Tag: Kabupaten Serang

  • Diduga Pasien Positif Dari Jakarta, Warga Kabupaten Serang Reaktif Covid-19 Setelah Kecelakaan

    Diduga Pasien Positif Dari Jakarta, Warga Kabupaten Serang Reaktif Covid-19 Setelah Kecelakaan

    TIRTAYASA, BANPOS – Salah seorang warga Lebakwangi diduga merupakan pasien positif yang terkonfirmasi di Jakarta ditemukan mengalami kecelakaan di depan Puskesmas Tirtayasa.

    Saat kecelakaan, pasien tersebut ditangani tanpa protokol keamanan Covid-19 oleh para tenaga kesehatan di UGD.

    Namun, setelah dirujuk ke RSDP dan dilakukan rapid test, ternyata hasilnya reaktif.

    “Jadi kan yang tahu reaktif ketika di RS. Memang bener (ada informasi pasien positif dari Jakarta, red), tapi kan kita tidak tahu yang mana orangnya. Ketika terjadi kecelakaan itu baru ketahuan, oh ternyata ini orangnya,” ujar Camat Tirtayasa, Sadik.

    Walaupun pasien tersebut bukan merupakan warga Tirtayasa, namun pihaknya tetap melakukan protokol pencegahan.

    “Selain wawar, kita juga akan lakukan penyemprotan disinfektan kembali,” ungkapnya.

    Ia berharap, dengan adanya kejadian ini, masyarakat dapat lebih waspada, dan ketat dalam menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

    Dihubungi terpisah, kepala Puskesmas Tirtayasa, Nunung Nuraeni mengatakan bahwa Puskesmas Tirtayasa menghentikan operasional unit gawat darurat (UGD) sementara. Meski demikian, pelayanan poli tetap berjalan seperti biasa.

    “Sementara ini UGD kita sterilkan, kita semprot. Untuk poli-poli yang lain tetap buka, UGD kita istirahatkan ruangannya 24 jam,” ujarnya.

    Nanti malam, lanjut dia, UGD sudah bisa melakukan pelayanan. Untuk petugas medis yang terpapar langsung, sementara diisolasi mandiri.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, pasien berinisial JN, mengalami kecelakaan tunggal di dekat Puskesmas Tirtayasa. Sempat tak sadarkan diri, pasien kemudian dirujuk ke RSDP Kabupaten Serang

    “Alhamdulillah sudah kita laporkan kepada gugus tugas, dan petugas kesehatan yang menangani saat itu sementara diisolasi mandiri, sebelum Rapid tes kita lakukan,” tuturnya.

    Labih lanjut ia mengatakan, hari Selasa (2/6), semua karyawan Puskesmas Tirtayasa akan menjalani pemeriksaan Rapid tes.

    “Kalau keluarga (pasien) adanya di Lebak Wangi,” ucapnya.

    Nunung juga menjelaskan, dalam kecelakaan tersebut, pasien berboncengan tiga dengan satu sepeda motor. Ketiganya, termasuk pasien, adalah warga Kecamatan Lebak Wangi.

    “Kejadiannya memang kecelakaan di depan Puskesmas, sehingga masuk UGD Puskesmas. Kita tidak screening, karena memang mau masuk UGD dan orangnya (pasien-red) tidak sadar,” jelasnya.

    Selanjutnya, kata Nunung, pasien tersebut dibawa ke Rumah sakit dan setelah dilakukan pemeriksaan rapid tes hasilnya reaktif (positif Covid-19). Pihaknya tidak bisa melakukan pemeriksaan Rapid tes kepada semua orang, harus ke RS untuk melakukan pemeriksaan Rapid tes.

    “Kita hanya screening saja, kalau ada gejala, baru kita lakukan langkah-langkah selanjutnya. Kalau seperti itu kejadiannya, memang kalau Rapid di Puskesmas ada, tetapi untuk orang-orang tertentu, seperti PDP dan sebagainya,” tandasnya.

    Diketahui, pasien tersebut berasal dari desa Pegandikan Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang. Pasien mengalami kecelakaan pada pukul 10.30 WIB, dan ditangani oleh petugas medis Puskesmas Tirtayasa yang bertugas piket pagi.(MUF)

  • Kapolres Serang Tebar Bantuan Bahan Pokok dan APD ke Masyarakat

    Kapolres Serang Tebar Bantuan Bahan Pokok dan APD ke Masyarakat

    SERANG, BANPOS – Kapolres Serang, AKBP Mariyono, menyerahkan bantuan bahan pokok serta alat pelindung diri (APD) kepada personil Bhabinkamtibmas, untuk didistribusikan kepada warga yang terdampak Covid-19 di Kabupaten Serang. Acara penyerahan bantuan dari Mabes Polri ini dilakukan dalam apel, Jumat (29/5).

    “Bantuan ini kami serahkan kepada personil Bhabinkamtibmas untuk segera didistribusikan kepada warga yang terdampak virus corona atau COVID-19 di wilayah kerja masing-masing,” ujar AKBP Mariyono dalam sambutannya.

    Kapolres mengatakan, Mabes Polri memiliki program pemberian bantuan melalui Polres-polres di seluruh Indonesia sebagai bentuk perhatian dari Mabes Polri kepada masyarakat di tengah wabah Pandemi Covid-19.

    “Bantuan ini untuk kali ketiga diserahkan ke Polsek-polsek, karena mereka mengetahui masyarakat mana yang berhak menerima, khususnya para Babinkamtibmas,” jelasnya.

    Mantan Kapolres Majalengka ini mengatakan, bantuan dari Mabes Polri kali ini berupa paket 5 kilogram beras sebanyak 10 ton, kacamata pelindung, hand sanitizer, sarung tangan serta sabun cuci tangan.

    Kapolres mengingatkan agar pendistribusian bantuan ini harus tepat sasaran, sesuai dengan catatan yang disampaikan ke Kapolda Banten yaitu masyarakat terdampak Covid-19 yang belum mendapat bantuan dari pemerintah.

    “Dalam mendistribusikan bantuan ini, saya ingatkan juga, seluruh personil Bhabinkamtibmas wajib melaksanakan protokol kesehatan. Diharapkan bantuan ini bisa membantu masyarakat ditengah wabah pandemi Covid-19,” jelasnya.

    Mariyono menjelaskan bahwa saat ini masyarakat sedang manjalani new normal yaitu melaksanakan kehidupan baru (New Normal) di tengah pandemi Covid-19.

    New Normal adalah tahapan baru setelah kebijakan stay at home (tetap di rumah), work from home (bekerja dari rumah) dan pembatasan sosial diberlakukan untuk mencegah penyebaran masif Covid-19.

    “New Normal utamanya agar warga yg memerlukan aktivitas luar rumah dapat bekerja dengan menggunakan standar kesehatan yang ditetapkan yaitu seperti jaga jarak, penggunaan masker, membatasi pengunjung di fasilitas umum serta menyiapkan fasilitas cuci tangan,” tandasnya. (DZH)

  • Diduga Salah Sasaran, Pemuda Tanara Kena Bacok

    Diduga Salah Sasaran, Pemuda Tanara Kena Bacok

    SERANG, BANPOS – Abdis Silmi (25), warga Desa Muncung, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang menjadi korban penganiayaan yang menyebabkan luka bacok dibagian mukanya di Jalan Raya Syekh Nawawi, tepatnya di depan cucian steam di Kampung Tanara, Desa Tanara, Kecamatan Tanara.

    Diduga Abdis Silmi merupakan korban salah sasaran dari tersangka berinisial Muf (26), warga Desa/Kecamatan Tanara. Tersangka berhasil diamankan oleh pihak kepolisian beberapa saat setelah kejadian.

    Kapolres Serang, AKBP Mariyono, mengatakan bahwa kasus pembacokan itu bermula dari adanya informasi pengeroyokan terhadap Heri, teman pelaku, oleh sekelompok pemuda di Kampung Muncung tepatnya di depan terminal Tanara pada Selasa (26/5) dini hari yang lalu.

    “Tersangka kemudian pergi ke Kampung Muncung untuk mengetahui kondisi saudara Heri,” ujar Kapolres didampingi Kasat Reskrim Polres Serang, AKP Arief N Yusuf, kepada awak media, Kamis (29/5).

    Menurut Mariyono, ketika bertemu saudara Heri, tersangka bersama temannya berencana melaporkan kejadian itu kapada kepolisian. Namun sebelum melapor, tersangka berkumpul di mini market Tanara.

    “Sekitar pukul 2 pagi, korban Abdis melintas di depan mini market. Korban menduga, Muf akan menghadang temannya Kervin yang akan pulang ke rumahnya,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Mariyono mengatakan bahwa disana terjadi kesalahpahaman. Kemudian Muf bersama temannya pergi meninggalkan lokasi menuju Kampung Cikeli dengan menggunakan sepeda motor.

    “Setelah kesalahpahaman di depan mini market itu, korban Abdis menyusul tersangka Muf untuk mengklarifikasi kesalahpahaman tersebut,” tambahnya.

    Mariyono mengungkapkan ketika keduanya bertemu untuk mengklarifikasi kesalahpahaman di depan mini market tersebut, malah berujung pemukulan dan pembacokan terhadap korban Abdis.

    “Abdis datang membawa balok kayu, kemudian memukul pelaku hingga terjatuh. Tidak terima dipukul, kemudian pelaku membalas dengan mengayunkan golok ke arah korban dan melukai wajah korban,” ungkapnya.

    Mariyono menjelaskan korban yang terluka dibagian wajahnya kemudian dibawa ke klinik terdekat. Kasus itu kemudian di laporkan ke Polsek Tanara, dan pelaku berhasil ditangkap kurang dari 24 jam.

    “Tersangka Muf kami jerat dengan Pasal 351 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama lima tahun kurungan,” tandasnya. (DZH)

  • Tetap Halalbihalal Ditengah Pandemi, Pemkab Serang Terapkan Protokol Kesehatan

    Tetap Halalbihalal Ditengah Pandemi, Pemkab Serang Terapkan Protokol Kesehatan

    SERANG, BANPOS – Ditengah pandemi Covid-19, Pemkab Serang tetap menjaga tradisi halalbihalal pada awal masuk kerja setelah libur idul Fitri. Silaturahmi yang dilakukan pun digelar secara sederhana dengan protokol kesehatan yang ketat di Pendopo Bupati Serang, Selasa (26/5).

    Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang, Entus Mahmud Sahiri, halalbihalal bersama Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah digelar hanya melibatkan pejabat eselon II dan eselon III.

    “Silaturahmi halalbihalal berbeda dari tahun sebelumnya. Tahun ini tidak melibatkan semua pegawai,” ujat Entus.

    Lebih lanjut, sesuai peraturan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi (PAN-RB), pejabat tinggi hingga eselon III diwajibkan hadir setiap jam kerja, tidak melakukan work from home (WFH).

    “Setelah halalbihalal, para ASN kembali ke instansinya masing-masing,” tuturnya.

    Halalbihalal ini juga, lanjut Entus, untuk memastikan para pejabat eselon II dan III, sudah masuk kerja pasca Idul Fitri. Sebab, kebijakan Pemkab Serang, tidak boleh ada ASN yang mudik atau tidak boleh ada yang cuti.

    Pantauan di lokasi pada proses halalbihalal, sebelum memasuki Pendopo Bupati Serang, para pejabat diharuskan mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, pengecekan suhu tubuh dan memakai masker. Kemudian bersalaman dilakukan tidak berjabat tangan.

    “Protokol kesehatan dilakukan ketat dan menjaga jarak,” tandasnya. (MUF)

  • Tuntut Bantuan Merata, Emak-emak Gerudug Kantor Desa Carenang

    Tuntut Bantuan Merata, Emak-emak Gerudug Kantor Desa Carenang

    CARENANG, BANPOS – Merasa pemberian bantuan sosial tunai (BST) di daerahnya tidak adil. Puluhan emak – emak yang membawa anak di bawah umur menggeruduk Kantor Desa Carenang Udik,Kecamatan Kopo di Kabupaten Serang.

    Salah satu warga Kecamatan Kopo, Sodik, mengatakan bahwa aksi itu terjadi karena mereka merasa kebijakan pemerintah dalam hal pembagian bansos BTS tidak sampai menyentuh semua pihak.

    “Bentuk ketidakpuasan warga saja. Datang ke desa menanyakan, kenapa saya nggak dapat? Gitu,” katanya kepada wartawan.

    Ia menjelaskan, bansos BTS mulai disalurkan di Desa Carenang Udik pada tanggal 14 Mei 2020. Namun, hanya ada 53 Kepala Keluarga (KK) yang hanya mendapatkan.

    Padahal, masih banyak masyarakat yang kurang mampu yang pantas lebih dahulu menerima.

    “Jadi di Desa Carenang hanya dapat 53 KK dari jumlah KK berapa ribu gitu. Ada sedikit kecemburuan mungkin yang layak dapat dan yang tidak layak nggak dapat, biasalah,” jelasnya.

    Kapolres Serang AKBP Mariyono membenarkan adanya aksi yang diperkirakan berjumlah 50 orang tersebut.

    “Masyarakat menanyakan data penerima BST dari mana diambilnya karena banyak warga yang mampu dapat bantuan tersebut. Masyarakat juga meminta kepada pihak terkait dalam pembagian bantuan agar tepat sasaran yaitu masyarakat yang benar benar membutuhkan,” terangnya.

    Perwakilan desa, Madsuni, menjelaskan kepada masyarakat tentang bantuan tersebut dan memberitahu juga bahwa bantuan dari pemerintah masih banyak dan dimohon kepada masyarakat untuk sabar.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, massa sempat melakukan tindakan anarkis dengan merusak kantor desa dan melakukan pembakaran.

    Massa akhirnya membubarkan diri dan kembali ke rumah masing-masing setelah memahami tentang pembagian bantuan BTS tersebut dan pihak desa berjanji akan memberikan kepada masyarakat yang berhak terlebih dahulu.(PBN)

  • Alhamdulillah, Pemkab Serang Salurkan Bantuan Beras 10 Kg Per KK

    Alhamdulillah, Pemkab Serang Salurkan Bantuan Beras 10 Kg Per KK

    SERANG, BANPOS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang menurunkan 126 ton beras yang bersumber dari cadangan pangan untuk korban terdampak coviod-19. Setiap bantuan yang diberikan, fokus pada sembako serta menyerap beras lokal.

    Dari 126 ton tersebut diserahkan kepada 326 desa, atau rata-rata 380kg per desa dengan asumsi 10 kg per KK, maka didapatkan hasil, 38 orang per desa yang mendapatkan bantuan sembako tersebut.

    Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah menegaskan, urutan bantuan harus jelas, jangan sampai tumpang tindih. Warga yang tidak terakomodir bantuan pusat, maka ada bantuan provinsi.

    “Yang belum terakomodir pusat dan provinsi, nanti ada bantuan Pemkab Serang dan dana desa. Pemkab Serang akan fokus pada penyaluran sembako,” kata Tatu, saat melepas bantuan di gudang cadangan pangan, Kecamatan Kramatwatu Selasa (12/5).

    Terkait banyaknya skema bantuan yang ada, dan tidak serentaknya jadwal penyaluran, Tatu menegaskan, kepala desa harus memberikan pemahaman.

    “Kami juga mengingatkan, bantuan pemerintah terbatas, maka yang mampu harus turun tangan membantu,” kata Tatu.

    Beras tersebut diketahui merupakan stok cadangan pangan yang disiapkan dalam rangka menghadapi kejadian tak terduga seperti bencana.

    “Biasanya dipakai saat bencana alam. Namun wabah covid-19 ini juga bencana, makanya bantuan ini kami turunkan,” jelas Tatu.

    Sebanyak 126 ton beras tersebut, akan didistribusikan untuk 326 desa se-Kabupaten Serang. Setiap desa, mendapatkan 380 kg ditambah bantuan mie instan dari Dinas Sosial Kabupaten Serang.

    “Jika dilihat per desa memang sedikit, tapi ini pemerataan dulu. Kami juga sedang menyiapkan bantuan dari Dinas Sosial,” ujar Tatu.

    Bantuan ini merupakan tahap kedua, sebelumnya telah disalurkan bantuan beras di awal Ramadan.

    “Nanti kebijakan pemerintah desa, mana paling prioritas dan lebih didahulukan diberikan bantuan. Per keluarga mendapatkan 10 kg beras. Kami juga tengah menyiapkan bantuan dari dana tak terduga, per 20 kg,” ungkapnya.

    Tatu mengungkapkan, berdasarkan data dari Dinas Pertanian, stok beras di Kabupaten Serang dalam kondisi aman dan surplus.

    “Bahkan petani, merasa kesulitan memasarkan hasil panen, harga jadi turun. Jadi kami mengambil kebijakan, membeli beras petani lokal. Kita menyelamatkan menyetabilkan harga dari petani, menyelamatkan petani lokal,” ujarnya.

    Warga yang terdampak covid-19 cukup banyak. Setelah bantuan dari pemerintah pusat, Pemkab Serang akan menurunkan bantuan untuk 43.000 keluarga. Ditambahkan lagi sekira 15.000 orang yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).

    “Masalah PHK ini arena perusahaan kesulitan mendapatkan bahan baku dan sulit memasarkan. Ini menjadi persoalan nasional, tentu Disnaker kabupaten dan provinsi akan koordinasi. Kami pun menunggu anggaran bangub (bantuan gubernur) untuk menyiapkan program pelatihan bagi korban PHK,” ujar Tatu.

    Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan, Suhardjo menambahkan, sesuai aturan, pemerintah daerah wajib mengadakan, mengelola, dan menyalurkan cadangan pangan.

    “Karena sudah dinyatakan bencana, maka kita keluarkan semua cadangan, semua ada 126 ton,” ujarnya.

    Menurutnya, jika cadangan pangan sudah dikeluarkan, maka Pemkab Serang akan melakukan pengadaan kembali.

    “Sesuai aturan, minimal itu menyediakan cadangan beras 100 ton. Kami mengadakan 126 ton, melebihi minimal,” ujarnya.

    Jika Bupati Serang mengintruksikan mengeluarkan kembali cadangan pangan, maka akan dikeluarkan. “Sesuai imbauan Ibu bupati, kami wajib dan harus menyerap beras petani dari Kabupaten Serang. Semoga bisa menyetabilkan harga beras di pasaran,” ujarnya.(MUF/PBN)

  • JPS Kabupaten Serang Disalurkan Paling Terakhir

    JPS Kabupaten Serang Disalurkan Paling Terakhir

    SERANG, BANPOS – Jaring Pengaman Sosial (JPS) dari APBD Kabupaten Serang akan disalurkan terakhir setelah JPS dari Kemensos, Bantuan Program Sembako (BPS) dan bantuan sosial dari APBDes.

    Pemkab Serang menganggarkan sebesar Rp42 miliar, dengan asumsi penerima manfaat sebanyak 42.018. Atau jika dihitung, rata-rata penerima manfaat sebanyak 8 kepala keluarga (kk) per RT.

    Demikian disampaikan oleh Sekretaris Dinsos Kabupaten Serang, Sri Rahayu Basukiwati. Ia mengatakan, JPS dari APBD Kabupaten Serang diperuntukkan bagi masyarakat yang tidak menerima bantuan PKH, bantuan dari Kemensos dan bantuan dari Provinsi.

    “Besarannya situasional dan tidak jauh dari nilai bantuan Provinsi. Provinsi kan Rp500 ribu per KK, kita mungkin di bawah dari nilai bantuan provinsi,” ungkapnya saat menyambut Mentri Sosial di kantor Pos Serang, Sabtu (9/5).

    Jika dihitung, Rp42 miliar dibagi untuk 42.018 KK selama 3 bulan. Maka didapatkan angka sebesar Rp333ribu per bulan untuk setiap KK penerima manfaat. Penyaluran tersebut berbentuk sembako.

    Sri pun mengakui bahwa bantuan dari APBD Kabupaten Serang akan diberikan di akhir setelah bantuan dari pusat, provinsi, serta bantuan dari APBDes disalurkan. “Untuk bersih-bersih gitu. Siapa yang belum dapat, nanti kebagian itu,” terangnya.

    Ia pun membantah bahwa pelaksanaan penyaluran tersebut terlambat. Menurutnya, dalam waktu dekat bantuan dari APBD Kabupaten Serang akan segera disalurkan. Sebab, bantuan dari Kemensos pun akan selesai disalurkan.

    “Kan kami memprioritaskan dulu bantuan dari pusat, terus bantuan provinsi dan setelah bantuan dari Provinsi nanti APBDes dan APBD Kabupaten terakhir. Tidak terlambat, kami jaga-jaga kalau ada yang belum kebagian, nanti APBD Kabupaten menyesuaikan,” jelasnya.

    Kendati demikian, pihaknya belum bisa menentukan kapan penyaluran bantuan tersebut dilakukan. Sebab, pembagian dari Kemensos diperkirakan sampai akhir Mei.

    “Kemudian minggu depan itu mulai dibagikan bantuan dari provinsi yaitu BST, tapi yang besaran Rp500.000. Setelah itu bantuan dari Kabupaten, kalau Provinsi sudah jalan setengah,” katanya.

    Untuk data, ia memastikan tidak tumpang tindih. Hanya saja, terdapat data baru dan pihaknya belum sempat memvalidasi.

    “Jadi semua itu serba terburu-buru. Apalagi kondisi seperti ini, saya kira semua pasti terkena dampak Covid-19,” ucap Sri.

    Terlebih, kata dia, nanti ada tambahan tenaga kerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Sebab berdasarkan data dari Disnakertrans Kabupaten Serang, sebanyak 16.413 tenaga kerja terkena PHK.

    “Makanya kami masih menunggu. Karena saat ini kami masih pusing didata,” katanya.

    Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa, menyebutkan bahwa total keseluruhan sebanyak 317 ribuan KK akan menerima bantuan untuk tiga bulan ke depan.

    “Jadi yang PKH sebanyak 34 ribuan dan dengan sembako 65 ribuan itu sudah by name by adress, sudah rutin dan tidak boleh diganggu gugat. Nah yang 110 ribuan ini, untuk yang betul-betul terdampak masalah Covid-19 ini,” jelasnya.

    Menurut dia, Pemkab terlibat dalam penganggaran bantuan sosial, saat ada masyarakat yang tidak terkoordinir oleh bantuan dari Kementerian dan Provinsi.

    “Kita juga menganggarkan Rp42 miliar. Kita akan bayarkan selama tiga bulan,” tandasnya. (MUF/DZH)

  • Bantuan Kabupaten Serang Belum Hadir, Warga Ciruas Kebantu JPS Kota

    Bantuan Kabupaten Serang Belum Hadir, Warga Ciruas Kebantu JPS Kota

    SERANG, BANPOS – Jadwal penyaluran bantuan jaring pengaman sosial (JPS) di Kabupaten Serang hingga kini masih belum jelas. Uniknya, di tengah harapan akan bantuan dari Pemkab Serang, salah satu warga Ciruas, Adib Rahma, justru tertolong oleh bantuan JPS Kota Serang dari rekannya.

    Adib bercerita, saat itu keluarganya memang sedang membutuhkan bantuan pangan. Sebab, ia yang bekerja sebagai pegawai keamanan di salah satu bimbel di Kota Serang sedang dirumahkan.

    “Butuh, kan saya sudah berapa lama ini tidak bekerja. Saya kerja sebagai petugas keamanan di salah satu bimbel di Kota Serang. Kondisinya kan sekarang sedang libur,” ujarnya kepada BANPOS, Sabtu (10/5).

    Ia mengatakan, rekannya yang merupakan warga Kota Serang saat itu sudah mendapatkan bantuan dari Pemkot Serang, menawarkan kepada dirinya untuk mengambil jatah bantuan sembako yang rekannya dapat.

    “Jadi dia menawarkan ke saya, bilangnya ‘ini saya dapet bantuan dari Pemkot Serang, mau gak?’. Mungkin dia berfikir kalau saya lebih butuh bantuan itu. Dan karena memang butuh, makanya saya ambil saja,” ucapnya.

    Namun tidak serta merta ia mengambil seluruh bantuan itu. Ayah dua anak ini mengaku, bantuan tersebut ia bagikan juga kepada tetangganya yang saat ini mengalami kesulitan yang sama dengan dirinya.
    “Saya bagikan lagi kepada tetangga saya yang membutuhkan. Enggak semuanya saya ambil bantuan itu,” terangnya.

    Ia menuturkan, sudah lama pihak RT meminta data dirinya untuk didaftarkan sebagai penerima JPS Kabupaten Serang. Namun hingga saat ini, tidak ada informasi lebih lanjut terkait bantuan itu.

    “Kalau bantuan-bantuan seperti PKH atau lainnya saya juga gak tau. Soalnya RT di sini gak aktif. Jadi informasi seperti itu tidak dapat,” ucapnya.

    Dengan kondisi seperti saat ini, ia berharap bahwa bantuan dari pemerintah dapat segera dikucurkan. Sebab, banyak masyarakat yang sedang kesusahan di tengah pandemi Covid-19.

    “Apalagi kalau sampai lama banget seperti sekarang ini. Kan kami masyarakat di bawah akhirnya berfikir yang macam-macam. Apa ini lagi ada main-main dalam penyaluran, apa disunat bantuannya. Kan kami tidak dapat informasinya,” tegas Adib. (DZH)

  • PKS Usung Eki-Najib di Pilkada 2020 Kabupaten Serang

    PKS Usung Eki-Najib di Pilkada 2020 Kabupaten Serang

    SERANG,BANPOS – Meskipun pelaksanaan Pilkada serentak di Kabupaten Serang diundur, DPW PKS Banten telah mengusulkan nama bakal calon Bupati dan wakil Bupati Serang kepada DPP PKS. Secara bulat, pihaknya mengusulkan nama atas nama Eki Baihaki dan Najib Hamas.

    Demikian disampaikan oleh ketua DPW PKS Banten, Sanuji Pentamarta saat ditemui oleh BANPOS di sela-sela kegiatannya, Rabu (6/5). Menurutnya, PKS sangat siap dan menginginkan agar kader PKS maju memiliki pasangan, kemudian terpilih dan menang.

    “Di Pilkada ini kita ingin kader PKS (menang),” tegasnya.

    Lebih lanjut ia mengatakan, salah satu pasangan yang diusung oleh partai dan diusulkan ke DPP PKS yaitu bakal calon Bupati Serang Eki Baihaki dan bakal calon wakil Bupati Serang Najib Hamas. Setelah diusulkan, kata Sanuji, semua diserahkan ke DPP.

    “Sudah kita usulkan, suratnya sudah kita kirim tapi kelengkapannya akan kita susulkan, mungkin dua pekan lagi sudah ada keputusan,” ungkapnya.

    Sanuji mengatakan, untuk penetapan bakal calon Bupati dan wakil, pihaknya akan menggelar survey kembali. Dari hasil survei tersebut, diharapkan DPP dapat mempertimbangkan keputusannya.

    “Mudah-mudahan ini menjadi pilihan DPP, DPW sudah melakukan kajian, komunikasi dan menyerahkan ke DPP. Nanti DPP yang memiliki keputusan, kewenangan dalam menetapkan siapa siapa yang akan diusung,” tandasnya.

    Untuk diketahui, PKS pada Pilkada Tangerang Selatan mengusulkan Siti Nur Azizah dan Ruhama Ben, berkoalisi dengan Demokrat dan PKB. Kemudian untuk Pilkada Cilegon, DPW PKS Banten mengusulkan Helldy Agustian dan Ketua DPW PKS Banten yaitu Sanuji Pentamarta. (MUF/AZM)

  • Dewan Panggil Dinsos, JPS Kabupaten Serang Masih Angan-angan

    Dewan Panggil Dinsos, JPS Kabupaten Serang Masih Angan-angan

    SERANG, BANPOS – Bantuan Kabupaten Serang dianggap belum jelas kapan disalurkan. Sebab, berdasarkan keterangan dari Komisi II DPRD Kabupaten Serang, setelah melakukan pemanggilan terhadap Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Serang pada Rabu (6/5), belum dilakukan penyaluran Bantuan jaring pengaman sosial (JPS).

    “Saya juga dapat pengaduan dari masyarakat. Maka saya uji petik ke lapangan,” ujar Ketua komisi II DPRD Kabupaten Serang, Suja’i A Sayuti, saat dihubungi oleh BANPOS melalui sambungan telepon seluler, Jumat (8/5).

    Lebih lanjut ia mengatakan, hingga kini pihaknya belum mengetahui berapa total anggaran yang digelontorkan untuk JPS tersebut. Menurutnya, saat pemanggilan, Dinsos menyatakan bahwa belum melakukan penyaluran dengan alasan masih mengolah data.

    “Belum ada nilai fixnya. Boleh konfirmasi ke Dinsos, supaya kita sama-sama mengawal, semata-mata untuk kepentingan masyarakat tidak mampu dalam rangka terdampak Covid-19,” tegasnya.

    Pada intinya, kata Suja’i, untuk penyaluran JPS, pihak Dinsos mengikuti sumber data, yaitu pusat data dan informasi (Pusdati), kemudian ada beberapa data yang sudah direkomendasi dari pihak Kecamatan, serta dikawal oleh tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) atau pendamping masyarakat tidak mampu.

    “Kita hanya menanyakan terkait dengan data, bagaimana mekanismenya, supaya tidak terjadi fenomena yang mampu mendapatkan bantuan, sementara yang miskin tidak mendapatkan bantuan,” tuturnya.

    Menurut dia, fenomena tersebut terjadi di lapangan. Oleh karena itu, pihaknya melakukan uji petik di beberapa desa. Hasilnya, ada yang tidak mampu tetapi tidak mendapatkan bantuan, tetapi yang mampu sudah mendapat BLT atau bantuan dari Kemensos yang baru dekat ini sudah disalurkan melalui PT POS Serang.

    “Ketika saya telusuri ke RT, ternyata warga tidak mampu pun semua didata. Kembali ke masalah kuota mungkin, jadi benar-benar harus diverifikasi ulang,” ujarnya.(PBN)