Tag: kecamatan

  • Belasan Kecamatan Masih Blankspot

    Belasan Kecamatan Masih Blankspot

    LEBAK, BANPOS – Beberapa waktu terakhir, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak terus mendukung perubahan daerahnya menjadu daerah yang peduli akan perkembangan terhadap digitalisasi. Namun,ternyata masih terdapat belasan kecamatan yang terdeteksi masih menjadi area blankspot atau tidakterjangkau oleh jaringan (sinyal).

    Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi, Statistik dan Persandian
    (DiskominfoSP) Lebak, Anik Sakinah saat dikonfirmasi BANPOS. Ia mengatakan, saat ini pihaknya terus
    melakukan pembaruan data terkait wilayah yang masuk dalam kategori blankspot tersebut.
    "Walau masih data sementara, 12 kecamatan tersebar kampung-kampungnya. Ini masih banyak area
    yang blankspot," kata Anik kepada BANPOS, Selasa (19/9).

    Anik menjelaskan, letak geografis Kabupaten Lebak cukup berpengaruh dalam penyebaran sinyal
    internet di Lebak. Luasnya area serta berbagai macam medan yang dimiliki menjadikan beberapa titik
    sulit terjangkau oleh jaringan.Betul karena perbukitan dan lembah itu juga sangat berpengaruh.

    Namun, kita upayakan bersama agar semua pihak bisa ikut serta dalam perubahan menuju digitalisasi," jelasnya.

    Ia menerangkan, pihaknya telah bersurat ke Kemenkominfo terkait blanspot tersebut Karena
    kewenangannya berada di kementrian.

    "Untuk masyarakat Lebak terimakasih untuk terus ikut berpartisipasi dan berproses dalam segala bidang

    pembangunan Lebak walaupun masih banyak kekurangan. Namun, kita terus berupaya agar kekurangan
    ini menjadi sebuah kekuatan untuk maju bersama. Insyaallah kita terus berupaya dalam memudahkan
    akses layanan kepada masyarakat di era digital ini," tandasnya.

    Sebelumnya diberitakan, masih ada sejumlah daerah di Kabupaten Lebak, khususnya wilayah Selatan,
    yang hingga saat ini masih belum terjamah jaringan internet. Salah satunya Desa Wangunjaya,
    Kecamatan Cigemblong. Hal itu membuat daerah tersebut menjadi terisolir dari segi komunikasi dan
    teknologi.

    Diketahui, kawasan desa ini berada di sudut perbatasan Baksel dengan Kecamatan Cirinten. Dan jarak
    tempuh ke pusat kecamatan Cigemblong sekitar 25 kilometer, dan harus menyusuri pegunungan dan
    hutan ladang.

    Kondisi itu pun membuat masyarakat mengeluh akan hal tersebut. Pasalnya, mereka jadi kesulitan untuk
    berkomunikasi, terutama dalam kondisi darurat. Di sisi lain, warga pun kesulitan untuk memenuhi
    kebutuhan pendidikan dan perekonomian mereka, akibat ketiadaan sinyal itu.

    Seperti diungkapkan warga Desa Wangunjaya di Kecamatan Cigemblong, Samudi, jangkauan akses
    jaringan seluler dan android belum bisa dirasakan di tempatnya.

    “Iya memang di sini mah tak ada jaringan telepon apalagi sinyal internet. Kadang kalau darurat kita
    benar-benar butuh untuk komunikasi. Terutama jika ada yang sakit parah,” ungkapnya yang merupakan
    warga Kampung Cijakimah, Desa Wangunjaya.

    Selain itu, terangnya, untuk urusan ekonomi juga kadang butuh komunikasi, namun semua tak bisa
    dilakukan. "Kadang kita butuh komunikasi untuk soal dagang dan kebutuhan. Tapi ya itu tadi tak ada jaringan ke sini mah," katanya. (MYU/DZH)