SERANG, BANPOS – Kecamatan Serang sebagai salah satu dari enam kecamatan yang ada di Kota Serang menjadi penyumbang terbanyak pencari kerja (pencaker) di Kota Serang. Hal tersebut terungkap dari data yang ada di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota.
Data tersebut mencatat daftar pencaker melalui kartu kuning atau
(AK1). Dari data tersebut didominasi oleh warga masyarakat Kecamatan Serang, Kota Serang.
Kepala Bidang Penempatan Kerja (Penta) Disnakertrans Kota Serang, Cucum Sumiarsih yang mengungkapkan bahwa, per September 2023, data pencari kerja mencapai angka 8.663 pendaftar.
Dari total tersebut sebanyak 2.540 diantaranya adalah warga masyarakat Kecamatan Serang, ungkapnya, Jumat (27/1).
Salain itu, dirinya mengatakan, angka pencari kerja tertinggi kedua di Kota Serang disusul oleh Kecamatan Walantaka, Kecamatan Taktakan, Kecamatan Cipocok, Kecamatan Kasemen dan terendah Kecamatan Curug.
“Jadi yang kedua itu disususl oleh Kecamatan Walantaka, kemudian Taktakan, Cipocok, Kasemen dan terakhir adalah Kecamatan Curug,” katanya.
Cucum menerangkan, tingginya angka pencari keja di Kecamatan Serang, lantaran banyaknya warga Kota Serang yang saat ini tinggal di Kecamatan Serang.
“Iya kan masyarakat yang tinggal di wilayah Kecamatan Serang banyak, sehingga dapat mempengaruhi,” terangnya.
Selain itu, Cucum menjelaskan faktor pendidikan, kemiskinan dan kurangnya informasi di Kecamatan Serang masih rendah. Sehingga hal itu menjadi penyebab tingginya angka pencari keja di Kecamatan Serang.
“Ya bisa dari faktor pendidikan, kemiskinan dan faktor kurangnya informasi di Kecamatan Serang. Itu akan berimbas terhadap tingginya angka pencari kerja,” jelasnya.
Lebih lanjut, Cucum menyampaikan bahwa lebih dari 85 persen pendaftar kartu kuning di Kota Serang ialah siswa lulusan SMA dan SMK. Dari total 8.663 pendaftar, hanya 548 pendaftar dari kalangan S1, dan 87 Pendaftar dari kalanhan D3.
Cucum menjelaskan, hal itu lantaran adanya pelajar yang malanjutkan S1, tetapi berstatus sudah bekerja. Atau bahkan adanya mahasiswa yang berdomisili di luar Kota Serang.
“Bahwa memang ada juga mahasiswa-mahasiswa yang sudah bekerja. Dan ada juga mahasiswa yang belum tentu masyarakat Kota Serang,” tandasnya, (CR-01/AZM)