PANDEGLANG, BANPOS – Ketua DPRD Pandeglang, TB Udi Juhdi mendistribusikan air bersih kepada masyarakat yang ada di wilayah Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang yang dilanda kekeringan.
Puluhan warga di Desa Patia, Kecamatan Patia, beramai-ramai membawa jerigen dan bak penampungan air untuk mendapatkan air bersih yang disalurkan oleh Ketua DPRD Pandeglang tersebut.
Ketua DPRD Pandeglang, Tubagus Udi Juhdi mengatakan, berawal dari banyaknya keluhan masyarakat Patia yang saat ini mengalami krisis air bersih akibat dilanda kekeringan, pihaknya langsung menerjunkan beberapa armada mobil tangki air untuk membantu masyarakat yang mengalami krisis air bersih.
“Masyarakat di Patia saat ini mengalami krisis air bersih. Maka hari ini kita menyalurkan bantuan air bersih di beberapa titik diantaranya Desa Patia, Surianeun, Simpang Tiga dan desa lainnya,” kata Udi kepada wartawan di Kecamatan Patia, Sabtu (19/8).
Menurutnya, dalam menanggulangi krisis air bersih yang dialami oleh masyarakat ini, pihaknya akan mendistribusikan sebanyak 40 ribu liter air bersih.
“Hari ini di wilayah Patia dan nanti kita juga akan mendistribusikan air bersih ke daerah lain yang dilanda kekeringan,” ujarnya.
Dijelaskannya, dampak kemarau panjang ini masyarakat di Kabupaten Pandeglang mulai mengalami krisis air bersih. Seperti yang dialami oleh masyarakat Kecamatan Patia saat ini.
“Tentu kita akan hadir ditengah kesulitan masyarakat, kita akan terus berupaya dalam menanggulangi krisis air bersih,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Camat Patia, Tatang Fauzi mengaku, hampir semua desa di Kecamatan Patia dilanda kekeringan, dan akibatnya masyarakat mengalami krisis air bersih.
“Kami ucapkan banyak terimakasih kepada Ketua DPRD Pandeglang, yang sudah membantu warga kami yang kesulitan air bersih,” katanya.
Dijelaskannya, dari sebanyak 10 desa yang saat ini dilanda kekeringan, ada beberapa desa yang kondisinya lebih parah yaitu Desa Surianeun, Simpang Tiga, Cimoyan, Patia, Babakankeusik, Ciawi dan Rahayu.
“Dengan adanya bantuan air bersih ini, masyarakat kami sangat terbantu dalam memenuhi kebutuhan air. Karena selama kemarau ini air bersih di sejumlah desa di Patia sulit didapat oleh masyarakat,” terangnya.
Sementara, salah seorang warga Desa Patia, Sumiati mengaku merasa senang dengan adanya bantuan air bersih ini. Karena selama kemarau ini, ia dan warga lainnya sangat kesulitan mendapatkan air bersih, karena semua sarana air bersih seperti sumur bor dan sumur gali milik warga sudah mengering.
“Alhamdulillah kami senang dengan adanya bantuan air bersih ini. Terimakasih kepada bapak dewan yang sudah membantu kami dalam memenuhi kebutuhan air bersih,” katanya.
Sejauh ini, lanjut Sumiati, ia dan warga yang lain ketika hendak mendapatkan air bersih, harus pergi ke sumur gali yang ada di hutan yang jaraknya sejauh kurang lebih 1 kilometer dari perkampungan.
“Sebelum ada bantuan air ini, kami harus pergi ke hutan untuk mendapatkan air bersih. Karena disana (hutan) ada satu sumur gali yang saat ini kondisi airnya masih memadai. Tapi sekarang Alhamdulillah ada bantuan, sehingga hari ini tidak perlu pergi ke sumur gali,” ungkapnya. (dhe/pbn)