Tag: Kabupaten Tangerang

  • Bule Belanda Mampir ke Kantor Bupati Tangerang, Ada Apa?

    Bule Belanda Mampir ke Kantor Bupati Tangerang, Ada Apa?

    TANGERANG, BANPOS – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Moch Maesyal Rasyid, menerima kunjungan tim dari Dewan Air Belanda atau Dutch Water Authority (DWA). Tim DWA diterima di Ruang Coffee Morning, Kantor Bupati Tangerang.

    Sekda mengungkapkan, kunjungan Dewan Air Belanda dalam rangka pelaksanaan program Blue Deal 2023, yang dicanangkan Pemerintah Belanda. Program ini mendukung daerah dan kota di dunia, termasuk Kabupaten Tangerang, terkait penanganan banjir dan mitigasi perubahan iklim.

    “Selamat datang Mr. Toon Van Der Klugt di Kabupaten Tangerang. Penanganan banjir di Kabupaten Tangerang masih terus kita prioritaskan dan dirumuskan. Terima kasih atas kerja sama dan bantuannya,” ungkap Sekda, kemarin.

    Penanganan banjir yang akan dilakukan Pemkab Tangerang saat ini terletak di wilayah Perumahan Puri Permai Kecamatan Tigaraksa. Tim teknis dari Belanda juga akan meninjau lokasi untuk melihat sejauh mana upaya penanganan banjir oleh pemerintah di lokasi tersebut.

    “Tim teknis akan memberikan masukan dan evaluasi secara teknis. Semoga kerja sama ini manjadi pilot projects penangan banjir di kabupaten/kota yang lain,” ujarnya.

    Pemerintah Kabupaten Tangerang berupaya maksimal menangi dan mengatasi banjir yang kerap melanda wilayah Kecamatan Tigaraksa dan beberapa titik banjir seperti di Kecamatan Pasar Kemis, Kecamatan Kelapa Dua, Curug dan Kecamatan Teluknaga.

    Pada kunjungan tersebut Sekda Moch Maesyal Rasyid didampingi oleh Asisten Bidang Administrasi Umum Firzada Mahali, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Iwan Firmansyah, Kepala Bapeda Ujang Sudiartono, Kepala Dinas Tata Ruang Bangunan Hendri Hermawan dan Sekretaris Bappeda, Erwin Mawandy. (DZH)

  • Masyarakat Tuntut Pembangunan Zona Campuran Sepatan Timur-Tangerang Disetop

    Masyarakat Tuntut Pembangunan Zona Campuran Sepatan Timur-Tangerang Disetop

    TANGERANG, BANPOS – Pembangunan Zona Campuran Sepatan Timur yang merupakan kawasan campuran perumahan, perdagangan dan jasa di Kabupaten Tangerang, ditolak oleh masyarakat.

    Pembangunan kawasan seluas 1.081,87 hektare dan meliputi lebih dari 7 desa tersebut ditolak, lantaran diduga tidak memiliki perizinan yang memadai.

    Koordinator Aksi, Yanto, mengatakan bahwa aksi yang dihadiri lebih dari 300 orang massa itu sempat didatangi oleh pejabat desa dan pengembang. Namun, tidak ada respon atas tuntutan aksi tersebut.

    “Aksi hari ini dihadiri lebih dari 300 orang masyarakat, juga hadir pejabat desa, pengembang dan APH. Namun sangat disayangkan tidak ada yang memberikan tanggapan atas aksi yang kami lakukan, alias bungkam,” kata Ketua Solidaritas Mahasiswa Demokrasi (SOMASI) Tangerang Raya itu.

    Yanto menegaskan bahwa aksi yang pihaknya lakukan, memuat beberapa tuntutan kepada pihak pengembang, yakni PT Angkasa Land dan PT Bumi Bandara Indah (BBI).

    Tuntutan tersebut di antaranya: setop pengerjaan pembangunan, sebelum perizinan dan dokumen seperti Amdal dan Amdalalin, terpenuhi oleh pihak pengembang dengan melibatkan masyarakat sebagai bentuk partisipasi publik.

    “Penanganan dampak pembangunan harus komprehensif, dan pembelian harga pembebasan lahan masyarakat yang sesuai dan tidak merugikan,” tegasnya.

    Di tempat yang sama, Ketua Aliansi Mahasiswa, Pemuda dan Pelajar (AMPP) Tangerang Utara, Richad, menegaskan bahwa pihaknya akan mengawal tuntutan tersebut hingga tuntas.

    “Gerakan kita seirama dengan SOMASI bahwa tetap terus menjaga kita punya daerah, bahwa proyek pembangunan harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kami akan mengawal ini sampai tuntutan dipenuhi,” ujar Richad.

    SOMASI dan AMPP PASEBA menegaskan akan terus memperingatkan pihak pejabat dan pengembang untuk memenuhi tuntutannya. Mereka juga akan menggelar aksi yang lebih besar dalam jangka waktu dekat ini, untuk mewujudkan tuntutan tersebut. (DZH)

  • Polisi Polresta Tangerang yang Terlibat Insiden Peluru Nyasar Cikupa Diperiksa Propam

    Polisi Polresta Tangerang yang Terlibat Insiden Peluru Nyasar Cikupa Diperiksa Propam

    TANGERANG, BANPOS – Anggota polisi yang terlibat dalam insiden peluru nyasar di Cikupa, Kabupaten Tangerang, diperiksa oleh Propam.

    Pemeriksaan tersebut guna mencari tahu apakah terdapat kelalaian dalam insiden yang menimbulkan dua orang korban sipil, yang merupakan pasangan suami istri (Pasutri).

    “Kami langsung tanggap dan menangani persoalan ini dan anggota yang bersangkutan dalam pemeriksaan Propam,” kata Kapolresta Tangerang, Kombes Pol. Sigit Dany Setiyonodi, Senin (10/7).

    Sigit mengatakan, selain melakukan pemeriksaan terhadap anggota itu, pihaknya juga telah melakukan penarikan senjata api yang digunakannya tersebut.

    “Senpi yang digunakan itu sudah ditarik,” ucapnya.

    Terkait sejauh mana proses dan tahapan pemeriksaan atas indikasi pelanggaran dalam kasus itu, Sigit belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut.

    Namun dalam hal ini, Polresta Tangerang menyatakan akan berkomitmen untuk menindaklanjuti kasus tersebut secara profesional.

    “Polresta berkomitmen untuk menindaklanjuti secara profesional,” katanya.

    Dalam kasus itu, Sigit mengaku pihaknya sudah melakukan penanganan terhadap korban, baik itu proses perawatan hingga pemulihan.

    “Kami sudah beberapa kali menjenguk dan sudah meminta maaf kepada korban,” kata Sigit.

    Untuk diketahui, dua pasutri Kabupaten Tangerang dilaporkan menjadi korban rekoset atau pantulan proyektil dari tembakan anggota polisi.

    Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Raya Serang, KM 22, Desa Cibadak, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, pada Selasa (4/7), sekitar pukul 14.00 WIB.

    Dosen Fakultas Hukum Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten Ferry Fathurokhman menilai ada indikasi pelanggaran atas peristiwa rekoset atau pantulan proyektil nyasar petugas kepolisian.

    Indikasi dugaan pelanggaran tersebut dilihat dari sisi hukum pidana dan etika profesi dalam penggunaan senjata api.

    “Ada dugaan dua pelanggaran dalam peristiwa itu, pertama hukum pidana dan etika profesi,” kata Fery.

    Menurut dia, melihat rangkaian yang terjadi, peristiwa itu masuk dalam unsur pelanggaran hukum pidana, di mana ada kelalaian penggunaan senjata yang mengakibatkan luka terhadap seseorang.

    Dari hal tersebut, tidak tertutup kemungkinan bagi petugas yang melakukan kealpaan itu mendapat sanksi pidana.

    “Pertama, hukum pidana berkenaan dengan kelalaian yang mengakibatkan luka diatur dalam Pasal 360 ayat (2) KUHP. Ancamannya pidana penjara sembilan bulan atau pidana kurungan enam bulan. Kalau menimbulkan luka berat, maka ancaman pidana penjaranya bisa lima tahun,” jelas Fery.

    Kemudian, insiden itu juga terdapat pelanggaran etika profesi yang terdapat pada Pasal 8 kode etik dengan mengatur aparat penegak hukum harus menghormati segala aturan profesi, mencegah, dan secara tegas menentang setiap pelanggarannya.

    Kendati demikian, seharusnya aparat penegak hukum dalam melakukan segala tindakannya bisa dilakukan dengan kecermatan dan terukur.

    “Kedua Etika profesi, seharusnya dalam melakukan tindakan dilakukan dengan kecermatan dan terukur,” ujarnya. (DZH/ANT)

  • ASN Pemkab Tangerang Siap ‘Tempur’ di Pornas XVI Korpri

    ASN Pemkab Tangerang Siap ‘Tempur’ di Pornas XVI Korpri

    TANGERANG, BANPOS – Para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diberangkatkan ke perhelatan Pekan Olahraga Nasional (Pornas) XVI Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Semarang, siap tempur dan membawa nama baik Kabupaten Tangerang dan Provinsi Banten.

    Atlet ASN Pemkab Tangerang yang berjumlah 6 orang itu, dilepas menuju medan pertempuran oleh Sekda Kabupaten Tangerang, Moch Maesyal Rasyid, yang juga merupakan Ketua Korpri Kabupaten Tangerang.

    Sekda mengingatkan para atlet untuk menjunjung tinggi sportivitas serta menjaga nama baik Kabupaten Tangerang dan Provinsi Banten, saat mengikuti Pornas Korpri.

    “Jaga sportivitas dalam bertanding. Juara memang kita harapkan, namun menjaga nama baik daerah itu lebih utama, baik Kabupaten Tangerang maupun Provinsi Banten,” ujarnya, Senin (10/7).

    Ia mengatakan bahwa Pornas ke-16 Korpri akan dilaksanakan pada tanggal 13 sampai dengan 21 Juli 2023 di Semarang, Jawa Tengah yang akan diikuti oleh 98 kontingen dari kementerian, lembaga dan provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah 7.000 peserta.

    Dia berharap, selain sebagai ajang silahturahmi para atlet ASN di seluruh Indonesia, kegiatan tersebut juga dapat membawa manfaat untuk kemajuan daerah.

    “Jadikan Pornas ini sebagai ajang silaturahmi dan menimba pengalaman, bertanding dengan para atlet ASN kabupaten/kota se-Indonesia, juga diharapkan membawa masukan untuk membawa kemajuan daerah masing-masing,” tuturnya.

    Sementara itu, atlet tenis lapangan Pemkab Tangerang, M. Didi Ali Subandi, yang juga seorang ASN di Dispora Kabupaten Tangerang bertekad semaksimal mungkin mempersembahkan yang terbaik untuk Provinsi Banten dan Kabupaten Tangerang.

    Dia juga memohon doa dan dukungan dari seluruh ASN di Pemkab Tangerang.

    “Kami para atlet ASN Kabupaten Tangerang bertekad mempersembahkan yang terbaik untuk Provinsi Banten dan Kabupaten Tangerang pada khususnya. Terima kasih Pak Sekda yang telah memberikan dukungan penuh kepada kami semua,” ungkap Didi.

    Adapun atlet asal Kabupaten Tangerang yang akan bertanding mewakili Provinsi Banten, di antaranya, Diyah Rahmawati cabang catur, Anwar Saddat cabang tenis meja, Idam Maulana Yusuf cabang basket. Lalu Wien Mussala, M. Didi Ali Subandi dan Edi Kurniadi untuk cabang tenis lapangan. (DZH)

  • PT Pegadaian Bantu Pembangunan Gedung PWI Kabupaten Tangerang

    PT Pegadaian Bantu Pembangunan Gedung PWI Kabupaten Tangerang

    TANGERANG, BANPOS — Proyek penbangunan Sekretariat PWI Kabupaten Tangerang mendapat perhatian dari sejumlah kalangan. Salah satunya dari PT Pegadaian yang menyalurkan bantuan dana bagi kelanjutan pembangunan kantor para wartawan tersebut.

    Bantuan dana yang disalurkan PT Pegadaian untuk pembangunan Gedung PWI Kabupaten Tangerang pada Jumat (7/7/2023) itu, berasal dari corporate social responsiblity (CSR) perusahaan tersebut.

    Bantuan dana tersebut diserahkan Divisi Corporate Social Responsibility bersama Tim Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT Pegadaian, Andika Syaf Putra.

    Bantuan dana CSR diterima langsung Ketua PWI Kabupaten Tangerang, Sri Mulyo, didampingi Sekretarisnya, Mohamad Romli, dan Bendahara, Fajar Aditya Kusuma.

    Andika mengatakan, bantuan yang diberikan berupa bahan bangunan atau material untuk mendukung proses pembangunan gedung Sekretariat PWI Kabupaten Tangerang yang sempat terhenti beberapa saat.

    “Bantuan ini adalah bentuk kepedulian PT Pegadaian terhadap teman-teman jurnalis yang tergabung dalam wadah organisasi PWI Kabupaten Tangerang,” ungkap Andika.

    Andika berharap bantuan tersebut dapat bermanfaat juga untuk menunjang keberlangsungan aktivitas PWI Kabupaten Tangerang.

    “Karena sekretariat fungsinya sangat penting, kami berharap bantuan ini dapat dirasakan manfaatnya,” imbuhnya.

    Sementara itu, Ketua PWI Kabupaten Tangerang, Sri Mulyo, mengapresiasi kepedulian PT Pegadaian kepada kalangan jurnalis di Tangerang.

    “Kami sangat berterimakasih sekali atas bantuan PT Pegadaian ini,” imbuhnya.

    Sri Mulyo menegaskan, pentingnya sinergi antara insan media dengan BUMN, khususnya PT Pegadaian. Sebab menurutnya, banyak hal yang bisa dilakukan bersama. Dengan sinergi antara PT Pegadaian dengan insan media dapat saling menopang peran masing-masing.

    “Sebagai jurnalis kami bisa membantu menyosialisasikan program PT Pegadaian yang perlu diketahui masyarakat,” jelasnya.

    Selain itu, lanjut Sri Mulyo, PWI Kabupaten Tangerang juga mengucapkan terimakasih kepada Anggota Komisi 6 DPR RI Ananta Wahana yang telah memfasilitasi bantuan CSR tersebut.

    “Ini bantuan kedua kalinya dalam proses pembangunan Gedung Sekretariat PWI Kabupaten Tangerang,” tandasnya. (ODI/DZH)

  • Belasan Desa di Tangerang Akan Gelar Pilkades, Pendaftaran Bakal Calon Masih Dibuka

    Belasan Desa di Tangerang Akan Gelar Pilkades, Pendaftaran Bakal Calon Masih Dibuka

    TANGERANG, BANPOS – Sebanyak 16 desa di Kabupaten Tangerang dalam waktu dekat akan melaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades). Selain itu, dua di antaranya akan menggelar Pilkades antarwaktu (PAW).

    Saat ini, tahapan Pilkades serentak di Kabupaten Tangerang, sudah memasuki tahap pendaftaran bakal calon Kepala Desa.

    Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Desa (DPMPD) Kabupaten Tangerang, Yayat Rohiman, menjelaskan bahwa proses menuju Pilkades serentak sudah berjalan.

    Adapun tahapan saat ini adalah masa pendaftaran bakal calon yang berlangsung selama sembilan hari.

    “Sekarang sudah tahap pendaftaran sampai tanggal 14 Juli tahun 2023 atau sembilan hari setelah dilakukannya proses medical check up (MCU),” ucap Yayat, Kamis (6/7).

    Dia mengatakan, pilkades serentak diatur dalam Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 16 tahun 2021, tentang tatacara Pilkades serentak. Jumlah calon minimal dua orang dan maksimal lima orang setiap desa.

    “Kalau kurang dari dua calon, maka proses pendaftaran bakal calon akan diperpanjang, sedangkan jika jumlah calon lebih dari lima orang maka akan dilakukan seleksi tambahan dengan sistem perangkingan,” terangnya.

    Adapun ke 16 desa yang melaksanakan pilkades itu berada di 13 Kecamatan seperti diantaranya Desa Pasir Barat – Kecamatan Jambe, Desa Bitung Jaya – Kecamatan Cikupa, Desa Kemiri – Kecamatan Kemiri, Desa Legok Sukamaju – Kecamatan Kemiri, Desa Tegal Kunir Kidul – Kecamatan Mauk, Desa Cijeruk – Mekar Baru, Desa Keramat – Kecamatan Pakuhaji.

    Kemudian, Desa Ranca Iyuh – Kecamatan Panongan, Desa Cikasungka – Kecamatan Solear, Desa Kosambi – Kecamatan Sukadiri, Desa Gintung – Kecamatan Sukadiri, Desa Pekayon – Kecamatan Sukadiri, Desa Cukanggalih – Kecamatan Curug, Desa Sampora – Kecamatan Cisauk, Desa Tanjung Burung – Kecamatan Teluknaga, dan Desa Pasir Nangka – Tigaraksa. (DZH)

  • Dulu Dianggap ‘Sampah’, Sepatu Batik Produksi Cikupa-Tangerang Tembus Pasar Internasional

    Dulu Dianggap ‘Sampah’, Sepatu Batik Produksi Cikupa-Tangerang Tembus Pasar Internasional

    TANGERANG, BANPOS – Ratusan pasang sepatu lokal asal Kabupaten Tangerang, dilepas untuk ekspor ke Belanda. Pelepasan ekspor sepatu produksi PT Sepatu Indonesia Jaya itu dilakukan oleh Sekda Kabupaten Tangerang, Moch Maesyal Rasyid.

    Maesyal Rasyid mengatakan, perekonomian di Kabupaten Tangerang pascapandemi Covid-19 mulai bangkit. Menurut dia, ekspor dari produk sepatu lokal asal Kabupaten Tangerang itu diterima di pasar Eropa, khususnya Belanda.

    “Kita melepas produk Sepatu Sebatik yang akan diekspor ke Belanda/Netherlands. Produk lokal Kabupaten Tangerang dapat diakui dunia,” ujarnya saat melepas ekspor 300 pasang Sepatu Sebatik di Gerai Tangerang Gemilang, Jumat (7/7).

    Sekda berharap, para pelaku usaha terus berinovasi mengembangkan produk yang mempunyai ciri khas kearifan lokal Kabupaten Tangerang menjadi produk yang berkualitas, sehingga dapat bersaing di kancah internasional.

    “Saya berharap batik lokal Kabupaten Tangerang dapat dipadupadankan di produk Sepatu Sebatik, yang nantinya menjadi produk unggulan,” harapnya.

    Owner Sebatik, Des Chandra Kusuma, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengekspor produk-produknya ke beberapa negara seperti Taiwan, Hongkong, Jepang, Malaysia, dan Australia.

    “Saat ini produk Sebatik diekspor ke Belanda, dilepas langsung oleh Bapak Sekda. Sebanyak 300 pieces langsung dikirim ke Belanda, ” kata Des Chandra.

    Menurutnya, produksi Sepatu Batik dengan brand Sebatik merupakan produk setara nasional namun berstandar internasional, yang diproduksi di Cikupa, Tangerang. Menurutnya, produksi yang awalnya seperti terbuang, saat ini menjadi incaran para pembeli lokal maupun luar negeri.

    “Produksi Sebatik pada awalnya ibarat sampah yang terbuang. Sekarang menjadi bahan yang banyak dicari di kalangan ekonomi menengah ke atas, produksinya terdiri dari sepatu, topi, sendal, dan akan di produksi nantinya tas,” tuturnya.

    Setelah melepas produk ekspor, Sekda bersama para pejabat di lingkungan Pemkab Tangerang meninjau Gerai Tangerang Gemilang yang memamerkan produk-produk UMKM yang nantinya akan terus dibina dan dibantu akses pemasarannya oleh dinas terkait. (DZH)

  • Daging Ayam Beda Harga Di Tangerang Makin Tinggi, di Lebak Mulai Turun

    Daging Ayam Beda Harga Di Tangerang Makin Tinggi, di Lebak Mulai Turun

    TANGERANG, BANPOS – Harga ayam potong di wilayah Kabupaten Tangerang melambung tinggi. Kemarin, harganya menembus Rp55 ribu per kilogram di pasaran. Sementara di wilayah Kabupaten Lebak harganya justru mulai menurun.

    Di wilayah kabupaten Tangerang, kenaikan harga daging ayam yang terjadi mencapai Rp10 ribu per kilogram. Padahal harga sebelumnya berkisar di angka Rp45 ribu per kilogramnya.

    “Sekarang harga ayam potong naik, harganya sampai Rp55 ribu. Dari sebelumnya Rp45 ribu/kg,” ucap Rizal, salah satu penjual ayam potong di Pasar Tradisional Gudang Tigaraksa, Kamis (6/7).

    Ia menyebutkan, terjadinya kenaikan harga ayam potong tersebut disebabkan oleh tingginya harga pakan ternak. Sehingga sejumlah produsen pun menaikkan harga jual ke pedagang.

    Selain itu, kenaikan harga ini juga dipicu banyaknya peternak yang memanen dini ayam broilernya. Akibatnya, ayam potong yang datang ke pasaran ukurannya kecil-kecil yang disebabkan oleh kenaikan harga pakan tersebut.

    “Kalau penyebabnya itu karena sekarang harga pakan naik. Makanya para produsen menjual ke pedagang tinggi,” tuturnya.

    Ia mengaku, kondisi naiknya harga ayam potong itu sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir sebelum Ramadan.

    “Dari sebelum bulan puasa harga ayam potong di pasar sudah naik. Bahkan, sampai sekarang,” katanya.

    Atas dampak kenaikan harga itu, omset atau pendapatan para pedagang khususnya ayam potong, mengalami penurunan cukup drastis. Karena kenaikan harga itu justru membuat penurunan pembeli.

    “Ditambah kita mendapat komplain dari pelanggan juga,” ungkap dia.
    Terpisah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang, Banten, menyebutkan kenaikan harga daging ayam di pasar dipengaruhi oleh tingginya harga pakan ternak.

    “Ini memang akibat naiknya harga pakan ternak, yang saat ini masih cukup tinggi. Jadi pedagang ayam potong di pasar itu ikut menaikkan,” ucap Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Disperindag Kabupaten Tangerang, Iskandar Nordat di Tangerang, kemarin.

    Dia menyebutkan tingginya harga pakan ternak mempengaruhi kestabilan sejumlah harga kebutuhan pokok masyarakat. Seperti salah satunya yang terkena dampak tersebut adalah pada sektor komoditas daging ayam dan telur ayam negeri.

    “Jadi ada dua komoditas yang terdampak itu, daging ayam dan telur dan harga itu sudah bertengger naik sejak Ramadhan sampai sekarang. Kalau kondisi itu terbilang bukan terjadi kenaikan lagi tapi berpindah harga,” ujarnya.

    Menurut dia, bila kondisi tersebut terus berlanjut harus ada keterlibatan pemerintah pusat dalam mengintervensi terhadap penyebab terjadinya kenaikan harga kebutuhan pangan tersebut.

    “Selama ini kalau dari daerah sudah mencoba untuk upaya stabilisasi itu dengan menggelar bazar-bazar murah. Namun, kalau penyebabnya harga pakan yang tinggi, harus ada keterlibatan pemerintah pusat untuk intervensi,” tuturnya.

    Hingga saat ini, kata dia, sudah seminggu lebih harga daging ayam dan telur masih belum beranjak turun, di mana harga daging ayam di pasar tradisional rata-rata mencapai Rp48.000-Rp55.000/kg padahal sebelumnya sekitar Rp25.000-Rp30.000/kg. Sedangkan harga telur ayam negeri saat ini Rp29.000-Rp31.000/kg.

    Ia menyebutkan ada perbedaan harga daging ayam di toko ritel dengan harga di pasar tradisional.

    “Kalau harga di toko ritel memang sudah tinggi sejak awal. Konsumen mereka juga tetap, jadi sudah terbiasa dengan harga tinggi itu,” tuturnya.

    Kendati demikian, dalam upaya menekan kenaikan harga tersebut, Disperindag Kabupaten Tangerang berkoordinasi dengan instansi lain menstabilkan harga dan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

    “Kami berupaya menekan kenaikan harga bahan pokok yang terjadi saat ini, antara lain dengan melakukan koordinasi,” katanya.

    Pada bagian lain, Harga daging ayam ras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak, Banten mulai menurun. Kini harga komoditas itu berkisar di angka Rp40 ribu per kilogram, turun dari pekan lalu yang menembus Rp60 ribu per kilogram.

    “Sekarang, harga daging ayam ras dijual Rp40 ribu/kilogram,” kata Samsul, seorang pedagang di pasar tradisional Rangkasbitung Kabupaten Lebak,Kamis.

    Kenaikan harga daging ayam sepekan lalu hingga menembus Rp60 ribu/kilogram, karena untuk kebutuhan konsumsi Idul Adha 2023. Permintaan pasar cenderung meningkat dan persediaan daging ayam di pasaran berkurang. Karena itu, harga daging ayam ras terjadi lonjakan sehingga dikeluhkan konsumen.

    Namun, kata dia, saat ini harga daging ayam ras mulai kembali menurun dijual Rp40 ribu/kilogram.

    “Kami sebagai pedagang tetap ingin harga daging ayam ras kembali normal dengan kisaran Rp32 ribu/kilogram,” katanya menjelaskan.

    Begitu juga pedagang lainnya, Suryadi mengatakan para konsumen masih menilai cukup tinggi harga daging ayam ras dijual Rp40 ribu/kilogram, sehingga berdampak terhadap omzet pendapatan.

    “Kami hanya bisa menjual daging ayam sebanyak 30 kilogram dari 50 kilogram selama sepekan terakhir ini, padahal sebelumnya terjadi kenaikan habis terjual 50 kilogram itu,” kata Suryadi.

    Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Orok Sukmana mengatakan pemerintah daerah kini melakukan intervensi kepada pengelola peternakan unggas yang ada di wilayahnya agar mengutamakan kebutuhan pasar, sehingga dapat memenuhi ketersediaan pangan daging ayam.

    Saat ini, Kabupaten Lebak sebagai daerah produsen peternak unggas potong, sehingga dapat memenuhi ketersediaan daging ayam ras itu.

    “Kami sudah kerja sama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan serta perusahaan ternak unggas potong jika sudah panen agar cepat didistribusikan ke pasar guna mengendalikan kenaikan harga di pasaran,” kata Orok.(DZH/ANT)

  • Mad Romli Minta OPD di Kabupaten Tangerang Jangan Terlena Dengan Prestasi

    Mad Romli Minta OPD di Kabupaten Tangerang Jangan Terlena Dengan Prestasi

    TANGERANG, BANPOS – Sejumlah prestasi yang ditorehkan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), diminta agar jangan sampai membuat terlena. Pasalnya, hal itu memang merupakan kewajiban dari OPD untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

    Hal itu disampaikan oleh Wakil Bupati Tangerang, Mad Romli, saat membuka acara Gelar Pengawasan Daerah Tingkat Kabupaten Tangerang Tahun 2023, Kamis (6/7). Mad Romli mengatakan, prestasi yang diraih oleh OPD harus jadi pemicu untuk terus melakukan perbaikan menyeluruh atas kinerja mereka.

    “Pengelolaan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang sudah semakin baik, namun kita tidak boleh terlena dan terus melakukan perbaikan-perbaikan guna mempertahankan prestasi yang telah kita dapatkan,” ujarnya.

    Ia pun meminta kepada para kepala OPD di lingkungan Pemkab Tangerang, agar secara simultan dan berkesinambungan berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) maupun dengan BPK RI, terkait dengan hasil temuan pemeriksaan dan permasalahan yang dihadapi.

    Hal itu menurut Mad Romli, agar temuan-temuan dan rekomendasi tersebut dapat cepat diselesaikan, sesuai ketentuan yang berlaku.

    “Kepada para kepala OPD sebagai penanggung jawab unit kerja, segera laksanakan dan tindak lanjuti rekomendasi hasil temuan aparat pengawas fungsional secepatnya.

    Segera konsultasi dan koordinasikan kepada APIP,” katanya.

    Sementara itu, Inspektur Kabupaten Tangerang, Tini Wartini, berharap kegiatan gelar pengawasan yang dilakukan itu bisa lebih menguatkan komitmen seluruh OPD, untuk terus mewujudkan tata kelola pemerintahan yang semakin baik.

    “Kami berharap gelar pengawasan ini bisa lebih menguatkan komitmen bersama seluruh OPD, untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan hasil rekomendasi pemeriksaan demi terwujudnya clean and good governance,” harapnya.

    Untuk diketahui, pada gelar pengawasan tersebut dilakukan penyerahan penghargaan percepatan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan dari inspektorat dan BPKP Perwakilan Provinsi Banten terbaik untuk desa, OPD dan BLUD.

    Kegiatan ini diikuti oleh para kepala dinas/badan, camat, kepala desa, Ketua Apdesi Kab. Tangerang, perwakilan kepala sekolah SMP dan direktur RSUD. (DZH)

  • Harga Ayam Potong di Kabupaten Tangerang Naik, Omset Pedagang Menurun

    Harga Ayam Potong di Kabupaten Tangerang Naik, Omset Pedagang Menurun

    TANGERANG, BANPOS – Harga ayam potong di wilayah Kabupaten Tangerang melambung tinggi hingga menembus Rp55 ribu per kilogram di pasaran.

    Kenaikan yang terjadi mencapai Rp10 ribu, yang sebelumnya berada di angka Rp45 ribu per kilogramnya.

    “Sekarang harga ayam potong naik, harganya sampai Rp55 ribu. Dari sebelumnya Rp45 ribu/kg,” ucap Rizal, salah satu penjual ayam potong di Pasar Tradisional Gudang Tigaraksa, Kamis (6/7).

    Ia menyebutkan, terjadinya kenaikan harga ayam potong tersebut disebabkan oleh tingginya harga pakan ternak, sehingga sejumlah produsen pun menaikkan harga jual ke pedagang.

    Selain itu, kenaikan harga ini juga dipicu banyaknya peternak yang memanen dini ayam broilernya. Akibatnya, ayam potong yang datang ke pasaran ukurannya kecil-kecil yang disebabkan oleh kenaikan harga pakan tersebut.

    “Kalau penyebabnya itu karena sekarang harga pakan naik. Makanya para produsen menjual ke pedagang tinggi,” tuturnya.

    Ia mengaku, kondisi naiknya harga ayam potong itu sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir sebelum Ramadan.

    “Dari sebelum bulan puasa harga ayam potong di pasar sudah naik. Bahkan, sampai sekarang,” katanya.

    Atas dampak kenaikan harga itu, sejumlah omset atau pendapatan para pedagang khususnya ayam potong, mengalami penurunan cukup drastis.

    “Jelas omset kita menurun, karena ada penurunan pembeli, ditambah kita mendapat komplain dari pelanggan juga,” ungkap dia.

    Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Disperindag Kabupaten Tangerang, Iskandar Nordat, menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan kontrol dan pemeriksaan langsung secara rutin, di sejumlah pasar.

    Ia pun memastikan bahwa secara umum, untuk ketersediaan dan pemenuhan kebutuhan komoditas pangan di daerahnya aman.

    “Secara umum harga sama dengan beberapa minggu lalu. Belum ada penurunan signifikan, tetapi ketersediaan dan pemenuhan kebutuhan tetap terjaga,” tandasnya. (DZH/ANT)