Tag: Kabupaten Serang

  • Prabowo Restui Ulum-Eki Lawan Petahana

    Prabowo Restui Ulum-Eki Lawan Petahana

    SERANG, BANPOS – DPP Gerindra akhirnya memutuskan untuk memberi rekomendasi kepada Eki Baihaki untuk berlaga di Pilkada Kabupaten Serang berpasangan dengan Nasrul Ulum.

    Hal ini berdasarkan informasi yang didapat BANPOS dari salah satu sumber di DPD Gerindra Provinsi Banten. Menurutnya, saat ini pihaknya telah menetapkan pasangan Ulum-Eki untuk maju dalam Pilkada 2020 nanti sebagai Bacabup dan Bacawabup.

    “Sudah ada namanya. Restu dari pak Prabowo itu pasangan yang maju yakni pak Nasul Ulum sebagai Bacabup dan Eki Baihaki sebagai Bacawabup. Ini sudah final,” ujarnya kepada BANPOS, Rabu (17/6).

    Sementara itu, Ketua DPD Gerindra Provinsi Banten, Desmond J. Mahesa, saat dikonfirmasi BANPOS terkait kebenaran hal tersebut, dibenarkan oleh dirinya. Bahkan, ia juga mengirimkan surat rekomendasi yang lengkap dengan tanda tangan Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto dan Sekjen DPP Gerindra, Ahmad Muzani.

    Dengan demikian, Ulum-Eki saat ini sudah mengantongi sebanyak 13 kursi dengan rincian kursi Gerindra sebanyak 8 dan Demokrat yang sebentar lagi akan mengeluarkan surat rekomendasi sebanyak 5 kursi. Sehingga pasangan Ulum-Eki pun telah memenuhi syarat untuk berhadapan dengan calon petahana, Ratu Tatu Chasanah. (DZH)

  • Eki Kunjungi ‘Pemakan Kapuk Bantal’ dan Pastikan Informasinya Tidak Tepat

    Eki Kunjungi ‘Pemakan Kapuk Bantal’ dan Pastikan Informasinya Tidak Tepat

    SERANG, BANPOS – Kabar mengenai mbah Jahrani (80), warga Desa Singamerta yang hidup kesulitan bahkan sampai memakan kapuk, dibantah oleh warga setempat. Hal ini setelah adanya kunjungan dari tokoh pemuda Banten, Eki Baihaki, untuk mengonfirmasi kabar tersebut.

    Eki yang menyambangi mbah Jahrani usai salat Zuhur tersebut berdialog dengan warga sekitar dan ibu Pakrah (40) selaku pihak yang merawat mbah Jahrani. Ternyata, kabar tersebut terlalu dilebihkan oleh beberapa pihak, sehingga tidak sesuai dengan kenyataan.

    “Setelah berdiskusi dengan masyarakat dan pihak yang merawat mbah, ternyata semua itu ikut membantu sejak awal. Jadi saya rasa, ini sebenarnya perkembangannya tidak seperti apa yang diinformasikan,” ujar Eki seusai kunjungan, Sabtu (13/6).

    Akan tetapi, mbah Jahrani memang dalam kondisi yang memprihatinkan. Sebab, kondisi mbah Jahrani kurang baik lantaran pernah terlibat kecelakaan pada tiga tahun yang lalu.

    “Keluarga mengatakan memang kondisinya dalam keadaan tidak sehat sejak tiga tahun yang lalu. Terlibat kecelakaan pada saat itu,” ungkapnya.

    Menurutnya, kedatangannya untuk mencari tahu kebenaran kondisi dari mbah Jahrani. Ia bersyukur lantaran ternyata keluarga dan tetangga sekitar sangat peduli dengan mbah. Tidak seperti yang tersebar informasinya.

    “Disini kami luruskan supaya objektif. Supaya tidak ada yang ditambah-tambahkan atau dikurang-kurangkan. Karena ternyata warga sekitar ini keperduliannya luar biasa. Jadi apa yang tersebar, tidak sesuai,” jelasnya.

    Ia pun mendorong kepada pemerintah agar dapat membuat terobosan dengan adanya kasus kondisi warganya yang seperti ini. Jangan sampai pemerintah hanya ingin memboyong saja, namun tidak jelas kedepannya seperti apa.

    “Dari pihak keluarga mengatakan bahwa sudah ada respon dari pihak Dinsos. Kalaupun memang kondisinya seperti ini, apa yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah itu harus ada terobosan. Kalau memang mau dibawa, dibawa kemana? Jangan sampai sudah dibawa, malah jadi tidak jelas,” tegasnya.

    Sementara itu, Pakrah, mengatakan bahwa mbah Jahrani memang sudah lama sendiri. Keluarga terdekatnya yakni kakak dan istri sudah meninggal.

    Mengenai kabar mbah Jahrani yang memakan kapuk, Pakrah membantahnya. Ia juga membantah bahwa mbah Jahrani hidup terlantar tanpa ada yang memperhatikan.

    “Eggak makan kapuk, mungkin buat ngelap mata, telinga, tapi enggak makan kapuk. Tidak terlantar, banyak yang mengurusi. Jadi informasi yang beredar itu berlebihan,” ujarnya.

    Menurutnya, ia tidak mengenal perempuan yang memiliki akun Facebook bernama Amelia. Namun ia tahu bahwa Amelia sering berkunjung ke rumah mbah Jahrani.

    “Ibu mah tidak tahu dia (Amelia) siapa, kerjanya apa, tugasnya apa, enggak tau. Hanya memberikan sembako kepada mang Jahrani, sembako dari indomaret, iya diterima saja,” ucapnya.

    Pakrah menceritakan, mbah Jahrani mulanya berjualan cobek di daerah Kragilan. Lalu tiga tahun yang lalu, mbah Jahrani ditabrak motor. Pelaku penabrakan pun lari karena disebut tidak mau bertanggungjawab.

    “Kemudian dibawa ke rumahnya oleh warga sekitar lokasi tertabraknya dengan menggunakan mobil losbak hitam. Sejak itu, sampai sekarang yang menabarak itu belum pernah kesini. Kejadiannya tiga tahun yang lalu. mudah-mudahan mang Jahrani banyak rejekinya,” jelasnya.

    Ia pun berterimakasih kepada warga yang peduli dengan kondisi mbah Jahrani dengan memberikan bantuan. Namun ia berharap, informasi yang tidak benar dan berlebihan jangan sampai tersebar lagi.

    “Enggak dipaksa, ini memang sebenar-benarnya. Jangan dilebih-lebihkan. Bantuan Alhamdulillah sudah banyak. Obat-obatan juga banyak, tidak kurang, terimakasih,” ungkapnya.

    Senada disampaikan oleh Ketua RT 05 RW 01 Singamerta, M. Syafei. Menurutnya, isu mengenai mbah Jahrani tidak mendapatkan bantuan merupakan bohong. Sebab kenyataannya, mbah Jahrani mendapatkan bantuan.

    “Sangat terpukul, selama ini isu belum dapat bantuan itu bohong. Bantaun Covid-19 dapat dari Provinsi sebesar Rp500.000, bantuan lainnya baik dari LSM maupun pemerintah juga dapat,” tandasnya. (DZH)

  • Klaster Pasien Kabur Kembali Bertambah, Dua Nakes RSDP Serang Positif Corona

    Klaster Pasien Kabur Kembali Bertambah, Dua Nakes RSDP Serang Positif Corona

    SERANG, BANPOS – Dua tenaga kesehatan di RS dr. Drajat Prawiranegara (RSDP) asal Kota Serang terkonfirmasi positif Covid-19. Keduanya diduga terpapar akibat kontak fisik dengan pasien positif yang kabur dari Penjaringan, Jakarta Selatan dan mengakibatkan lonjakan kasus di Kabupaten Serang.

    Juru bicara Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kota Serang, W. Hari Pamungkas, mengatakan bahwa keduanya diduga masih berkaitan dengan klaster pasien kabur asal Penjaringan, Jakarta Selatan.

    “Keliatannya memang sama dengan klaster pasien positif yang kabur dari Jakarta itu. Kedua pasien ini merupakan tenaga kesehatan di salah satu rumah sakit di Kota Serang,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (13/6).

    Pasien dengan inisial EAS merupakan pria berumur 24 tahun. Sedangkan pasien lainnya yakni MHS merupakan pria berumur 30 tahun.

    “Kedua pasien tersebut merupakan warga Kecamatan Cipocok Jaya. Keduanya menjalani tes swab pada 29 Mei yang lalu, hasilnya keluar pada 10 Juni kemarin,” jelasnya.

    Menurut Hari, keduanya saat ini sudah dalam perawatan di RSDP Serang. Untuk tracking, pihak Pemkot Serang akan berkoordinasi dengan RSDP terkait hal itu.

    “Tentunya nanti kami lihat perkembangannya. Tenaga kesehatan dengan pasien yang kontak dengan pasien Jakarta ini seperti apa. Selain dari para tenaga kan mungkin juga ada masyarakat yang kontak fisik, ini yang akan dilakukan tracking bersama dengan pihak rumah sakit,” terangnya.

    Sementara itu, Humas RSDP Serang, dr. Khoirul Anam, membenarkan bahwa dua pasien tambahan di Kota Serang merupakan tenaga kesehatan di RSDP Serang. Keduanya diduga terpapar akibat pasien kabur asal Jakarta.

    “Benar, jadi ini masih satu klaster dengan yang di Tirtayasa. Ini akibat ada pasien positif asal Jakarta yang kabur dan kecelakaan di dekat Puskesmas Tirtayasa,” ujarnya.

    Saat itu, tenaga kesehatan di Puskesmas Tirtayasa dan warga sekitar membantu pasien tersebut yang sempat mengalami kecelakaan. Mereka tidak mengetahui bahwa pasien tersebut sudah terkonfirmasi positif.

    “Akhirnya sebanyak tiga tenaga kesehatan di Puskesmas Tirtayasa dan 8 warga yang menbantu terkonfirmasi Covid-19. Karena tidak sadarkan diri, dirujuk ke RSDP dan belum sempat dilaksanakan skrining. Yang menangani dua tenaga kesehatan yang saat ini terkonfirmasi positif,” tandasnya. (DZH)

  • Lewat Teleconference, Ratu Tatu Tawarkan Program Keagamaan

    Lewat Teleconference, Ratu Tatu Tawarkan Program Keagamaan

    SERANG, BANPOS – Bakal calon bupati Serang petahana, Ratu Tatu Chasanah menjalani fit and proper test secara teleconference dengan DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dalam pernyataannya, Tatu menyatakan, bersama PKB akan terus meningkatkan program keagamaan.

    Menurut Tatu, dalam teleconference tertutup, Desk Pilkada DPP PKB meminta dirinya berkomitmen dalam program keagamaan, terutama peningkatan ekonomi pondok pesantren. “Sejumlah program keagamaan sudah dijalankan Pemkab Serang saat ini. Ke depan diperkuat kepada pemberdayaan ekonomi pesantren,” ujar Tatu kepada wartawan, Jumat (12/6).

    Sejumlah program yang dijalankan Ratu Tatu saat ini selaku Bupati Serang yakni, bantuan rehabilitasi pondok pesantren, insentif guru ngaji dan guru madrasah hingga pemandi jenazah, beasiswa penghafal Alquran, serta insentif guru TPQ. “Ke depan, sebagai bagian dari upaya penurunan angka pengangguran, tentu kita akan masuk pada pemberdayaan ekonomi pesantren,” ujarnya.

    Tatu optimistis, DPP PKB akan memberikan rekomendasi kepada dirinya dalam Pilkada Kabupaten Serang. “Insya Allah, kami ingin kembali bersama PKB melanjutkan pembangunan di Kabupaten Serang,” ujarnya.

    Ketua DPW PKB Banten Ahmad Fauzi mengungkapkan, ada lima nama bakal calon yang tengah digodok oleh PKB. Yakni Ratu Tatu Chasanah, Wahyu Papat Jr, Abdul Latif, Abdul Gofur, dan Eki Baihaki. “Setelah fit and proper, Desk Pilkada DPP PKB akan mengadakan rapat. Dan segera mengambil keputusan,” ujarnya.

    Terkait kemungkinan PKB merekomendasikan Ratu Tatu menjadi bakal calon bupati Serang yang diusung, ia menyerahkan semua kepada keputusan DPP. “Saya kira, DPP PKB punya informasi lengkap, track record, dan komitmen dari visi misi Ibu Tatu. Jika dinilai terbaik DPP, tentu PKB akan mengusung kembali,” ujarnya.

    Ia membenarkan, DPP PKB menegaskan komitmen program pemerintah daerah dalam pengembangan pesantren. “Sama dengan visi misi Bu Tatu, ada penegasan pada program keagamaan. Terutama dalam peningkatan ekonomi pondok pesantren,” ujarnya. (MUF/PBN)

  • Akibat Tidak Jujur, 32 Positif Covid-19 Terkonfirmasi Hari Ini di Kabupaten Serang

    Akibat Tidak Jujur, 32 Positif Covid-19 Terkonfirmasi Hari Ini di Kabupaten Serang

    SERANG, BANPOS – Pemerintah Kabupaten Serang dikejutkan oleh kabar yang membuat Bupati Serang tercengang. Sebab, penambahan jumlah terkonfirmasi positif hari ini mencapai 32 orang. 11 diantaranya disumbangkan dari ketidakjujuran OTG yang positif dan kabur dari Jakarta.

    Tiga diantaranya adalah tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Tirtayasa yang sempat menangani OTG, dan sisanya merupakan warga yang sempat kontak saat menolong OTG dalam kecelakaan sepeda motor di depan Puskesmas setempat.

    “Tiga nakes di PKM Tirtayasa terkonfirmasi positif dan delapan warga lainnya berdasarkan hasil Swab/PCR. Sehingga diperlukan langkah-langkah isolir daerah, agar tidak terjadi penularan lebih lanjut,” ujar juru bicara Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Serang, drg Agus Sukmayadi, Jumat (12/6).

    Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dilakukan penutupan sementara pelayanan kesehatan di PKM Tirtayasa selama tujuh hari. Kendati demikian, kata Agus, bukan pelayanan tidak diberikan, hanya untuk pasien-pasien yang masuk ke UGD.

    “Kemudian pelayanan dilakukan di luar gedung. Jadi pasien-pasien rawat jalan lainnya, dialihkan ke Puskesmas Pontang dan Tanara,” jelasnya.

    Menurutnya, kejadian pada tanggal 21 Mei, saat OTG mengalami kecelakaan di sekitar PKM Tirtayasa, sempat mendapatkan penanganan dari nakes yang bertugas. Sehingga menurutnya, saat itulah terjadi penularan virus Covid-19.

    “Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, ternyata benar memang yang bersangkutan (OTG, red) tersebut, adalah OTG yang berasal dari penjaring Jakarta, yang sedang berkunjung ke Kabupaten Serang,” tuturnya.

    Setelah kejadian tersebut, ia menginstruksikan kepada tim gugus tugas untuk melakukan pemeriksaan rapid tes dan Swab kepada nakes di PKM Tirtayasa dan masyarakat yang sempat kontak dengan OTG tersebut. Hasilnya, lanjut Agus, 11 orang terkonfirmasi positif.

    Saat ini, terkonfirmasi mendominasi di wilayah Tirtayasa dan sekitarnya. Hal itu diakibatkan karena masyarakat secara tidak jujur mengatakan bahwa mereka berstatus OTG dan positif.

    “Mungkin kalau jujur (masyarakatnya, red), itu penanganannya akan lain. Karena kita harapkan peran dari masyarakat untuk melaporkan diri ke nakes, bahwa mereka berasal dari wilayah-wilayah yang memang zona merah,” tegas Agus.

    Ia menyayangkan sikap masyarakat yang kurang proaktif terkait dengan pencegahan penularan virus Covid-19. Sebab, penularan saat ini lebih banyak di tempat dimana OTG tersebut tinggal.(MUF/PBN)

  • PAN Pede Melawan Petahana

    PAN Pede Melawan Petahana

    SERANG, BANPOS – DPW PAN Banten merasa percaya diri bahwa koalisi antara PAN, Gerindra, Demokrat dan PPP dapat terwujud di Kabupaten Serang. Sementara DPW PPP Provinsi Banten membuka peluang untuk mendukung penantang petahana di Kabupaten Serang, kendati calon petahana Ratu Tatu Chasanah masuk dalam rekomendasi DPC PPP Kabupaten Serang.

    Ketua DPW PAN Banten, Masrori, mengatakan bahwa sampai saat ini memang tahapan pembentukan koalisi masih dalam proses komunikasi. Ia mengaku bahwa saat ini PAN mencoba untuk berkontribusi dalam Pilkada dengan menawarkan calon alternatif.

    “Artinya kami jangan sampai hanya sebagai penggembira saja. Karena keinginan dari DPP juga agar ada kader internal yang dapat diusung dalam Pilkada nanti,” ujarnya saat melakukan jumpa pers di kantor DPW PAN Banten, Senin (8/6).

    Namun ia juga tidak menampik terkait adanya isu bahwa PAN akan mengajukan Nasrul-Eki yang bukan merupakan kader internal PAN, sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Serang pada Pilkada yang akan digelar nanti.

    “Yah jadi isu itu tidak bisa ditampik yah. Termasuk juga isu-isu yang lain. Tapi sampai saat ini, PAN masih merekomendasikan saya sebagai bakal calon Bupati Serang. Dan sampai saat ini belum ada perubahan sikap dari saya,” terangnya.

    Mengenai upaya komunikasi dengan partai lain, Masrori mengaku pihaknya telah membuka komunikasi kepada partai yang belum menyatakan sikap maupun bersikap melawan petahana dalam pilkada Kabupaten Serang. Diantaranya yaitu Gerindra, Demokrat dan PPP.

    “Kami ingin membangun satu kesepahaman dengan partai yang tersisa, yaitu Demokrat, Gerindra dan PPP. Kami berkoalisi dengan Gerindra, tapi juga bisa berkoalisi dengan yang lain. Karena kami berupaya empat partai ini bisa bergabung untuk memberikan calon alternatif kepada masyarakat,” ucapnya.

    Ia mengaku kondisi saat ini masih cair. Sebab, memang masih belum diputuskan nama-nama yang akan diusung berdasarkan kesepakatan koalisi yang diklaim dengan Gerindra. Bahkan, komposisi koalisi pun masih berkemungkinan untuk berubah.

    “Semangatnya adalah menyiapkan calon alternatif kepada masyarakat. Saat ini memang masih dikomunikasikan, tapi bukan deadlock. Karena memang ini masih belum akhir. Nama-nama pun masih ada seperti saya, Nasrul Ulum, Eki dan lainnya,” katanya.

    Masrori mengakui pihaknya saat ini memang berfokus pada Pilkada di Kabupaten Serang. Bahkan, kemana PAN akan berlabuh di Tangerang Selatan menjadi daya tawar untuk Pilkada di Kabupaten Serang.

    “Ada kecenderungan seperti itu (Tangerang Selatan menjadi daya tawar di Kabupaten Serang),” terangnya.

    Sementara itu, Plt. Ketua DPW PPP Banten, Subadri Ushuludin, mengatakan bahwa hingga saat ini PPP belum bisa memastikan akan berkoalisi dengan siapapun. Sebab, pihaknya masih menunggu Desk Pilkada.

    “Belum, kami masih menunggu Desk Pilkada dari DPW PPP Provinsi Banten. Nanti kalau sudah ada laporan, baru nanti kami akan tindaklanjuti,” ujarnya kepada BANPOS.

    Saat ditanya mengenai belum pastinya sikap PPP dalam Pilkada Kabupaten Serang sedangkan partai lain sudah mulai bersikap, Subadri mengaku bahwa pihaknya akan tetap menjalankan mekanisme partai dan tahapan yang ada. Ia juga membantah PPP menunggu waktu akhir dalam bersikap.

    “Enggak juga (menunggu waktu akhir). Kami ingin mekanisme partai tetap berjalan, tahapan juga dilalui. Artinya tahapan itu dari kota/kabupaten ke kami, dari kami ke DPP itu dijalankan. Yah enggak lama lagi,” terangnya.

    Ia juga mengaku telah membangun komunikasi dengan berbagai partai untuk membangun kesepahaman. Namun ia tidak menampik bahwa baik petahana maupun penantang petahana, dapat didukung oleh PPP. Kendati DPC PPP Kabupaten Serang menempatkan Ratu Tatu Chasanah sebagai salah satu calon yang direkomendasikan.

    “Ada, kami berkomunikasi dengan partai lagi. Komunikasi untuk bersama-sama menuju kesepahaman, itu sudah kami lakukan. Tapi baik petahana ataupun bukan, itu berpeluang kami dukung,” tandasnya.(DZH/ENK)

  • Gara-gara Pandemi, Musyawarah Pembentukan Serikat Ojol Dibubarkan Polisi

    Gara-gara Pandemi, Musyawarah Pembentukan Serikat Ojol Dibubarkan Polisi

    SERANG, BANPOS – Personel gabungan Polres Serang dan Polsek Ciruas membubarkan sekelompok pengemudi ojek online (Ojol) yang sedang bermusyawarah untuk mendirikan serika ojol, di salah satu ruko di Jalan Raya Serang-Jakarta. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

    Bahkan diketahui, beberapa perwakilan ojol sempat dibawa ke Mapolsek Ciruas untuk berdiskusi dan membuat pernyataan tidak agar tidak berkumpul dimasa pandemi Covid-19.

    Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Polres Serang, Kompol Feby Harianto, yang memimpin langsung kegiatan cipta kondisi tersebut menjelaskan, kegiatan dilakukan oleh Polres Serang untuk menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif dalam masa pandemi ini.

    “Dalam patroli yang kami lakukan, kami menemukan kerumunan pengemudi ojol yang sedang bermusyawarah mendirikan organisasi serikat ojek online. Kami berikan arahan bahwa kepolisian tidak memberikan ijinberkumpul dimasa pandemi, terlebih dilakukan malam hari,” jelasnya, Minggu (7/6).

    Setelah dirasa kondusif, terang Kompol Feby, patroli dilanjutkan menuju kawasan modern yang menurut informasi bahwa kawasan tersebut sering dijadikan sebagai arena balapan liar.

    “Kami menyisir kawasan modern untuk lakukan antisipasi adanya balap liar di daerah tersebut, dan alhamdulillah situasi aman terkendali. Balap liar di daerah tersebut tidak ditemukan atau nihil,” terangnya.

    Selanjutnya, kegiatan patroli dilanjutkan dengan melakukan razia minuman keras (miras) di beberapa wilayah di lingkungan hukum Polres Serang.

    Dalam pencarian miras ini, petugas berhasil menemukan serta mengamankan puluhan botol miras berbagai merk dari salah satu toko yang berlokasi di Deda Blokang, Kecamatan Cikande. Barang bukti diamankan ke Polsek Cikande.

    “Barang bukti miras yang di sita dalam kegiatan cipkon tersebut diantaranya 6 botol anggur kolesom, 29 botol anggur merah, 17 botol anggur merah gold, 2 botol anggur putih, 7 botol bir Singaraja,” ungkapnya.

    Ia menjelaskan, saat ini masyarakat akan melaksanakan kenormalan baru (New Normal) ditengah pandemi Covid-19. New Normal adalah tahapan baru setelah kebijakan stay at home, work from home dan pembatasan sosial diberlakukan untuk mencegah penyebaran massif pandemi.

    “New Normal utamanya agar warga yg memerlukan aktivitas luar rumah dapat bekerja dengan menggunakan standar kesehatan yang ditetapkan yaitu seperti jaga jarak, penggunaan masker, membatasi pengunjung di fasilatas umum serta menyiapkan fasilitas cuci tangan,” ucap Feby.

    Terakhir, Feby meminta kepada masyarakat agar tetap menjaga kondusifitas. Salah satunya dengan tidak melakukan balapan liar, menjual dan menenggak minuman keras, berjudi serta narkoba.

    “Kami juga mengingatkan masyarakat turut menjaga suasana kamtibmas yang kondusif. Tidak membuat keresahan, seperti balapan liar, berjualan atau minum miras, narkoba atau berjudi,” tandasnya. (DZH)

  • Pemkab Serang Tidak Capai Target IPM 2019

    Pemkab Serang Tidak Capai Target IPM 2019

    SERANG, BANPOS – Pemerintah Kabupaten Serang gagal mencapai target Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah usai mengikuti Rapat Paripurna Penyampaikan Rekomendasi LKPJ Tahun 2019 di gedung DPRD Kabupaten Serang, Jumat (29/5).

    IPM sendiri merupakan sebuah indikator pembangunan makro yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia yaitu masyarakat atau penduduk.

    Untuk diketahui, angka kemiskinan makro pada 2019 sebesar 4,08 persen, atau turun 0,22 persen dibandingkan capaian tahun 2018 sebesar 4,30 persen. Sementara pertumbuhan ekonomi di pada tahun 2019 ditargetkan 5,21persen. Pada akhir tahun 2019, prediksi sementara indikator ini baru mencapai sebesar 5,08 persen.

    Selanjutnya, tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2019 ditargetkan tidak melebihi 13,45 persen, pada akhir tahun 2019 mencapai target sebesar 10.65 persen. Terakhir, indeks kepuasan masyarakat pada tahun 2019 tercapai pada kategori B.

    Diketahui IPM Kabupaten Serang pada tahun 2019 ditargetkan 67,27 poin. Sampai dengan akhir 2019, realisasi hanya sebesar 66.38 poin atau naik sebesar 0,45 poin bila dibandingkan dengan capaian tahun 2018 sebesar 65,93 poin

    Tatu mengatakan bahwa IPM belum mencapai target, karena ada beberapa indikator IPM yang belum tercapai. Targetnya 67,27 poin dan baru tercapai 66,38 poin.

    “Sebetulnya mereka sudah punya target mengarah ke sana. Kedepan kita bisa tingkatkan lagi. Soal anggaran dan program. Dengan program yang ada, kedepan harus evaluasi, ” ujarnya.

    Jika dilihat dari indikator pendidikan dan kesehatan, sudah memiliki target untuk mengalami peningkatan. Untuk menindak lanjuti hal tersebut, Pemkab Serang akan melibatkan pihak Badan Pusat Statitistik (BPS) dan akademisi.

    “Hal itu dilakukan dengan melibatkan BPS dan akademisi, pemerintah dapat mengambil langkah yang ideal. Tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi,” ucapnya.

    Dalam penyusunan LKPJ, menurutnya, memuat input dan output. Sedangkan out come, benefit dan impact per kegiatan tidak bisa diukur pada waktu yang singkat.

    “Oleh karena itu, kami setiap tahun melakukan survey kepuasan masyarakat untuk dapat mengetahui dampak yang dihasilkan dari setiap program yang dilaksanakan,” tuturnya.

    Tatu menungkapkan, pemantauan dan evaluasi atas capaian program punya tolok ukur melalui inovasi aplikasi sistem monitoring dan evaluasi kegiatan (simolek), aplikasi Simral, dan aplikasi e-Sakip.

    “Sehingga tingkat akurasi capaian hasil kegiatan dapat lebih akurat,” tandasnya.(MUF)

  • Eki Kebut Pastikan Pendamping, Dapat Mandat Demokrat

    Eki Kebut Pastikan Pendamping, Dapat Mandat Demokrat

    SERANG, BANPOS – Bakal calon Bupati (Bacabup) Serang asal Partai Demokrat, Eki Baihaki, semakin gencar melakukan komunikasi politik kepada partai politik (Parpol) lainnya, agar dapat mendapatkan perahu untuk maju dalam Pilkada serentak Kabupaten Serang tahun 2020. Hal itu menyusul surat tugas DPP Partai Demokrat yang diterima oleh Eki pada Jumat (29/5), melalui Sekjen di Sekretariat DPP Partai Demokrat.

    “Iya, saya sudah menerima surat tugas langsung dari Sekjen kepada setiap calon, dan Kabupaten Serang diberikan kepada saya,” ujar Eki kepada BANPOS, Minggu (31/5).

    Dalam surat tugas tersebut, disebutkan bahwa Eki sebagai Bacabup Serang, diminta untuk melakukan komunikasi politik kepada Parpol lainnya, untuk memenuhi persyaratan dukungan mencalonkan diri sebagai calon Bupati Serang.

    “Saya juga diminta untuk mencari pendamping, jadi setelah menemukan partai koalisi dan pendamping, baru diajukan kepada DPP kembali, untuk dikeluarkan surat rekomendasi,” jelasnya.

    Sebelumnya, Eki melakukan komunikasi dengan Bappilu Demokrat Banten, DPOKK dan Sekjen Demokrat Banten, sehingga keluar surat tugas tersebut. Secara prioritas, kata Eki, memang Partai Demokrat mengusung kader internal untuk maju dalam Pilkada di semua daerah.

    “Sewaktu menerima surat tugas pun disebutkan seperti itu,” ucapnya.

    Sebelum menerima surat tugas pun, pihaknya telah melakukan komunikasi politik dengan berbagai Parpol. Menurutnya, selama surat rekomendasi dari partai belum turun ke salah satu calon, dianggap boleh Bacabup melakukan komunikasi politik. Dua hari kemarin, ia telah melakukan komunikasi dengan beberapa partai dan juga bersama para bakal calon Bupati Serang.

    “Belum bisa disebutkan kami berkomunikasi dengan siapa saja dan partai apa saja, nanti ada saatnya, jika sudah fiks semuanya, kami akan publikasikan melalui konferensi pers,” tuturnya.(MUF)

  • Akibat Pasien Positif “Kabur” Dari Jakarta, Puskesmas Tirtayasa Tutup Layanan

    Akibat Pasien Positif “Kabur” Dari Jakarta, Puskesmas Tirtayasa Tutup Layanan

    SERANG, BANPOS – Satu pasien positif Covid-19 dari Jakarta diketahui tidak melakukan isolasi mandiri dan memilih “kabur” atau pulang kampung ke Lebakwangi Kabupaten Serang.

    Diketahui, pasien positif tersebut awalnya tidak memberitahu statusnya, dan melakukan aktifitas seperti biasa.

    Namun, pihak Dinas Kesehatan DKI Jakarta sempat merilis adanya pasien positif yang tidak diketahui keberadaannya.

    Nahasnya, saat sedang berboncengan sepeda motor bertiga, pasien positif tersebut kecelakaan di depan Puskesmas Tirtayasa. Kemudian setelah diidentifiksi, baru diketahui bahwa dia adalah pasien positif yang dari Jakarta.

    Akibat dari ketidaktaatannya, diketahui Puskesmas Tirtayasa yang sempat menangani pasien saat kecelakaan, akhirnya menutup pelayanan, dan akan melakukan rapid test kepada tenaga kesehatan yang sempat melakukan kontak dengan pasien.

    “Dia memang sudah positif di Jakarta. Namun tidak taat untuk isolasi mandiri, dan pulang kampung ke Kabupaten Serang,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, drg Agus Sukmayadi, melalui telepon seluler kepada BANPOS, Sabtu (30/5).

    Sebelumnya diberitakan, tenaga kesehatan yang melakukan kontak dengan pasien tidak dilengkapi dengan APD yang memadai. Akibatnya, 6 tenaga kesehatan harus isolasi mandiri.

    Agus menyayangkan, pasien tersebut tidak memilih untuk isolasi mandiri, baik di Jakarta atau di Kabupaten Serang.

    Ia menyatakan, pihaknya juga sedang melakukan penelusuran orang yang kontak dengan pasien positif tersebut.

    “Kita sudah lakukan tes kepada anggota keluarga, dan alhamdulillah non reaktif,” tandasnya.

    Saat diminta data sejak kapan pasien ada di Serang, ia meminta waktu untuk dihubungi kembali. Namun, hingga berita ini diangkat, Agus tidak mengangkat telepon selulernya.

    Sementara itu, Camat Tirtayasa, Sadik juga menyayangkan tindakan yang dilakukan pasien ini.

    Ia mengaku, khawatir sempat ada kontak pasien dengan masyarakat pada saat idul fitri kemarin.

    “Sudah sesalaman (salam-salaman, red) segala, wong lebaran,” ujar Sadik.

    Kabarnya, lanjut Sadik, bibi dari pasien yang juga terlibat dalam kecelakaan tersebut, melakukan Isolasi mandiri.

    “Kan bonceng tiga, jadi bibinya melakukan isolasi mandiri. Namanya juga khawatir, karena memang sudah lama di sini (Tirtayasa),” tandasnya.(MUF)