Tag: Kecamatan Panggarangan

  • Program PATTIRO Banten dan MFF Diharap Dukung Instruksi Presiden

    Program PATTIRO Banten dan MFF Diharap Dukung Instruksi Presiden

    LEBAK, BANPOS – Dalam rangka merespon situasi bencana tanah longsor dan banjir bandang yang terjadi sekitar tahun 2000 silam, dan rendahnya sanitasi di desa tertinggal, PATTIRO Banten dan Merck Family Foundation (MFF) melakukan ‘Diseminasi Praktik Penguatan Kapasitas Masyarakat Dalam Menciptakan Lingkungan Sehat, dan Ramah Terhadap Perempuan dan Anak, yang terkait dengan Program Emergency Response Recovery (ERR) di empat kecamatan yaitu Kecamatan Lebak Gedong, Muncang, Bayah dan Panggarangan.

    Direktur Program PATTIRO Banten, Angga Andrias mengatakan, program dilakukan melalui pembangunan sanitasi umum, yakni pembangunan sanitasi dan air bersih. Kegiatan sanitasi yang higienis sehingga adanya sanitasi umum ini adalah upaya dalam menurunkan angka stunting di daerah terdampak bencana dan daerah tertinggal.

    “Kegiatan dilakukan di Desa Banjarsari Kecamatan Lebakgedong, Desa Pasirnangka Kecamatan Muncang, Desa Mekar jaya dan Jatake Kecamatan Panggarangan dan Desa Cisuren Kecamatan Bayah,” kata Angga, Rabu (30/3)

    Selain itu, dilakukan juga pengembangan usaha ekonomi masyarakat, untuk membantu memulihkan dan memberikan tambahan penghasilan keluarga terdampak bencana melalui pembentukan usaha ekonomi pada kelompok perempuan. Usaha yang telah didorong berdasarkan potensi lokal yang terdiri dari produksi jamur tiram, usaha makanan lokal ringan, dan produk bahan rajut.

    Untuk mendukung Instruksi presiden dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang terdiri dari Peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan, terdapat kegiatan perlindungan kelompok rentan khususnya perempuan dan anak untuk kesehatan reproduksi dan pencegahan pernikahan anak.

    “Kegiatan ini dalam rangka merespon kerentanan kelompok minoritas di daerah terdampak bencana dan daerah tertinggal untuk mendapatkan hak dasarnya, meningkatkan kemartabatan, melindungi mereka dari kekerasan. Dan itu sejalan dengan yang telah dilakukan sesuai dengan Instruksi presiden,” paparnya.

    Kepala Badan Penelitian dan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapelibangda) Kabupaten Lebak, Virgojanti mengapresiasi upaya PATTIRO Banten yang didukung MFF dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dengan melakukan peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan.

    “Atas nama Pemkab Lebak saya ucapkan terimakasih kepada Merck Family Foundation dan Pattiro Banten. Komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan angka kesehatan dan pendapatan masyarakat menjadi tolok ukur dalam rangka meningkatkan angka IPM daerah. Untuk itu, program-program pemberdayaan, penguatan perekonomian masyarakat perlu lebih dikuatkan dengan pengelolaan berorientasi pada hasil atau manfaat yang besar bagi masyarakat,” ungkapnya.

    Dalam sambutannya, Head Program Banten MFF, Indra Risnawan menjelaskan, MFF adalah sebuah yayasan filantropi yang didanai penuh keluarga Merck, memberikan bantuan program kesehatan, ekonomi dan advokasi bagi kelompok perempuan dan usia rentan bagi masyarakat di Kabupaten Lebak.

    Melalui program pendampingan dan kemitraan budidaya jamur tiram serta usaha ekonomi kreatif lainnya, diharapkan berdampak positif dan menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar maupun desa lainnya. Juga memiliki tujuan untuk membantu meningkatkan ekonomi keluarga maupun masyarakat, serta mendorong potensi ekonomi lokal sebagai peluang usaha bisnis yang menguntungkan bagi masyarakat.

    “Program pendampingan ini didanai penuh oleh keluarga Merck sebagai amal. Melalui hasil produksi budidaya maupun diversifikasi olahan jamur tiram serta ekonomi kreatif lainnya diharapkan menjadi nilai ekonomi yang lebih tinggi sebagai penambah penghasilan bagi keluarga,” jelasnya.

    Indra menegaskan, selain sebagai program inovasi desa yang memberikan spirit bagi masyarakat juga menjadi role model bagi pengembangan ekonomi desa-desa lain kedepannya, sehingga program pendampingan ini mendapatkan perhatian dan dukungan penuh dari pihak luas baik stakeholder, pemerintah desa, pemerintah daerah dan masyarakat sekitar yang menjadi program lokus kegiatan ekonomi kerakyatan yang mandiri dan menjadi sumber penghasilan pendapatan ekonomi. (HER/PBN)