KOPO, BANPOS – Di tengah pandemi Covid-19, puluhan rumah di lima kampung Desa Nanggung, Kecamatan Kopo terendam banjir hingga selutut orang dewasa. Hal itu diakibatkan oleh meluapnya sungai Cibereum yang diketahui mendapatkan kiriman air dari sungai Ciberang karena hujan lebat di Kabupaten Lebak pada Rabu (13/5).
Selain pemukiman, luapan air juga diketahui merendam ladang persawahan yang baru saja memasuki musim panen, mulai pukul 04.00 WIB, Kamis (14/5).
“Laporannya pagi, dari Camat Kopo bahwa terjadi banjir di beberapa kampung di Kecamatannya, akibat air kiriman dari sungai Ciberang yang mengalir ke sungai Cibereum, akhirnya meluap hingga saat ini,” ujar ketua harian Crisis Centre pada BPBD Kabupaten Serang, Jhonny E.
Menurutnya, beberapa kampung terendam dengan ketinggian air yang berbeda-beda. Berdasarkan data yang terhimpun, kelima kampung berada dalam satu desa, yaitu Desa Nanggung.
“Total jumlah rumah terdampak mencapai 102 rumah. Selain itu, meluapnya air ini juga membuat akses jalanndan persawahan terendam,” jelasnya.
Meski demikian, penghuni rumah saat ini masih bertahan di rumah masing-masing. Karena dikhawatirkan terjadi banjir yang lebih besar, warga kemudian membuat tenda darurat di pinggir jalan dan berbuka seadanya di tenda tersebut.
“Saat ini belum ada evakuasi,” pungkas Jhonny.
Saat dikonfirmasi oleh BANPOS, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Serang Dapil 2, Aep Syaefullah sedang berada di lokasi banjir, dan segera memberikan bantuan berupa paket sembako. Menurutnya, saat ini masyarakat membutuhkan makanan cepat saji untuk berbuka puasa dan sahur.
“Saat ini, sebagian yang rumahnya terendam sementara membuat tenda di pinggir jalan. Khawatir memang ada banjir kiriman,” ujarnya.
Ia menjelaskan, aliran Sungai Cibereum yang meluap, diantaranya merendam Desa Nanggung, dan Desa Pasir Buyut, Kecamatan Kopo Kabupaten Serang.
“Malam ini di rumah warga sampai selutut orang dewasa,” ungkapnya.
Berdasarkan pantauan, masyarakat terpaksa berbuka puasa di pinggir jalan, karena rumahnya terdampak luapan air.
“Karena masyarakat juga baru pada panen, sebagian barang-barangnya berikut benda elektronik diamankan di pinggir jalan,” tuturnya
Ia meminta kepada Pemerintah Kabupaten Serang agar segera memberikan bantuan darurat yang sangat dibutuhkan masyarakat seperti air minum dan makanan siap saji untuk sahur dan berbuka.
“Karena warga bingung, masak pun seadanya. Karena yang terdampak bukan hanya orang dewasa, banyak anak-anak kecil yang membutuhkan asupan makanan,” pungkasnya.
Diantara kampung terdampak banjir yaitu, Kampung Pabuaran, RT 023/004, terdampak sebanyak 20 Rumah dengan 19 Kepala keluarga (KK) dan 115 jiwa. Kemudian, Kampung Cukanggalih, RT 09/03, terdampak sebanyak 50 KK dengan 120 jiwa. Berikut juga akses jalan dan persawahan.
Selanjutnya, Kampung terdampak lainnya yaitu kampung Kendal RT 08/03, sebanyak 50 rumah dengan 140 jiwa. Kampung Jamban, RT 16/04 sebanyak 20 Rumah, 23 KK dengan 121 jiwa.
Kampung Parigi RT 001,002/001 dengan jumlah rumah terdampak sebanyak 12 Rumah, 12 KK dan 64 jiwa. Rata-rata, tinggi muka air mencapai 20 hingga 60 sentimeter.(MUF)