Tag: Kabupaten Serang

  • Ditemukan Korban Meninggal Dalam Kejadian Banjir di Kopo

    Ditemukan Korban Meninggal Dalam Kejadian Banjir di Kopo

    KOPO, BANPOS- Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) kabupaten Serang menemukan satu korban jiwa akibat banjir bandang di Kecamatan Kopo, Kamis, (02/01).

    Hal itu dibenarkan oleh Ketua harian Crisis Centre BPBD Kabupaten Serang, Jhonny E.

    Ia menerangkan bahwa korban ditemukan di desa Mekar Baru, Kecamatan Kopo Kabupaten Serang sekira pukul 09:00 WIB, saat petugas melakukan evakuasi. Korban merupakan warga asal Maja, Tangerang yang kesehariannya beraktivitas di desa Mekar Baru.

    “Pukul 09:00 WIB Kami mendapat informasi penemuan korban. Tapi sudah fix posisinya meninggal satu orang,” katanya.

    Berdasarkan keterangan warga, lanjut dia, korban tersebut menolak dievakuasi oleh petugas.

    Disisi lain, korban juga memiliki riwayat penyakit.

    “Menurut personil di lokasi dan pihak TNI yang mengobrol dengan warga, korban sudah diajak untuk dilakukan evakuasi, tapi korban menolak. Yang kedua, korban menurut keterangan warga sedikit mengalami gangguan, iya betul (memiliki riwayat penyakit),” ungkapnya.

    Ia menyebutkan, kondisi saat ini arus air sungai yang masuk ke perkampungan masih terbilang deras. Namun, jika dibandingkan dengan semalam, ada penurunan debit air.

    Meskipun demikian, pihaknya terus melakukan evakuasi di wilayah daerah aliran sungai (DAS) Cidurian.

    “Tinggi muka air sudah turun, surut dari dibanding tadi malam, tapi arus sungai masih deras. Air yang masuk ke perkampungan pun masih deras karena airnya ini dari DAS Cidurian yang langsung ke muara,” tuturnya.

    Jhonny menerangkan, memang banjir ini selalu terjadi tiap tahun di beberapa titik wilayah Kabupaten Serang.

    Akan tetapi, bencana yang terjadi saat ini merupakan siklus lima tahun. Sehingga tidak heran jika beberapa daerah lainnya mengalami banjir serupa.

    “Kalau tiap tahun ada beberapa Wilayah yang terjadi, tapi ini berbeda masuk dalam siklus kelima tahunan. Jadi makanya serentak di Bandung, Bogor, Jakarta, Lebak, serang. Karena daerah kami yang dilalui oleh 3 Daerah aliran sungai Cidurian, Ciujung dan Didanau,” pungkasnya.

    Berdasarkan data yang diterima oleh BANPOS, kondisi saat ini, daerah sebaran banjir meluas menjadi lima desa yaitu, Desa Mekar baru Kampung Panunggulan, Desa Cidahu Kampung Kamarang, Desa Nyompom Kampung Nyompok, Desa Ranca Sumur kampung Bojong, dan Desa Carenang Udik Kampung Rancagede.

    Saat ini tim BPBD masih terus melakukan penanganan.(MUF)

  • Awal 2020, 500 Rumah Terendam Banjir

    Awal 2020, 500 Rumah Terendam Banjir

    KOPO, BANPOS – Sebanyak kurang lebih 500 rumah terendam dengan tinggi rata-rata 30 sampai 70 cm di Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang yang disebabkan oleh hujan dengan intensitas lebat serta luapan air Cidurian.

    “Sebanyak 590 jiwa dievakuasi. Tim reaksi cepat (TRC) Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) kabupaten Serang langsung dikerahkan untuk melakukan penanganan,” ujar Ketua harian Crisis Centre BPBD Kabupaten Serang, Jhonny E, Senin (1/1).

    Diketahui, banjir melanda tiga Desa di Kecamatan Kopo yaitu Kampung Penanggulang RT 11,12, dan13 kondisi masih terendam banjir, dan sebanyak 590 jiwa dievakuasi.

    “Sementara di dua Desa lainnya yaitu kampung Kamarang Desa Cidahu, sebanyak 150 rumah dengan 400 jiwa. Kemudian Desa Rancasumur masih dalam pendataan,” ungkapnya.

    TRC BPBD Kabupaten Serang juga memberangkatkan tim di beberapa titik untuk pemantauan daerah sepanjang aliran sungai Cidurian, Ciujung dan Cidanau. Jhonny E juga mengatakan bahwa TRC pada tim lainnya diberangkatkan untuk melakukan penanganan lanjutan.

    “Upaya yang dilakukan, sebanyak satu pleton TRC BPBD dari berbagai Klaster diberangkatkan untuk melakukan penanganan (Klaster Rescue, Medical, Sarpras/Logistik) dan satu tim ditugaskan melakukan pemantauan menyisir wilayah sepanjang aliran sungai Cidurian dan Ciujung,” jelasnya.

    Saat ini, tim TRC tengah melakukan penanganan banjir dan pemasangan tenda beserta dapur umum di wilayah tersebut.

    “Kondisi terkini, TRC dan relawan masih melakukan penanganan, tidak ada korban jiwa dan kondisi cuaca masih hujan ringan,” pungkasnya.

    Operator pusat pengendalian operasi (Pusdalops) penanggulangan bencana masih terus melakukan koordinasi dan pemantauan dari semua sumber daya, terkait kondisi situasi di wilayah Kabupaten Serang.

    “Rencana aksi lanjutan Pusdalops Penanggulangan Bencana BPBD, membuat pemetaan daerah-daerah potensi banjir terutama yang dilalui Daerah aliran sungai (DAS) Cidurian dan Ciujung. Pengendalian dan Pemusatan Pengungsian serta pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi,” terangnya.

    Diketahui, sumber daya yang terlibat di lokasi yaitu TRC BPBD Kabupaten Serang, Pemadam kebakaran (Damkar) BPBD Kabupaten Serang, Koramil Kopo, Polsek Kopo, Babinsa dan TRC Pramuka Kwarcab Serang, Aparatur Kecamatan Kopo, Tagana Dinsos Kabupaten Serang, serta Aparatur Desa. (MUF)

  • Paradigma Indonesia: Kinerja Tatu-Pandji ‘Merah’

    Paradigma Indonesia: Kinerja Tatu-Pandji ‘Merah’

    SERANG, BANPOS – Lembaga Paradigma Indonesia, merilis capaian pembangunan Kabupaten Serang akhir tahun 2019. Dalam rilisnya, ia menyatakan, adanya tren realisasi yang mengalami penurunan, sehingga tidak terlihat kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang dibawah kepemimpinan Bupati Ratu Tatu Chasanah dan wakil Bupati Pandji Tirtayasa.

    “Mayoritas indikator makro pembangunan tidak tercapai sesuai target yang dicantumkan dalam RPJMD Kabupaten Serang Tahun 2016-2021,” ujar Direktur Paradigma Indonesia, Zulfian Hanief dalam rilisnya yang diterima oleh BANPOS, Senin (30/12).

    Dari beberapa indikator RPJMD, hanya Tingkat Pengangguran Terbuka yang mencapai dan melebihi target, dengan rata-rata capaian sebesar 109,30 persen. Sedangkan untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM), performa Pemkab Serang dalam meningkatkan IPM hanya sebesar 0,36 point.

    Setiap tahunnya, capaian kinerja (Capkin) semakin menjauh dari target yang ditetapkan. Prosentase capaian terus mengalami penurunan dengan rata-rata minus 0,49 persen.

    Ia menyebutkan bahwa Kabupaten Serang masih jauh dari target wajib belajar 12 tahun. Hal ini terlihat dari rata-rata lama sekolah yang hanya mencapai 7,18 tahun, atau tingkat SMP. Selain itu, realisasi rata-rata lama sekolah juga tidak mencapai target yang telah ditetapkan dan semakin menjauh di setiap tahunnya.

    Ia juga menyajikan persoalan berkaitan dengan Harapan Lama Sekolah (HLS) yang digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang, yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak.

    “Target HLS dalam RPJMD Kabupaten Serang tidak tercapai sejak tahun 2016 hingga 2018 dan terlihat stagnan,” tegasnya.

    Ia pun menyimpulkan bahwa sebagian besar target RPJMD tidak tercapai. Akan tetapi, hanya satu target, yaitu penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka yang telah tercapai, bahkan melebihi target yang ditetapkan.

    “Ada indikasi penetapan indikator keberhasilan tidak tepat, bisa terlalu besar dan juga terlalu kecil, sehingga tidak dapat terealisasikan. Hal ini terlihat dari jauhnya perbedaan antara realisasi dengan target,” katanya.

    Selanjutnya, ada indikasi kerja-kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tidak mengacu kepada target yang ditetapkan dalam RPJMD.

    “Hal tersebut terlihat dari hampir seluruh target selalu mengalami minus capaian pada target yang ditetapkan, sehingga menyebabkan jarak antara realisasi dengan target setiap tahun semakin jauh,” tandasnya. (MUF)

  • ‘Calo’ Akta Kelahiran Bergentayangan di Disdukcapil

    ‘Calo’ Akta Kelahiran Bergentayangan di Disdukcapil

    SERANG, BANPOS – Pelayanan pada Disdukcapil Kabupaten Serang, disebut akan memutus rantai oknum calo yang terbiasa mewakili masyarakat untuk mengurusi administrasi penduduk (Adminduk) pada pelayanan Disdukcapil.

    Kendati demikian, berselang 5 menit setelah BANPOS menemui Kepala Disdukcapil, di halaman gedung utama pelayanan, terlihat ibu paruh baya yang sedang mengisi beberapa lembar formulir. Dengan ramah ia menjelaskan bahwa dirinya sedang mengurusi Adminduk beberapa tetangganya yang ingin mengubah nama di Akta Kelahiran.
    “Ibu disini lagi ngisi formulir akta kelahiran tetangga ibu yang ganti nama. Kesini dari jam 8,” ujar ibu yang diketahui bernama Sumarni asal Kecamatan Baros tersebut.

    Ia pun mengatakan, hanya bisa mengurus Akta kelahiran saja di kantor pelayanan Disdukcapil. Sedangkan, untuk mengurus Kartu keluarga (KK) di UPT Kecamatan.

    “Kalau KTP harus orangnya yang datang, tidak boleh dititipkan seperti akta kelahiran,” ujarnya seraya menunjukkan dua kartu yang diakuinya pemberian dari Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah.
    Berdasarkan penuturannya, ia sudah terbiasa mengurusi berkas-berkas Adminduk baik di kantor pelayanan Disdukcapil maupun di UPT Kecamatan. Dalam kurun waktu sepekan, ia bisa mengunjungi kantor pelayanan Disdukcapil sebanyak 3 kali.

    “Kadang mah ibu bawa banyak (berkas), kadang orang minta bikin cepat, makanya ibu bawa ke sini. Ada juga pengambilan, hari ini ada pengambilan nanti ibu juga mau mengambil akte yang sudah jadi,” tuturnya.

    Ia mengaku sudah lama menjadi kader Posyandu, namun bukan sebagai petugas UPT Kecamatan yang merupakan lembaga resmi yang ditunjuk oleh Disdukcapil untuk melayani masyarakat. Sehingga, kata dia, masyarakat percaya kepadanya. Ia pun menyebutkan operator pada UPT Kecamatan Baros yang sudah lama bekerjasama dengannya.

    “Alhamdulillah dipercaya oleh semua masyarakat, inginnya ke ibu semua bikin segala-galanya (Adminduk), katanya kalau ke ibu mah cepat jadi, cepat selesai. Tidak menunggu lama,” terangnya.

    Sedangkan, ia tidak mematok transportasi. Terkadang, kata dia, ada yang memberikan tarif mulai dari Rp100.000. Ada juga yang memberi Rp50.000.

    “Jadi ibu mah bagaimana yang memberi saja, tidak mematok (harga),” pungkasnya.

    Kepala Disdukcapil Kabupaten Serang, Abdullah menyatakan pihaknya secara tegas akan menolak bagi siapa saja yang meminta pelayanan Disdukcapil, tetapi mewakili orang lain.

    “Kita cut, tidak akan diberi peluang kepada mereka (para calo), bagi masyarakat yang mengurus berkas tetapi diwakilkan, harus langsung datang sendiri,” tegasnya.

    Adapun jika oknum tersebut ingin membantu, sifatnya hanya mendampingi. Ia menegaskan, seluruh pelayanan Adminduk tidak dikenakan biaya sepeserpun atau gratis.

    “Semua pelayanan yang kami berikan gratis, tidak berbayar sama sekali. Kecuali pembuatan akte kelahiran, diharuskan membeli materai, cukup satu materai per akte kelahiran,” jelasnya. (MUF)

  • Politisi dan Birokrat Kompak Lawan Tatu

    Politisi dan Birokrat Kompak Lawan Tatu

    SERANG, BANPOS – Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020 menjadi momentum para Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati menarik perhatian masyarakat untuk mengusung dirinya maju ke pesta rakyat 5 tahunan tersebut. Selain itu, bagi partai politik (parpol) yang membuka penjaringan calon Bupati dan Wakil Bupati Serang, dijadikan momentum bagaimana para calon saling berebut mendapatkan dukungan.

    Bakal calon Bupati Serang Wahyu Papat Juni Romadonia, menunjukkan keseriusannya untuk menantang calon Bupati Serang petahana, Ratu Tatu Chasanah. Hal itu dibuktikan olehnya dengan mengembalikan berkas ke sejumlah parpol yang membuka penjaringan bakal calon. Ia mengembalikan berkas ke partai Demokrat ditemani oleh sekretaris Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan jajarannya.

    “Siap dong, saya siap melawan petahana. Kalau ngga siap ngapain maju (mendaftarkan diri),” ungkapnya, saat disinggung soal melawan calon Bupati petahana.

    Tidak hanya berfokus kepada dukungan partai koalisi, ia mengaku bahwa sudah memiliki tim pendukung di hampir seluruh wilayah Kabupaten Serang yang telah meminta dirinya maju sebagai calon Bupati. Ia juga menjalin komunikasi dengan sejumlah parpol, baik yang membuka penjaringan maupun tidak.

    “Cukup perahu untuk mendaftarkan diri sebagai Bupati,” ujarnya, seraya menahan untuk tidak menyebutkan siapa yang akan menjadi pasangannya.

    Wahyu Papat menegaskan siap bersaing dengan para kandidat lainnya. Sebab, ia mengatakan bahwa saat ini dirinya melihat masyarakat jenuh dengan Bupati yang sekarang, dan ini untuk kebaikan masyarakat juga.

    “Dimana partai itu membuka, saya pasti daftar untuk membuktikan keseriusan saya. (Siap) melawan petahana, kayaknya kan ngga mungkin (disatukan). Jadi melawan saja lah,” ujarnya sembari terkekeh.

    Untuk memperkuat solidaritas para pendukung, baik dari partai maupun diluar partai, diketahui ia terus merawat pendukungnya saat dirinya maju ke pencalonan legislatif DPR RI 2919 dari partai PKB.

    “Masih kuat, masih solid dan belum pecah sama sekali. Jadi untuk jaringan InsyaAllah,” tegasnya.

    Terpisah, Bakal calon wakil Bupati asal birokrat, Sarjudin pun mengaku siap melawan petahana. Sama halnya dengan Wahyu Papat, ia terus memperkuat jaringan melalui masyarakat dan para kyai dengan meminta doa restunya.

    Meskipun demikian, ia menegaskan alasan maju ke Pilkada tahun 2020 dengan posisi Wakil Bupati, karena ia bukan dari anggota parpol. Namun ia melihat kurang sejahteranya para nelayan dan petani.

    “Saya ingin memajukan Kabupaten Serang dengan memaksimalkan potensi nelayan dan petani. Karena banyak daripada nelayan dan petani yang saat ini dinilai belum banyak diperhatikan,” ungap ASN yang beberapa bulan akan memasuki masa pensiun ini, saat ditemui di ruang kerjanya.

    Ia menjelaskan, perhatian Pemerintah Kabupaten Serang dinilai kurang untuk para petani. Saat ini, lanjut dia, rata-rata petani menghasilkan 5 ton padi. Hal itu, kata dia, bisa ditingkatkan hasil panen menjadi 10 ton padi dengan memakai bibit unggul seperti di daerah Karawang.

    “Ini belum semua diperhatikan. Rata-rata petani saat ini panen hanya mendapatkan 5 ton. Bisa tingkatkan jadi 10 ton, yatiu dengan cara menanam bibit unggul, seperti di daerah Karawang,” jelasnya.

    Belum lagi, lanjut dia, ketika lahan tersebut diselingi dengan menanam palawija. Dan ia melihat saat ini bantuan hal seperti itu masih dipersulit prosesnya.

    “Ngasihnya jangan dipersulit, kasih bibit untuk kelompok tani. Karena kan kelompok tani ini susah ada di setiap desa,” tuturnya.

    Begitupun dengan Bibit ikan lele. Ia menerangkan, ribuan pedagang lele yang berjajar di sekitar Kabupaten Serang. Namun, kata dia, lele yang dijual tersebut masih mengambil dari luar daerah Kabupaten Serang.

    “Berapa ribu pedagang lele di seluruh Kabupaten Serang. Tapi ikan Lele saat ini masih disuplai dari luar,” tuturnya.

    Ia menginginkan, peternak lele digalakkan. Begitu juga dengan penanganan pengangguran yang saat ini berdiri 800 industri baik berat maupun industri kecil.

    “Kita maksimalkan pengangguran di kabupaten Serang,” katanya.

    Ia juga menyoroti para petani garam belum banyak di Kabupaten Serang. Padahal, kata dia, kalau melihat potensi lahan yang ada, saat panen garam bisa mencapai 10 ton dengan kadar 94 persen. Namun saat ini, Pemkab Serang masih mengutamakan impor garam dengan alasan lebih berkualitas.

    “Posisi garam saat ini masih kebanyakan impor. Sedangkan produk lokal anjlok,” tegasnya.

    Dengan demikian, jika seluruh roda perekonomian baik dari petani dan nelayan, Pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Serang yang saat ini hanya 800 miliar, bisa meningkat dua kali lipat.

    “Bisa jadi 1,5 T kalau saya jadi Wakil Bupati,” tandasnya. (MUF)

  • Ikatan Mahasiswa Baros Picu Pemuda Bergerak di Ekonomi Kreatif

    Ikatan Mahasiswa Baros Picu Pemuda Bergerak di Ekonomi Kreatif

    Suasana seminar kewirausahaan Ikatan Mahasiswa Baros, Sabtu (16/11).

    BAROS, BANPOS – Ikatan Mahasiswa Baros (IKAMABA) menggelar seminar kewirausahaan bertempat di SMAN 1 Baros, Sabtu (16/11).

    Kegiatan bertajuk ‘Peran Pemuda dalam mengembangkan ekonomi kreatif berbasis sumber daya alam lokal’ ini menghadirkan pembicara Ketua ICMI Banten, Lili Romli, Kepala Pusat Pengembangan Bisnis UIN “SMH” Banten, As’ari, dan Qualified Financial Advisor di IFAC, Idho Meilano.

    Kegiatan yang dihadiri lebih dari 100 peserta tersebut berasal dari kalangan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA), Mahasiswa, dan Pemuda Baros.
    Dalam pembahasannya, dikupas tuntas bagaimana peran pemuda di era millenial, dalam mengembangkan ekonomi kreatif dengan memanfaatkan sumber daya alam lokal.

    “Kami melihat sangat miris sekali, ketika lulusan SMA sederajat bingung harus kerja dimana, dan banyak pemuda Baros yang menganggur,” ungkap Ketua Umum IKAMABA, Uwes Qorni di sela-sela kegiatan.

    Apalagi, lanjut dia, hari ini menurut data dari badan pusat statistik nasional, Provinsi Banten menyandang gelar nomor satu pengganguran tingkat Nasional. Di kegiatan kali ini, dirinya berharap baik pelajar, mahasiswa, dan pemuda Baros, agar dapat memanfaatkan sumber daya alam (SDA) lokal menjadi ekonomi kreatif. Tujuannya tidak lain, agar dapat membantu perekonomian nasional, khususnya daerah Baros Kabupaten Serang.

    “Karena sesuai dengan slogan IKAMABA, berfikir global bertindak lokal. Menurut saya pribadi, IKAMABA hadir dari daerah untuk Nasional,” katanya.

    Diketahui, dari tiga pembicara tersebut, berharap kaum milenial khususnya pemuda Baros, agar dapat memahami kewirausahaan. Agar dapat berwirausaha dengan baik, dan berharap agar menjadi pengusaha-pengusaha sukses kedepannya. (MUF)

  • Bertahun-tahun Dibiarkan Rusak, Warga Keluhkan Infrastruktur Desa Pabuaran

    Bertahun-tahun Dibiarkan Rusak, Warga Keluhkan Infrastruktur Desa Pabuaran

    Kondisi salah satu ruas jalan di Desa Pabuaran, Kabupaten Serang.

    PABUARAN, BANPOS – Walaupun sudah ada dana desa dan prioritas pembangunan infrastruktur. Namun hal tersebut tidak dirasakan oleh warga Desa Pabuaran Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang.

    Warga mengeluh dan menyatakan kecewa kepada pemerintah daerah yang membiarkan bertahun-tahun jalan utama yang menuju enam kampung tersebut rusak parah.

    Salah seorang warga sekitar yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, jalan sepanjang 1,5 KM tersebut merupakan jalan utama yang sering dilalui masyarakat. Sudah hampir tujuh tahun kondisi jalan rusak parah. Padahal banyak kampung di dalamnya, di antaranya Kampung Pabuaran, Pasir Buntu, Pasir Koyon, Liwalet, Lembur Asem, Cikampeng.

    “Sepanjang jalan ini sudah gak layak, dan menghambat aktifitas warga. Kalau ujan turun, jalan ini banjir dan banyak anak sekolah yang sepatunya basah kuyup gara-gara tergenang air banjir. Miris ngelihatnya, ” ujarnya kepada awak media, Selasa (12/11/2019).

    Ia berharap, baik Pemerintah Kabupaten Serang maupun Pemerintah Desa Pabuaran untuk peduli terhadap kondisi jalan-jalan desa yang masih rusak parah. Khususnya jalan tersebut, yang ia klaim, merupakan jalur utama untuk menunjang aktifitas perekonomian warga sekitar.

    Selain itu, ia mengaku bahwa masyarakat sudah melaporkan langsung hal tersebut, akan tetapi, menurutnya tidak ada respon tindak lanjut. Menurutnya, akibat dari rusaknya jalan menyebabkan kerugian materil bagi masyarakat.

    “Warga sudah sering melaporkan ke kepala desa, tapi responnya lama. Kami harap pemerintah daerah peduli dengan aspirasi warga di desa kami. Warga sangat berharap ada perbaikan lah. Karena banyak kendaraan warga sekitar sering rusak, ban bocor atau lainnya. Sehingga harus segera diperbaiki, ” ucapnya. (PBN)

  • Khawatir Ada Pemborongan Partai, Ketua Gerindra Kabupaten Serang Ambil Formulir Pendaftaran di Kandang Sendiri

    Khawatir Ada Pemborongan Partai, Ketua Gerindra Kabupaten Serang Ambil Formulir Pendaftaran di Kandang Sendiri

    Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Serang, Syamsul Rizal Djahidi (berpeci,red), mengambil formulir bakal calon (Balon) Bupati Kabupaten Serang di Gedung Dewan Pimpinan Daerah (DPD) partai Gerindra, Kota Serang. Senin, (11/10)

    SERANG, BANPOS – Bursa calon penantang petahana kembali bertambah. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Serang, Syamsul Rizal Djahidi, ikut meramaikan dengan mendaftarkan diri sebagai Calon Bupati pada helat Pilkada Kabupaten Serang tahun 2020 mendatang.

    Ia mengambil formulir bakal calon (Balon) Bupati Kabupaten Serang di Gedung Dewan Pimpinan Daerah (DPD) partai Gerindra, Kota Serang. Senin, (11/11).

    Dalam pengambilan formulir tersebut, ia mengaku tidak menginginkan terjadinya kotak kosong dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mendatang.

    Pasalnya, hal itu dinilai akan merusak tatanan demokrasi yang berlangsung pada perhelatan Pilkada 2020, seperti halnya skema dalam memborong seluruh partai.

    “Pemborong partai mencederai demokrasi, walaupun amanah Undang-undang diperbolehkan,” ujarnya, seusai mengambil formulir bakal calon Bupati Kabupaten Serang.

    Syamsul sangat berharap, bahwa pada Pilkada 2020 mendatang tidak terjadi kotak kosong. Seperti pada Pilkada 2018 di Banten. Setidaknya, ada 3 Daerah yang menggelar Pilkada dengan melawan kotak kosong.

    “Mudah-mudahan tidak terjadi kotak kosong yang terjadi di Lebak, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang,” tutupnya.

    Diketahui, Syamsul mengambil formulir pendaftaran sebagai Balon Bupati tersebut, setelah proses pengembalian dokumen pendaftaran Balon Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati.

    “Saya mintanya dari temen-temen,” ucapnya saat diwawancarai usai pengembalian berkas Tatu.

    Sebelumnya, dari data yang terhimpun oleh Ketua Desk Pilkada Kabupaten Serang, Kiwan Nuryadi, sebanyak 10 oramg pendaftar. 2 sebagai bakal calon wakil Bupati, adalah Sarjudin dan Madroji yang diketahui keduanya merupakan ASN.

    Kemudian, 8 mendaftar sebagai bakal calon Bupati yaitu Sulaiman Ridho yang merupakan kader partai Gerindra, Ratu Tatu Chasanah yang kini menjabat Bupati Serang, Abdul Latif dari perorangan, Lili Romli, Eki Baihaki dari partai Demokrat, Wahyu Papat Jr dari PKB, Najib Hamas dari PKS dan Masrori dari PAN.

    Jumlah terbaru, sebanyak 12 pendaftar berikut Syamsul Rizal dan wakil Buapti Serang, Pandji Tirtayasa yang mengambil formulir sebagai calon wakil Bupati Serang. Empat orang telah mengembalikan formulir yaitu Sulaiman Ridho, Ratu Tatu, Wahyu Papat dan Sarjudin. (MUF/PBN)

  • Soal Pengangguran Tertinggi, Bupati Serang Tak Mau Disalahkan

    Soal Pengangguran Tertinggi, Bupati Serang Tak Mau Disalahkan

    Ilustrasi Pengangguran

    SERANG , BANPOS – Sebagai pemimpin dari daerah yang disebut penyumbang pengangguran tertinggi di Provinsi Banten, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah tak mau disalahkan.

    Malah sebaliknya, ia menyatakan bahwa menurut data BPS, Kabupaten Serang telah mengalami penurunan angka pengangguran yang signifikan.

    Pemkab Serang juga mengklaim telah serius dalam menanggulangi angka pengangguran.

    “Kalau untuk bicara angka, misalnya soal pengangguran atau yang lainnya kita punya acuan yang resmi yaitu BPS. Semua orang melihat kesana, kalau disebut serius tidak serius kan kita harus berdasarkan angka nggak boleh berdasarkan prasangka, tidak boleh berdasarkan praduga,” ungkapnya, seraya menampik sebutan Pemkab Serang tidak serius dalam menanggulangi pengangguran.

    Tatu menegaskan, penurunan angka pengangguran dari tahun 2018 ke tahun 2019 tertinggi, ada di kabupaten Serang, dengan jumlah lebih dari dua persen.

    “Sebetulnya, persoalan yang ada di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, baik itu Provinsi maupun Kabupaten Kota yang ada di Provinsi Banten itu sama. Sekarang, yang menjadi pertanyaan saya, sudah belum Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Banten mengundang saya untuk memaparkan kondisi tenaga kerja di Kabupaten Serang, kalau saya di depan pak Gubernur sudah memaparkan dua kali, nah sekarang kita duduk bersama bersinergi mana yang dilakukan oleh Kabupaten Serang, mana yang dilakukan Provinsi Banten,” tuturnya.

    Karena Kabupaten Serang pun, terang Tatu, dengan anggaran yang terbatas berarti harus mendapatkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Banten.

    “Dan jangan lupa bahwa kewenangan SMK dan SMA, itu ada di Provinsi. Hasil BPS yang menjadi rujukan bersama se-Indonesia, kembali menjelaskan bahwa penyumbang pengangguran tertinggi adalah SMK. Nah ini kembali, siapa yang punya kewenangan, siapa penyumbang tertinggi,” tegasnya.

    Tatu menyebut, tidak perlu ada saling salah menyalahkan. Masyarakat tidak butuh untuk menerima pernyataan seperti itu.

    “Masyarakat itu butuhnya kerja real kita. Saya, Bupati Serang, pak Gubernur, dan seluruh jajaran Dinas kerja barengnya, kerja realnya buat masyarakat,” terangnya.

    Ia kembali menegaskan bahwa masyarakat menunggu hasil daripada program kerja Pemerintah baik daerah maupun Provinsi dalam menanggulangi pengangguran. Ia menyatakan, Provinsi Banten memiliki Balai Kerja, sedangkan Kabupaten Serang tidak punya.

    “Kami sangat menginginkan, sangat menunggu. Kalau catatan di Provinsi Banten dan BPS, Kabupaten Serang ini termasuk yang tertinggi untuk pengangguran, kenapa tidak diberi kuota untuk pelatihan Balai Latihan Kerja tertinggi juga. Harusnya, kan proporsional,” ujarnya seraya menegaskan, jika memang Kabupaten Serang dinilai penyumbang pengangguran tertinggi, berikan pula pelatihan tertinggi.

    Ia menuturkan, Pemkab Serang dengan anggaran yang sangat terbatas, ia sudah mengecek program dinas terkait dan dinilai tidak ada yang menyimpang dari Dinas Tenaga Kerja.

    “Mereka sudah mengoptimalkan semua pelatihan. Bahkan, mereka tidak punya anggaran, maka mereka bekerja sama meminta dengan penerbangan, meminta ada pelatihan, Alhamdulillah diberi 400 pelatihan,” jelasnya.

    Ia juga menyatakan, telah menitipkan di beberapa Balai Latihan Kerja, dengan anggaran APBD, di Kementerian, di Bekasi, dan di mana-mana.

    Kemudian juga dimasukkan di Dindik, untuk anak-anak mengambil D1, khusus untuk keahlian Kimia. “Ini upaya kami untuk mereka bisa langsung masuk industri kimia,” tandasnya. (MUF/AZM)

  • Seleksi CPNS resmi dibuka, Pemkab Imbau Masyarakat tidak Tertipu Janji Oknum

    Seleksi CPNS resmi dibuka, Pemkab Imbau Masyarakat tidak Tertipu Janji Oknum

    Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang, Tb Entus Mahmud.

    SERANG, BANPOS – Pendaftaran seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019 hari ini, Senin (11/11) resmi dibuka. Pemerintah Kabupaten Serang mengimbau agar masyarakat tidak tertipu oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, yang menjanjikan bisa meluluskan tes CPNS.

    “Apabila ada isu-isu bahwa ada pihak-pihak yang bisa membantu untuk meluluskan (tes) CPNS, jangan ditanggapi. Itu bohong!,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang, Tb Entus Mahmud, usai melakukan Upacara Peringatan Hari Pahlawan, di lingkungan Pemkab Serang, Senin (11/11).

    Menurutnya, hal itu akan berujung penipuan. Ia melanjutkan, pada dasarnya seleksi ini dilakukan dengan sistem komputer.

    “Mana mungkin ada orang yang bisa membantu meluluskan dengan (ujian) sistem komputer ini. Begitu ujian, hari itu juga, jam itu juga, akan diumumkan. Jadi tidak ada kesempatan (melakukan kecurangan),” ujarnya kembali menegaskan.

    Ia berpesan kepada masyarakat, jangan sampai ditanggapi apabila ada oknum-oknum tersebut. Terlebih dengan imbalan uang tertentu, pihaknya sangat menegaskan untuk tidak menanggapi.

    “Jangan dianggap, itu penipuan,” ucapnya.

    Diketahui Pemkab Serang menerima kuota CPNS sebanyak 411 formasi. Pemkab Serang, seleksi pada tahun sebelumnya melaksanakan tes secara mandiri.

    “Hanya sedikit barangkali di Kabupaten/Kota yang melaksanakan tes secara mandiri,” terangnya.

    Entus berharap, pelaksanaan tes dilakukan seperti pada tahun sebelumnya yaitu bisa berjalan dengan baik, lancar kondusif, kemudian tidak ada masalah-masalah dalam penyelenggaraan seleksi CPNS di kabupaten Serang.

    “Tahun ini nampaknya, pelaksanaan tes secara mandiri atau difasilitasi oleh Pemerintah itu menjadi model untuk daerah-daerah lain, sehingga mereka bisa menganjurkan kepada seluruh Pemda untuk melaksanakan seleksi secara mandiri atau memfasilitasi seleksi CPNS ini,” tandasnya. (MUF)