Tag: Kabupaten Pandeglang

  • Data Anak Putus Sekolah di Banten Belum Terbaharui

    Data Anak Putus Sekolah di Banten Belum Terbaharui

    SERANG, BANPOS – Pendataan anak tidak sekolah atau putus sekolah ternyata masih belum maksimal, hal ini terlihat dari adanya perbedaan data yang cukup signifikan antara pihak kecamatan dengan tingkat kota.

    Camat Taktakan, Mamat Rahmat, menjelaskan, sebelumnya yang dipaparkan Kadis Dindik Kota Serang, Tb.Suherman yang menyebut terdapat 133 siswa putus sekolah di Kota Serang sedikit berbeda dengan data yang dimiliki oleh pihaknya. Per tanggal 26 juli 2023, di Kecamatan Taktakan sudah terdata sebanyak 167 anak yang putus sekolah.

    “Sebetulnya data yang sebelumnya itu baru sebagian, karena di Taktakan sendiri ada sebanyak 167 anak tidak sekolah,” jelasnya, Minggu (30/7).

    Ia juga menyampaikan bahwa sampai saat ini pihaknya masih melakukan pendataan anak tidak sekolah di Kecamatan Taktakan. Karena menurutnya, di Kecamatan Taktakan masih banyak anak yang tidak sekolah namun belum terdata.

    “Memang updatenya masih terus kita dilakukan. Jadi sebetulnya masih banyak anak-anak yang tidak sekolah dan saat ini masih belum terdata semua,” ujarnya.

    Selain itu menurutnya, pemahaman masyarakat yang masih cenderung berfikir praktis, sempit dan instant (pragmatis). Ternyata berdampak juga pada bidang pendidikan.

    Dimana pola berpikir pragmatis tersebut mengakibatkan angka anak putus sekolah semakin meningkat. Pasalnya, orang yang mempunyai sifat pragmatis selalu menginginkan segala sesuatu yang dikerjakan atau yang diharapkan segera tercapai tanpa mau berfikir panjang dan tanpa melalui proses yang lama.

    Mamat mengatakan bahwa sesuai amanat UUD 1945 pasal 31 ayat 2 yang mana kewajiban mendapatkan pendidikan yang layak untuk anak adalah kewajiban orang tua dan pemerintah. Oleh karenanya, ia sangat mendukung program ‘aje kendor sekolah’ di Kota Serang.

    Rahmat menjelaskan, bahwa warga di Kecamatan Taktakan saat ini masih cenderung memiliki pemahaman pragmatis yang membuatnya enggan untuk melanjutkan sekolah.

    “Banyak alasan warga Taktakan yang putus sekolah, diantaranya biaya dan pemahaman pragmatisme, yaitu mencari penghidupan dan bekerja di usia dini,” jelasnya.

    Dalam mengatasi hal tersebut, dirinya berkoordinasi dengan para RT RW, Lurah dan para kader posyandu untuk dapat memberikan edukasi tentang pentingnya pendidikan

    “Maka peran Lurah, RT RW dan kader posyandu untuk mendata dan mengedukasi tentang pentingnya pendidikan sangat diperlukan,” ujarnya.

    Rahmat menuturkan, dalam mengurangi angka putus sekolah di Kota Serang khususnya di Kecamatan Taktakan, dirinya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar anak-anak yang saat ini putus sekolah bisa kembali melanjutkan pendidikannya.

    “Karena ini sangat penting, jadi dalam waktu dekat, kita akan lakukan sosialisasi kepada masyarakat sekaligus mendata anak-anak yang putus sekolah, agar anak yang putus sekolah dapat melanjutkan pendidikannya. Ke depan, kita juga akan ada kegiatan penyaluran bantuan untuk kegiatan pembelajaran,” tandasnya.

    Terpisah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, Banten, melalui Dinas Pendidikan dan Olahraga menyebutkan sekitar 700 anak di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) drop out atau putus sekolah.

    “Dari total kisaran 49 ribu siswa di tingkat SMP, ada sekitar 700 anak atau 1,5 persen mengalami drop out,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pandeglang Sutoto saat di konfirmasi di Pandeglang, Jumat (28/7).

    Atas kondisi tersebut, dia menyebutkan Pemkab Pandeglang tengah berupaya menyusun rancangan peraturan bupati (perbup) yang akan mengatur penanganan dan solusi untuk mengatasi anak-anak putus sekolah itu.

    “Saat ini Pemkab Pandeglang sedang menyusun draf peraturan bupati yaitu gerakan sarerea lulus sekolah,” katanya.

    Ia menyebutkan gerakan itu dibentuk oleh beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mengatasi permasalahan putus sekolah dan menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif serta mendukung bagi seluruh siswa di Pandeglang.

    “Nanti akan dibentuk dengan beberapa OPD terkait, seperti Dinas Sosial dan dinas yang menangani perlindungan anak serta dengan Baznas sebagai kemitraan dan Dinas Pendidikan sebagai leading sector,” kata Sutoto.

    Ia menyebutkan penyebab anak drop out mayoritas faktor sosial budaya, antara lain dibully, korban pelecehan seksual, serta ajakan pindah ke pesantren salafi dan madrasah.

    Pemkab Pandeglang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan bagi semua anak di daerah tersebut.

    “Bekerja sama antara pemerintah daerah, sekolah, orang tua, dan seluruh pihak terkait, diharapkan masalah ini dapat dikurangi dan setiap anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas serta berkelanjutan,” ujar Sutoto. (MG-02/ANT/PBN)

  • Cegah Stunting, Mahasiswa Untirta Bagi-bagi Sayur di Desa Pasirpeutuey

    Cegah Stunting, Mahasiswa Untirta Bagi-bagi Sayur di Desa Pasirpeutuey

    PANDEGLANG, BANPOS – Kelompok 28 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik gelombang dua Untirta bagi-bagi salad sayur kepada warga Desa Pasirpeuteuy, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang.

    Kegiatan tersebut dilakukan usai menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan stunting dan pengolahan menu sehat, pada Sabtu (22/7) lalu.

    Untuk diketahui, stunting merupakan salah satu gangguan pertumbuhan yang dapat terjadi pada anak. Kondisi ini menyebabkan anak memiliki perawakan pendek apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya.

    Acara sosialisasi tersebut menghadirkan pemateri seorang mahasiswa kesehatan sekaligus seorang aktivis lingkungan, Utis Sanjaya.

    Dalam pemaparannya, ia menyampaikan tentang bagaimana cara pencegahan stunting sejak 1.000 hari pertama kehidupan sang buah hati, yaitu dimulai dari anak usia nol sampai dua tahun.

    “Pencegahan stunting dapat dicegah dengan memenuhi kebutuhan gizi saat hamil karena kebutuhan gizi saat hamil sangat mempengaruhi tumbuh kembang bayi. Selanjutnya bisa dilakukan dengan memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia enam bulan,” terangnya.

    “Pemberian ASI pada bayi selama enam bulan pun sangatlah penting, karena pertumbuhan dan perkembangan bayi dapat tercapai secara maksimal. Selain itu pemberian ASI eksklusif selama enam bulan juga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi,” tambah Sanjaya.

    Selain asi, pemberian MP-ASI juga sangat baik untuk mendukung tumbuh kembang si kecil. MP-ASI dapat berasal dari bahan lokal rumahan yang berkualitas.

    “Kalau anak ibu sudah tidak minum ASI, maka seharusnya si kecil mendapatkan makanan pengganti ASI atau MP-ASI. Karena jika tidak, maka anak akan rentan sakit dan terganggu tumbuh kembangnya karena kekurangan nutrisi dan kekurangan gizi,” tuturnya. 

    Berdasarkan informasi yang diterima oleh mahasiswa KKM, bahwa tercatat sebanyak sembilan anak mengalami stunting di Desa Cadasari.

    Sehingga hal tersebut menjadi salah satu fokus tujuan kelompok KKM untuk membantu pemerintah daerah dalam upaya penurunan dan penekanan angka stunting di Desa Cadasari.

    “Meskipun hasil pertanian dan potensi lokalnya melimpah, namun ada beberapa bidang yang perlu kita perhatikan salah satunya yaitu bidang kesehatan. Menurut data yang sudah kami dapatkan dari perangkat desa bahwa terdapat sembilan anak yang terkena stunting,” ujar Sopyan selaku ketua kelompok KKM. 

    Selain edukasi terkait pencegahan stunting, warga juga diminta untuk langsung mempraktikkan pengolahan makanan sehat dan sederhana yaitu salad sayur. 

    “Selain tadi pemateri menyampaikan terkait pencegahan stunting, kemudian penyebab stunting dan juga dampak dari stunting itu sendiri, kami juga langsung meminta warga untuk praktik membuat salad sayur,” tuturnya. 

    “Jadi sebetulnya daerah Kecamatan Cadasari ini sangat luar biasa. Sayur nya sehat-sehat dan segar-segar. Kita yang tinggal di kota saja cukup susah mencari sayur yang sehat dan segar seperti ini apalagi dengan harga yang murah,” tambah Sopyan.

    Melimpahnya hasil pertanian lokal yang ada, diharapkan dapat bermanfaat bagi warga desa. Seperti dijadikan olahan makanan sederhana yang sehat dan bergizi dengan tujuan mampu menekan jumlah stunting di Desa Cadasari.

    “Harapannya semua warga dapat teredukasi melalui kegiatan ini. Karena dalam sosialisasi ini kami berbagi tips membuah olahan makanan sehat yaitu membuat salad sayur. Yang mana sayur-sayur yang kami pakai itu semuanya adalah hasil pertanian warga desa disini,” tandasnya. (DZH)

  • Rumah di Pandeglang Dilalap Api Saat Penghuni Tengah Tertidur Lelap

    Rumah di Pandeglang Dilalap Api Saat Penghuni Tengah Tertidur Lelap

    PANDEGLANG, BANPOS – Nasib nahas dialami warga Kampung Pasir Jengkol RT/RW 019/004 Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Manah (50). Rumah yang ditinggalinya ludes dilalap si jago merah pada hari Senin (24/7/2023) sekitar pukul 02.00 WIB.

    Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, namun kerugian diperkirakan lebih dari Rp100 juta karena bangunan rumah dan perabotannya habis dilalap api.

    Manah mengaku, pada saat kejadian ia sedang tidur bersama anggota keluarganya. Namun, terganggu oleh kepulan asap yang memenuhi ruangan rumah. Setelah diperiksa, ternyata bangunan rumahnya mulai terbakar.

    “Lagi istirahat, tiba-tiba pengap karena banyak asap,” kata Manah.

    Setelah mengetahui rumahnya terbakar, Manah langsung keluar rumah dan meminta tolong kepada warga setempat. Masyarakat pun kemudian berkumpul untuk membantu memadamkan api yang sudah membakar bangunan rumah.

    “Kaget langsung keluar dan teriak minta tolong,” katanya.

    Dengan adanya musibah tersebut, lanjut Manah, ia berharap bisa mendapatkan bantuan untuk melakukan perbaikan rumah yang terbakar tersebut. Karena, dirinya kekurangan biaya apabila harus menanggung sepenuhnya.

    “Mau bagaimana lagi. Semoga saja ada bantuan buat ngebenerin rumah,” ungkapnya.

    Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang, Endan Permana mengatakan, mendapatkan informasi tersebut, pihaknya langsung menerjunkan dua unit mobil Damkar untuk membantu memadamkan api.

    “Setelah kita dengar laporan langsung menerjunkan dua mobil Damkar. Satu mobil dari pos Labuan satu lagi dari pos Pandeglang. Api bisa segera dipadamkan,” katanya.

    Endan menduga, peristiwa kebakaran tersebut bersumber dari korsleting listrik. Untuk kerugian, diperkirakan lebih dari seratus juta rupiah.

    “Kemungkinan karena korsleting listrik, karena memang nggak ada hal mencurigakan dalam kejadian itu,” ujarnya.

    Untuk mendapatkan bantuan, pihaknya akan menyampaikan kejadian tersebut kepada instansi terkait agar secepatnya memberikan bantuan perbaikan rumah.

    “Terkait bantuan perbaikan rumah akan kita sampaikan, karena memang bukan kewenangan kita untuk melakukan perbaikan rumah,” ungkapnya. (DHE/PBN)

  • Wisnu Kurniawan Jabat GM PLTU 2 Labuan

    Wisnu Kurniawan Jabat GM PLTU 2 Labuan

    PANDEGLANG, BANPOS – General Manager (GM) PLTU 2 Labuan berganti dari I Made Suci, saat ini digantikan oleh Wisnu Kurniawan. Hal tersebut diketahui saat Serah Terima Jabatan (Sertijab) yang dilakukan di Aula kantor PLTU 2 Labuan dan dihadiri , Irna Narulita, Kamis (20/7) lalu.

    Dalam kesempatan tersebut, Bupati Pandeglang Irna Narulita menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada I Made Suci atas dedikasi dan kinerjanya untuk kemajuan Banten khususnya Kabupaten Pandeglang.

    “Kami Pemerintah Kabupaten Pandeglang mengucapkan terima kasih atas dedikasi yang telah diberikan, sehingga terjalin kolaborasi dan sinergitas antara Pemkab Pandeglang dan PLTU 2 Labuan dalam mewujudkan program pembangunan,“ kata Irna.

    Menurutnya, kehadiran PLTU 2 Labuan di Kabupaten Pandeglang memberikan kontribusi terhadap pembangunan serta membantu pemerintah daerah.

    “Kehadiran PLTU 2 Labuan sangat memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan, dimana program-program PLTU 2 Labuan membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan di Kabupaten Pandeglang,“ terangnya.

    Oleh karena itu, dengan adanya pergantian pimpinan ini, pihaknya berharap dapat lebih meningkatkan sinergitas yang terjalin antara pemerintah daerah dan PLTU 2 Labuan.

    “Dengan adanya pergantian pimpinan ini, bisa lebih meningkatkan sinergitas antara pemerintah daerah dan PLTU 2 Labuan, untuk Bersama-sama saling berkolaborasi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan pembangunan ke arah yang lebih baik lagi,“ ungkapnya.

    Sementara itu, GM PLTU 2 Labuan, Wisnu Kurniawan mengatakan, pihaknya akan melanjutkan berbagai program PLTU 2 Labuan yang selama ini sudah berjalan dengan baik.

    “Saya meminta dukungan dan arahan kepada semua pihak dalam memimpin PLTU 2 Labuan, agar kedepan sinergitas dengan semua pihak dapat terwujud dengan baik,” katanya. (DHE/PBN

  • Penerapan SPBE Kabupaten Pandeglang Disebut Belum Optimal

    Penerapan SPBE Kabupaten Pandeglang Disebut Belum Optimal

    PANDEGLANG, BANPOS – Penerapan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) di Kabupaten Pandeglang, belum optimal. Pasalnya, hingga saat ini masih ada pelayanan dasar masyarakat yang membutuhkan waktu.

    Sekda Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta mengatakan, belum optimalnya penerapan SPBE tersebut akan menjadi bahan evaluasi pelayanan masyarakat kedepan.

    Karena SPBE merupakan sistem yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam memberikan sebuah pelayanan kepada masyarakat.

    “SPBE hal yang paling utama dalam pelayanan, guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan dan akuntabel, sehingga mampu memberikan pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya,” kata Ali Fahmi kepada wartawan, Jumat (21/7).

    Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada semua pegawai terutama Dinas Komunikasi Informatika Sandi dan Statistik (Diskomsantik) selaku instansi terkait. Tujuannya, agar akses masyarakat lebih mudah dan pelayanan dapat terpenuhi dengan prima.

    “Pemerintahan yang baik tentu saja pelayanan SPBE harus dioptimalkan, karena begitu pentingnya memaksimalkan pelayanan pemerintahan, semua instansi harus lebih fokus menerapkan dan mengembangkan SPBE ini,” ujarnya.

    Menurutnya, sistem tersebut harus bisa memudahkan akses masyarakat dalam mendapatkan kemudahan pelayanan administrasi. Oleh karena itu, ke depan pihaknya akan terus mengoptimalkan pelayanan berbasis elektronik tersebut.

    “Pemerintah menyadari pentingnya peran SPBE untuk mendukung semua sektor pembangunan, pelayanan dengan penerapan SPBE telah dilakukan, hal ini terbukti mampu meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan publik kepada masyarakat semakin baik,” ungkapnya. (DHE/PBN)

  • Dua Pelaku Curanmor di Pandeglang Dibekuk Polisi

    Dua Pelaku Curanmor di Pandeglang Dibekuk Polisi

    PANDEGLANG, BANPOS – Dua pelaku Pencurian Kendaraan Bermotor (Curanmor) yang terekam kamera CCTV di Kabupaten Pandeglang berhasil ditangkap Satreskrim Polres Pandeglang, pada Senin (17/7) lalu.

    Kanit Tipidum Satreskrim Polres Pandeglang, Ipda Sardika Yusuf mengatakan, penangkapan terhadap kedua pelaku didasari dengan adanya laporan korban dan rekaman CCTV di 3 lokasi yang memperlihatkan kedua pelaku sedang melakukan aksinya.

    “Kita mengamankan kedua pelaku di SPBU Sodong, setelah adanya laporan dari para korban dan rekaman CCTV,” kata Ipda Sardika Yusuf kepada wartawan, Jumat (21/7).

    Setelah dilakukan penggeledahan, lanjut Sardika, petugas menemukan barang bukti berupa satu set kunci leter T dengan 13 mata kunci, dan satu buah airsoft gun jenis revolver.

    “Pelaku kita amankan di Polsek Menes, setelah dilakukan interogasi pelaku mengakui perbuatannya,” ujarnya.

    Menurutnya, dari hasil pemeriksaan, para pelaku mengaku sudah melakukan aksinya sebanyak 13 kali di 3 kecamatan di Kabupaten Pandeglang. Selain itu, polisi juga mengamankan seorang penadah kendaraan roda dua hasil curian kedua pelaku.

    “Dari keterangan mereka sudah 13 kali beraksi di Kecamatan Menes, Kecamatan Bojong dan Kecamatan Saketi. Pelaku sendiri yakni UD (27) dan YS (25) warga Kabupaten Oku Timur, Sumatera Selatan, dan SR (41) seorang penadah warga Kecamatan Cikeusik, Pandeglang,” terangnya.

    Sardika menambahkan, selain mengamankan satu set kunci leter T dengan 13 mata kunci, dan satu buah airsoft gun jenis revolver, Polisi juga mengamankan 3 unit kendaraan roda dua hasil pencurian.

    “Barang bukti yang kita amankan juga ada 3 unit kendaraan roda dua hasil curian para pelaku yang dijual ke penadah,” jelasnya.

    Atas perbuatannya, kata Ardika, para pelaku dijerat pasal 363 tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman maksimal 7 tahun penjara.

    “Untuk sementara para pelaku kita jerat pasal 363 dengan ancaman 7 tahun penjara,” ungkapnya. (DHE/PBN)

  • Warga Pandeglang Abbadi Thalib Jadi Pembicara di Forum MW Forhati Sultra

    Warga Pandeglang Abbadi Thalib Jadi Pembicara di Forum MW Forhati Sultra

    AUSTRALIA, BANPOS – Pengamat Hubungan Internasional Australia Abbadi Said Thalib menjadi pembicara dalam acara Webinar yang diselenggarakan oleh Majelis Wilayah Forum Alumni HMI Wati (MW FORHATI) Sulawesi Tenggara (Sultra) bekerjasama dengan Founding Jaringan Literasi Nusantara.

    Kegiatan tersebut mengusung tema ‘Presidensi G20: Geopolitik Antara Indonesia, Australia dan Cina Dalam Menjawab Berbagai Krisis’ itu berlangsung pada Jumat (21/7).

    Dalam penyampaian materinya, pria asal Kabupaten Pandeglang, Banten yang kini menjadi penduduk tetap di Negara Kanguru itu menjelaskan beberapa dampak negatif dan dampak positif dari perjanjian yang dilakukan oleh ketiga negara maju, yaitu Australia, Britania Raya dan Amerika atau yang sering disingkat AUKUS (Australia, UK, US).

    Menurut Abbadi, dengan perjanjian tersebut, China merasa terganggu khususnya yang berkaitan dengan daerah konflik Laut China Selatan.

    “Karena di wilayah tersebut banyak terdapat sumber daya alam yang melimpah, mulai dari gas, minyak bumi, ikan, ini menjadi sangat penting bagi negera di wilayah itu karena krisis yang semua negara takuti adalah krisis pangan,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris KAHMI Australia itu.

    Abbadi turut menyampaikan bahwa krisis pangan tersebut akan berdampak terhadap negera ASEAN. Seperti mengganggu kesatuan ASEAN dan menimbulkan perpecahan di antara negara-negara anggotanya.

    “Hal ini juga dapat mempengaruhi peran Indonesia dalam memajukan agenda dan kepentingan ASEAN secara keseluruhan,” jelasnya.

    Adapun dampak positifnya, kata Abbadi, yakni meningkatnya keamanan maritim di kawasan Asia Pasifik dengan meningkatkan kemampuan Australia untuk mengatasi ancaman dan menangani sengketa maritim.

    Sementara itu, Koordinator Presidium MW Forhati Sulawesi Tenggara, Wa Ode Rulia mengungkapkan, diskusi ini memberikan perspektif yang berharga bagi para pemangku kebijakan, akademisi dan masyarakat umum yang tertarik dengan dinamika geopolitik internasional.

    Dia juga menyampaikan terimakasih kepada atas kehadiran Abbadi dalam kesempatan tersebut.

    “Kami berterimakasih sekali dengan kehadiran mas Abbadi ditengah-tengah kita semua, sehingga kami bisa tercerahkan mengenai situasi dan kondisi di Dunia Internasional,” kata Wa Ode Rulia.

    khususnya pasca G20 terjadi di Bali, kita harus waspada dan antisipasi hal-hal apa saja yang akan terjadi dikemudian hari, agar kita bisa siap dalam menghadapi berbagai krisis,” sambungnya.

    Tak hanya itu, Founding Jaringan Literasi Nusantara, Muh. Husriadi berharap webinar ini dapat menjadi kesempatan bagi peserta untuk memperluas pengetahuan dan wawasan mereka tentang peran tiga negara besar tersebut.

    “Agar digunakan dalam menghadapi berbagai krisis global serta beragam isu yang saling terkait di panggung dunia saat ini,” tandasnya.

    Sebagai informasi, webinar dipandu oleh Irma Irayanti selaku Wakil Sekretaris Umum MW Forhati Sulawesi Tenggara. Dia mengatakan, digelarnya webinar ini agar masyarakat secara luas dapat melek politik. (MUF)

  • Diduga Gelapkan Dana BSM, Mantan Kepsek SMAN 3 Pandeglang Diamankan Polisi

    Diduga Gelapkan Dana BSM, Mantan Kepsek SMAN 3 Pandeglang Diamankan Polisi

    PANDEGLANG, BANPOS – Diduga gelapkan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) Tahun Anggaran (TA) 2013-2014, mantan Kepala Sekolah (Kepsek) dan anggota Komite SMA Negeri 3 Pandeglang diamankan Satreskrim Polres Pandeglang di wilayah Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, pada Kamis (13/7/2023) malam.

    Kasat Reskrim Polres Pandeglang, AKP Shilton, melalui Kanit Tipikor Satreskrim Polres Pandeglang, Ipda Jefri Martahi, mengatakan bahwa terduga pelaku berinisial EK (57) ditangkap bersama salah seorang anggota komite yang bertugas sebagai penyalur program dana BSM, di SMA Negeri 3 Pandeglang.

    “Kami Unit Tipikor Satreskrim Polres Pandeglang, telah berhasil menangkap dua orang yang diduga pelaku korupsi dana BSM SMA Negeri 3 Pandeglang,” kata Ipda Jefri.

    “Kedua pelaku tersebut yakni EK sebagai mantan Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Pandeglang dan AP sebagai anggota komite sebagai penyalur,” sambungnya.

    Dijelaskannya, EK yang masih aktif menjabat sebagai Kepsek SMA Negeri 4 Pandeglang itu berdasarkan bukti yang ada, tidak menyalurkan dana BSM tahun anggaran 2013-2014 sebesar Rp234.815.000.

    “Sekarang EK menjabat Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Pandeglang, dan dana yang tidak disalurkan oleh kedua terduga pelaku tersebut sebesar Rp234.815.000,” terangnya.

    Menurutnya, dugaan tindak pidana korupsi ini baru terungkap saat ini, karena pihak kepolisian kesulitan mencari informasi dari para siswa yang menerima bantuan. Pasalnya, para siswa tersebut sudah lulus sekolah.

    “Kendala kita itu karena siswanya sudah lulus semua, ada yang sudah menikah dan dibawa suaminya tidak tinggal di Pandeglang, tapi Alhamdulillah tahun ini terungkap,” jelasnya.

    Atas perbuatannya, kedua pelaku dijerat pasal 2 (1) dan atau pasal 3 Jo pasal 18 UU RI Nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, Jo UU RI Nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas UU RI Nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi Jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

    “Pelaku kita jerat dengan pasal tindak pidana korupsi, dengan ancaman 15 tahun penjara,” ungkapnya.(DHE/DZH)

  • Ratusan Mahasiswa UPG Pengabdian di Pandeglang, Siap Bangun Desa yang Gemilang

    Ratusan Mahasiswa UPG Pengabdian di Pandeglang, Siap Bangun Desa yang Gemilang

    PANDEGLANG, BANPOS – Universitas Primagraha melepas 421 mahasiswa peserta KKM yang disebar ke 19 Desa yang ada di Kabupaten Pandeglang. KKM UPG terkonsentrasi di 4 Kecamatan di Kabupaten Pandeglang, yang di antaranya Kecamatan Mandalawangi, Pulosari, Jiput, dan Menes.

    Pelepasan KKM UPG bertema Membangun Desa Gemilang ini, dilepas langsung oleh Rektor Universitas Primagraha, Romli Ardie. Dalam sambutannya Rektor Universitas Primagraha Romli Ardie memberikan pesan kepada para mahasiswa untuk membawa nilai positif.

    “Diharapkan mampu membawa nilai-nilai akademik bidang pendidikan dan pengajaran kepada masyarakat, serta pengabdian kepada masyarakat. Agar dapat memberikan perubahan,” ujarnya, di Pelataran Kantor Sekda Kabupaten Pandeglang, Kamis (13/7).

    Ia pun berpesan kepada para peserta bahwa KKM yang dilaksanakan oleh mahasiswa, bukan hanya sekadar kegiatan seremonial belaka, namun lebih dari itu.

    “Tidak hanya perubahan secara fisik dan infrastruktur, mahasiswa harus juga mampu merubah pola pikir dan paradigma masyarakat guna merespons perkembangan kemajuan budaya dan teknologi yang ada di masyarakat,” jelasnya.

    Sementara itu, Ketua Pelaksana KKM UPG, Fatullah, mengatakan bahwa agenda KKM tahun ini membawa program yang diperlukan oleh masyarakat.

    “Program-program yang diluncurkan adalah pemberdayaan bidang ekonomi, kesejahteraan UKM, Pendidikan, Kesadaran Hukum, serta pelestarian budaya dan lingkungan,” papar Fatullah.

    Sekda Pandeglang, Ali Fahmi, menyambut baik kegiatan KKM yang akan dilaksanakan oleh UPG di Pandeglang. Pihaknya menyambut baik rombongan KKM mahasiswa tersebut.

    “Semoga ini menjadi awal bagi UPG untuk dapat dikenal di masyarakat Pandeglang sebagai lembaga perguruan tinggi yang siap menjawab tantantang untuk kebutuhan masyarakat di Pandeglang,” tandasnya. (DZH)

  • Ratusan Polisi Plus Brimob Diterjunkan Kawal Sidang Revenge Porn

    Ratusan Polisi Plus Brimob Diterjunkan Kawal Sidang Revenge Porn

    PANDEGLANG, BANPOS – Sebanyak 160 personel kepolisian dari Polres Pandeglang dan Polda Banten diterjunkan untuk mengamankan jalannya sidang putusan Revenge Porn di PN Pandeglang.

    Kabag Ops Polres Pandeglang, Kompol Yogie, mengatakan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya sidang yang berpotensi memicu terjadinya kerusuhan.

    “Personel yang ditugaskan akan mengamankan ruang sidang serta jalur akses masuk menuju ruang sidang,” kata Yogie, Kamis (13/7).

    Ia mengatakan, pihaknya berjaga di jalur ring dua dan tiga untuk memastikan keamanan selama sidang berlangsung serta bertujuan mencegah gangguan keamanan dan potensi terjadinya kerusuhan yang dapat mengganggu jalannya persidangan.

    Selain personel dari Polres Pandeglang, polisi juga mendapat bantuan dari Satuan Brimob (Satbrimob) Polda Banten. Kata Yogie, kolaborasi itu dilakukan guna memperkuat pengamanan dan mengantisipasi potensi kerusuhan yang mungkin terjadi.

    “Dengan kerja sama antara Polres Pandeglang dan Satuan Brimob diharapkan situasi selama persidangan dapat tetap terkendali dan aman bagi semua pihak yang terlibat,” ucapnya.

    Di tempat yang sama, Wadanyon Pelopor Satbrimob Polda Banten, AKP T Mulyadi, mengatakan pihaknya menurunkan 100 personel dari satuannya untuk membantu atau ‘backup’ Polres Pandeglang.

    “Sebanyak 100 personel yang kita turunkan ke lokasi ini,” kata Mulyadi.

    Dari pantauan di lokasi, puluhan mahasiswa yang tergabung dari beberapa aliansi berunjuk rasa atas persidangan vonis terdakwa Alwi di depan gedung PN Pandeglang.

    Unjuk rasa tersebut sebagai agitasi aksi solidaritas kasus terhadap korban dan mengawal penegakan proses hukum di Pandeglang yang adil dan independen. (DZH/ANT)