Tag: Kabupaten Serang

  • Pilkades Serentak di Kabupaten Serang Resmi Ditunda

    Pilkades Serentak di Kabupaten Serang Resmi Ditunda

    SERANG, BANPOS – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak tahun 2021 di Kabupaten Serang resmi ditunda. Penundaan tersebut berdasarkan surat dari Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 141/3351/BPD tentang hal penundaan pelaksanaan pilkades serentak dan Pemilihan Antar Waktu (PAW) pada masa perpanjangan penerapan PPKM level 4.

    Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi pelaksanaan Pilakdes Serentak Tahun 2021, di Aula KH Syam’un Setda Kabupaten Serang, Jum’at (23/7). Hadir dalam rapat tersebut, Asda I Bidang Administrasi Pemerintahan, Nanang Supriatna, Ketua DPRD, Bahrul Ulum, Wakil Ketua Komisi I DPRD, Abdul Khaliq, Kepala DPMD, Rudy Suhartanto, Kepala Dinkes, drg Agus Sukmayadi, Direktur RSDP, Rahmat Setiadi, dan perwakilan dari TNI-Polri.

    Dalam rapat tersebut, Ketua Panitia Pilkades Serentak Kabupaten Serang, Tubagus Entus Mahmud Sahiri, mewacanakan akan dilakukan Pilkades dengan sistem tempat pemungutan suara (TPS) keliling dari ke rumah-rumah. Menurutnya, jika melihat kesehatan masyarakat, maka tidak ada yang tahu kapan pandemi akan berakhir.

    “Didalam Inmendagri Nomor 23 Tahun 2021, disebutkan bisa melaksanakan (Pilkades) asalkan kondisi kesehatan di daerah diukur selama 23 minggu atau sampai akhir tahun 2021,” ujarnya.

    Sementara itu, kebutuhan masyarakat terutama para calon kepala desa (Kades) menghendaki agar segera dilaksanakan pemungutan suara. Bahkan di Kabupaten Serang sendiri, hanya tinggal dua tahapan lagi dalam pelaksanaan pesta demokrasi tingkat desa ini.

    “Jika tetap dilaksanakan, (dilakukan) dengan wacana TPS keliling bisa berjalan lancar. Sebab, untuk masa kampanye pun pihaknya memastikan tidak masalah karena dilakukan secar virtual,” katanya memastikan.

    Sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Serang ini menegaskan, tahapan Pilkades saat ini tinggal pemungutan suara saja.

    “Maka kami mewacanakan pemungutan suara suara dengan TPS keliling kepada masyarakat pemilih,” tandasnya.

    Dalam surat yang dibahas pada rapat hari itu, sesuai Inmendagri Nomor 23 Tahun 2021 dan Inmendagri Nomor 23 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Pasko Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan Untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019.

    Dalam penegasannya, surat tersebut berisikan untuk melakukan penundaan pelaksanaan tahapan Pilkades, baik serentak maupun PAW yang berpotensi menimbulkan kerumunan seperti pengambilan nomor urut, ujian tertulis, kampanye calon, pemungutan suara, maupun pelantikan Kades terpilih dalam rentang waktu perpanjangan penerapan PPKM Level 4 atau ditetapkan kebijakan lebih lanjut.

    Selanjutnya bagi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di luar wilayah Jawa dan Bali serta kriteria level 4 situasi pandemi, dapat melaksanakan Pilkades serentak dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2020 dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 141/6698/SJ Tanggal 10 Desember 2020 serta tetap memperhatikan 5 (lima) parameter sebagaimana dimaksud dalam Inmendagri Nomor 23 Tahun 2021.

    Sebelumnya, pelaksanaan Pilkades Serentak Tahun 2021 di Kabupaten Serang rencana awal digelar pada 11 Juli, kemudian diundur dengan diberlakukannya PPKM Darurat menjadi tanggal 1 Agustus. Berdasarkan Surat dari Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia tertanggal 21 Juli 2021, Pelaksanaan Pilkades serentak pun kembali ditunda. (MUF)

  • Lagi Nunggu Konsumen, Pengedar Sabu Dicokok Di Depan SPBU

    Lagi Nunggu Konsumen, Pengedar Sabu Dicokok Di Depan SPBU

    SERANG, BANPOS – Pengedar sabu, Fat (34) diciduk oleh Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Serang saat tengah menunggu konsumennya. Ia diciduk di pinggir jalan depan SPBU Kadikaran, Desa Citeurep, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang.

    Dari tersangka warga Desa Gosara ini, Satresnarkoba Polres Serang berhasil mengamankan barang bukti sebanyak dua paket sabu beserta timbangan elektronik.

    “Tersangka diamankan sedang berada di pinggir jalan depan SPBU yang diduga sedang menunggu konsumennya pada Rabu (6/7) sekitar pukul 22:00,” kata Kasatresnarkoba, Iptu Michael K Tandayu, kepada awak media, Minggu (11/7).

    Michael menjelaskan, penangkapan terhadap pengedar sabu ini merupakan tindak lanjut dari informasi masyarakat bahwa akan ada transaksi narkoba di sekitaran SPBU Kadikaran.

    Berbekal dari informasi tersebut di waktu yang disebutkan, Tim Satresnarkoba yang dipimpin Ipda Sopan Sofyan langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.

    “Karena gerak geriknya mencurigakan, tersangka yang berada di depan SPBU langsung diamankan. Saat dilakukan penggeledahan ditemukan 2 paket sabu dari saku bajunya serta dari saku celana diamankan timbangan elektronik,” terang Michael.

    Dalam pemeriksaan, Fat mengaku sudah melakukan bisnis sabu selama 3 bulan lantaran untuk memenuhi kebutuhan hidup karena tidak mempunyai pekerjaan. Tersangka mengakui mendapatkan sabu dari pengedar yang mengaku warga Balaraja, Kabupaten Tangerang.

    “Tersangka mengaku baru tiga kali melakukan bisnis sabu karena tidak bekerja dan terdesak kebutuhan ekonomi. Tersangka mendapatkan sabu dari warga Balaraja dan masih kami kembangkan,” kata Michael. (DZH)

  • Bantu Masyarakat Saat PPKM Darurat, Polres Serang Sebar 600 Paket Sembako

    Bantu Masyarakat Saat PPKM Darurat, Polres Serang Sebar 600 Paket Sembako

    SERANG, BANPOS – Polres Serang membagikan 600 paket sembako kepada masyarakat Desa Cikande, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dilaksanakan.

    Kapolres Serang, AKBP Mariyono, menuturkan bahwa pemberian bantuan sebanyak 600 paket sembako kepada masyarakat tersebut, merupakan bentuk kepedulian pihaknya kepada masyarakat yang terdampak pembatasan kegiatan itu.

    “Bantuan sembako ini kami berikan kepada masyarakat yang benar-benar terdampak pandemi Covid- 19 dalam rangka pemberlakuan PPKM Darurat,” ungkap AKBP Mariyono kepada awak media di sela-sela kegiatan, Minggu (11/7).

    Ia juga menuturkan bahwa bantuan tersebut merupakan bentuk kehadiran Polri atau Polres Serang di tengah-tengah masyarakat dalam melayani dan melindungi disaat pemberlakuan PPKM Darurat.

    “Saya berharap bantuan yang tidak seberapa ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin di masa Pandemi Covid-19 dan masa PPKM Darurat,” kata Mariyono.

    Menurut dia, pemberlakuan PPKM Darurat hanya bersifat sementara, karena pemerintah ingin pandemi Covid-19 ini segera berakhir. Disebut Darurat lantaran tingkat peyebaran virus itu begitu besar dalam sebulan terakhir.

    “Nanti kalau kondisinya sudah memungkinkan, roda perekonomian dan aktivitas masyarakat pasti akan kembali normal,” ucapnya.

    Khaerudin, salah satu masyarakat penerima bantuan menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak Kepolisian yang sudah peduli terhadap warganya.

    “Dimasa yang sulit seperti saat ini, bantuan yang kami terima tentunya sangat bermanfaat. Mudah-mudahan kebaikan bapak bapak polisi ini dapat ganjaran yang setimpal dari Allah SWT,” ucap Khaerudin. (DZH)

  • Nyamar Jadi Pembeli, Polisi Cokok Pengedar Sabu

    Nyamar Jadi Pembeli, Polisi Cokok Pengedar Sabu

    SERANG, BANPOS – Pengedar narkotika jenis sabu yakni IA (37) yang merupakan warga Desa Pulo Panjang, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, dicokok oleh personel Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Serang.

    Tersangka ditangkap di Kampung Sindang Jaya, Desa Tonjong, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang oleh petugas yang melakukan undercover buyer atau menyamar sebagai pembeli.

    “Dari tersangka IA, petugas berhasil mengamankan satu paket sabu yang ditemukan dalam saku celana,” ujar Kepala Satuan Reserse Narkoba (Kasatresnarkoba), Iptu Michael K Tandayu, Sabtu (10/7/2021).

    Michael menjelaskan, penangkapan terhadap pengedar narkoba tersebut merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat. IA diketahui sering melakukan transaksi jual sabu di wilayah Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang.

    “Berbekal dari informasi tersebut selanjutnya Tim Satresnarkoba yang dipimpin Ipda Sopan Sofyan mengatur strategi dengan melakukan undercover buyer dengan memesan sabu dari tersangka IA. Sesuai waktu dan tempat yang disepakati pada Senin (5/7) sore, IA langsung ditangkap saat menyerahkan sabu kepada petugas,” ungkapnya.

    Dari tangan tersangka ini, petugas berhasil mengamankan paket sabu dan tersangka langsung diamankan ke Mapolres Serang untuk dilakukan pemeriksaan.

    Dalam pemeriksaan, IA mengaku sudah melakukan bisnis sabu selama dua bulan lantaran tidak mempunyai pekerjaan. Tersangka mengakui mendapatkan sabu dari pengedar yang mengaku warga Kota Cilegon.

    “Tersangka mengaku baru 2 melakukan bisnis sabu karena terdesak kebutuhan ekonomi. Tersangka mendapatkan sabu dari warga Cilegon dan masih kami kembangkan,” tandas Michael. (DZH)

  • Bukan Main, Pilkades di Sanding Libatkan ‘Timses Tak Kasat Mata’

    Bukan Main, Pilkades di Sanding Libatkan ‘Timses Tak Kasat Mata’

    PETIR, BANPOS – Pelaksanaan Pilkades di Kabupaten Serang ternyata tidak terlepas dari hal-hal yang berbau mistis. Seperti yang terjadi di Desa Sanding, Kecamatan Petir yang akan melaksanakan Pilkades serentak.

    Benda yang diduga merupakan media untuk melakukan santet didapati dari salah satu pemuda yang sengaja menaruh benda tersebut di kediaman salah satu tokoh masyarakat setempat, Abah Udi. Berdasarkan keterangan warga, Sabtu malam (22/5) sekitar pukul 22:00 WIB, seluruh tokoh masyarakat pendukung bakal calon kepala desa (Bacalon Kades) Ade Fajri Suryana, tengah berkumpul di kampung Nangewer, berikut Abah Udi yang juga didampingi pihak kepolisian setempat.

    Melihat kondisi kediaman Abah Udi di kampung Sanding Cipacung RT 02/01 sedang sepi, pelaku sengaja menaruh benda yaitu kain kafan terikat tujuh membungkus tanah merah yang diduga merupakan tanah kuburan, di bagian depan depan rumah. Ketika itu, pihak keluarga yang tak lain adalah anak dari Abah Udi, A mengetahui aksi pemuda tersebut dan memanggil suaminya untuk menangkap pelaku dan mengamankan benda yang dianggap mencurigakan tersebut.

    “Peristiwa terjadi malam Minggu, jadi kami dan para tokoh (pendukung Fajri) sedang berkumpul silaturahmi di rumah KH Dudung. Dapat info ada kejadian tersebut, maka kami langsung mendatangi rumah Abah Udi untuk memastikan,” ujar salah satu warga yang tidak bisa disebutkan namanya, kemarin.

    Ia menjelaskan, pemuda yang diduga menaruh benda tersebut adalah anak dari salah satu pendukung bacalon kades lainnya. Sehingga warga pun menyimpulkan bahwa hal ini terjadi karena perseteruan antara dua bacalon kades di desa tersebut.

    “Ketika benda itu dievakuasi, satu tali dibakar. Satu gelungan tali, keburu ada suara orok nangis, orang-orang pada takut,” katanya.

    Kemudian, sisa kain yang masih terikat sebanyak 6 ikatan direndam di sebuah air di baskom. Lalu airnya mendidih dan mengeluarkan asap seperti halnya ditayangan televisi.

    “Kain dibakar, tapi tidak semuanya. Sisanya direndam sampai air seperti menggolak, lalu air tersebut diminumkan ke pelaku dan bapaknya,” tutur dia.

    Setelah meminum air rendaman kain kafan dan tanah kuburan, pelaku dan bapaknya dilepas oleh warga kemudian dipulangkan.

    Tak sampai disitu, benda yang sama juga ditemukan di kediaman pendukung lainnya, R. Kain kafan ditemukan pada hari Senin (31/5) pagi, di pojok pagar rumah.

    “Disinyalir, karena saya pribadi ada di barisan Fajri,” ungkapnya.

    Keesokan harinya, ditemukan juga benda berupa tanah kuburan pada hari Selasa dini hari pukul 02:00 WIB. Ia pun berharap, pelaksanaan Pilkades dilaksanakan dengan damai tanpa adanya keributan, apalagi sampai bermain hal mistis yang dapat merugikan satu sama lain.

    “Harapannya Pilkades ini berjalan dengan lancar, tanpa dibarengi dengan hal-hal mistis yang dapat membuat kegaduhan dan mengganggu kondusifitas,” tandasnya.

    Diketahui, Pilkades serentak tahun 2021 dilaksanakan pada tanggal 11 Juli 2021, diikuti oleh 145 desa se Kabupaten Serang. (MUF)

  • Dukung Palestina, DKM Se-Kramatwatu dan Waringin Kurung Kumpulkan Donasi Ratusan Juta

    Dukung Palestina, DKM Se-Kramatwatu dan Waringin Kurung Kumpulkan Donasi Ratusan Juta

    SERANG, BANPOS – Forum komunikasi dan silaturahim dewan kemakmuran masjid (Fokus) DKM Kramatwatu-Waringin Kurung mengutuk keras tindakan biadab, keji dan teror oleh Zionis-Israel. Sebab, hal itu bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan secara universal, meski dilihat dari sisi manapun.

    Pengurus Fokus DKM Kramatwatu, Parjiman, menyampaikan bahwa tindakan biadab yang seharusnya tidak dilakukan diantaranya pengusiran paksa warga palestina diwilayah gaza oleh zionis Israel, disusul penyerangan terhadap masjid Al-Aqsha saat kaum muslimin melaksanakan ibadah Ramadan, serta pembombardiran secara masif sampai saat ini.

    “Kami fokus DKM Kramatwatu- Waringin kurung menyatakan sikap mengutuk keras tindakan biadab, keji dan teror oleh zionis Israel laknatullah ‘alaih,” tegasnya, di Masjid Nurul Iman GSI, Jumat (21/5).

    Diketahui, mereka telah menggalang donasi sebesar Rp154. 231.500 untuk pengadaan sumur wakaf Palestina melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT). Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada pemerintah Indonesia, agar bersikap lebih tegas atas tragedi tersebut dan melakukan langkah kongkrit guna mendukung kemerdekaan Palestina sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945.

    Kemudian, mereka juga menyampaikan rasa simpatik dan dukungan sepenuhnya kepada rakyat Palestina, atas segala patriotisme dalam menjaga Al-Quds, masjid dan tanah suci kaum Muslimin.

    “Menyerukan kepada seluruh umat islam untuk mewujudkan rasa kepeduliannya terhadap nasib kaum muslimin di Palestina, dengan mendoakan dan berdonasi semaksimal mungkin,” ucapnya.

    Ia pun menghimbau kepada umat islam dimanapun, untuk memboikot segala produk yang telah mendukung gerakan zionisme, sebagai upaya jihad fii sabilillah sebagaimana difirmankan Surah Al-Mumtahanah ayat 9.

    “Pernyataan sikap ini kami sampaikan, sebagai wujud solidaritas sesama muslim dan kontribusi dalam pembebasan Al-Aqsha, serta sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan,” tandasnya. (MUF)

  • Camat se-Kabupaten Serang Disosialisasikan Pilkades

    Camat se-Kabupaten Serang Disosialisasikan Pilkades

    SERANG, BANPOS – Forum komunikasi camat (FKC) Kabupaten Serang, menggelar silaturahmi yang dihadiri oleh seluruh Camat se Kabupaten Serang dan dinas terkait dan pihak Kepolisian baik Polres Serang dan Polda Banten, Senin (3/5). Diskusi sore hari itu membahas bagaimana pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pulkades) serentak yang digelar pada 11 Juli mendatang, dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

    Dalam kegiatan tersebut, hadir kepala dinas pemberdayaan masyarakat dan desa (DPMD), Rudy Suhartanto, Asda I Kabupaten Serang, Nanang Saepudin yang juga menjadi pembicara. Selain itu, terpantau hadi beberapa kepala bidang pada badan pendapatan daerah (Bapenda) dan Badan kepegawaian pemerintah sumber daya manusia (BKPSDM) Kabupaten Serang.

    Ketua FKC Kabupaten Serang, Wawan Setiawan mengungkapkan bahwa pihaknya sengaja mengundang para camat agar Pilkades kondusif dan menerapkan protokol kesehatan.

    “Intinya kita melakukan pendekatan kepada masyarakat, mudah-mudahan pilot projek yang ada di Kabupaten Serang bisa berjalan dengan lancar, aman dan terkendali,” ungkapnya.

    Selanjutnya, usai diskusi bersama tersebut, jajaran FKC akan melakukan konsolidasi dengan Kapolsek, Danramil dan jajarannya.

    “Pendekatan di lapangan agar kondusif. Sebelum Pilkades, saat Pilkades dan pasca Pilkades, Muspika dan jajaran akan terus silaturahmi dengan calon, supaya tim di lapangan tidak ada yang arogan dan tetap mengedepankan kekeluargaan,” jelasnya.

    Kepala DPMD Kabupaten Serang, Rudy Suhartanto menyampaikan beberapa poin kepada para Camat terkait teknis pelaksanaan Pilkades di masa pandemi Covid-19. Pertama, pihaknya mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Serang yang akan melaksanakan pesta demokrasi Pilkades di 144 desa di Kabupaten Serang bahwa pilkades itu adalah politik keluarga.

    “Oleh karena itu, yang wajib dijaga adalah kekompakan di keluarga masing-masing,” katanya.

    Jangan sampai mudah terprovokasi. Sebab, pada waktunya nanti pemungutan suara tanggal 11 Juli 2021, seluruh masyarakat wajib memberikan hak pilihnya.

    “Memilik kepala desa (Kades) sesuai dengan harapan dan cita-cita masyarakat di desa masing-masing,” ucapnya.

    Supaya nanti ada Kades yang betul-betul sesuai dengan keinginan masyarakat, sesuai harapannya. Kades mampu membangun desa secara baik dan sesuai dengan aturan.

    “Kedua, kepada para calon dan timsesnya, jangan terlalu mengedepankan soal bagaimana menang Pilkades. Tapi yang paling utama adalah, harus jaga kondisi supaya tetap saling toleransi, jaga keamanan masing-masing, terutama jangan diprovokasi yang akhirnya melanggar prokes,” jelasnya.

    Selanjutnya, ia meminta kepada para calon agar menyampaikan kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya sesuai dengan jam yang sudah ditentukan oleh panitia. Patuhi jam kehadirannya, kemudian imbau juga setelah dari tempat pemungutan suara (TPS), langsung pulang ke kediamannya masing-masing.

    “Saat pemilihan berlangsung dan ingin menonton, bisa dilakukan live streaming. Harapan kami, pilkades berjalan dengan aman, tertib kondusif. Jangwn sampai memecah belah unsur masyarakat yang ada di desa-desa,” tandasnya.

    Asda I bidang pemerintahan Kabupaten Serang, Nanang Saepudin menegaskan bahwa jangan sampai Pilkades serentak ini menjadi ajang adu kekuaran.

    “Semangatnya semangat pesta, senang, penuh toleransi dan juga mengedepankan kekeluargaan. Jangan sampai nanti malah jadi adu kekuatan, menjadi hal yang kurang bagus. Tidak pas di ranah pengadilannya nanti,” katanya.

    Di tempat yang sama, Kasat Binmas Polres Serang, AKP Bhakti Y.S mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu keputusan dari Kapolres Serang, AKBP Maryono, untuk menentukan jumlah personel yang terlibat dalam pelaksanaan Pilkades serentak. Namun pihaknya tetap mengedepankan prokes sesuai dengan anjuran pemerintah dan mematuhi regulasi yang ada.

    “Personil yang disiapkan kita menunggu Kapolres, karena dari Binmas sendiri masih melakukan wawar, imbauan kepada masyarakat soal larangan mudik dan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan,” tandasnya. (MUF)

  • Tatu Klaim Pemkab Serang Pasti Dukung Pembangunan Geothermal

    Tatu Klaim Pemkab Serang Pasti Dukung Pembangunan Geothermal

    SERANG, BANPOS – Pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) Geothermal, saat ini masih menjadi polemik di masyarakat. Meski begitu, proyek tersebut masih tahap eksplorasi, dan merupakan bagian dari program strategis nasional (PSN)

    Oleh karena itu, Bupati Serang, Tatu Chasanah menegaskan bahwa pihaknya tentu patuh terhadap ketentuan pemerintah pusat. Bukan lagi soal mendukung atau tidak mendukung, tetapi apabila disebutkan PSN, ia dan jajaran pemerintah harus mendukung.

    “Dan untuk sosialisasi kepada masyarakat, saya sudah meminta kepada pihak perusahaan untuk memaksimalkan, berkomunikasi, mensosialisasikan dengan masyarakat,” ujarnya, Senin (3/5) di Pendopo Bupati Serang.

    Hal itu dilakukan agar masyarakat paham detil, persis, dan tidak ada gejolak. Selain itu, perusahaan diminta untuk memaksimalkan komunikasi agar tidak ada kesalahpahaman.

    “Karena program ini sebetulnya program lama, program langsung dari pemerintah pusat, kami selama ini memfasilitasi untuk pihak perusahaan berkomunikasi dengan masyarakat di sekitar wilayah yang akan dilakukan program tersebut,” jelasnya.

    Kendati demikian, Pemkab Serang menyatakan sudah melaksanakan program sosialisasi kepada masyarakat. Bahkan, dari TNI-Polri, Kapolres, Dandim, Ketua Dewan, Camat, jajaran Pemda sudah menyosialisasikan.

    “Kita membantu mensosialisasikan untuk mereka bisa komunikasi langsung dengan masyarakat,” katanya.

    Ia pun kemudian menyarankan harus memaksimalkan memberi pemahaman apa yang sejelas-jelasnya kepada masyarakat. Misalnya, Geothermal ini bukan yang pertama di Kabupaten Serang, di daerah yang lain ada seperti halnya di Garut, Kamojang dan masih banyak lagi.

    “Coba diajak masyarakat, supaya bisa membayangkan melihat secara jernih, ooh kalau ada proyek ini tuh seperti ini. Bisa langsung bicara dengan masyarakat sekitar sana, misalnya bagaimana sih dampaknya ketika ada perusahaan atau Geothermal ini,” jelasnya.

    Tatu menegaskan, dalam hal ini, bukan soal mendukung tidak mendukung, sebab apabila statusnya PSN, jajaran pemerintah itu wajib mendukung program tersebut. Karena, baik itu Provinsi, Kabupaten, itu bagian dari pemerintahan pusat.

    “Jadi disini tidak bisa disebutkan mendukung, tidak mendukung. Kalau disebutkan PSN, ya dibawahnya sudah satu kesatuan,” tegasnya.

    Ia mengimbau, apabila masih ada perbedaan cara pandang, ini harus dimusyawarahkan. Tidak boleh anarkis, karena merugikan diri sendiri.

    “Terus, coba melihat dengan cara jernih. Jadi kita jangan berandai-andai, coba lihat daerah lain, mana sih yang ada proyek Geothermal, supaya melihatnya jelas,” terangnya.

    Jadi, kata dia jangan hanya mengira-ngira. Ia menyampaikan bahwa kurang lebih dua tahun lalu, masyarakat pernah diajak ke salah satu lokasi yang sudah berdiri PSN PLTPB Geothermal.

    “Pernah diajak setahu saya, karena saya dari dulu minta masyarakat ini diberi pemahaman yang lebih nyata. Kalau gasalah mereka sudah studi banding,” tandasnya. (MUF/AZM)

  • Praktisi Paparkan Sisi Positif Pembangkit Listrik Geothermal

    Praktisi Paparkan Sisi Positif Pembangkit Listrik Geothermal

    SERANG, BANPOS – Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) atau Geothermal masih terus mendapatkan penolakan. Banyak yang berpendapat bahwa pembangunan PLTPB dapat merusak lingkungan.

    Namun, jarang yang melihat sisi positif dari keberadaan PLTPB. Bahkan, jarang yang mengetahui bahwa PLTPB itu hanya dapat dibangun dengan baik di tempat-tempat tertentu saja, khususnya yang berada di daerah cincin api atau ring of fire.

    Dosen Praktisi Geothermal Independen, Riki Irfan, dalam diskusi publik yang digelar oleh DPM Unsera menuturkan bahwa Indonesia, khususnya Provinsi Banten, sangat beruntung memiliki kesempatan untuk membangun PLTPB.

    “Orang di negara lain berharap seperti Belanda, Jerman, berharap punya Geothermal. Sampai-sampai mereka rela mengebor 3.000-5.000 meter hanya untuk 150 derajat Celcius,” ujarnya di aula Technopark SMK 2 Kota Serang, Jumat (30/4).

    Jika negara lain perlu menggali hingga ribuan meter, ternyata Indonesia hanya perlu mengebor 700 meter untuk mendapatkan panas bumi hingga 200 derajat celcius.

    “Kalau ngebor 1.000 meter lebih, bisa dapat 220 derajat celcius. Artinya ini adalah berkah. Tinggal dimanfaatkan dengan bijak, dikontrol, ada teknologinya, ada ahlinya, dimanage dengan baik. Kalau tidak dimanage dengan baik, apa saja juga akan rusak,” ungkapnya.

    Terkait dengan kekhawatiran masyarakat bahwa pembangunan PLTPB itu dapat berpotensi menjadi musibah seperti Lapindo, Riki menuturkan bahwa hal itu sangat kecil kemungkinan terjadinya. Sebab pada pengeboran Lapindo itu berada di batuan sedimen yang memiliki kadar lumpur dan air yang berbeda.

    “Sedangkan di Geothermal ini berbeda, batunya vulkanik, batuan keras, yang terpanaskan pun karakternya tidak sama dengan yang lain. Jadi karakter yang akan keluar dari Geothermal itu air panas yang menyembur bukan lumpur. Karena tidak ada, bagaimana caranya si batuan beku itu bisa segitunya jadi lumpur,” jelasnya.

    Selain itu juga, teknologi pengeboran yang dilakukan untuk Geothermal pun berbeda. Teknologi yang digunakan tidak seperti yang dibayangkan oleh masyarakat, layaknya mengebor untuk mencari sumber air di perumahan.

    “Sampai saat ini di lapangan-lapangan yang sudah beroperasi, nol persen yang terjadi kegagalan. Kita sebut lapangan milik Pertamina, sarana energi, Supreme energi, dan yang milik pemerintah, tidak ada satupun yang gagal,” terangnya.

    Ia pun meminta agar masyarakat jangan mendengarkan dari orang yang bukan ahlinya. Sebab akan berbeda apa yang disampaikan oleh orang yang ahli di bidangnya dengan yang hanya sekadar beropini saja.

    Kabid Pengembangan Infrastruktur Energi Dan Ketenagalistrikan pada ESDM Provinsi Banten, Ari James Faraddy, menuturkan bahwa potensi yang dihasilkan dari sumur Geothermal di Gunung Prakasak yaitu sekitar 100 mega watt.

    “Satu lagi di Gunung Kelud ada 60 mega watt, sekarang sedang proses eksplorasi dua-duanya. Belum produksi, masih tahapan eksplorasi. Kalau berhasil alhamdulillah, kita punya target awal sekitar 30 mega watt,” ujarnya.

    Ia menuturkan, apabila PLTPB tersebut berhasil dibangun, maka Provinsi Banten memiliki pasokan listrik yang mumpuni dan tidak ketergantungan dengan pembangkit listrik yang mengakibatkan polusi seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

    “Kalau sekarang ini tergantung dari batubara. Kalau batubaranya mahal, tarif listrik akan lebih mahal lagi. Kalau ada ada kenaikan listrik, masyarakat akan marah,” tuturnya.

    Menurutnya, PLTPB akan lebih ramah lingkungan, karena sedikit dari karbon monoksida yang dihasilkan. Di sisi lain, batu bara pun akan lebih cepat habis lantaran bukan bahan bakar yang terbarukan.

    “Kalau batubara habis, ya habis tidak bisa membangkitkan listrik lagi. Selain itu, pembakaran batubara juga menghasilkan gas karbondioksida, mengakibatkan kerusakan atmosfer kita,” tandasnya. (DZH)

  • Warga Pulau Tunda Digegerkan Jasad Pria Tanpa Identitas

    Warga Pulau Tunda Digegerkan Jasad Pria Tanpa Identitas

    SERANG, BANPOS – Warga Pulau Tunda di Desa Wargasara, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang dikejutkan dengan temuan laki-laki terbujur di pesisir pantai bagian utara, Kamis (1/10/2020). Saat ditemukan warga, jasad pria tanpa identitas sudah dalam kondisi membengkak dan menghitam.

    Saat ini tim identifikasi Polres Serang dan personil Polsek Tirtayasa dibantu personil Ditpolairud Polda Banten dan Basarnas masih berupaya mengevakuasi mayat untuk dibawa ke rumah sakit. Sebab-sebab kematian belum diketahui namun dari kondisi fisik bagian luar, terlihat tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

    “Dari kondisi fisik bagian luar tidak ada tanda-tanda kekerasan, tapi untuk lebih pastinya kita menunggu hasil pemeriksaan tim dokter forensik,” ungkap Kapolsek Tirtayasa AKP Hendri Dunan dikonfirmasi melalui telepon.

    Kapolsek menjelaskan mayat pria tanpa identitas ini pertama kali ditemukan Sahrudin (25) warga setempat yang kebetulan akan mengangkat jaring ikan. Dari atas perahu, Sahrudin melihat sesosok mayat dalam keadaan posisi telungkup di pinggir pantai.

    “Setelah mengangkat jaring, Sahrudin langsung pulang dan bersama warga melapor kepada personil Polairud dan Kepala Desa Pulau Tunda, dan selanjutnya anggota polairud dan kades mendatangi lokasi temu mayat,” terang Kapolsek.

    Kapolsek mengatakan mayat yang pria yang sudah membusuk (menghitam) itu dimungkinkan bukan warga setempat karena tak ada warganya yang melapor adanya anggota keluarganya yang hilang. Dari ciri-ciri korban, memiliki rambut hitam pendek, memakai kaos berwarna merah lengan hitam serta celana hitam dengan keadaan sobek.

    “Bagi masyarakat yang merasa ada salah seorang anggota keluarganya yang hilang bisa mendatangi langsung ke RSUD dr Drajat Prawiranegara,” kata Hendri Dunan. (MUF)