Tag: Kabupaten Pandeglang

  • Besok, PPP Berikan Rekomendasi ke Bakal Calon di 4 Daerah. Siapa Saja Yah?

    Besok, PPP Berikan Rekomendasi ke Bakal Calon di 4 Daerah. Siapa Saja Yah?

    SERANG, BANPOS – PPP akhirnya membuat keputusan untuk memberikan rekomendasi bagi para bakal calon kepala daerah di empat Kota Kabupaten di Banten. Penyerahan rekomendasi tersebut akan dilakukan pada Minggu (12/7), pukul 15.00 WIB.

    Demikian disampaikan oleh Plt Ketua DPW PPP Banten, Subadri Ushuludin, saat dihubungi melalui sambungan telepon. Kepada BANPOS, Subadri mengatakan bahwa penyerahan rekomendasi tersebut akan dilaksanakan di Sekretariat DPW PPP Banten.

    Akan tetapi, Subadri mengaku bahwa dirinya belum mengetahui siapa yang akan direkomendasikan oleh partai berlambang Ka’bah ini. Sebab, surat rekomendasi itu masih dipegang oleh DPP.

    “Belum, kami belum tahu siapa yang direkomendasikan oleh DPP. Kami dari DPW, hanya diminta untuk mengundang para bakal calon yang sudah kami usulkan kepada DPP, siapa-siapanya kita lihat besok saja,” ujarnya, Sabtu (11/7) malam.

    Untuk diketahui, DPW PPP Provinsi Banten telah merekomendasikan beberapa pasangan di empat kota kabupaten yang melaksanakan Pilkada di Banten. Untuk di Kabupaten Serang, DPW PPP mengusulkan Nasrul-Eki dan Tatu-Pandji ke DPP.

    Sementara itu, untuk Kota Cilegon, pihaknya mengusulkan Iye-Awab. Di Kota Tangerang Selatan diusulkan Azizah-Ruli, Ben-Pillar dan Muhammad-Azmi. Sedangkan di Pandeglang, diusulkan Pujiyanto, Fathoni Mukson, Aap Aptadi dan Imat. (DZH)

  • Rutan Kelas IIB Pandeglang Lakukan Rapid Test Untuk Seluruh Petugas Dan Warga Binaan

    Rutan Kelas IIB Pandeglang Lakukan Rapid Test Untuk Seluruh Petugas Dan Warga Binaan

    PANDEGLANG, BANPOS – Guna mendeteksi dini penyebaran Corona Virus Desease 2019 (Covid-19), Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang dan Dinas Kesehatan Provinsi Banten bekerja sama dengan Rumah Tahanan Kelas IIB Pandeglang, melakukan Rapid Test Massal terhadap para Petugas Rutan dan Warga Binaan di Rutan Kelas IIB Pandeglang.

    Kegiatan ini dalam rangka mewujudkan Resolusi Pemasyarakatan Tahun 2020, yang dipandang dan perlu adanya sinergi dan kolaborasi antara Pemasyarakatan dan Stakeholder lainnya. Untuk itu Dinkes dan Rutan Kelas IIB Pandeglang melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) massal kepada 65 Petugas Rutan dan 175 Warga Binaan.

    Kepala Rutan Kelas IIB Pandeglang, Jupri mengatakan, selama masa pandemi ini berlangsung, para warga binaan tidak diizinkan untuk dijenguk oleh keluarga dikarenakan agar mencegah orang dari luar membawa virus tersebut.

    “Selama masa Pandemi ini, keluarga dari Warga Binaan kami tidak kami izinkan dibesuk atau menjenguk para warga binaan, sudah tentu untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Rutan ini. Selain itu, disini kegiatan–kegiatan yang bersifat positif tetap kami lakukan agar para Warga Binaan tidak jenuh,” ucapnya kepada BANPOS, Kamis (9/7).

    Jupri juga menambahkan, bahwa Warga Binaan yang ada di Rutan Kelas IIB Pandeglang melakukan kegiatan yang bersifat positif seperti mengadakan kegiatan keagamaan.

    “Selain itu pun mereka juga biasanya melaksanakan pengajian, marawis, dan gamelan, jadi Warga Binaan kami berdayakan untuk kepentingan mereka sendiri,” ungkapnya.

    Ia menuturkan, apabila ada hasil Rapid Test yang Reaktif, pihaknya telah menyediakan ruang isolasi untuk Warga Binaan didalam Rutan dan untuk petugas sendiri diwajibkan melakukan isolasi mandiri.

    “Warga Binaan dengan hasil Reaktif terhadap Rapid Test akan dikarantina di dalam Rutan yang telah disiapkan di setiap wilayah selama 14 hari, begitupun untuk petugas Rutan sendiri, mereka akan kami suruh isolasi mandiri dulu dirumah,” terangnya.

    Kemudian ditempat yang sama, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pandeglang, dr. Ahmad Sulaeman menuturkan, ini adalah bentuk kepedulian dari Pemerintah Kabupaten Pandeglang terhadap Warga Binaan yang difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang dan Dinas Kesehatan Provinsi Banten.

    “Dan salah satu alasan melakukan Rapid Test ini selain merupakan wujud kepedulian Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang terhadap Warga Binaan yang ada di Rutan Kelas IIB Pandeglang, ini juga untuk mendeteksi dini mencegah serta mengendalikan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Pandeglang, khususnya di dalam Rutan Kelas IIB Pandeglang,” tuturnya.

    Untuk hasil dari Rapid Test tersebut, Sulaeman menjelaskan, bahwa tidak ditemukan hasil yang Reaktif.

    “Alhamdulillah hasil Rapidnya Non Reaktif semua, jadi tidak perlu ada yang dikhawatirkan,” tutupnya. (MG/02/PBN)

  • Audiensi Dengan Asda 1, Saung Inggris Kanguru Siap Kolaborasi Dengan Pemkab Pandeglang

    Audiensi Dengan Asda 1, Saung Inggris Kanguru Siap Kolaborasi Dengan Pemkab Pandeglang

    PANDEGLANG, BANPOS – Saung Inggris Kanguru semakin memantapkan jejaknya didunia pendidikan dan sosial di Banten, khususnya di wilayah Kabupaten Pandeglang. Hal ini ditandai dengan audiensi pendiri Saung Inggris Kanguru, Abbadi Said Thalib bersama dengan Asisten Daerah (Asda) I Bagian Pemerintahan Kabupaten Pandeglang, Ramadani.

    Dalam kesempatan tersebut, Ramdani mendukung penuh kegiatan Saung Inggris Kanguru. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya selalu mendukung jika ada para pemuda Pandeglang yang ingin membantu peran Pemerintah dalam mencerdaskan anak bangsa melalui program-program inovasi sosial.

    “Hal itu merupakan suatu terobosan baru di Pandeglang saat ini. Kebetulan kami sendiri menaungi belasan instansi kedinasan dan seluruh Kecamatan, Desa dan Kelurahan,” ujarnya.

    Sehingga, kata dia, dalam hal ini pihaknya dapat menyinkronkan program dengan Dinas-dinas terkait.

    “Seperti halnya untuk program pelatihan kewirausahaan bagi para penyandang disabilitas bisa bekerjasama dengan Disnaker,” tandasnya.

    Senada diungkapkan oleh kepala bidang UMKM Saung Inggris Kanguru, Dede Taofik. Saat ini pihaknya melihat potensi yang sangat besar di Kabupaten Pandeglang, salah satunya ialah dibidang UMKM.

    “Saat ini kami sedang menyusun program pemberdayaan para penyandang disabilitas, kami berharap para penyandang disabilitas dapat mengeksplorasi kemampuan individu masing-masing dan bisa mandiri secara finansial,” ujarnya.

    Sebab ia memandang, saat ini banyak yang terkena dampak dari wabah Covid-19 ini. Beberapa waktu yanh lalu pun, pihaknya telah menyebar bantuan sosial kepada para penyandang disabilitas.

    “Dalam kegiatan tersebut, kami banyak berbincang dengan mereka dan menerima keluh kesah mereka, sehingga kami ingin mereka tidak dipandang sebelah mata dan juga dapat berdikari secara mandiri,” ucapnya.

    Begitupun dengan Abbadi Said Thalib. Ia menuturkan bahwa program-program Saung Inggris Kanguru, kedepan dapat mencakup secara luas, tidak hanya mengajar bahasa inggris secara gratis. Akan tetapi, pihaknya pun ingin memberdayakan masyarakat sekitar dengan mengembangkan beberapak sektor seperti perikanan, budidaya, peternakan, kerajinan tangan, membatik, menjahit dan juga para usaha mikro kecil menengah yang membutuhkan pendampingan dan pelatihan secara khusus.

    “Hal ini guna mendongkrak penjualan secara masif, sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga mereka. Kami berharap baik Pemerintah daerah maupun swasta, dapat bermitra dengan kami melalui beberapa program-program inovasi sosial kedepannya,” tandasnya. (DZH)

  • Mahasiswa UPI Bandung Ngabdi di Menes, Bantu Pencegahan dan Penanganan Covid-19

    Mahasiswa UPI Bandung Ngabdi di Menes, Bantu Pencegahan dan Penanganan Covid-19

    MENES, BANPOS – Meskipun di tengan pandemi Covid-19, mahasiswa UPI Bandung tetap menggelar tugas Kerja Kuliah Nyata (KKN). Berbeda dengan KKN sebelum pandemi, kali ini KKN difokuskan untuk mengabdi kepada masyarakat dalam hal pencegahan Covid-19.

    Selain itu, pengabdian bertajuk Kuliah Kerja Nyata Tematik Pencegahan Covid-19 untuk Mewujudkan Merdeka Belajar (KKN Tematik Covid-19 MMB)’ itu dilakukan di tempat tinggal masing-masing mahasiswa. Dengan demikian, para mahasiswa benar-benar dapat mengabdi kepada masyarakat terdekatnya.

    Salah satu mahasiswa UPI Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Jurusan Ilmu Keolahragaan, Mamay Maemunah, menggelar KKN Tematik Covid-19 di Kampung Wangun, Desa Sindangkaya, Kecamatan Menes, Pandeglang-Banten.

    “Saya merasa bersyukur walaupun kondisi seperti ini masih dapat melakukan KKN. Dengan keterbatasan aktivitas seperti kami diminta social distancing dan lain-lain, tapi masih bisa ikut berkontribusi membantu masyarakat di tempat saya tinggal,” ujarnya, Kamis (25/6).

    Mamay mengatakan, kegiatan KKN yang dilakukan olehnya kali ini fokus pada upaya pencegahan dan penanggulangan dampak Covid-19. Untuk kegiatannya yakni membagikan sembako untuk anak yatim, membagikan APD bagi sebagian masyarakat seperti hand sanitizer, masker dan disinfektan.

    Selain itu, ia juga melakukan edukasi melalui poster dan video yang berisikan ajakan kepada masyarakat untuk berolahraga. “Alhamdulillah kegiatan ini dapat membantu sebagian masyarakat di Desa Sindangkarya dalam mencegah wabah Covid-19,” tuturnya.

    Kepala Desa Sindangkarya, Andi, mengatakan bahwa dengan adanya program KKN dari UPI ini sangat membantu pihak Desa utamanya tim gugus tugas Covid-19 tingkat desa.

    “Tim gugus tugas bisa bersinergi dengan peserta KKN dalam rangka pencegahan penyebaran covid-19. Kami merasa bersyukur kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik,” ungkapnya.

    Sementara itu, Suhana salah satu warga Desa Sindangkarya mengaku dirinya merasa terbantu dengan adanya program KKN yang dilakukan mahasiswa UPI. “Kami merasa terbantu dalam pencegahan virus ini dan jadi lebih tahu cara-cara penanggulangannya,” terangnya.

    Terpisah, Dosen Pembimbing Lapangan dan Koordinator Pengembangan Tema KKM Tematik LPPM UPI, Leni Anggraeni, mengungkapkan bahwa dirinya sangat bahagia bisa melihat mahasiswa KKN UPI dapat berkontribusi secara ‘pentahelix’ dengan pemerintah, masyarakat, akademisi, mitra swasta dan media.

    Hal itu menurutnya untuk saling bergotong-royong melakukan upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 dengan cara-cara yang kreatif, yang bertumpu pada media daring.

    “Harapannya melalui sinergitas yang terbangun, bisa mengedukasi masyarakat dan turut mempercepat penanganan Covid-19 khususnya di Kecamatan Menes,” tandasnya. (DZH/AZM)

  • Siswi SMKN 3 Pandeglang Juara 1 Penganugerahan Duta Anak

    Siswi SMKN 3 Pandeglang Juara 1 Penganugerahan Duta Anak

    PANDEGLANG, BANPOS – Siswi SMKN 3 Pandeglang berhasil menyabet juara 1 Penganugerahan Duta Anak Kabupaten Pandeglang. Siswi bernama Dini Ratna Sari bersama dengan dua anak lainnya, berhasil menjadi Duta Anak Kabupaten Pandeglang setelah melewati berbagai tahapan yang ada.

    Kegiatan tahunan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Pandeglang bersama dengan Forum Anak Kabupaten Pandeglang itu digelar dengan memperhatikan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

    Dini Ratna Sari, yang berasal dari SMKN 3 Pandeglang berhasil meraih juara 1 Duta Anak Kabupaten Pandeglang Tahun 2020. Disusul oleh Rizky Rojabi sebagai juara 2 dan Irna Indah sebagai juara 3 sekaligus Duta Anak Terfavorit.

    “Penganugerahan Duta Anak ini sebagai sarana untuk menjembatani aspirasi anak-anak di Kabupaten Pandeglang, sekaligus upaya pemenuhan Hak Anak di Kabupaten Pandeglang,” ujar Kepala DP2KBP3A Kabupaten Pandeglang, Didi Mulyadi, di aula kantor DP2KBP3A Kabupaten Pandeglang, Kamis (25/6).

    Sementara itu, Duta Anak Kabupaten Pandeglang 2019, Amwal Syahrul, mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan tersebut, pengoptimalan peran anak sebagai pelopor dan pelapor dapat semakin baik di Kabupaten Pandeglang.

    “Dengan adanya Penganugerahan Duta Anak Kabupaten Pandeglang ini, diharapkan peran anak sebagai pelopor dan pelapor semakin optimal,” kata Amwal Syahrul.

    Dini Ratna Sari mewakili Duta Anak Kabupaten Pandeglang 2020 lainnya mengatakan, dirinya dan teman-temannya akan mengemban amanah tersebut agar cita-cita Kabupaten Pandeglang Layak Anak dapat benar-benar terwujud.

    “Selaku Duta Anak Pandeglang 2020 terpilih, saya akan berusaha menjalankan amanah ini dengan baik guna membantu pemerintah untuk mewujudkan Kabupaten Pandeglang Layak Anak,” terangnya seusai kegiatan.

    Sebagai informasi, penganugerahan Duta Anak Kabupaten Pandeglang 2020 sendiri memiliki beberapa tahapan seleksi. Tahapan pertama yaitu pendaftaran daring melalui google form yang diikuti lebih dari 70 anak di seluruh Pandeglang.

    Dari 70 pendaftar, lalu terpilih 25 anak yang kembali mengikuti tahapan seleksi kedua, yaitu seleksi wawancara, presentasi dan problem solving. Tahapan seleksi kedua menghasilkan 10 finalis Duta Anak Kabupaten Pandeglang yang akan melaju ke tahap akhir.

    Para 10 finalis Duta Anak yang telah terpilih, kembali mengikuti tahap akhir dengan memaparkan visi-misi dan problem solving isu-isu anak. Penganugerahan Duta Anak Kabupaten Pandeglang 2020 ini berjalan dengan lancar dan menghasilkan tiga Duta Anak Kabupaten Pandeglang Tahun 2020.

    Terpilih nya 3 Duta Anak Kabupaten Pandeglang Tahun 2020 diharapkan menjadi jembatan dalam pemenuhan hak-hak anak di Kabupaten Pandeglang dan memudahkan pemerintah dalam menggapai aspirasi-aspirasi anak untuk pembangunan. (DZH/PBN)

  • Walau Stok Pangan Melimpah, Daya Beli Masyarakat Pandeglang Kurang

    Walau Stok Pangan Melimpah, Daya Beli Masyarakat Pandeglang Kurang

    PANDEGLANG, BANPOS – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang memastikan ketersediaan pangan di Kabupaten Pandeglang masih melimpah, namun untuk daya beli menurun drastis, sebab melimpahnya stok pangan tersebut tidak berbanding lurus dengan kebutuhan masyarakat.

    Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Muhamad Amri menuturkan, untuk ketersediaan pangan sampai akhir tahun tidak akan habis, dia menilai ketersediaan pangan saat ini tidak terpengaruhi oleh Covid-19, namun melimpahnya ketersediaan pangan tersebut menurunkan daya beli.

    “Kalau untuk persoalan pangan daerah, stok pangan kita masih cukup sampai akhir tahun, namun banyaknya ketersediaan pangan di kita justru daya beli yang berkurang, bahkan itu juga berpengaruh kepada harga yang semakin turun,” ucapnya saat ditemui di Gedung DPRD Kabupaten Pandeglang, kepada BANPOS, Rabu (24/6).

    Ia mengatakan, meskipun ada isu pengamanan pangan daerah akan dihandel oleh TNI, menurutnya tidak berpengaruh kepada ketersediaan pangan dan ketersinggungan Dinas Ketahanan Pangan, menurutnya peran serta TNI akan membantu peran dan fungsi Ketapang dalam memenuhi kebutuhan pangan daerah.

    “Meskipun katanya untuk pengelolaan pangan daerah akan dikelola TNI, kami tidak merasa tersinggung, karena kami yakin mereka (TNI-red) lebih paham kondisi di tingkat paling bawah, bahkan TNI melalui Bhabinkabtibmasnya bisa memantau dan memonitoring ketersediaan pangan di tingkat masyarakat yang peling bawah,” ujarnya.

    Menurut Amri, dengan adanya pengelolaan pangan daerah ditangani oleh TNI, akan muncul regulasi yang mengatur untuk ketersediaan pangan dan pengelolaan yang lebih baik, sebab TNI bisa bersinergi dengan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang.

    “Saya tidak merasa tersinggung kalaupun dikelola oleh TNI, mereka juga tahu kondisinya di lapangan seperti apa, kita juga mungkin tidak tahu akan seperti apa, yang jelas nanti pasti akan ada regulasinya untuk mengatur itu,” tandasnya.(MG-02/PBN)

  • Alhamdulillah, Muhani Akhirnya Dirawat di RSUD Berkah Pandeglang

    Alhamdulillah, Muhani Akhirnya Dirawat di RSUD Berkah Pandeglang

    PANDEGLANG, BANPOS – Muhani, pemuda Pandeglang yang sempat diberitakan sudah 5 bulan tergeletak lemas di rumahnya akibat tidak memiliki biaya untuk berobat, akhirnya diboyong ke RSUD Berkah Pandeglang pada Kamis (28/5).

    Hal ini disampaikan oleh Direktur Aksi Cepat Tanggap (ACT) Banten, Ais Komarudin. Ais mengatakan pihaknya mendapatkan informasi bahwa Muhani telah dibawa ke RSUD Berkah Pandeglang.

    “Iyah sudah dibawa. Tadi dapat informasi dari Karang Taruna setempat bahwa Muhani sudah dibawa ke RSUD Berkah Pandeglang,” ujarnya kepada BANPOS.

    Ais mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan kunjungan ke kediaman Muhani pada Rabu kemarin. Kedatanhan pihaknya bersama dengan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A).

    Menurutnya, Muhani terindikasi mengidap tumor setelah sebelumnya hanya terindikasi tipus. Sebab, setelah berobat di Puskesmas, satu bulan kemudian muncul benjolan pada dada Muhani.

    “Setelah diperiksa di puskesmas bulan lalu, pak Muhani dinyatakan mengidap penyakit tipus. Tapi setelah satu bulan berobat, ternyata muncul benjolan didadanya yang terindikasi sebagai tumor,” jelas Ais.

    Setelah berdiskusi bersama pihak keluarga dan aparatur setempat, disepakati bahwa Muhani akan berobat secara intensif agar dapat segera sembuh dan kembali beraktivitas dan hari ini pun sudah diboyong ke rumah sakit.

    “Kami sudah berkoordinasi dengan RSUD Berkah Pandeglang. Alhamdulillah pihak rumah sakit siap menerima pak Muhani untuk berobat,” katanya.

    Ais pun mengatakan bahwa pihaknya telah bertemu dengan pemuda yang menginisiasi penggalangan bantuan untuk Muhani, yakni Saepul Anwar. ACT pun bersepakat untuk ikut menggalang bantuan.

    “Kami akan coba ikut menggalang donasi. Kemudian kalau memang harus dirujuk ke RS Cipto, maka kami akan dampingi dan mempersiapkan rumah singgah untuk keluarga serta kebutuhan lainnya,” tandas Ais. (DZH)

  • Mari Saling Bantu, Sudah 5 Bulan Warga Pandeglang Ini Terbaring Lemas Tak Bisa Berobat

    Mari Saling Bantu, Sudah 5 Bulan Warga Pandeglang Ini Terbaring Lemas Tak Bisa Berobat

    PANDEGLANG, BANPOS – Muhani, pemuda asal Kampung Babakan, Desa Pagerbatu, Kabupaten Pandeglang sudah terbaring lemas di rumahnya hampir setengah tahun.

    Hal itu dikarenakan penyakit yang dideritanya tidak dapat ditangani secara maksimal, akibat biaya pengobatan yang tak dapat dibayar oleh keluarganya.

    Pemuda berumur 29 tahun itu terbaring sakit sejak awal tahun 2020 setelah mengidap penyakit tipus.

    Upen, ibunda dari Muhani menceritakan, saat itu Muhani memaksakan pulang dari tempat kerjanya dari salah satu pabrik plastik di Tangerang. Sebab, Muhani merasakan sakit di badannya.

    Setelah berobat ke klinik, ternyata hasilnya ia mengidap penyakit tipus dan keadaanya mulai membaik saat itu.

    Tak lama kemudian, ia kembali jatuh sakit sehingga memaksanya untuk terus berbaring di kasur sampai saat ini.

    “Entos berobat ka Cikoneng (RSUD Pandeglang) ngan cuma sa poe doang, karena teu aya alatna, karena penyakitna entos rosa, eta geh tahan di rujuk ka RSCM di Jakarta ja kumahanyah teu gaduh biaya jeng teu gaduh BPJS, lajunamah di rompok wae ku ibu di rawat (Sudah berobat ke Cikoneng, cuma satu hari doang, karena tidak ada alatnya, karena penyakitnya sudah kronis, itu juga suruh di rujuk ke RSCM Jakarta, mau bagaimana lagi biaya tidak punya dan tidak punya BPJS, dengan terpaksa di rumah saja sama ibu di rawat)” terang Upen dengan nada lirih, Rabu (27/5).

    Dengan kondisi seperti itu, Upen, Muhani dan keluarganya tidak bisa berbuat banyak. Upen mengaku saat ini ia dan keluarganya hanya bisa pasrah saja.

    Untuk diketahui, Muhani merupakan tulang punggung keluarga. Hal itu yang memaksanya untuk bekerja keras menafkahi keluarga, dengan bekerja di pabrik plastik di Tangerang.

    Sedangkan ayahanda Muhani diketahui hanya tukang kuli serabutan, dengan pendapatan yang tidak menentu.

    Apabila para pembaca BANPOS ada yang ingin membantu atau mencaritahu informasi yang lebih lengkap, dapat menghubungi langsung ke nomor 085691098155 atas nama Saepul Anwar. (RED)