Tag: Kabupaten Tangerang

  • ‘Numpang’ ke Bogor, 2.000 Rumah Warga Bantar Panjang Rutin Padam Listrik

    ‘Numpang’ ke Bogor, 2.000 Rumah Warga Bantar Panjang Rutin Padam Listrik

    Suasana di Kampung Cileles RT 02/ RW 05, Desa Bantar Panjang, Kecamatan Tigaraksa, Senin (11/11) sore.

    TIGARAKSA, BANPOS – Warga Kampung Cileles RT 02/ RW 05, Desa Bantar Panjang, Kecamatan Tigaraksa, mengeluhkan kondisi sambungan listrik dari wilayah Bogor yang seringkali padam setiap pekan. Hal itu dianggap mengganggu aktivitas warga sehari-hari.

    Salah satu warga Kampung Cileles RT 02/ RW 05, Desa Bantar Panjang, Hendrik mengatakan, kurang lebih ada 2.000 rumah warga di Kampung Cileles, Namprak, Muncung, Sukaraja, Cilimus, Kadeper, dan Cibaregbeg.

    Menurutnya, awal mulanya ke 7 kampung tersebut sambungan listriknya terhubung ke Kabupaten Tangerang. Namun ketika tahun 2012/2013, tiba-tiba saja masuk ke Kabupaten Bogor.

    “Saya juga tidak tahu kenapa bisa seperti itu. Kurang lebih ada 2.000 rumah di Desa Bantar Panjang, Kecamatan Tigaraksa,” kata Hendrik, Senin (11/11).

    Hendrik mengatakan, semua warga yang listriknya tersambung ke Kabupaten Bogor mengeluh dan menginginkan agar listriknya disalurkan ke Kabupaten Tangerang. Pasalnya, listrik yang disuplai dari Kabupaten Bogor sering padam, walaupun tidak ada hujan ataupun petir.

    Dia juga berharap listrik di kampungnya bisa disalurkan ke Kabupaten Tangerang, karena kampungnya tidak jauh dari Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang.

    “Dalam waktu satu minggu bisa dua kali mati listrik. Padahal tidak ada hujan atau badai. Sementara tetangga kampung yang listriknya tersalurkan ke Kabupaten Tangerang, rumahnya selalu terang jarang mati listrik. Padahal kampung kami sangat dekat dengan Puspem, tetapi sangat disayangkan listriknya nyambung ke Bogor,” katanya.

    Sementara itu, saat dimintai tanggapan terkait banyaknya rumah warga yang listriknya disuplai dari Kabupaten Bogor, Rahyuni Camat Tigaraksa mengaku tidak mengetahui hal tersebut. Dia juga mengimbau agar masyarakat menanyakan langsung kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN).

    “Sebaiknya dikoordinasikan kepada pihak Perusahaan Listrik Negara secara langsung,” kilahnya. (bnn/pbn)

  • Semua Galian Tanah Akan Ditertibkan

    Semua Galian Tanah Akan Ditertibkan

    Kepala Satpol PP Kabupaten Tangerang, Bambang Mardi

    TIGARAKSA, BANPOS – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tangerang berencana menertibkan semua galian tanah yang ada di Kabupaten Tangerang. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Tangerang, Bambang Mardi mengaku, saat ini sudah dimulai pembahasan untuk penertiban galian tanah yang ada di Kabupaten Tangerang.

    Menurut Bambang, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi Banten dan Satpol PP Provinsi Banten, bahwa di Kabupaten Tangerang ini tidak ada satupun galian yang legal. Pihaknya saat ini sudah mempersiapkan 80 plang penyegelan khusus untuk galian tanah. Nantinya setiap titik akan dipasang beberapa plang.

    “Para camat sudah melaporkan galian-galian tipe c kepada kami. Katanya semakin ke sini semakin meningkat. Jadi di Kabupaten Tangerang ini tidak ada satupun galian tipe c yang legal,” katanya, Senin (11/11).

    Galian tanah dianggap menjadi penyebab perubahan struktur tanah dan itu harus ada Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Untuk tahapan awal dan yang sudah didata, ada 8 titik galian tanah di Kabupaten Tangerang yang akan ditertibkan diantaranya di Kecamatan Cikupa, Sukadiri, Kresek, Cisoka, dan Solear.

    “Sebenarnya kalau ada izin tidak masalah, tapi selama ini kan tidak ada izin, dan izin ini tidak cukup ke desa dan kecamatan saja. Yang jelas permohonan dari pemilik tanah, jumlah tanah yang diangkut berapa, diangkutnya kemana, itu harus dijelaskan, karena itukan Sumber Daya Alam (SDA), sebenarnya tanah ini tidak boleh diperjualbelikan,” tambahnya.

    Sementara itu, Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang, Sapri mengatakan, pihaknya mendukung rencana Satpol PP yang akan melakukan penertiban galian tipe c. Menurutnya, hal itu sangat diperlukan mengingat banyak persoalan yang diakibatkan galian tanah. Salah satu contohnya adalah banyaknya kendaraan yang bertonase besar melintas di jalan yang padat, sehingga menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

    “Mengenai galian tanah sudah tidak diperbolehkan, karena Perda galian tipe C sudah dicabut. Harus ditindak bila ada yang melanggar dan ini perlu dukungan semua masyarakat Kabupaten Tangerang,” katanya. (bnn/pbn)

  • Aetra Tangerang Ajak Budayakan Cuci Tangan

    Aetra Tangerang Ajak Budayakan Cuci Tangan

    Ratusan murid SDN Cangkudu IV, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang dikenalkan pola hidup sehat dalam peringatan hari cuci tangan sedunia, kemarin. FOTO ISTIMEWA

    TANGERANG, BANPOS – Dalam memperingati Hari Cuci Tangan se-dunia 2019, PT Aetra Air Tangerang bersama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang menggelar Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun di SDN Cangkudu IV, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Selasa (15/10/2019). Kampanye cuci tangan pakai sabun diikuti ratusan murid sekolah dasa tersebut.

    Presiden Direktur PT Aetra Air Tangerang, Hari Yudha Hutomo menyampaikan, kegiatan kampanye ini digelar karena Aetra Tangerang menyadari betapa pentingnya mencuci tangan bagi kesehatan masyarakat.

    “Menjaga kebersihan tangan adalah salah satu langkah terpenting untuk menghindarkan dari penyakit serta menularkan penyakit pada orang lain. Manfaat mencuci tangan bagi kesehatan telah banyak diketahui, tapi sayangnya masih banyak yang belum melakukan cuci tangan secara benar,” ungkap Hari Yudha.

    Mencuci tangan secara benar memang tak cukup hanya asal membasahi tangan. Tapi harus dilakukan dengan menggunakan sabun serta air bersih yang mengalir. Ada tujuh langkah yang harus diikuti dengan benar jika ingin mendapatkan manfaat kesehatan dari mencuci tangan secara maksimal.

    Dalam kegiatan itu ratusan murid diajarkan bagaimana cara mencuci tangan yang benar. Hari Yudha menilai pemilihan SDN Cangkudu IV menjadi lokasi yang tepat dalam pelaksanaan Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun. Karena murid sekolah dasar menjadi usia yang paling rentan terhadap sakit.

    Anak pada usia sekolah dasar, menurut Hari, sangat aktif. Saat bermain mereka dapat menyentuh ataupun memegang benda-benda yang mungkin kotor atau mengandung organisme penyebab penyakit. Karenanya, lanjut Hari, menjadi sangat penting untuk mengajarkan mereka cara mencuci tangan dengan benar agar mereka dapat terhindar dari penyakit.

    “Perlu menanamkan kesadaran akan pentingnya kebersihan diri sejak dini agar anak-anak dapat menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Hari Yudha.

    Dengan diadakannya kegiatan kampanye ini, diharapkan kesadaran masyarakat, khususnya para murid akan pentingnya mencuci tangan dengan sabun usai beraktivitas akan meningkat. Selain itu, bisa meningkatkan taraf kesehatan murid melalui buaya prilaku hidup bersih dan sehat.

    “Kami harap murid-murid memahami dan menerapkan kebiasaan mencuci tangan yang baik dan benar sebagai metode paling efektif untuk mencegah sakit dan penularan penyakit,” tandas Hari Yudha.(ODI/pbn)