubernur Banten, usungan partai berlambang beringin tersebut.

    Lantas, bagaimana dengan kota/kabupaten yang ada di Provinsi Banten?

    Berdasarkan tangkapan layar salinan daftar nama bakal calon kepala daerah yang beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp, Partai Golkar memasang nama di seluruh kota/kabupaten di Provinsi Banten.

    Daftar nama tersebut ditandatangani oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung dan Sekretaris Jendral, Lodewijk F. Paulus, lengkap dengan cap Partai Golkar Pusat dengan nomor Sund-308/GOLKAR/XI/2023 tertanggal 16 November 2023.

    Salah satu sumber BANPOS di internal Partai Golkar mengatakan, daftar nama itu memang sudah tersebar di aplikasi perpesanan sejak Jumat (17/11) siang.

    Adapun nama-nama gacoan Bakal Calon Kepala Daerah dari Partai Golkar di Provinsi Banten sebagai berikut:

    Provinsi Banten: Airin Rachmi Diany – Bakal Calon Gubernur

    Kota Tangerang: Sachrudin – Bakal Calon Walikota

    Kota Tangerang Selatan: Benyamin Davnie – Bakal Calon Walikota
    Pilar Saga Ichsan – Bakal Calon Wakil Walikota

    Kota Serang: Ratu Ria Maryana – Bakal Calon Walikota

    Kota Cilegon: Ratu Ati Marliati – Bakal Calon Walikota
    Isro Mi’raj – Bakal Calon Walikota

    Kabupaten Lebak: Suparman – Bakal Calon Bupati

    Kabupaten Serang: Andika Hazrumy – Bakal Calon Bupati

    Kabupaten Tangerang: Mad Romli – Bakal Calon Bupati

    Kabupaten Pandeglang: Fitron Nur Ikhsan – Bakal Calon Bupati/Wakil Bupati
    Gunawan – Bakal Calon Bupati/Wakil Bupati

    Sumber BANPOS saat ditanya terkait dengan ketiadaan nama Wakil Bupati Pandeglang, Tanto W. Arban, dalam daftar nama gacoan Partai Golkar, mengaku bahwa itu merupakan keputusan dari partai.

    “Itu keputusan partai,” tandasnya. (DZH)