CILEGON, BANPOS – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Cilegon kembali melakukan bimbingan teknis akselerasi ekspor komoditas pertanian, bertempat di Green Hotel Kota Cilegon Banten, Jumat (3/11/2021).
Bimbingan teknis dihadiri oleh 105 orang terdiri dari petani dan pelaku usaha. Hadir sebagai narasumber Sekretaris Dinas Pertanian Provinsi Banten Asep Mulya dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cilegon Efa Syarifah
Kepala Karantina Pertanian Cilegon Arum Kusnila Dewi saat membuka acara menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan Implementasi dari Kepmentan Nomor 42 tahun 2020 Tentang Badan Karantina Pertanian Sebagai Task Force Gratieks.
Tugas dan fungsi Karantina bekerja sesuai dengan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 Tentang Karantina Hewan, Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan.
“Bimbingan teknis merupakan bentuk dukungan dari Karantina Pertanian Cilegon bersinergi dengan pemerintah daerah dalam ini adalah Dinas Pertanian setempat dan instansi terkait lainnya. Dalam mendorong dan mendukung komoditas pertanian di wilayah Banten agar dapat ekspor mandiri. Harapan dengan diekspor akan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan mensukseskan program gerakan tiga kali lipat ekspor (gratieks) Kementerian Pertanian dan meningkatkan devisa negara,” terang Arum.
Diketahui di tahun 2021 Karantina Pertanian Cilegon telah berhasil mengekspor buah manggis ke Tiongkok, ekspor tanduk kerbau ke Malaysia dan Vietnam, tanaman hias ke Malaysia dan sekitarnya. Melalui tim gratieks, Karantina Pertanian Cilegon telah memetakan komoditas pertanian unggulan dan yang berpotensi untuk ekspor.
Kemudian kata, Arum, peta komoditas unggulan diantaranya melon mas dan jagung ketan di Kota Cilegon, emping melinjo dan tanaman hias di Kota Serang, manggis dan vanili di Kabupaten Serang, talas beneng dan tanduk kerbau, minyak Atsiri cengeh, sereh wangi di Kabupaten Pandeglang, serta gula semut dan minuman herbal dari Kabupaten Lebak.
“Kami juga didukung dan bersinergi dengan Komisi IV DPR-RI. Pada 29 November lalu kami melakukan acara yang serupa dan bertempat di Carita Pandeglang. Acara tersebut dihadiri oleh Nur’aini Anggota Komisi IV DPR-RI menyatakan dukungan dan bersinergi kepada karantina dan instansi terkait, dalam hal percepatan pembangunan pertanian khusus program eksportasi produk pertanian unggulan di Provinsi Banten,” tambah Arum.
Ditempat yang sama, Sekretaris Dinas Pertanian Provinsi Banten Asep Mulya memberikan apresiasi terhadap Karantina yang terus bersinergi untuk membantu petani dalam hal peningkatan ekspor.
Asep juga mengatakan bahwa pihaknya akan membantu dan memfasilitasi rekan-rekan (petani) dalam melakukan ekspor dan memberikan motivasi bahwa ekspor adalah solusi dalam meningkatkan kesejahteraan petani.
Hal senada dikatakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cilegon Efa Syarifah. Efa memberikan dukungan terhadap upaya ekspor. Di tahun 2022, pihaknya telah memetakan 10 hektar program untuk melon mas dan 5 hektar untuk jagung ketan (pulut). “Saya mengajak para penyuluh pertanian di Kota Cilegon untuk membantu petani dalam rencana ekspor,” tandasnya. (LUK)