Tag: KBRI

  • Tarian Nusantara Meriahkan Peresmian Amigos De Indonesia

    Tarian Nusantara Meriahkan Peresmian Amigos De Indonesia

    KOLOMBIA, BANPOS – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bogota bersama Colegio Nuestra Senora De Nazareth meresmikan pembentukan Amigos de Indonesia alias Friends of Indonesia di Kolombia, Sabtu (30/9). Sejumlah tarian Nusantara memeriahkan acara keakraban itu.

    Dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/10), Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Kolombia Tatang Razak menjelaskan, Amigos de Indonesia merupakan perkumpulan diaspora dan sahabat Indonesia di Kolombia yang aktif memperkenalkan, mempromosikan dan menampilkan Indonesia.

    Dia berterima kasih pada Rektor Colegio Nuestra Senora De Nazareth, Erica Carillo Gonzalez dan jajarannya, yang membantu mewujudkan pembentukan Amigos de Indonesia.

    “People-to-people contact yang kuat merupakan salah satu sasaran utama dari misi KBRI Bogota. Amigos de Indonesia ini membantu misi kami menyebarkan pemahaman mengenai Indonesia,” jelasnya.

    Sebelumnya, KBRI Bogota membuka Casa de Indonesia, yang merupakan Pusat Budaya Indonesia yang mengajarkan berbagai produk seni dan budaya Indonesia, seperti bahasa, tarian, bahkan menawarkan pelatihan membatik. Selain pelatihan tari, KBRI Bogota juga memberikan dukungan pada pelaksanaan ekstrakulikuler badminton, yang merupakan olah raga populer di Indonesia, yang diadakan Colegio Nuestra Senora De Nazareth.

    Dalam puncak acara peresmian Amigos de Indonesia ditampilkan pertunjukan seni dan budaya Indonesia. Penampilan pertama dibuka dua remaja putri Kolombia yang dengan luwes menarikan Tari Merak, yang berhasil memukau ribuan penonton. Kemudian dilanjutkan tarian berjudul Mbok Jamu, yang menggambarkan penjual jamu gendong layaknya di Indonesia.

    Penampilan tari Yapong khas Betawi juga tidak kalah mengundang decak kagum penonton yang hadir. Tak hanya menampilkan budaya dari Pulau Jawa, pertunjukkan berikutnya adalah Tari Piring asal Sumatera Barat yang sukses dibawakan para siswa. Tarian pada sesi berikutnya adalah tarian Bajidor Kahot. Menutup gelaran acara di sore itu, Dubes Tatang beserta jajaran KBRI Bogota bersama ratusan pengunjung menari bersama-sama, Poco-Poco dan Gemufamire. (RMID)

    Berita Ini Telah Tayang Di RMID https://rm.id/baca-berita/internasional/191098/duta-besar-indonesia-untuk-kolombia-tatang-razam-tarian-nusantara-meriahkan-peresmian-amigos-de-indonesia

  • Pemkab Lebak Tak Dampingi Keluarga PMI Maja

    Pemkab Lebak Tak Dampingi Keluarga PMI Maja

    LEBAK, BANPOS – Keluarga T, Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal asal Kecamatan Maja yang hilang
    kontak lebih dari dua bulan dan terjerat kasus di Mesir, mendatangi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu)
    dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) pada Jumat (22/9). Kedatangan keluarga T
    ke Kemenlu dan BP2MI tanpa didampingi oleh perwakilan Pemkab Lebak.

    Diketahui, Keluarga T hanya didampingi oleh Ketua Kawan PMI Lebak, Nining Widianingsih. Setibanya
    mereka di Kemenlu dan BP2MI, mereka langsung melaporkan dan mengajukan permohonan bantuan
    agar T dapat segera dipulangkan ke tanah air.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun BANPOS melalui rekaman telepon dari pihak BP2MI dengan
    Madam (Majikan T) menggunakan Bahasa Arab, kasus T telah ditindaklanjuti oleh pihak Kepolisian
    Mesir, dan telah divonis dengan hukuman tiga tahun penjara.

    Kasus tersebut pun ramai di media massa Mesir. Berdasarkan pemberitaan yang BANPOS kutip dari
    salah satu Media Online Mesir, T bersama PMI lain diduga telah mencuri sejumlah uang dan barang
    berharga yang disimpan dalam brankas milik salah satu pengusaha asal Mesir, yang merupakan majikan
    T, dan disimpan di apartemen tempat T tinggal.

    Menindaklanjuti hal tersebut, Ketua Kawan PMI Lebak, Nining Widianingsih, mengatakan bahwa pihak
    Kemenlu menyampaikan terima kasih atas adanya pengaduan tersebut, dan akan bersurat kepada
    Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo, Mesir, terkait kasus dugaan pencurian uang dan
    emas oleh PMI tersebut.

    “Kasusnya sekarang sudah di Kepolisian Mesir Kairo. Tapi pihak Kemlu belum mendapatkan kabar kasus
    ini baik dari Kedubes atau KBRI indonesia yang ada di Kairo,” kata Nining saat diwawancara BANPOS,
    Minggu (24/9).

    Saat ditanyakan pendampingan terhadap keluarga PMI tersebut dari pihak Pemerintah Daerah, Nining
    mengaku telah melakukan koordinasi dengan banyak pihak seperti Dinas sosial, UPTD PPA, Dinas
    Ketenagakerjaan, DP3AP2KB bahkan hingga BP3MI. Namun, hingga keberangkatan keluarga ke Jakarta
    pada Jumat kemarin, keluarga hanya didampingi oleh Kawan PMI Lebak.

    “Kemarin koordinasi, alhamdulillah disambut baik oleh Dinsos Lebak dan BP3MI Banten. Sudah
    melaporkan ke yang lain tapi belum ada pendampingan atau bahkan menghubungi keluarga PMI pun
    belum,” terangnya.

    Nining menjelaskan, pihak keluarga T sangat mengkhawatirkan kondisi T dan berharap dapat segera
    dipulangkan dengan bantuan dari pemerintah.

    “Keluarga mengharapkan ada Bantuan dari Pemerintah Indonesia terkait keringanan pidana dan bisa
    secepatnya dipulangkan,” tandas Nining. (MYU/DZH)

  • Mahasiswa Asal Banten Dikeroyok di Kairo

    Mahasiswa Asal Banten Dikeroyok di Kairo

    KAIRO, BANPOS – Seorang mahasiswa asal Banten yang berkuliah di Kairo, Mesir, bernama Muhammad Aslam, menjadi korban pengeroyokan sesama mahasiswa Indonesia. Ia dikeroyok sebanyak 15 orang yang merupakan oknum mahasiswa asal Sulawesi.

    Peristiwa itu terjadi pada Rabu, 12 Juli lalu pukul 21.45 waktu Kairo. Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima BANPOS, peristiwa tersebut bermula dari komentar Aslam terhadap peristiwa pengeroyokan, yang terjadi terhadap temannya.

    Aslam menuturkan, dirinya sempat mengomentari InstaStory milik temannya, yang mengaku tidak puas dengan hasil keputusan penyelesaian permasalahan, yang memutuskan untuk menyelesaikan secara kekeluargaan.

    “(Komentar tersebut) atas dasar kepedulian terhadap korban pengeroyokan yang dimana korban adalah teman dekat saya,” ujar Aslam dalam keterangan tertulis yang diterima BANPOS, Selasa (25/7).

    Ia menuturkan, komentar tersebut sempat diunggah ulang oleh temannya melalui InstaStory, dan sempat ditangkap layar oleh para pelaku hingga menimbulkan kegaduhan.

    Kegaduhan tersebut berlangsung hingga Rabu 12 Juli. Bertempat di kediaman Aslam pada pukul 21.45 waktu Kairo, sebanyak 15 orang mendatangi Aslam. Mereka merupakan anggota organisasi kekeluargaan asal Indonesia juga.

    Menurut Aslam, ia dikonfrontasi terkait dengan kebenaran komentar, yang sebelumnya telah diunggah ulang oleh temannya. Hal itu pun berakhir dengan pengeroyokan terhadap dirinya.

    “Saya dihantam habis-habisan selama kurang lebih 1 jam lamanya, tidak ada dari mereka yang tidak terlibat dalam pengeroyokan ini,” ungkapnya.

    Ia menuturkan, akibat dari pengeroyokan tersebut, dirinya mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya hasil dari tendangan dan pukulan 15 orang tersebut.

    “Saya mengalami luka pukulan dan tendangan pada bagian kepala, hidung, kedua mata hingga pendarahan dalam, telinga bagian kanan, tangan kiri dan kanan dan badan bagian atas,” tuturnya.

    Selain kekerasan fisik, dirinya pun mendapat ancaman serta hinaan terhadap asal daerahnya, yakni Banten. Para oknum mahasiswa itu menurutnya, menghina kebudayaan Banten yakni debus.

    “Kemudian mereka merampas HP saya dan membuka privasi chat pada WhatsApp saya dan memaksa saya untuk menunjukan akun email pribadi saya, dengan mengancam gerak gerik saya dalam sosial media akan dilacak,” terangnya.

    Saat ini, ia mengaku bukan hanya luka fisik saja yang tengah dideritanya, namun juga trauma mental. Bahkan, ia mengaku sampai saat ini, takut bersosial media dan berkegiatan di luar rumah.

    “Saya berharap kepada yang berkuasa: KBRI Kairo, PPMI Mesir, Kekeluargaan dan penegak hukum lainnya untuk dapat menyelesaikan kasus ini dengan seadil-adilnya, agar tidak terus terulang kasus yang serupa yang dapat menyebabkan banyak korban,” tandasnya. (DZH)

  • KBRI Seoul Gelar Bazar UMKM, Dihadiri Gibran

    KBRI Seoul Gelar Bazar UMKM, Dihadiri Gibran

    JAKARTA,BANPOS – Pertama kalinya dilakukan pasca pandemi, KBRI Seoul membuka secara resmi Bazar UMKM Indonesia pada Selasa, 6 Juni 2023.

    Secara khusus, seluruh produk kuliner yang disajikan telah diseleksi oleh tim KBRI. Setiap UMKM menyediakan aneka jenis kuliner khas Nusantara. Dari Bakso Solo, hingga Nasi Pecel.

    “Secara berkelanjutan, kami akan terus mempromosikan diplomasi ekonomi kreatif subsektor kuliner kepada masyarakat Korea,” ujar Duta Besar Republik Indonesia di Seoul Gandi Sulistiyanto, pada acara pembukaan bazar tersebut, seperti dikutip rilis resmi KBRI Seoul.

    Baik di Indonesia maupun di Korea Selatan, lanjut diplomat yang lama berkarier di perusahaan otomotif Astra International ini, UMKM memainkan peran integral sebagai motor penggerak ekonomi nasional.

    Dalam rangka Peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Korea Selatan, bazar ini, ujarnya, menjadi semakin istimewa, karena dihadiri Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.

    Masyarakat Indonesia pun datang berbondong-bondong demi bertemu Gibran. Antrian panjang pada setiap booth, menunjukkan animo masyarakat yang tinggi, untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut. “Ratusan pengunjung turut hadir, melebihi estimasi kami,” ungkap Dubes Sulis.

    Dubes Sulis didampingi istri, Susi A. Sulistiyanto, beserta Gibran Rakabuming Raka, Walikota Surakarta, dan istri, Selvie Ananda, kemudian meninjau setiap gerai peserta Bazaar. Sepuluh gerai terdiri dari Dharma Wanita Persatuan KBRI Seoul, Atase Perdagangan, Indonesia Trade Promotion Center, BNI Seoul dan Garuda Indonesia, Warung Mbok Mumun, Cak Gundul, Warung Indonesia Sacheon, RM Sederhana, RM Rinjani, Royal Restaurant, Ulubelu Coffee, dan Foreign Country Mart.

    Sementara Walikota Surakarta menyampaikan kekagumannya kepada masyarakat Indonesia di Korsel, yang bekerja keras mempromosikan produk kulinernya. Dikenal sebagai penggerak UMKM, pada 2022, Walikota Surakarta mempromosikan karya UMKM di Paris melalui pagelaran bertajuk Java in Paris.

    Di samping masyarakat Indonesia, turut hadir masyarakat Korea Selatan yang juga antusias menikmati sajian otentik dari berbagai provinsi di Indonesia. Di samping makanan, tersedia minuman khas dari Tanah Air seperti Jamu dan Es Cendol.

    Sebelum Bazar berakhir, dipilih gerai favorit yang menyediakan sajian yang khas, yaitu Warung Mbok Mumun. Pemenang mendapatkan voucher belanja dari Shopee selaku sponsor acara. (RMID)