Tag: Kabupaten Serang

  • BPBD Kabupaten Serang Imbau Warga Tetap Waspada

    BPBD Kabupaten Serang Imbau Warga Tetap Waspada

    SERANG, BANPOS – BPBD Kabupaten Serang mengimbau agar tetap waspada terkait dengan gempa susulan. Selain itu, masyarakat juga diimbau agar selalu memantau informasi kondisi cuaca dan peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG.

    Ketua harian Crisis Centre pada BPBD Kabupaten Serang, Jhonny Iskandar, mengungkapkan bahwa sejauh ini tercatat 7 kali gempa susulan yang dirasakan oleh masyarakat. Meskipun besaran magnitudo dibawah gempa pertamakali yaitu 6,7 magnitudo.

    “Jangan terbawa isu yang beredar. Pantau terus perkembangan kejadian, karena memang sampai saat ini masih terjadi aktivitas kegempaan,” ujarnya, Jumat (14/1).

    Ia juga mengakak masyarakat agar tidak panik, serta memverifikasi berita-berita yang beredar apabila menerima informasi-informasi terkait dengan kejadian gempa dan aktivitas gunung anak Krakatau.

    “Segera melakukan konfirmasi ke lembaga atau pihak yang berkaitan dengan kebencanaan, dalam hal ini baik ke BPBD maupun lembaga-lembaga diatasnya, melalui relawan,” tuturnya.

    Menanggapi informasi masyarakat perbatasan Anyer-Mancak yang memilih untuk mengungsi, ia menegaskan bahwa Tim yang ada di Kecamatan Anyer, tidak menginformasikan bahwa ada masyarakat yang mengungsi. Sejauh ini, hanya ada laporan sejumlah rumah terdampak gempa di Kecamatan Anyer dan Tunjung Teja.

    “Saat ini kami mencoba untuk menyisir dampak dari gempa tadi. Saat ini baru terlaporkan di dua Kecamatan saja,” ungkapnya.

    Jhonny mengatakan, pihaknya mencoba untuk memutus isu terkait dengan tidak benar terkait dengan tsunami pasca gempa. Salah satunya dengan cepat menyebar informasi dari BMKG.

    “Bahwa gempa yang terjadi hingga sekitar pukul 20:00 WIB, hingga 7 kali, BMKG belum mengeluarkan peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG terkait dengan dampak gempa,” terangnya.

    Menurutnya, memang hal biasa dengan kejadian gempa, dihubungkan dengan isu seperti akhir tahun 2021, yaitu akan terjadi tsunami. Hal itu diperparah dengan penyebaran video dan foto tanpa klarifikasi dan kroscek.

    “Banyak foto dan video yang tersebar tanpa ada keterangan rinci. Sehingga masyarakat terbawa isu yang belum tentu kebenarannya,” kwta Jhonny.

    Diakhir, ia menyampaikan informasi kepada masyarakat berdasarkan komunikasi dirinya dengan pos pantau gunung anak Krakatau di Pasauran. Dimana, dilaporkan bahwa untuk aktivitas gunung anak Krakatau masih terbilang normal, belum ada aktivitas yang berkaitan dengan gempa.

    “Sementara ini baik BMKG, belum mengeluarkan rilis terkait dengan potensi tsunami dampak dari gempa,” katanya.

    Dari aktivitas gunung anak Krakatau setiap hari, terpantau masih aman, dan dalam kondisi normal. Ia menyebut, mungkin karena ada gempa dan gempa tersebut dirasakan di beberapa daerah, sehingga dikaitkan dengan adanya hubungan dengan gn anak Krakatau itu.

    “Padahal sebelum ada gempa pun, gn anak Krakatau tetap beraktivitas seperti biasa. Hanya masih dalam kondisi normal,” tandasnya. (MUF)

  • Warga Pontang Digegerkan Penemuan Bayi Laki-laki di Persawahan

    Warga Pontang Digegerkan Penemuan Bayi Laki-laki di Persawahan

    SERANG, BANPOS – Bayi berjenis kelamin laki-laki di areal persawahan menggegerkan Warga Kampung Sombeng, Desa Kaserangan, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Selasa (11/1). Pasalnya, bayi tersebut ditemukan masih terdapat bercak darah, diduga baru dilahirkan.

    Kapolsek Pontang, AKP Bapi Sartiman, membenarkan adanya penemuan bayi oleh warga setempat, Yulianingsih, yang kebetulan sedang berada di lokasi bayi tergeletak. Ia menjelaskan, bayi yang belum diketahui keluarganya ini langsung dilarikan warga ke puskesmas Pontang, untuk menjaga agar kondisinya sehat.

    “Bayi pertama kali ditemukan oleh Yulianingsih saat mendengar suara tangisan bayi yang datangnya dari areal persawahan,” ungkapnya.

    Karena penasaran, Yulianingsih mencoba mencari asal suara tangisan bayi tersebut. Yulianingsih kaget begitu mengetahui suara tangis tersebut berasal dari bayi yang tergeletak di pematang sawah, hanya terbungkus kain.

    “Setelah menemukan bayi, Yulianingsih kemudian melapor ke sejumlah warga setempat dan kemudian dilaporkan ke bidan setempat. Oleh bidan, bayi yang baru dilahirkan ini langsung dibawa ke Puskesmas Pontang untuk perawatan,” jelasnya.

    Diakhir ia mengaku, pihaknya masih menyelidiki siapa pelaku yang tega membuang darah dagingnya sendiri. Ia pun memastikan, bayi yang dilahirkan dan akhirnya dibuang itu merupakan hasil hubungan gelap, sehingga tidak diinginkan kehadirannya oleh orang tuanya.

    “Kami masih mencari siapa pelaku yang tega membuang darah dagingnya. Saya mengimbau kepada masyarakat agar segera melaporkan jika mengetahui identitas dari si pelaku,” tandasnya. (MUF)

  • Vaksinasi ‘Jalanan’ Ala Puskesmas Padarincang

    Vaksinasi ‘Jalanan’ Ala Puskesmas Padarincang

    PADARINCANG, BANPOS – Dituntut akhir tahun capai 70 persen vaksinasi, Puskesmas Kecamatan Padarincang melakukan vaksinasi hingga turun ke jalan, Selasa (21/12). Dalam sebuah video yang beredar, memperlihatkan salah seorang tenaga kesehatan (Nakes) Puskesmas Padarincang tengah menawarkan kepada pengguna jalan untuk divaksin.

    Kepala Puskesmas Padarincang, Melly Siltina, mengungkapkan hal itu sengaja dilakukan olehnya untuk mengejar target vaksinasi pada akhir Desember. Hal itu juga merupakan sebuah upaya agar masyarakat mau divaksin, supaya masyarakat tetap sehat dimasa pandemi Covid-19.

    “Hari ini kami turun ke lapangan dalam rangka menggencarkan vaksinasi kepada masyarakat Padarincang, supaya yang belum tervaksin, bisa mengikuti vaksinasi di sini,” ujarnya, disela-sela kegiatan vaksinasi di desa Cisaat, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Selasa (21/12).

    Sebanyak 64.000 sasaran vaksinasi dari jumlah masyarakat 68.000, pencapaian per hari Senin (20/12) sudah mencapai 31,4 persen. Melly mengakui bahwa jumlah tersebut masih jauh dari angka Herd Immunity 70 persen.

    “Masyarakat Padarincang tidak bisa disamakan dengan Kecamatan lainnya,” ucapnya.

    Ia menyebutkan bahwa masyarakat Padarincang merupakan asli penduduk padarincang yang pekerjaannya hanya ke sawah, petani dan ke gunung. Sehingga masyarakat beranggapan tidak perlu ada sertifikat vaksin untuk melakukan kegiatan sehari-harinya.

    “Mereka tidak perlu kartu vaksin untuk tetap bekerja setiap hari, sehingga untuk menyadarkan masyarakat ini lumayan membutuhkan waktu,” ungkapnya.

    Melly mengakui bahwa pencapaian 31,4 persen sudah luar biasa. Sebab, jumlah tersebut merupakan buah hasil dari kegigihan para Nakes Puskesmas Padarincang melakukan upaya vaksinasi.

    “Tinggal kita bagaimana caranya meraih simpati dari masyarakat, pelan-pelan, sedikit-sedikit, tidak bisa terburu-buru,” tuturnya.

    Ia mengatakan, pihaknya ditargetkan hingga akhir Desember mendatang, harus mencapai target vaksinasi 70 persen. Pihaknya tetap akan berusaha, meskipun hasilnya belum maksimal.

    “Kita langsung terjun ke masyarakat, ke kampung-kampung, tidak lagi di satu titik. Minimal kita 10 titik di lapangan, sudah mendekati door to door, langsung ke masyarakat, ke pengajian-pengajian, ke lingkungan RT dan RW,” tandasnya.

    Sebelumnya, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dalam rapat Forkopimda, Senin (20/12), akan Bekerjasama dengan Forkopimda untuk mencapai target Herd Immunity Kabupaten Serang.

    Dalam rapat tersebut ia mengatakan, bukan hanya teguran kepada para Camat maupun Kepala Puskesmas yang capaian vaksinasinya masih rendah. Melainkan, menyarankan agar mereka mengundurkan diri jika sudah tidak mampu bekerja.

    “Kalau yang gak mampu mundur, karena ini taruhannya masyarakat. Kalau gak mampu sudah mundur mau camat, kepala puskesmas, karena ini untuk keselamatan masyarakat bukan main-main,” tegas Tatu.

    Saat para Camat dan Kepala Puskesmas ditanyai olehnya perihal kendala yang dihadapi, ia mendapati jawaban bahwa tenaga vaksinator siap. Sehingga ia menyebut dalam hal ini komunikasi kepala puskesmas, camat dan Kades lemah.

    “Karena pada persoalan mobilisasi masyarakat bingung vaksinasi dimana, seperti di Kramatwatu banyak masyarakat menanyakan vaksinasi dimana, ini berarti sosialisasi camat, kepala desa, kepala puskesmas gak jalan,” tuturnya. (MUF)

  • Selain Yuni, Permasalahan Pulau Sangiang Diangkat Juga Menjadi Film

    Selain Yuni, Permasalahan Pulau Sangiang Diangkat Juga Menjadi Film

    SERANG, BANPOS – Sinema Rakyat (Sinar) dan Laboratorium Banten Girang, kembali mengajngkat isu Pulau Sangiang melalui film dokumenter. Mulai diproduksi, film dokumenter panjang itu diberi judul ‘Babi-babi di Tanah Surga’.

    Film yang diproduseri oleh Carya Maharja dan disutradarai oleh Abdul Malik Mohammad ini bercerita tentang perjuangan warga Pulau Sangiang, yang menuntut hak dikembalikannya tanah ulayat mereka yang diklaim sepihak pengelolaannya oleh PT Kalimaya Putih.

    Konflik perampasan tanah ulayat antara ratusan masyarat adat Pulau Sangiang dengan PT Kalimaya Putih, menarik sekelompok Seniman Film yang bersuara melalui Sinar bersama AGRA dan Laboratorium Banten Girang, ikut menggambarkan situasi yang sebenarnya terjadi disana melalui film dokumenter tersebut.

    “Sengketa tanah ini semakin meruncing ketika warga mulai kehilangan mata pencaharian utama mereka sebagi petani akibat dirusak hama babi,” ujar Sutradara film dokumenter ‘Babi-babi di Tanah Surga’, Abdul Malik Muhammad, kemarin.

    Lelaki yang akrab disapa Malik ini menjelaskan bagaimana proses produksi film dokumenter tentang Pulau Sangiang, yang masih terus berlanjut. Meski dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh Tim Sinar, namun pembuatan film itu diupayakan masih berjalan.

    “Kelak film ini akan rilis bulan Agustus 2022 dan akan diikutsertakan dalam beberapa festival film, baik dalam negeri maupun luar negeri, kami berharap masyarakat ikut mendukung,” tandasnya. (MUF)

  • Elektabilitas WH Diragukan

    Elektabilitas WH Diragukan

    SERANG, BANPOS – Lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) menempatkan Wahidin Halim pada puncak posisi bakal calon paling dipilih sebagai Gubernur Banten selanjutnya. Selain itu, Wahidin Halim pun dalam hasil survei IPO, menggasak posisi puncak sebagai tokoh paling populer di Banten, mengalahkan Rano Karno, Andika Hazrumy dan Iti Octavia Jayabaya.

    Survei yang dilakukan pada periode 29 November – 2 Desember 2021, mendapatkan hasil tingkat popularitas Wahidin Halim menyentuh 89,6 persen. Sedangkan Rano Karno 87,5 persen, Andika Hazrumy 76,9 persen dan Iti Octavia Jayabaya 44,7 persen.

    Rata-rata masyarakat pun disebut cukup puas dengan hasil kinerja Wahidin Halim sebagai Gubernur Banten. Sedangkan untuk Andika Hazrumy sebagai Wakil Gubernur Banten, imbang antara puas dengan tidak puas.

    Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah Putra, mengatakan bahwa survei tersebut dilakukan untuk mengukur persentase pengetahuan empiris publik terhadap konstelasi politik di tahun pemilihan 2024.

    Selain itu, survei itu pun dilakukan untuk menguji preferensi pemilih, apakah kinerja pemerintah daerah selama ini menjadi rujukan pemilihan atau tidak, serta mengumpulkan alasan-alasan empiris yang akan dijadikan rujukan untuk memilih.

    Ia mengaku, survei tersebut melibatkan sebanyak 1.200 responden yang tersebar di delapan Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten. Setting pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS), atau pengambilan sampel bertingkat dengan tingkat akurasi data 95 persen dan memiliki pengukuran kesalahan 2,50 persen.

    “Walaupun popularitas Wahidin Halim menembus angka 89,6 persen, popularitas masing-masing tokoh masih sangat dinamis. Hal ini terlihat dari jarak antar tokoh paling populer yang masih dekat, yakni antara Wahidin Halim, Rano Karno, Andika Hazrumy, dan Iti Octavia Jayabaya,” ujarnya dalam rilis yang diterima.

    Salah satu indikator yang turut serta mendongkrak popularitas Wahidin Halim dan Andhika Hazrumy menurutnya, dikarenakan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Wahidin Halim selaku Gubernur Banten dengan Wakil Gubernur Andhika Hazrumy.

    “Dari hasil survei di lapangan menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Wahidin Halim yaitu 57 persen masyarakat puas dan 11 persen sangat puas. Sedangkan 23 persen menyatakan tidak puas dan hanya 9 persen yang menyatakan sangat tidak puas,” tuturnya.

    Sementara penilaian publik kepada Andika Hazrumy, dengan kategori puas 47 persen dan sangat puas 3 persen. Sedangkan yang tidak puas dengan kinerja Andika Hazrumy ada 28 persen dan sangat tidak puas sebanyak 22 persen.

    “Sejauh ini tingkat kepuasan pada kinerja Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy masih cukup mengimbangi tingkat persepsi pada Gubernur Wahidin Halim,” katanya.

    Karena itu, ia menuturkan bahwa penilaian publik dalam mengapresiasi kinerja Wahidin Halim lebih tinggi ketimbang wakilnya.

    “Rerata kepuasan publik pada kinerja Gubernur Banten Wahidin Halim cukup baik, meskipun dalam bidang politik dan penegakan hukum cenderung kecil persentasenya. Tetapi masih jauh lebih besar tingkat kepuasan dibanding yang tidak,” jelas Dedi.

    Menanggapi hasil survei IPO, akademisi Untirta, Ikhsan Akhmad, sempat tertawa geli. Pasalnya, ia mengaku heran dengan hasil survei tersebut lantaran menjadikan kebijakan pusat sebagai indikator kepuasan terhadap kinerja Wahidin Halim.

    “Soal PPKM dan PSBB, saya kok melihat Pemprov Banten tidak melakukan apa-apa, itu kerjaan pusat, bansos juga kewenangan pusat, soal harga juga demikian,” ujarnya.

    Selain itu, ia juga heran mengapa kebijakan yang seharusnya menjadi kewenangan Pemprov Banten, justru tidak dipertanyakan dalam survei tersebut. Seperti terkait dengan penanganan kasus korupsi, pengangguran, hingga statement Wahidin terkait dengan buruh.

    “Seharusnya dievaluasi pula soal statement gubernur yang merendahkan buruh dan tidak mencerminkan kapasitas otak seorang pemimpin, dan bagaimana mengukur efektifitas dan kebermanfaatan penggunaan dana untuk pencegahan dan penanggulangan Covid-19 untuk masyarakat jika kebijakan yang diambil justru pembangunan sport center, dan bagaimana mengukur pemulihan ekonomi yang stagnan pada masa Covid-19,” tegasnya.

    Maka dari itu, ia menuturkan bahwa tingginya persepsi kepuasan terhadap kinerja Wahidin Halim menurutnya, kurang didukung fakta di lapangan. Sebagai contoh lainnya, kinerja mendisiplinkan prokes yang tinggi, sedangkan faktanya Banten merupakan daerah dengan tingkat disiplin prokes yang rendah.

    “Hasil survei tersebut patut dicurigai sebagai penggiringan opini untuk membentuk citra keberhasilan dan keinginan masyarakat untuk memilih kembali WH-Andika ke depan, yang dibarengi dengan pengumpulan berbagai award belakangan ini, dan agaknya akan terus berupaya mendapatkan award hingga 6 bulan ke depan,” ungkapnya.

    “Padahal yang terjadi adalah kegagalan WH-Andika dan kemuakkan masyarakat atas kasus korupsi yang terus berulang. Kasus korupsi hibah bansos, masker, SPK Bodong PUPR dan lain lain, reformasi birokrasi yang nyaring bunyinya didalam tong kosong,” lanjutnya.

    Ikhsan pun menantang lembaga survei tersebut untuk berani buka-bukaan mengenai pemberi biaya survei, metodologi yang dipakai, serta data-data yang digunakan. Menurutnya, yang membiayai survei harus dibuka kepada publik untuk mengukur independensi, kredibilitas dan integritas lembaga surveinya.

    “Coba jelaskan dengan baik untuk menjawab berbagai keanehan hasil surveinya. Contoh calon gubernur yang dijadikan pilihan sangat terbatas, bagaimana alur pilihan tersebut menjadi pertanyaan kunci? Apa pendahuluan kriterianya,” ujarnya.

    Sementara Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Banten, Eko Susilo, mengatakan bahwa sudah sewajarnya Wahidin Halim lebih tinggi popularitas dan elektabilitasnya dibandingkan Iti yang merupakan Ketua DPD Partai Demokrat Banten.

    “Oh iya, wajar kang popularitas dan elektabilitas pak Gubernur di atas bu Iti, dan itu sangat kita apresiasi. Karena beliau adalah salah satu kader terbaik, dan kader utama partai Demokrat,” katanya.

    Eko juga mengaku bahwa survei tersebut bakal jadi pertimbangan sikap Demokrat, pada Pilgub Banten mendatang. “Sudah pasti kang, hasil survei akan menjadi salah satu indikator dalam proses penentuan bakal calon di Pilkada nanti,” tandasnya.(DZH/PBN)

  • Dapat Teguran Bupati, TPS Singamerta Dibongkar

    Dapat Teguran Bupati, TPS Singamerta Dibongkar

    SERANG, BANPOS – Salah satu aset milik desa Singamerta, Kabupaten Serang, yaitu tempat penampungan Sampah (TPS) sementara di kampung Wakaf, dibongar. Pembongkaran tersebut dilakukan pada hari Sabtu, 4 Desember 2021, setelah ditegur oleh Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, lantaran sampah yang berserakan.

    Kepala Desa (Kades) Singamerta, Mujahid, membenarkan adanya pembongkaran tersebut. Bahkan, pihaknya menurunkan alat berat berupa mini beko, untuk mengangkut sampah yang menutup akses gapura tempat pemakaman umum (TPU) tepat di dekat TPS sementara.

    “Awalnya ada teguran dari Bupati, jadi waktu mau kunjungan ke Lebakwangi, ketika melewati kampung Wakaf kebetulan sampah itu berserakan,” ujarnya, Jumat (10/12).

    Dalam berita acara pembongkaran yang ditandatangani oleh Kades, Sekretaris Desa dan sejumlah saksi, diantaranya Camat Ciruas dan Tokoh Masyarakat, menyebutkan bahwa TPS sementara di kampung Wakaf itu
    Usut punya usut, sampah tersebut dinilai kurang layak. Pertama, posisi TPS berada di pintu masuk TPU, kemudian yang menggunakan fasilitas TPS bukan dari warga Singamerta.

    “Memang betul, kenapa sampah itu berserakan, karena pagi-pagi sekali waga di luar Singamerta sengaja buang sampah di sana (TPS). Sehingga ketika ada warga kami mau buang sampah, posisi TPS sudah penuh,” tuturnya.

    Selanjutnya, alasan TPS dibongkar dikarenakan mengganggu jalan poros desa serta rawan menimbulkan penyakit. Oleh karena itu, berdasarkan hasil musyawarah, disetujui bahwa akan dilakukan pengangkutan dan pembongkaran TPS.

    “Minggu kemarin pembongkaran tempat sampah, prosesnya sehari sampai jam 10 malam. Pakai alat berat, alatnya juga masih ada di depan kantor desa,” terangnya.

    Mujahid mengungkapkan, untuk saat ini, masyarakat Kampung Wakaf membuang sampah menginduk ke kampung-kampung lain. Seperti di Kampung Singamerta, Periuk dan Kalanganyar.

    “Rencana memang kita mau bikin jemput bola. Dari dulu sebelum jd kades, saat road show memang ada permintaan untuk dibongar. Karena secara estetika tidak bagus, kedua yang buang sampah bukan dari warga kita,” ucapnya.

    Sebelumnya, tersiar kabar bahwa pembongkaran TPS tidak dilakukan rapat dan persetujuan BPD mau pun masyarakat, yang dituangkan dalam Berita Acara. Sedangkan, TPS itu merupakan aset Desa yang dibangun dengan dana Desa.

    “Jadi memang sudah lama warga ingin TPS itu dibongkar, setelah mendapat kesepakatan dari warga dan melakukan konsultasi dengan pihak BPD dan kecamatan, barulah TPS dibongar,” katanya.

    Diakhir ia mengatakan, armada pengangkut sampah milik Kecamatan Ciruas hanya ada 4. Dengan keterbatasan armada tersebut, menyebabkan sampah di 14 desa se-Kecamatan Ciruas tidak seluruhnya terangkut.

    “Armada milik kecamatan hanya ada 4, jadi ngangkutnya juga setengah-setengah saja. Nggak full diangkat, padahal kami bayar retribusi 36rb per kubik dari dana desa,” tandasnya. (MUF)

  • Raih Dua Trofi di ADWI 2021

    Raih Dua Trofi di ADWI 2021

    JAKARTA, BANPOS- Desa CIkolelet menjadi kebanggaan masyarakat Banten dalam Malam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021, yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Selasa (7/12) malam. Dua trofi langsung diraih oleh desa yang terletak di Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang ini.

    Trofi pertama, Cikolelet mendapatkan ADWI 2021 dengan kategori Desa Wisata Rintisan yang diserahkan oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Vinsensius Jemadu. Atas kategori ini, Cikolelet meraih dana pengembangan Rp10 juta.

    Kemudian trofi kedua adalah Desa Wisata Terfavorit ADWI 2021 atas respons netizen dalam vote video Youtube. Desa Cikolelet meraih 75.046 like yang dilaksanakan 1-5 Desember 2021.

    Trofi diberikan langsung oleh Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno. Atas penghargaan ini, Cikolelet mendapat dana pengembangan Rp50 juta.

    Kepala Desa Cikolelet Ojat Darojat tidak bisa menahan haru, saat naik panggung menerima trofi Desa Wisata Terfavorit. Ia menyampaikan terima kasih kepada Kemenparekraf, jajaran juri, terutama masyarakat Banten.

    Ia menilai, penghargaan ADWI 2021 akan menjadi penyemangat dirinya bersama masyarakat untuk lebih lagi meningkatkan Desa Cikolelet.
    “Piala ini saya persembahkan khusus untuk masyarakat Cikolelet dan Kabupaten Serang, umumnya untuk masyarakat Banten,” ujarnya.

    Selama proses penilaian, Pemkab Serang mendukung dan membantu maksimal Cikolelet. Bahkan melibatkan seluruh organisasi perangkat daerah untuk menyambut Menparekraf dan tim juri saat proses penilaian.

    “Untuk Ibu kami, yang support kami luar biasa, terima kasih Bupati Kabupaten Serang Hj. Ratu Tatu Chasanah,SE,M.Ak. Juga masyarakat Banten, Kabupaten Serang, komunitas wisata yang telah membantu sehingga kami menjadi Desa Terfavorit,” ujar Ojat.

    Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, mengapresiasi Kemenparekraf yang telah menggelar ADWI dan telah memotivasi dalam pengembangan desa wisata. Ia pun berterima kasih kepada Desa Cikolelet karena telah membanggakan Kabupaten Serang.

    “Kita semangat terus, untuk memperbaiki, terus meningkatkan daya tarik wisata dari desa, dan Cikolelet semakin maju,” ujar Tatu.

    Sekadar diketahui, pelaksanaan ADWI 2021 telah berlangsung sejak awal Juli 2021, dengan tercatat ada 1.831 desa wisata yang ikut serta. Jumlah ini melebihi target awal Kemenparekraf/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) yang hanya 700 peserta.

    Setelah seleksi panjang, terpilih 50 desa wisata yang berkesempatan meraih trofi dalam Malam ADWI 2021. Sebelumnya pula, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi 50 desa tersebut, termasuk ke Cikolelet.

    Sandi mengatakan, ADWI diselenggarakan agar 57 ribu desa di seluruh Indonesia memiliki daya tarik wisata, serta termotivasi untuk mengembangkan desa sehingga menjadi penggerak ekonomi nasional.

    “Saya meyakini bahwa dari desa lah yang mampu membangun Indonesia,” ujar Sandi.

    Mewakili Presiden, Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengapresiasi ajang ADWI yang bertajuk Desa Wisata Bangkit. Ia berharap, ADWI jadi wahana promosi bagi wisatawan domestik agar dapat mengembangkan wisata baru sebagai pengungkit ekonomi desa dan daerah.

    “Semoga penghargaan ini bisa mewujudkan desa yang berkelas, berdaya saing dan berkelanjutan. Saya juga mendorong agar desa bisa bersinergi dengan 10 destinasi prioritas termasuk yang super prioritas sehingga pengembangan pariwisata bisa berjalan dan bangkit dari pandemi,” ujarnya. (AZM)

  • BP2MI Gagalkan Pemberangkatan CPMI Ilegal

    BP2MI Gagalkan Pemberangkatan CPMI Ilegal

    SERANG, BANPOS – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Wilayah Banten, berhasil menggagalkan pemberangkatan nonprosedural sejumlah Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) ilegal. CPMI tersebut diduga menjadi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang rencananya akan berangkat ke Arab Saudi di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (7/12).

    Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) BP2MI Wilayah Banten, Joko Purwanto, mengungkapkan bahwa sebanyak 4 CPMI itu salah satunya berasal dari Desa Pamanuk, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang. Sementara tiga lainnya berasal dari Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Cianjur.

    “Saya menerima laporan dari LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) di Banten, bahwa akan ada 4 CPMI terdiri dari satu laki-laki dan tiga perempuan yang akan berangkat menuju Jeddah, Arab Saudi, melalui Bandara Soekarno Hatta,” ungkap Joko.

    Ia menjelaskan, dari laporan tersebut, diketahui para CPMI itu mengaku akan dipekerjakan sebagai petugas kebersihan di sebuah hotel. Namun, mereka tidak memiliki kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan sesuai dengan UU No. 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan PMI

    “Pencegahan ini berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 260 Tahun 2015 tentang Penghentian dan Pelarangan Penempatan TKI pada Pengguna Perseorangan di Negara-Negara Kawasan Timur Tengah, dimana Arab Saudi merupakan salah satu dari 19 negara yang dilarang penempatannya oleh pemerintah,” jelasnya.

    Saat mendapatkan informasi dari LSM Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) pada pukul 15.00 WIB, saat itu Joko sedang berada di Wisma Atlet Pademangan Jakarta. Guna berkoordinasi terkait kepulangan 199 PMI ke daerah asal dari Malaysia, bersama Dansatgas Penanganan Covid-19, langsung meluncur ke Bandara Soekarno Hatta.

    Setibanya di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Joko menginstruksikan petugas BP2MI untuk segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Bandara Soekarno Hatta, untuk mencegah keberangkatan 4 CPMI tersebut ke Timur Tengah. Tepat pukul 17.00 WIB, petugas berhasil mengamankan keempat CPMI tersebut.

    “Tindakan cepat dan terukur ini sesuai dengan perintah Kepala BP2MI untuk mencegah penempatan nonprosedural PMI,” ucapnya.

    Ia menegaskan, pemerintah tidak akan melarang warganya untuk bekerja ke luar negeri. Asalkan sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.

    “Untuk proses lebih lanjut, kami berkoordinasi dengan UPT BP2MI Wilayah DKI Jakarta, untuk pendataan dan proses pemeriksaan lebih mendalam sebelum kepulangan ke Daerah Asal CPMI tersebut,” tandasnya. (MUF)

  • Seorang Guru Diduga Lumpuh Pasca Vaksin Meninggal Dunia

    Seorang Guru Diduga Lumpuh Pasca Vaksin Meninggal Dunia

    SERANG, BANPOS – Kabar duka datang dari seorang warga diduga mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) vaksin Covid-19. Ia adalah Fatimah seorang guru Kelompok Bermain Al-Fitri di Desa Koper, Kecamatan Cikande akhirnya tutup usia. Pada Jumat 06 Agustus 2021 pukul 14.51 WIB.

    Pada pemberitaan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang bergerak menangani warga yang terduga mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) vaksin Covid-19.

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang, Asep Nugrahaya mengaku, pihaknya mendapat informasi ada guru yang diduga mengalami KIPI pasca vaksin Covid-19 pada Rabu (4/8/2021).

    “Sesuai perintah Ibu Bupati, kami langsung mengecek ke rumah Ibu Fatimah,” kata Asep kepada wartawan.

    Menurut Asep, setelah mengunjungi Fatimah di rumahnya, bersama keluarga dan Kepala Puskesmas Cikande Iis Isnawati, dengan fasilitasi ambulans desa diputuskan untuk dirujuk ke Rumah Sakit dr Dradjat Prawiranegara (RSDP).

    “Proses penanganan kesehatan saya sudah koordinasikan dengan Pak Direktur RSDP sesuai arahan Ibu Bupati. Langsung ditangani oleh RSDP,” ujar Asep.

    Berdasarkan diagnosa awal, Fatimah mengalami gejala meningitis dan sempat dirawat 3 hari hingga 3 Agustus di Rumah Sakit Hermina Ciruas. Selanjutnya, keluarga memutuskan untuk dirawat di rumah.

    Sementara itu, Direktur RSDP Rahmat Setiadi menyatakan, Fatimah sudah ditangani tim dokter. Menurutnya, berdasarkan pemeriksaan, tidak didapat hasil reaktif atau positif dari infeksi Covid-19.

    “Hasil swab non reaktif. Artinya, diduga bukan dari KIPI akibat vaksin,” ujarnya.
    Kemudian dari diagnosa kuat, Fatimah mengalami gejala meningitis. Ia memastikan pihaknya akan maksimal memberikan pelayanan terhadap Fatimah.

    “Ini diagnosa kuat awal. Namun akan dilanjutkan dengan pemeriksaan CT scan dan pemeriksaan lainnya. Kami tangani maksimal sesuai prosedur,” tegas Rahmat.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun BANPOS, Fatimah dirawat di Ruang ICU RSUDP Serang pada 5 Agustus 2021 Jam 11.00 dan ditangani oleh dokter bagian saraf.

    Suami Fatimah, Dede mengungkapkan, kondisi Fatimah masih belum sadarkan diri semenjak masuk IGD. Kemarin malam sekitar pukul 22:16 sempat mengalami penurunan tensi dan sangat kritis keadaannya.

    “Belum ada informasi dari perawat atau dokter terkait tindakan yang akan dilakukan selanjutnya, apalagi keadaannya semakin lemah,” ungkapnya.

    Hasil analisa menyimpulkan, terdapat pembengkakan di bagian otak yang mengakibatkan saluran-saluran tersumbat oleh bakteri TBC, sehingga pasien tidak sadarkan diri. Upaya dan Usaha telah dilakukan, namun belum ada hasil.

    “Kita hanya bisa berusaha dan berdo’a dan pada hakikatnya Allah yang menentukan, upaya untuk tindakan yang diambil selanjutnya menunggu hasil observasi,” kata seorang dokter spesialis paru-paru.

    Kemudian pada Jum’at 06 Agustus 2021 pukul 10.17 WIB. Dokter ruangan ICU menyampaikan, keadaan pasien mulai melemah dan fungsi organ tubuh seperti otak dan paru-paru sudah tidak berfungsi, hanya organ jantung yang masih berfungsi.

    “Segala upaya dan Ususaha tenaga kesehatan sudah maksimal untuk memberikan pelayanan yang terbaik, tapi apalah daya tangan tak sampai, hanya sebuah do’a yang menjadi senjata untuk saat ini,” ucapnya.

    Akhirnya pada pukul 14.51 WIB Fatimah menghembuskan nafas terakhir dan dinyatakan meninggal dunia. Fatimah diberangkatkan dari RSUDP Kab. Serang sekitar pukul 15.00 WIB menuju rumah duka di Cikande Asem. Kemudian sekitar pukul 18.30 WIB Fatimah dimakamkan di pemakaman keluarga tak jauh dari rumah kediamannya. (RED)

  • Jaga Kondusifitas Pilkades, Timses se-Cikoneng Gelar Deklarasi Damai

    Jaga Kondusifitas Pilkades, Timses se-Cikoneng Gelar Deklarasi Damai

    CIKONENG, BANPOS – Dalam rangka menciptakan situasi yang kondusif, sejumlah Tim sukses (Timses) para calon Kepala desa (Kades) di Desa Cikoneng, Kabupaten Serang menggelar deklarasi damai Pilkades serentak tahun 2021. Kegiatan yang bertempat di kantor Desa Cikoneng tersebut, dihadiri oleh perwakilan Timses calon nomor urut 1 hingga nomor urut 5, Pihak Polda Banten, Ketua panitia pemilihan desa (PPD) Cikoneng, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Anyer dan masyarakat setempat.

    Rangkaian kegiatan dimulai pukul 09:30 WIB diawali dengan sambutan, dilanjutkan dengan diskusi ringan seputar Pilkades. Untuk mengapresiasi komitmen para Timses se-Cikoneng dan masyarakat, diakhir kegiatan, Polda Banten membagikan sejumlah sembako sebelum kegiatan berakhir.

    Dalam sambutannya, ketua PPD Cikoneng, Ihwan Purnama menyampaikan pentingnya menjaga situasi dan kondisi yang aman dalam perhelatan pesta demokrasi tingkat desa tersebut. Selain itu, ia juga mengingatkan agar Timses tidak melakukan kampanye hitam, kampanye negatif serta taat protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

    “Kami mengucapkan terimakasih atas keterwakilan pihak Polda Banten yang datang langsung ke Cikoneng untuk memastikan terciptanya masyarakat kondusif dalam rangka pemilihan umum kepala desa,” ujarnya, Jumat (6/8) di Kantor Desa Cikoneng, Jalan Raya Anyar, Sirih Km 128 Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang.

    Ihwan menjelaskan, apa yang dilaksanakan saat ini sebenarnya sudah sesuai dengan yang dicanangkan dan sesuai dengan tahapan. Sekalipun memang terjadi perubahan terkait tanggal dan sebagainya, pihaknya tetap akan mematuhi keputusan pemerintah daerah yang merujuk pada Inmendageri terkait dengan PPKM.

    “Kondisi alami musibah virus korona ini, sesuai level yang berlaku, kami tetap mematuhi prokes dengan tidak menimbulkan kerumunan. Meyakinkan masyarakat untuk tidak berkerumun, kalaupun terjadi tahapan kampanye, dilakukan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan (juklak) dan mekanismenya, itu sudah disampaikan kepada semuanya,” jelasnya.

    Melihat waktu pelaksanaan Pilkades yang sangat panjang, pihaknya mengaku berterimakasih atas kehadiran Polda Banten berikut dengan sumbangan sosialnya kepada masyarakat, panitia kerja. Ia mengatakan, untuk pelaksanaan kampanye saat ini yang berlaku adalah kampanye virtual.

    “Sudah disampaikan kepada masing-masing calon Kades, dengan harapan dapat mengikuti tahapan sesuai dengan edarannya, dipahami dan dipedomani oleh masing-masing calon dan menyampaikan kepada tim pemenangannya,” tuturnya.

    Sesuai dengan juklak yang sudah diedarkan, tidak ada kampanye tatap muka secara langsung. Ia mengimbau, agar para calon Kades menggunakan masa kampanye virtual sebaik mungkin dan tidak menggunakan fasilitas negara seperti yang tertuang dalam peraturan Pilkades.

    “Selama ini yang kami amati, tidak begitu banyak yang menggunakan tahapan kampanye secara virtual, paling menggunakan media sosial seperti WhatsApp, Facebook, Instagram dan lain sebagainya,” katanya.

    Ia mengaku, tidak ada catatan yang signifikan terhadap para calon Kades, ditambah tidak ada gugatan yang dilayangkan oleh para calon Kades. Maka, pihaknya mendeklarasikan desa Cikoneng dengan redaksi ‘kami damai dan kami bersaudara’.

    “Memang itu adanya, ini adalah slogan yang merubah gejolak atau kesalahpahaman diantara masyarakat,” tegas Ihwan.

    Dalam penyampaiannya, ia juga mengajak agar masyarakat tidak menggunakan kampanye hitam yang dapat berujung ke ranah hukum, karena dapat dilaporkan kepada pihak berwajib. Begitupun halnya dengan kampanye negatif, meski legal, namun tidak dianjurkan dan sebaiknya dihindari.

    “Karena ini etika. Kita hidup berdampingan, satu desa, maka itu tidak boleh. Dalam agama pun tidak boleh membuka aib orang di muka umum,” ungkapnya.

    Tak lupa, Ihwan berpesan kepada seluruh Timses baik untuk calon Kades Nurwahdini (1), M Ridwan (2), Thomas Herry Irawan (3), Zahroni (4) dan Hudepah (5), agar senantiasa melaksanakan kampanye secara positif untuk memenangkan jagoannya. Kata dia, siapapun yang terpilih di Desa Cikoneng, adalah saudara satu sama lain.

    “Bapak-ibu saat menjadi Timses, wajib memenangkan calonnya. Tapi ada yang tidak wajib, yaitu menjatuhkan pasangan lainnya. Jangan sampai Pilkades ini menjauhkan kita dari bertetangga, karena kita hidup satu desa,” tandasnya.

    Salah satu perwakilan Timses yang hadir saat itu, Nikmatulloh, mengungkapkan bahwa semua calon Kades adalah putra putri terbaik desa Cikoneng, yang memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, dikembalikan lagi kepada masyarakat ingin memilih siapa.

    “Catatan untuk masyarakat dan Timses, ketika sudah berusaha semaksimal mungkin, kuasa Allah yang menentukan,” ujarnya.

    Ia mengajak kepada seluruh masyarakat dan para Timses untuk menciptakan kampanye yang santai, berakhlak dan beretika. Guna menghindari ketersinggungan dan intimidasi.

    “Toh sebelumnya kita juga saudara, jangan ada perpecahan. Semoga saudara-saudara kita bisa mengerti dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya. (MUF)