Tag: Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Komarudin

  • Kapolres Metro Tangerang Kota Apresiasi Buruh Lakukan Dengan Tertib dan Elegan

    Kapolres Metro Tangerang Kota Apresiasi Buruh Lakukan Dengan Tertib dan Elegan

    TANGERANG, BANPOS – Ratusan buruh melakukan aksi unjukrasa Tolak Aturan Baru Jaminan Hari Tua (JHT) Permenaker No 2/2022, di Kantor Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis (24/2). Unjuk rasa tersebut terkait aturan baru tentang pencairan dan persyaratan pembayaran JHT yang dinilai merugikan buruh.

    Dalam aksi tersebut, Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes pol Komarudin, mengapresiasi buruh yang melakukan aksi unjuk rasa dengan santun, tertib dan elegan. Ucapan terimakasih tersebut disampaikan kepada ratusan buruh olehnya, saat menaiki mobil komando unjuk rasa.

    “Hari ini saya hanya ingin menyampaikan ungkapan rasa terimakasih apresiasi rasa bangga yang setinggi-tingginya. Kepada saudara-saudara buruh yang telah memperlihatkan kepada seluruh Masyarakat Kota Tangerang inilah bukti ataupun bentuk era demokrasi Yang sesungguhnya,” ujarnya.

    Ia menyebut bahwa para buruh tersebut sesuai dengan undang-undang yang diatur dalam undang-undang. Oleh karenanya, ia sebagai penanggungjawab petugas keamanan mengucapkan terimakasih,

    “Rekan-rekan buruh menyampaikan aspirasi sebagaimana amanat undang-undang yang diatur undang-undang secara santun tertib dan elegan. Oleh karenanya saya sekali lagi mengucapkan terima kasih dan apresiasi. Atas nama seluruh petugas keamanan saya selaku penanggung jawab mengucapkan terimakasih,” tuturnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Komarudin juga meminta kepada buruh untuk kembali kerumah masing-masing dengan menjaga keselamatan dan menjaga ketertiban saat dijalan. Ia juga mengimbau kepada para buruh, untuk kembali ke kediaman masing-masing usai unjukrasa.

    “Yang terkahir, setelah ini kita akan kembali kekediaman masing-masing, oleh karena itu tetap jaga keselamatan, jaga ketertiban kita harus ingat saudara-saudara kita di luar sana juga memiliki hak yang sama untuk beraktivitas. Sampaikan salam hormat kami kepada keluarga dirumah, Insyaallah keluarga menunggu di rumah kita kembali dengan selamat,” tandasnya.

    Usai menyampaikan aspirasinya dan diterima oleh pimpinan Dewan, ratusan buruh membubarkan diri dengan tertib. (MUF)

  • Cekcok Rumah Tangga, Suami Cekik Istri Hingga Tewas

    Cekcok Rumah Tangga, Suami Cekik Istri Hingga Tewas

    TANGERANG, BANPOS – Seorang perempuan muda berinisial P ditemukan tak bernyawa di kontrakannya di Jalan Tembaga Blok C2, Perumahan Bugel Mas Indah, Kecamatan Karawaci. Yang memilukan, korban justru dibunuh oleh suaminya sendiri.

    Salah satu warga sekitar, Yani mengatakan, korban ditemukan tak bernyawa di kamar mandi pada Selasa, (15/2) sekitar pukul 16.00 WIB. Saat ditemukan korban sudah dalam keadaan membusuk dengan bau yang menyengat. “Tetangga tuh laporan ke polisi. Polisi datang, pas dibongkar, ditanya yang punya kontrakan siapa, Pak Wayan,” kaya Yani.

    Dari informasi yang diperoleh, korban meninggal sejak Sabtu, (12/2) lalu. Namun, baru ditemukan setelah warga curiga dengan bau busuk yang ada di kontrakan korban. Terlebih, warga juga tak memilihat aktivitas korban selama beberapa hari itu. Kata Yani, suami P pulang pergi kerja tanpa melihat adanya korban.

    “Selama Minggu- Senin, suaminnya balik kerja, berangkat kerja. Warga bingung kemana istrinya kok engga pernah lihat. Taunya pas ditemuin polisi ada di kamar mandi. Istrinya di kamar mandi,” jelasnya.

    Pantauan di lokasi, terdapat satu kontrakan dengan empat ruang dalam satu barisan. Kontrakan yang dihuni korban berada paling pojok kiri. Kontrakan itu sudah digaris polisi. Dari luar masih tercium bau menyengat. “Kan mereka mah berangkat kerja, pagi pulang sore. Itu engga ada orang lain selain mereka berdua,” tambah Yani.

    Yani mengatakan, suami istri itu sudah menempati kontakan tersebut sekira lima bulan. Sedangkan, anaknya berada di Palembang, Sumsel. “Berdua-berdua, kayanya anaknnya ada di Palembang. Ada lima bulanan mah (ngontrak),” katanya.

    Kata Yani, warga sempat mendengar cek-cok antara P dan suaminya pada Sabtu, (12/2) lalu. “Ada waktu malam Minggu, tetangga tetangga sebelahnya bilang. Cekcok dulu awalnya,” Imbuhnya.

    Namun, dia tak mengetahui penyebab kematian korban. Dugaannya, P meninggal karena dibunuh oleh suaminya. “Enggak tau, ada luka atau apa ya. Suaminya ada langsung diborgol sama polisi,” katanya.

    Warga lainnya yang menyebut namanya mama Farel mengatakan korban dikenal ramah dengan tetangga sekitar. Dirinya mengaku terkejut dengan peristiwa ini. “Iya sama warga sih ramah yah,” katanya. Dia mengatakan saat peristiwa penemuan korban, kontrakannya sudah didatangi oleh polisi. Mayat korban pun langsung dibawa menggunakan mobil ambulans. “Informasinya, suaminya menyerahkan diri ke polisi,” pungkasnya.

    Kapolres Metro Tangerang Kota, KBP Komarudin membenarkan korban dibunuh suaminya berinisial AS. Menurut Kapolres, AS mengakui perbuatannya yang telah membunuh istinya sendiri. Korban meninggal setelah dicekik oleh AS.

    “Jadi menurut keterangan dari pelaku bahwa terjadinya pencekikan itu dilakukan pada Minggu dini (13/02) hari kurang lebih jam 2 atau setengah 3,” ujarnya Rabu, (16/2).

    P dicekik oleh AS di kamar mandi. Setelah dipastikan tak bernyawa P dibiarkan di kamar mandi. AS sempat berada di kontrakan itu bersama mayat istrinya hingga akhirnya dia pada Senin, (14/02) pergi ke rumah orangtuanya di Bogor.

    Di sana, AS menceritakan perbuatan yang telah dia lakukan kepada istrinya itu kepada orangtuanya. Orangtua AS pun menyarankan kepadanya untuk menyerahkan diri ke polisi. “Di sanalah disarankan oleh keluarganya sebaiknya jadi pada hari Selasa (15/02) dengan diantar oleh beberapa keluarganya kepada kita,” ungkapnya Komarudin.

    AS pun kini telah diamankan di Polsek Karawaci. Dari keterangannya, kata Komarudin, AS naik pitam kepada istrinya itu. Sebab, P tak pulang hingga larut malam. Dia pulang pada dini hari. “Biasanya istrinya itu jam 8 malam udah pulang katanya kemudian pada saat pulang hampir jam 2 dengan kondisi yang mulutnya bau minuman keras,” katanya.

    AS pun kesal dan bertengkar dengan P. Korban pun sempat mencakar AS. AS membalasnya dengan cekikan. “Sempat ingin meninggalkan korban namun korban bersikeras meminta agar pelaku tetap tinggal di rumah dan ada luka cakaran di sekitar dada pelaku,” pungkasnya.

    (IRFAN/BNN)

  • Melawan Polisi, Pelaku Curanmor Ditembak Mati

    Melawan Polisi, Pelaku Curanmor Ditembak Mati

    Aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Tangerang terlibat baku tembak dengan pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Akibat peristiwa tersebut, satu pelaku curanmor meregang nyawa terkena timah panas aparat, sementara salah seorang anggota kepolisian terserempet peluru pelaku.

    Peristiwa itu terjadi pada Selasa, (15/2) malam di Kawasan Terminal Poris Plawad, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. Saat itu polisi memang hendak melakukan penangkapan terhadap pelaku.

    Hal ini dibenarkan oleh Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Komarudin. Saat hendak diringkus, komplotan itu sempat melakukan perlawanan yang membuat satu orang anggotanya tertembak. “Iya benar di deket Terminal Poris,” ujarnya.

    Dia mengatakan, saat ini pihaknya memang tengah menggencarkan pengungkapan kasus curanmor. Ini berdasarkan informasi dari masyarakat. Sebab, banyak masyarakat yang kehilangan motor dan melaporkan ke polisi. “Itu ada penangkapan kasus curanmor,” katanya.

    Komarudin mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus ini. Terutama soal kepemilikan senjata api tersebut. “Itu masih kita dalami,” tuturnya.

    Dia menuturkan terdapat dua pelaku yang hendak diringkus polisi. Satu diantaranya ditembak mati oleh polisi. Sedangkan satu lainnya berhasil melarikan diri. “Satu masih diburu, yang satu ditembak mati,” ungkapnya.

    Namun, identitas pelaku masih dirahasiakan. “Ini identitasnya belum kita temukan, masih mr X,” katanya. Sedangkan anggota polisi yang mendapat luka tembak kata Komarudin kondisinya baik saja. “Enggak apa apa keserempet (peluru) saja,”ucapnya.

    (IRFAN/MADE/BNN)

  • Kunjungi Rumah Isolasi Terpadu, Kapolres Pastikan ketersediaan ruang isolasi dan Karantina di Kota Tangerang

    Kunjungi Rumah Isolasi Terpadu, Kapolres Pastikan ketersediaan ruang isolasi dan Karantina di Kota Tangerang

    TANGERANG, BANPOS – Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Komarudin, melakukan pengecekan lokasi Karantina PPLN WNA/WNI di Fave Hotel, Kelurahan Benda, Kecamatan Benda, Senin (7/2). Selain itu, Komarudin juga mengecek kesiapan Rumah Isolasi Terpadu bagi pasien Covid-19 di Puskesmas Kelurahan Jurumudi Baru, Kecamatan Benda.

    Pengecekan dilakukan untuk memastikan ketersediaan tempat tidur di ruang isolasi, mengingat kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Tangerang terus melonjak tinggi. Untuk lokasi Karantina, Kapolres menekankan kepada manajemen hotel untuk menegakan aturan karantina yang ketat, agar karantina berjalan dengan baik.

    “Kami mengecek kesiapan ketersediaan tempat tidur (tempat Isolasi) termasuk mengecek hotel-hotel yang dijadikan tempat karantina. Memberikan penekanan agar menajemen hotel memberlakukan aturan secara ketat,” ujarnya.

    Saat itu, Komarudin memastikan bahwa ketersediaan tempat tidur di ruang isolasi masih memadai. Ia pun berharap, tidak ada lonjakan Covid-19.

    “Kapasitas tempat tidur masih memadai, mudah-mudahan tidak sampai penuh,” ungkapnya.

    Ditengah melonjaknya kasus masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19, Kapolres menghimbau untuk masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan, dan mengikuti vaksinasi. Menurutnya, yang menjadi target saat ini adalah percepatan vaksinasi.

    “Kepada seluruh masyarakat yang belum vaksin atau belum vaksin lengkap, agar bisa mendatangi gerai-gerai yang disediakan, yang ada di Polres dan di Polsek-Polsek. Termasuk vaksin booster, diharapkan mampu meringankan dan menahan sebaran virus Covid-19,” imbaunya.

    Sekadar diketahui, berdasarkan data pasa Dinas Kesehatan Provinsi Banten, pada tanggal 06 Februari 2022, di Kota Tangerang sebanyak 12.637 orang terkonfirmasi positif Covid-19, dan 32.435 orang dinyatakan sembuh. (MUF)