Tag: Kabupaten Lebak

  • Modus Bajak Handphone Lewat APK Undangan, Anggota Dewan Lebak Jadi Korban

    Modus Bajak Handphone Lewat APK Undangan, Anggota Dewan Lebak Jadi Korban

    LEBAK, BANPOS – Maraknya pesan berantai yang berisi undangan APK di WhatsApp (WA) menuntut kewaspadaan dari masyarakat.

    Karena banyak pihak yang menjadi korban peretasan, hingga disalahgunakan oleh pelaku untuk melakukan berbagai modus penipuan.

    Seperti halnya dialami anggota DPRD Lebak, Musa Weliansyah. Aplikasi WA miliknya terkena hack (bajak) setelah ia membuka pesan undangan berbentuk APK di ponsel miliknya.

    Nomor WA miliknya kini dipakai pelaku untuk meminjam uang ke berbagai kolega.

    “Sejak tanggal 23 Oktober nomor WA saya tidak aktif. Berulang kali masuk SMS permintaan kode notifikasi tapi saat dimasukkan tidak bisa. Tapi hari ini saya dapat kabar dari beberapa kolega nomor saya aktif dan sering kirim pesan pinjam uang,” ungkap Musa kepada BANPOS, Selasa (31/10).

    Selanjutnya, Sekretaris Fraksi PPP Lebak ini pun mengimbau kepada seluruh pihak, agar jika mendapat pesan WA dari nomor dirinya itu agar mengabaikan pesan itu.

    Apalagi jika mengatas namakan dirinya meminjam dan meminta transfer sejumlah uang.

    “Info, jika ada yang menggunakan WA nomor 0813-1655-5558 itu bukan saya, tapi ada orang lain yang menggunakan. Karena nomor WA tersebut ada yang hack sejak 23 Oktober 2023,” terang Musa.

    Dikatakannya, untuk menyikapi peretasan nomor WA tersebut, politisi Lebak ini berencana akan melaporkan hal itu ke Unit Siber Polda Banten.

    “Saya berencana akan melaporkannya ke Unit Siber Polda Banten, karena pelakunya mulai melakukan penipuan ke berbagai kolega. Ini bikin malu dan sangat merugikan nama baiknya,” tuturnya. (WDO/DZH)

  • Wabup: Pemuda Harus Siap Jadi Pemimpin

    Wabup: Pemuda Harus Siap Jadi Pemimpin

    LEBAK, BANPOS – WAKIL Bupati (Wabup) Lebak, Ade Sumardi, menghadiri acara dialog publik yang digelar KNPI
    Malingping bertempat di Resto de Batete, Malingping, Minggu (30/10). Dialog publik yang mengangkat
    tema 'Pesan Pemuda Masa Lalu Untuk Pemuda Masa Depan' ini merupakan rangkaian hari Sumpah
    Pemuda yang ke 95.

    Dalam materi yang disampaikan, Ade mengatakan bahwa peran pemuda sangat penting dalam mengisi
    sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama dalam menata masa depan yang berkelanjutan.
    Menurut Ade, menjadi kewajiban bagi para pemuda untuk mengasah diri, agar kelak siap menghadapi
    masa depan segala problematikanya.

    “Pemuda itu harus mendapatkan terpaan agar kelak menjadi sosok yang kuat secara mental dan mampu
    menghadapi tantangan yang semakin kompetitif, sehingga kelak mampu menjadi pemimpin yang ideal.
    Bukan pemimpin karbitan yang tiba-tiba muncul tanpa melalui proses terpaan yang matang,”
    ungkapnya.

    Wabup pun memisalkan sosok Presiden Soekarno semasa mudanya, sebagai sosok seorang pemimpin
    yang lahir melalui proses panjang, sehingga mampu membuktikan kompetensinya di dunia. Lantang di
    setiap podium internasional mengangkat harkat martabat bangsa Indonesia.

    “Soekarno itu semasa mudanya seorang santri dari Kiyai Cokroaminoto. Di sana dia banyak mendapat
    terpaan mengasah kemampuan. Saat jadi pemimpin, ia sudah matang dengan skill dan pengalamannya,”
    katanya.

    Ade pun mengaku senang menyaksikan anak muda yang memiliki semangat belajar dan kritis pada
    setiap persoalan. "Di sini saya sangat senang melihat pemuda-pemuda Lebak yang terus belajar,
    mengasah keterampilan dan kritis terhadap setiap persoalan di masyarakat," paparnya.

    Sementara, Ketua KNPI Malingping, M Febi Pirmansyah, menyampaikan rasa terimakasih kepada semua
    kalangan atas terselenggaranya kegiatan dialog ini.

    “Rasa terimakasih saya sampaikan kepada semua kalangan yang telah ikut bersama-sama dalam
    menyukseskan kegiatan ini, tentunya rasa hormat dan terimakasih yang amat besar kepada Bapak Wakil
    Bupati yang sudah menyempatkan hadir ditengah waktunya yang padat. Dan memberikan petuah
    kepada kaum muda sebagai pewaris peradaban,” ujarnya.

    Febi menyebut bahwa sebagai generasi muda, pemuda harus memiliki semangat juang yang tinggi dan
    konsisten dalam melakukan setiap gerakan, khusunya dalam mengembangkan setiap potensi diri yang
    ada.

    “Pemuda harus siap dan semangat terus, tentunya konsistensi yang menjadi kunci, karena setiap orang
    punya potensi pada diri masing-masing, tinggal apakah kita mau menggali atau justru berdiam diri,”
    tuturnya. (WDO/DZH)

  • Semoga Pj Bupati Lebak Orang Baik

    Semoga Pj Bupati Lebak Orang Baik

    LEBAK, BANPOS – Ratusan jabatan Kepala Daerah dalam waktu dekat akan mengalami kekosongan,
    sebagai imbas dari penerapan Pemilu serentak. Kekosongan itu pun akan diisi oleh Penjabat (Pj) Kepala
    Daerah. Tak terkecuali di Kabupaten Lebak yang dalam waktu dekat akan diisi oleh Pj Bupati. Mahasiswa
    pun berharap, Pj Bupati nantinya orang yang baik.

    Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lebak, Ratu Nisya Yulianti, mengatakan bahwa
    mekanisme penentuan Pj Kepala Daerah sejak awal tidak dilaksanakan secara terbuka, demokratis, dan
    akuntabel.

    Kondisi itu menurutnya diperparah oleh latahnya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dalam
    menyikapi surat yang dikirim oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), yang seolah menilai secara
    subjektif tanpa demokrasi.

    Menurutnya, sejak awal telah terlihat bahwa telah terjadi suatu kelatahan di tubuh lembaga legislatif.

    Ketika peluang membuat rekomendasi diberikan, mereka malah terpecah belah, saling sikut dan
    berdebat tentang kepentingan politik semata. Ia menilai, tidak ada yang membicarakan masalah
    perbaikan dan kepentingan Kabupaten Lebak selama beberapa waktu kepemimpinan penjabat ke
    depan.

    “Dalam hal ini DPRD Lebak dengan sadar, gagah dan berbangga hati menunjukan perpecahan dan friksi-
    friksi dalam gedung terhormat tersebut kepada rakyat, menunjukan sikap keserakahan dan kepentingan
    politik masing-masing, kemudian mengajukan nama-nama individu yang dianggap dapat menjadi rekan
    berbisnis politik yang baik, bukan berdasarkan pada kompetensi dan rekam jejak individu yang
    dicalonkan,” kata Ratu kepada BANPOS, Senin (31/10).

    Ia menuturkan bahwa dalam pengusulan nama itu, patut diduga tidak terdapat kepentingan dan
    kemaslahatan masyarakat sama sekali. Oleh karena itu, seyogianya dapat direkomendasikan calon
    penjabat yang memiliki rekam jejak yang baik.

    “Kita sedang dipaksa menonton pertarungan politik kepentingan para elit politik lokal, semua sedang
    berbondong-bondong mengusulkan jagoan masing-masing. Dalam perjalananya, kita tidak melihat ada
    perspektif kepentingan rakyat yang melatarbelakangi pengusulan tersebut,” jelasnya.

    Menurutnya, penentuan Pj Bupati Lebak telah menunjukan sisi buruk dari penentuan pejabat tanpa
    pemilihan langsung. Muatan kepentingan yang dipertontonkan menurutnya, jika dilihat dari orientasi
    dinamika politik, yang terjadi bukan didasari pada kepentingan rakyat, namun hasrat kekuasaan politik
    individu dan kelompok yang memunculkan praktik-praktik transaksional.

    “Politik transaksional itu terjadi karena ada proses politik akomodasi untuk memenuhi kepetingan
    segelintir orang, lobi-lobi dan konsolidasi semakin kuat untuk mengamankan selembar pengesahan
    untuk menjadi Pj. Dalam proses penunjukan tersebut, pertarungan antar elit begitu alot dengan cara
    membayar mahar di pos-pos tertentu untuk mendapatkan kursi (Pj),” terang Ratu.

    Sebagai Mahasiswa Islam, lanjut Ratu, ia menyampaikan harapan kepada siapapun nanti yang dilantik
    menjadi penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Lebak pada tanggal bulan November mendatang, agar dapat
    menghadirkan beberapa perbaikan dan pembangunan dalam beberapa bidang penting yang sampai hari
    ini masih stagnan dan cenderung buruk di Kabupaten Lebak.

    “Kita kemudian berharap pada siapapun nanti yang menjadi PJ Bupati, mampu melakukan dan
    menghadirkan perbaikan pada beberapa aspek penting seperti pelayanan kesehatan, peningkatan
    kualitas pendidikan di Kabupaten Lebak, dan tentu saja pengentasan kemiskinan,” tegasnya.

    Ia memaparkan, efektifitas dan penyelenggaraan pemerintahan yang terbuka, baik dalam segi anggaran
    maupun kebijakan kebijakan yang akan dikeluarkan nantinya diharapkan melibatkan keikutsertaan
    seluruh elemen terkait termasuk didalamnya masyarakat.

    Satu hal yang saat ini cukup mendesak menurutnya, yaitu pelayanan publik yang dirasa belum maksimal.

    Dalam konsep clean government, lanjutnya, tentu perwujudan azas kesetaraan dan kesamaan dalam
    perlakuan harus terwujud terhadap seluruh rakyat Kabupaten Lebak.

    “Yang tak kalah penting adalah, semoga Pemerintahan Kabupaten Lebak di bawah kepemimpinan Pj
    nantinya mampu mewujudkan konsep Good and Clear Government, jauh dari perilaku KKN, transparan
    dan tentu menghasilkan kebijakan-kebijakan yang menguntungkan rakyat. Tentu hal tersebut dapat
    diaplikasikan jika terpilihnya Pj Bupati yang memiliki rekam jejak yang baik, bukan hanya sekadar yang
    dekat dengan penguasa,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • Ribuan Warga Lebak Alami Gangguan Jiwa

    Ribuan Warga Lebak Alami Gangguan Jiwa

    LEBAK, BANPOS – Dari 1,4 juta jiwa penduduk di Kabupaten Lebak (Data Mendagri 16 Oktober 2023) Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat lebih dari 1.800 orang mengalami gangguan jiwa.

    Hal tersebut diungkapkan oleh Subkoordinator PTM dan Kesehatan Jiwa Dinkes Lebak, H. Bakhtiar kepada BANPOS, kemarin. Ia mengatakan bahwa berdasarkan data yang dimiliki pihaknya, terdapat sekitar 0,13 persen penduduk Kabupaten Lebak mengalami gangguan jiwa.

    Bakhtiar menjelaskan, berbagai upaya senantiasa dilakukan pihaknya untuk mengontrol serta menjaga kesehatan mental masyarakat Kabupaten Lebak.

    “Untuk menjaga kesehatan mental masyarakat maka dilakukan sosialisasi Desa Sehat Jiwa, screening mental dan penanganan pasien gangguan jiwa di puskesmas dan Rumah sakit,” ujarnya kepada BANPOS.

    Namun, dalam penerapannya ia mengaku terdapat kendala yang dihadapi dalam menjalankan program tersebut yakni penggunaan teknologi dengan aplikasi.

    “Karena tidak semua sasaran memiliki handphone atau menguasai teknologi,” jelasnya.

    Ia menerangkan, di masing-masing Rumah Sakit Daerah khususnya di Kabupaten Lebak telah terdapat Poli Kejiwaan yang dapat diakses oleh masyarakat umum.

    Sementara itu, JFT Bidang PA DP3AP2KB, Nina Septiana mengatakan, gangguan jiwa dapat bermula dari terganggunya kesehatan mental sejak usia anak-anak yang cenderung mendapatkan tekanan salah satunya sebagai korban perundungan atau bullying.

    Menurut Nina, banyak kasus bully yang harus berakhir dengan bunuh diri. Hal tersebut dikarenakan kurang matangnya mental mereka menghadapi tekanan. Apalagi, usia-usia remaja yang secara psikologis mereka masihlah labil.

    “Berkaitan dengan gangguan mental inilah yang mengakibatkan banyaknya kekerasan hingga perilaku hidup menyimpang. Mengapa? Karena biasanya korban kekerasan akan merekam apa yang mereka dapatkan. Ketika dewasa atau suatu hari ada pemicu, mereka akan mengingat kembali dan inilah yang disebut dengan trauma,” jelas Nina.(MYU/DZH/PBN)

  • Satgas TMMD Selesaikan Pengerjaan Gorong-gorong

    Satgas TMMD Selesaikan Pengerjaan Gorong-gorong

    LEBAK, BANPOS – Di hari ke-27 pada program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-118 Kodim 0603/Lebak tahun 2023 yang berlokasi di Desa Parungkujang, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, saat ini sudah rampung dan tinggal melaksanakan finishing.

    Dan SSK TMMD, Kapten Inf Bayu Danuharto, mengatakan bhwa saat ini semua pekerjaan fisik sudah rampung dan tinggal melakukan finishing saja.

    “Saat ini Satgas sudah melakukan pengecoran lantai dan kupingan gorong-gorong yang dipasang sebanyak 7 titik,” kata Bayu, Selasa (17/10/2023).

    Ia menjelaskan, pengecoran lantai dan pembuatan kupingan gorong-gorong ini bertujuan untuk menjaga ketahanan agar bisa bertahan lama dan tidak bergeser posisinya.

    ”Maka dilakukan pengecoran lantai serta dibuatkan kupingan penahan longsor dari tepi ujung gorong-gorong. Kegiatan semuanya sudah selesai kondisi 100 persen,” ujarnya.

    Ia menerangkan, selesainya pemasangan gorong-gorong ini adalah berkat adanya dukungan semua warga masyarakat yang telah bekerja sama bahu membahu bergotong royong dengan Satgas TMMD Regtas ke-118 tanpa kenal lelah.

    “Sehingga pengerjaan yang menjadi sasaran TMMD bisa selesai sesuai waktu dan target yang diharapkan,” terangnya.

    Berdasarkan informasi, program TMMD ke-118 ini melaksanakan pekerjaan fisik berupa pembukaan jalan, pengerasan jalan, pembuatan pagar dan pemasangan paving blok di masjid, pembangunan 5 RTLH, pembuatan pos kamling, pembuatan tugu prasasti serta pemasangan gorong-gorong.

    Selain pekerjaan fisik Satgas TMMD juga melaksanakan pekerjaan non fisik berupa penyuluhan bahaya narkoba, penyuluhan pertanian, penyuluhan perikanan, penyuluhan KB serta penyuluhan lainnya. (MYU)

  • Dansatgas Minta Warga Untuk Menjaga Hasil TMMD di Desa Parungkujang

    Dansatgas Minta Warga Untuk Menjaga Hasil TMMD di Desa Parungkujang

    LEBAK,BANPOS – Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-118 Kodim 0603/Lebak, Letkol Arh Erik Novianto, berpesan agar warga di Desa Parungkujang, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Banten, untuk menjaga dan merawat sarana dan prasarana hasil program TMMD.

    “Semoga warga masyarakat bisa selalu menjaga semua sarana yang telah dikerjakan oleh TNI/Polri. Semoga bermanfaat bagi warga masyarakat dan memiliki usia pakai yang panjang,” kata Erik kepada awak media, Sabtu (14/10).

    Ia mengatakan, dalam program TMMD yang ke-118 tahun 2023 ini melakukan pengerjaan fisik berupa pembukaan jalan sepanjang 6,65 kilometer, melakukan pemasangan gorong-gorong, pemasangan paving blok dan pembuatan pagar Masjid Al-Azhar, pembuatan pos kamling, pembuatan 5 RTLH, pengerasan jalan, serta pembuatan tugu prasasti TMMD.

    “Selain pekerjaan fisik, Satgas TMMD juga melakukan program penyuluhan berupa penyuluhan perikanan, pertanian, wawasan kebangsaan, bahaya narkoba, penyuluhan stunting, serta penyuluhan lainnya,” ujarnya.

    Ia mengungkapkan, melalui program TMMD ini TNI beserta Pemerintah Daerah berusaha mempercepat pembangunan di wilayah pedesaan, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    “Selain untuk membangun infrastruktur, TMMD juga bisa mencontohkan semangat kegotongroyongan, sinergritas dan silaturahmi dengan seluruh komponen masyarakat demi menjalin kemanunggalan antara TNI dan rakyat,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • Ini Tiga Nama Calon Pj Bupati Lebak yang Diusulkan DPRD

    Ini Tiga Nama Calon Pj Bupati Lebak yang Diusulkan DPRD

    LEBAK, BANPOS – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lebak akhirnya mengusulkan tiga nama calon Penjabat (Pj) Bupati untuk Periode 2023-2024.

    Disebutkan, ketiga nama yang diusulkan DPRD Lebak itu diumumkan DPRD Lebak sebagai usulan ke kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) yang nanti diharapkan mengisi kekosongan jabatan sebelum ada Bupati definitif hasil pemilihan resmi Pilkada 2024 nanti.

    Namun tentunya, hak prerogatif penunjukan Pj Bupati ada di Kemendagri.

    Adapun nama ketiga calon yang diusulkan itu yakni Yedi Rahmat, yang saat ini menjabat Asisten Deputi Infrastruktur Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat di Kemendagri.

    Selanjutnya Septo Kalnadi yang sekarang menjabat Kepala Disnakertrans Provinsi Banten, dan berikutnya adalah Gunawan Rusminto yang saat ini menjabat Kepala Biro Pemerintahan, Otonomi Daerah dan Kesejahteraan Rakyat di Sekretariat Daerah Provinsi Banten.

    “Tiga nama yang kami usulkan itu semuanya ada irisan dengan Lebak dan sudah tahu kondisi dan karakteristik Lebak dan mempunyai jejak rekam kerja yang baik,” kata Ketua DPRD Lebak, M Agil Zulfikar, Senin (9/10).

    Menurut Agil, secara prosedur usulan tiga nama calon Pj Bupati Lebak tersebut sudah disampaikan kepada Kemendagri sebagai laporan mekanisasi administrasi.

    Ketua DPRD Lebak ini menambahkan, jika usulan Pj Bupati Lebak tersebut merupakan usulan DPRD secara kelembagaan yang mana telah melibatkan masing-masing fraksi.

    “Jadi fraksi-fraksi yang ada kita undang. Tiga nama itulah yang muncul dan kemudian kita usulkan ke Kemendagri,” ungkap Agil.

    Senada, Sekretaris PPP Lebak Musa Weliansyah membenarkan soal usulan tiga nama tersebut sudah dibahas di DPRD Lebak.

    “Iya, itu sudah dibahas dan tiga nama udah kita usulkan ke Kemendagri. Itu silahkan, tinggal kemendagri aja nanti yang mutusin siapa-siapanya, atau boleh jadi nanti yang muncul nama yang lain, itu hak prerogatif Mendagri,” ujarnya.

    Hal yang sama juga dikatakan, Ketua Fraksi Nasdem DPRD Lebak, Yanto menyebut, tiga nama yang diusulkan untuk menjadi calon Pj bupati Lebak itu diharapkan bisa dikabulkan sesuai usulan DPRD Lebak. Namun, tentunya pihak Kemendagri yang punya hak menentukan siapa Pj-nya.

    “Iya harapan DPRD Lebak yang menjadi Pj sesuai nama yang kita usulkan,” katanya. (WDO)

  • Kendalikan Harga, Pemkab Tebar Beras SPHP

    Kendalikan Harga, Pemkab Tebar Beras SPHP

    LEBAK, BANPOS – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak mendistribusikan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), untuk mengendalikan harga di pasaran.

    Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak, Yani, mengatakan bahwa pemerintah daerah mendistribusikan beras SPHP ke pasar tradisional Rangkasbitung, agar dapat mengendalikan harga di pasaran.

    Diketahui, harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak sejak sebulan terakhir mengalami kenaikan dampak fenomena El Nino.

    Saat ini, kata dia, harga beras medium KW 1 dijual Rp13.300/ kilogram, beras KW 2 Rp12.400/kilogram dan beras KW 3 Rp11.300/kilogram. Karena itu, pihaknya mendistribusikan beras SPHP berkolaborasi dengan Perum Bulog Divisi Regional Lebak – Pandeglang.

    "Kami mendistribusikan beras SPHP sebanyak 3.800 ton ke 50 kios di pasar tradisional dan 300 kios di luar pasar," katanya, Senin (2/10).

    Menurut dia, penjualan beras SPHP itu ke konsumen dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp10.900/ kilogram, sehingga dapat mengendalikan kenaikan harga bahan pokok di pasaran. Pemerintah daerah juga melakukan pemantauan jika harga beras itu tidak menurun.

    Kemungkinan langkah ke depan mengusulkan dana tak terduga (DTT) ke Provinsi Banten untuk memberikan dana subsidi harga beras.

    "Kami menggunakan DTT itu difokuskan untuk menggelar operasi pasar (OP) agar harga beras kembali stabil dan bisa mengendalikan inflasi," tandasnya. (DZH/ANT)

  • Seekor Hiu Paus Ditemukan Mati Terdampar di Bagedur

    Seekor Hiu Paus Ditemukan Mati Terdampar di Bagedur

    MALINGPING, BANPOS – Seekor ikan Hiu jenis Paus sepanjang sekitar lima meter, ditemukan mati terdampar pada Minggu (1/10) di pesisir Pantai Bagedur, Desa Sukamanah, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak.

    Berdasarkan informasi dari warga sekitar dan pegiat wisata yang melaporkan, ikan besar jenis Hiu Paus yang sudah mati terdampar itu ditemukan oleh pencari kijing.

    “Itu pertama kali ditemukan oleh pencari kijing. Ia melihat ikan raksasa besar tergeletak dan sudah mati, seperti ikan jenis paus,” ungkap Asep Sujana, pegiat wisata pantai Bagedur, Senin (02/10).

    Senada, warga yang rutin memancing ikan di Bagedur, Soleman, kepada BANPOS mengungkapkan jika ikan besar suka ditemukan terdampar jika kemarau.

    “Itu mungkin jenis ikan paus, panjangnya sekitar 5 meteran lebih. Biasanya kalau musim kemarau suka ada yang terdampar,” terangnya.

    Sementara, penjaga pantai setempat, Ijal, saat dihubungi mengaku sudah menghubungi tim konservasi lingkungan.

    “Kalau penyebab kematiannya kita tidak tau. Tapi ini sudah membusuk bau. Kita belum berani langsung mengubur. Tapi Tim ahli dan petugas konservasi lingkungan telah kami hubungi untuk menangani ini,” ungkapnya.

    Diketahui, dalam Wikipedia menyebut, Hiu jenis Paus ini atau dalam bahasa latinnya rhincodon typus, habitat dan penyebaran berada di perairan tropis hingga subtropis yang hangat, kecuali di Laut Mediterrania.

    Hiu Paus ini dianggap sepenuhnya pelagis (memiliki habitat di perairan terbuka) dan biasa ditemukan di wilayah lepas pantai dan dekat dengan daratan, masuk ke laguna dan atol karang, serta dekat dengan mulut muara untuk mencari makan. Ikan ini termasuk salah satu hewan laut yang dilindungi. (WDO/DZH)

  • Mantan Bupati Lebak Diajak Duel Pendemo Jayasari

    Mantan Bupati Lebak Diajak Duel Pendemo Jayasari

    LEBAK, BANPOS – Kasus dugaan penyerobotan tanah warga Desa Jayasari, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak yang sampai saat ini masih belum rampung, membuat ratusan massa kembali melakukan aksi demonstrasi ke Gedung DPRD dan Pemerintah Kabupaten Lebak, Senin (2/10) untuk menuntut keadilan atas kasus tersebut.

    Diketahui, pada 16 hingga 17 Agustus lalu, puluhan warga Jayasari bersama aktivis telah melakukan aksi demonstrasi di depan gedung Mabes Polri. Aksi tersebut dilakukan hingga membuat puluhan massa aksi bermalam di depan gerbang mabes menggunakan spanduk sebagai alas. Pada aksi tersebut telah dijanjikan bahwa dalam waktu dekat akan segera muncul penetapan nama tersangka.

    Pada aksi kali ini, ratusan warga Jayasari yang juga diikuti oleh sejumlah ibu-ibu dan anak-anak didampingi oleh puluhan aktivis yang tergabung dalam Masyarakat Banten Bersatu (MBB).

    Salah satu orator pada aksi tersebut, Romeo mengatakan, dirinya bersama seluruh massa aksi datang tanpa ada bayaran dan perintah dari siapapun. Ia menerangkan, pihaknya telah mendapatkan banyak tekanan, intimidasi bahkan ancaman pembunuhan selama melakukan aksi memperjuangkan hak warga Jayasari mulai dari aksi Jilid I, II dan III hingga datang ke Pemerintah Kabupaten Lebak.

    “Kalau mememang JB berani, ulah make batur. Datang kadie kana aing gelut jeng aing hiji lawan hiji, (jangan pakai orang lain, datang kesini kehadapan saya berantem satu lawan satu),” tegas Romeo dalam orasinya.

    Salah satu warga, Masnah mengatakan, dirinya memiliki luas tanah dengan sertifikat seluas 110.000m². Namun, sertifikatnya dipinjam oleh RT setempat dengan pengakuan untuk difotokopi.

    “Sertifikatnya masih ada di saya, tapi tanah saya sudah jadi tambang pasir,” ujar Masnah.

    Ia menegaskan, dirinya tidak mendapatkan ganti rugi bersama dengan 30 warga lain.
    “Kami ingin perampas ditangkap dan diadili seadil-adilnya,” tandasnya.

    Sementara itu, Aktivis Pemuda Pejuang Keadilan (PPK), Harda Belly yang juga ikut mendampingi sejak awal pergerakan warga Jayasari dilakukan menilai kasus tersebut mandeg dan warga masih belum mendapatkan kabar terkait tindak lanjutnya.

    “Yang pasti kami meminta keadilan atas hukum yang ditegakan dalam kasus mafia tanah ini. Maka dari itu, kami kembali melakukan aksi,” kata Harda kepada BANPOS, Senin (2/10).

    Ia menerangkan, terdapat beberapa tuntutan yang dibawa warga Jayasari diantaranya, menuntut agar Praktek Penguasa yang sewenang-wenang di Kabupaten Lebak bisa dihentikan, menegakan hukum dengan adil dan mengusut tuntas permasalahan Mafia Tanah.

    “Kami meminta agar para mafia tanah yang merampas tanah warga Jayasari dan tanah negara bisa segera dijebloskan ke penjara,” tegasnya.

    Harda menjelaskan, kehadiran warga Jasayari ke Depan Gedung Kantor Bupati Lebak Dan DPRD Lebak sudah sangat tepat untuk memohon agar para pejabat di Kabupaten Lebak terketuk hati untuk menyelesaikan permasalahan yang ada saat ini.

    “Bupati dan wakil rakyat di pilih oleh rakyat dan digaji oleh rakyat tentu haruslah berpihak kepada rakyat,” jelasnya.

    Ia memaparkan, warga Jayasari hanya meminta hak mereka untuk diberikan pergantian tanah yang diduga dirampas oleh mafia tanah, harusnya bupati maupun wakil rakyat bisa menjadi penengah menyelesaikan masalah ini dan memanggil kedua belah pihak untuk duduk bersama dan di dengarkan siapa yang benar dan siapa yang salah.

    “Bupati maupun DPRD harus ingat bahwa tahun 2024 mereka akan meminta suara masyarakat tapi harusnya mereka juga mau mendengarkan jeritan masyarakat,” paparnya.

    Lanjut Harda, aksi damai yang dilakukan oleh warga Jayasari merupakan perjuangan untuk mencari keadilan, jangan sampai para pejabat Lebak tutup telinga.

    “Ingat, negara kita sudah 78 tahun merdeka jangan biarkan kembali ada penjajahan di tanah Lebak, mereka ingin hidup tenang dan senang, mereka ingin melanjutkan hidup dan menyekolahkan anak mereka agar kedepan bisa menjadi kebanggaan keluarga. Tapi jika sawah dan tanah mereka dirampas dan tidak diganti, bagaimana mereka bisa mewujudkan cita-cita mereka untuk memiliki anak dan cucu yang pintar dan dapat sekolah tinggi,” katanya.

    Harda berharap, kasus tersebut cepat diselesaikan oleh Aparat Kepolisian dengan menetapkan semua yang terlibat dan tanah yang dirampas diganti dan dikembalikan ke pemiliknya.

    “Segera tangkap semua mafia tanah di Lebak dan kembalikan tanah yang sudah dirampas ke warga,” tandasnya.

    Sejumlah warga Jayasari mengaku mendapatkan tindakan intimidasi dari berbagai pihak, seperti yang diungkapkan oleh salah satu warga Jayasari, Sanajaya saat diwawancarai wartawan.

    Ia mengaku mendapatkan banyak tekanan dari berbagai pihak setelah melakukan aksi ke Mabes Polri.

    “Sejak aksi jilid I di Jakarta, kami dihubungi banyak pihak yang mengatakan mau diganti rugi dengan sebanyak apa hingga ancaman kekerasan. Namun, kami menolak dan mengatakan biar Mabes Polri yang menyelesaikan,” jelasnya.

    Di tempat yang sama, Koordinator aksi, Rizwan mengatakan, kedatangan masyarakat Jayasari untuk mempertanyakan keberpihakan Pemkab Lebak dalam menanggapi permasalahan tambang ilegal yang ada di lokasi tersebut.

    Ia menjelaskan, 40 hektare lahan diserobot paksa untuk dijadikan tambang pasir yang mana didalamnya terdapat 29 kuburan.

    “Kami menuntut kepada pihak Pemkab Lebak untuk menutup tambang ilegal tersebut. Kami sulit sekali mendapatkan keadilan yang padahal sudah melakukan pelaporan sejak empat tahun lalu mulai ke Polsek, Polres, Polda hingga Mabes Polri agar hak masyarakat dapat dikembalikan,” tandasnya.(MYU/DZH)