Tag: Kecamatan Serang

  • Kecamatan Serang Penyumbang Pencaker Tertinggi

    Kecamatan Serang Penyumbang Pencaker Tertinggi

    SERANG, BANPOS – Kecamatan Serang sebagai salah satu dari enam kecamatan yang ada di Kota Serang menjadi penyumbang terbanyak pencari kerja (pencaker) di Kota Serang. Hal tersebut terungkap dari data yang ada di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota.

    Data tersebut mencatat daftar pencaker melalui kartu kuning atau
    (AK1). Dari data tersebut didominasi oleh warga masyarakat Kecamatan Serang, Kota Serang.

    Kepala Bidang Penempatan Kerja (Penta) Disnakertrans Kota Serang, Cucum Sumiarsih yang mengungkapkan bahwa, per September 2023, data pencari kerja mencapai angka 8.663 pendaftar.

    Dari total tersebut sebanyak 2.540 diantaranya adalah warga masyarakat Kecamatan Serang, ungkapnya, Jumat (27/1).

    Salain itu, dirinya mengatakan, angka pencari kerja tertinggi kedua di Kota Serang disusul oleh Kecamatan Walantaka, Kecamatan Taktakan, Kecamatan Cipocok, Kecamatan Kasemen dan terendah Kecamatan Curug.

    “Jadi yang kedua itu disususl oleh Kecamatan Walantaka, kemudian Taktakan, Cipocok, Kasemen dan terakhir adalah Kecamatan Curug,” katanya.

    Cucum menerangkan, tingginya angka pencari keja di Kecamatan Serang, lantaran banyaknya warga Kota Serang yang saat ini tinggal di Kecamatan Serang.

    “Iya kan masyarakat yang tinggal di wilayah Kecamatan Serang banyak, sehingga dapat mempengaruhi,” terangnya.

    Selain itu, Cucum menjelaskan faktor pendidikan, kemiskinan dan kurangnya informasi di Kecamatan Serang masih rendah. Sehingga hal itu menjadi penyebab tingginya angka pencari keja di Kecamatan Serang.

    “Ya bisa dari faktor pendidikan, kemiskinan dan faktor kurangnya informasi di Kecamatan Serang. Itu akan berimbas terhadap tingginya angka pencari kerja,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Cucum menyampaikan bahwa lebih dari 85 persen pendaftar kartu kuning di Kota Serang ialah siswa lulusan SMA dan SMK. Dari total 8.663 pendaftar, hanya 548 pendaftar dari kalangan S1, dan 87 Pendaftar dari kalanhan D3.

    Cucum menjelaskan, hal itu lantaran adanya pelajar yang malanjutkan S1, tetapi berstatus sudah bekerja. Atau bahkan adanya mahasiswa yang berdomisili di luar Kota Serang.

    “Bahwa memang ada juga mahasiswa-mahasiswa yang sudah bekerja. Dan ada juga mahasiswa yang belum tentu masyarakat Kota Serang,” tandasnya, (CR-01/AZM)

  • Masih Licin, Jalan Frontage Unyur Kota Serang Sudah Bisa Dilalui

    Masih Licin, Jalan Frontage Unyur Kota Serang Sudah Bisa Dilalui

    SERANG, BANPOS – Pembangunan akses jalur Frontage di Kelurahan unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang kembali dilanjutkan dengan dilakukan pengurugan pada pagi hari, Sabtu (8/4).

    Berdasarkan pantauan, sekitar pukul 10:00 WIB, jalur Frontage Unyur kedatangan bahan-bahan material pembangunan dan pengerjaan urug jalan pun dilanjutkan.

    Sejumlah perwakilan RW di Kelurahan Unyur pun kembali melakukan gotong royong mengurug Jalur frontage ruas jalan lintas sebidang, tepatnya di jalan terusan Perumahan TMI, TBL dan BIP menuju Kidemang, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang.

    Aksi tersebut dilakukan salah satunya karena warga sekitar dan pengguna jalan menginginkan agar perlintasan akses jalur Frontage segera dapat dilalui oleh pengendara roda dua, sehingga dapat mengurai kemacetan di Terowongan Kaligandu.

    Ketua Forum RW se-Kelurahan Unyur, Nana Heriatna, mengungkapkan bahwa usai perjuangan yayng sangat lama, akhirnya akses jalur Frontage Unyur Kota Serang sudah bisa dilalui pengendara.

    “Awalnya, pihak PJKA terkesan memperlambat dan penyampaian kepala Dishub saat audensi kurang maksimal dalam implementasinya,” ungkap Nana saat dihubungi.

    Terpisah, Wakil Ketua III DPRD Kota Serang, Hasan Basri yang turut mengawal pembangunan akses jalur frontage tersebut mengatakan bahwa saat audensi PT KAI yang lalu pernah menyampaikan apabila sudah keluar izin lintas sebidang oleh PT KAI dan Dirjen KA, maka secepatnya akan dilakukan pengadaan rambu, pos jaga dan petugas jaga perlintasan.

    “Surat izin keluar di tanggal 28 Februari 2023, namun sampai saat ini tanggal 8 April 2023 secara bertahap, progres pembangunan Frontage Unyur terus dilakukan,” katanya.

    Hasan menegaskan, Dishub Kota Serang harus intensif berkoordinasi dengan PT KAI. Sebab, warga tidak sabar menunggu proses penyambungan jalur Forntage, sehingga jalur perlintasan dapat dilalui dua kendaraan tanpa menggangu utilitas yang lain.

    “Boleh teman-teman misalnya coba lewat Terowongan Kaligandu, itu masyaallah macetnya luar biasa. Saya berkali-kali lewat situ dan saya melihat teman-teman petugas dari Dinas Perhubungan juga kewalahan ngatur kendaraan di situ, apalagi ini menjelang lebaran,” tuturnya.

    Ia berharap, sebelum lebaran jalur perlintasan Frontage Kota Serang tersambung dengan kelengkapan rambu-rambu lalu lintas. Sehingga para pengguna jalan dapat dengan aman dan lancar saat melintasi jalur kereta di perlintasan Jalur Frontage Kota Serang.

    “Mudah-mudahan sih sebelum lebaran, Dinas Perhubungan sudah bergerak ya, patok sudah dibuka. Kemudian mobil sudah bisa lewat sini, karena kalau jalur ini dibuka manfaatnya luar biasa bagi warga sekitar dan pengguna jalan yang sering lewat,” terangnya.

    Tak hanya itu, pihaknya juga meminta kepada Pemrov Banten untuk proaktif ikut membantu memfasilitasi yang menjadi kewenanganya. Menurutnya, Pemprov Banten dapat memperbaiki drainase sisi jalannya.

    “Dan kita sebenarnya ingin juga nih Pemerintah Provinsi memfasilitasi terowongan ke sana sampai ke Sawah Luhur, karena itu kan jalur provinsi. Jalan provinsi itu kewenangan mereka, mestinya memperbaiki jalan itu juga selain kiri kanan jalannya bermasalah, dari perempatan Ciceri sampai Terowongan Kaligandu,” tegasnya.

    Diakhir ia mengatakan Pemprov Banten mestinya dapat memperbaiki dan ikut mendorong memperbaiki terowongan Kaligandu. Hal itu bisa saja dilakukan seperti hanya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Serang supaya PT MMS Astra melebarkan terowongan sekalian dengan pelebaran jalan tol atau cara lainnya.

    “Tempo hari dijanjikan oleh pemerintah pusat untuk buat flyover juga itu, tapi itu dari tahun 2021 sampai sekarang belum realisasi juga ini, makanya pemerintah provinsi juga mestinya turun tangan katanya ini ibu kota,” tandasnya. (MUF)

  • Sempat Kejar-kejaran, Ditresnarkoba Polda Banten Tangkap Pelaku Penyalahgunaan Narkotika

    Sempat Kejar-kejaran, Ditresnarkoba Polda Banten Tangkap Pelaku Penyalahgunaan Narkotika

    SERANG, BANPOS – Tim Opsnal Ditresnarkoba Polda Banten berhasil mengamankan pelaku penyalahgunaan narkotika jenis sabu berinisial RR (36) pada Senin (3/4) dini hari sekitar pukul 00:30 WIB di lampu merah Jalan KH Abdul Hadi Kebon Jahe, Desa Cipare, Kecamatan Serang.

    Tim Opsnal Ditresnarkoba Polda Banten mendapatkan informasi bahwa target pelaku yang merupakan warga Kecamatan Serang, Kota Serang itu membawa banyak narkotika jenis sabu di daerah Kota Serang.

    Setelah mengantongi nama dan ciri pelaku, tim melakukan pemberhentian sebuah mobil Freed. Akan tetapi, mobil tersebut berusaha melarikan diri kemudian diberhentikan dengan cara membuang tembakan peringatan ke udara secara tegas dan terukur sesuai dengan aturan Perkap Nomor 1 tahun 2009, karena pelaku sudah membahayakan petugas.

    “Kemudian mobil tersebut berhenti dan dilakukan penangkapan. Saat dilakukan penggeledahan, berhasil didapatkan barang bukti berupa dua buah pelastik klip bening berisi sabu dengan jumlah bruto 0,56 gram dan satu buah handphone merek Poco x3 Gt warna biru hitam,” ungkap Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Didik Hariyanto, dalam siaran pers yang diterima oleh BANPOS.

    Ia mengungkapkan bahwa pelaku mengakui mendapatkan narkotika jenis sabu tersebut dari AD yang merupakan seorang DPO. Kemudian, berdasarkan keterangan pelaku, mengaku sudah 10 kali membeli sabu dan digunakan untuk konsumsi pribadi.

    “Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 114 ayat 1 Jo 112 ayat 1 hukuman minimal 4 tahun maksimal 15 tahun dan kemudian tersangka dan barang bukti dibawa ke Direktorat reserse narkoba Polda Banten guna melakukan pemeriksaan lanjut,” tandasnya.

    Sebelumnya diberitakan bahwa aksi kejar-kejaran terjadi di jalan Abdul Hadi, tepatnya mengarah pada lampu merah Kebon Jahe.

    Aksi kejar-kejaran itu terjadi antara Polisi dengan terduga pelaku penyalahgunaan narkotika pada Senin (3/4) sekitar pukul 00.03 WIB.

    Aksi kejar-kejaran itu berhenti tepat di lampu merah Kebon Jahe. Mobil yang dikendarai oleh terduga pelaku itu bahkan hampir menabrak aparat Kepolisian yang mengejar menggunakan sepeda motor.

    Salah satu saksi mata, sebut saja Ujang, mengatakan bahwa aparat Kepolisian sudah mulai mengejar terduga pelaku dari arah Warung Pojok menggunakan sepeda motor. Ia mengira, suara letusan tembakan itu adalah suara petasan dari anak-anak yang biasa bermain di sekitar lampu merah.

    “Anggota polisi sudah mengingatkan dari jauh untuk mobil putih berhenti, tapi mobil tersebut menghiraukan. Saya pikir itu bunyi petasan, tapi ternyata pistol,” ujarnya kepada BANPOS. (MUF)

  • Kota Serang dan Tangsel Dilanda Banjir, Begini Penjelasan BMKG

    Kota Serang dan Tangsel Dilanda Banjir, Begini Penjelasan BMKG

    TANGSEL, BANPOS – Sejumlah wilayah di Provinsi Banten mengalami banjir usai dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada Jumat (10/3). Tercatat peristiwa banjir terjadi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Kota Serang usai hujan sejak siang hari dan berlangsung hingga malam hari.

    Sub Koordinator Pelayanan Jasa BMKG Wilayah II, Fitri Afiadi, dalam rilis yang diterima BANPOS, menyampaikan analisis kondisi cuaca saat kejadian banjir di Kota Tangsel tepatnya di Kecamatan Pondok Aren dan Kota Serang yaitu di Kecamatan Serang dan Kasemen. Menurutnya, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang terjadi di wilayah Kota Tangerang Selatan dan Kota Serang mengakibatkan adanya banjir hingga mencapai 50 sentimeter di wilayah Kecamatan Pondok Aren.

    “Hujan deras dan drainase yang tidak berfungsi dengan baik juga mengakibatkan banjir setinggi 20 sentimeter hingga 1,2 meter di wilayah Kecamatan Serang dan Kecamatan Kasemen,” ungkapnya.

    Fitri menjelaskan data curah hujan pada tanggal 10 Maret 2023 dari 4 stasiun pengamatan. Berdasarkan pantauan, curah hujan di wilayah Kota Tangsel dan Kota Serang terpantau adanya curah hujan terukur mencapai 51.4 mm di wilayah Kota Tangsel. Nilai curah hujan ini tergolong ke dalam kategori hujan sedang.

    BMKG juga melakukan analisis meteorologi dengan sejumlah indikator antara lain suhu muka laut, pola angin, mjo, gelombang atmosfer, kelembapan udara, citra satelit cuaca, hingga citra radar cuaca. Berdasarkan pantauan pada tanggal 10 Maret 2023, prospek cuaca untuk wilayah Provinsi Banten masih terpantau adanya potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai dengan angin kencang di wilayah Provinsi Banten hingga sepekan kedepan.

    Dalam kesimpulannya, BMKG menyampaikan kejadian banjir yang terjadi di Kota Tangsel dan Kota Serang pada tanggal 10 Maret 2023 dipicu oleh adanya belokan angin dan konvergen, serta adanya aliran massa udara dari arah Asia di wilayah Provinsi Banten yang mengakibatkan terjadinya penumpukan massa udara sehingga mendukung pertumbuhan awan konvektif di wilayah Banten.

    “Nilai kelembapan yang relatif lembap, hingga lapisan atas mengindikasikan kondisi uap air yang tersedia di wilayah Banten cukup basah untuk mendukung adanya proses pertumbuhan awan,” tandasnya. (MUF)

  • Ibukota Provinsi Banten Kembali Dikepung Banjir

    Ibukota Provinsi Banten Kembali Dikepung Banjir

    SERANG, BANPOS – Sejumlah wilayah di Ibukota Provinsi Banten, terendam banjir sejak dini hari pada Kamis, 17 November 2022. Banjir tersebut disebabkan karena hujan deras yang mengguyur Kota Serang sejak Rabu malam, (16/11) hingga saat ini.

    Akibatnya, sejumlah perumahan dan permukiman di beberapa kecamatan di Kota Serang mengalami banjir seperti di Kecamatan Serang dan Kecamatan Taktakan. Banjir juga mengakibatkan rusaknya fasilitas umum dan jembatan yang merupakan akses lalu lintas warga.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, jembatan Singandaru yang berlokasi di Kecamatan Serang, jebol akibat derasnya arus air di irigasi setempat. Banjir pun tak terelakkan, dan lalu lintas lumpuh.

    Walikota Serang, Syafrudin, turut meninjau lokasi jebolnya jembatan Singandaru. Ia pun meminta kepada DPUTR untuk segera memperbaiki kerusakan yang ada.

    “Hari ini kami meninjau di jembatan Singandaru, ternyata memang jembatan Singandaru ini jebol. Mohon dinas PU untuk segera memperbaiki ini,” ujarnya.

    Tak hanya itu, pihaknya juga meminta kepada Dishub Kota Serang untuk mengamankan lalu lintas. Kemudian melakukan penutupan sementara akses jalan dari Cikulur gedung Pramuka hingga Lingkungan Kaujon.

    “Dishub untuk mengadakan pengamanan dari ujung sampai ujung dari, dari perempatan Pramuka (Cikulur-Cadika) sampai ke Kaujon untuk bisa mengamankan lalu lintas, dan tolong segera ditutup sementara dan tidak ada lalu lintas ke sini,” tandasnya.

    Selain menyebabkan banjir di berbagai titik, hujan deras ini juga menyebabkan akses jalan Taktakan-Gunungsari (Takari) tepatnya di Cilowong mengalami longsor. Jalan di wilayah tersebut kemudian lumpuh total dan berdasarkan informasi yang diterima BANPOS, saat ini pihak DPUPR Provinsi Banten tengah menuju lokasi longsor. (MUF)

  • Kurangi Angka Stunting, Kelurahan Unyur Fokus Bangun Sarana Prasarana

    Kurangi Angka Stunting, Kelurahan Unyur Fokus Bangun Sarana Prasarana

    WILAYAH Unyur mendukung program penurunan angka stunting di Kota Serang, salah satunya dengan memfasilitasi puluhan posko pelayanan terpadu (Posyandu) yang ada di wilayah tersebut. Ada 26 Posyandu di kelurahan tersebut, dua diantaranya sudah memiliki gedung tetap yang seatap dengan sekretariat RW, dengan berbagai fasilitasnya.

    “Alhamdulillah di kelurahan kami Posyandu nya aktif, dan lebih dari 200 kader semuanya semangat dalam memberikan pelayanan terhadap warga di Unyur,” ujar Lurah Unyur, Kecamatan Serang, Agus Sulaeman.

    Menurutnya, pihak Kelurahan berupaya untuk memenuhi sarana dan prasarana Posyandu dengan mendirikan dua Pos pelayanan di dua RW, yaitu di RW 16 dan 26 Taman Banten Lestari (TBL). Agus mengatakan, pelayanan Posyandu dilakukan di ruangan yang sudah disediakan, dan tidak lagi menempati rumah kader sebagai lokasi pelayanan Posyandu setiap bulannya.

    “Kita meminimalisir pelayanan di rumah kader, khawatir merepotkan. Jadi semampu kami membangun pos RW sebagai gedung pelayanan Posyandu juga,” katanya.

    Meski tidak sepenuhnya pembangunan itu menggunakan anggaran daerah, masyarakat antusias bergotong royong dan swadaya dalam pengerjaannya. Kini bisa dilihat bangunan bercat hijau di dua RW tersebut, yang sudah bisa digunakan untuk pelayanan.

    “Walaupun belum ada seremonial peresmian, tapi dua pos tersebut sudah bisa dipakai untuk pelayanan. Jadi kalau memang ada kekurangan fasilitas, kami berusaha untuk memfasilitasi apa yang dibutuhkan melalui pengajuan ke dinas terkait atau langsung ke pimpinan,” jelasnya.

    Agus mengaku bahwa dirinya merasakan betul hadirnya para kader Posyandu yang semangat menjalankan tugasnya. Meskipun tidak besar honor dari Kelurahan, namun mereka antusias memberikan woro-woro kepada warga setempat.

    “Kepala RW dan RT nya pun aktif dalam memberikan informasi kalau ada Posyandu. Bidan nya kan dari Puskesmas, jadi kader koordinasi langsung, semoga semangatnya tidak menurun karena wilayah Unyur ini termasuk angka stunting lumayan tinggi,” katanya.

    Ia menjelaskan, Kelurahan Unyur mendukung setiap program pemerintah khususnya dinas kesehatan (Dinkes). Tidak hanya itu, program pemerintah kota (Pemkot) lainnya pun ia mengaku akan selalu mendukung dan menyampaikan apa yang perlu diteruskan kepada masyarakat melalui RT dan RW.

    “Warganya yang mudah dikomunikasikan juga menjadi nilai plus di sini, karena alhamdulillah nya setiap program yang melibatkan masyarakat ini selalu tersampaikan,” tuturnya.

    Untuk sarana dan prasarana Posyandu, ia meminta kepada ketua kader di 26 Posyandu bisa memberikan keterangan atau mengajukan apa saja yang dibutuhkan oleh mereka. Mengingat, tidak sedikit Posyandu yang belum memiliki fasilitas lengkap, misalnya tidak memiliki meja yang cukup, bantal pasien dan lain-lain.

    “Bagi kader di seluruh Posyandu, bisa langsung mengajukan ke kami (Kelurahan) untuk apa saja yang dibutuhkan. Karena kenyamanan dalam pelayanan ini penting, sehingga kami mengupayakan agar semuanya tersedia, sedikit demi sedikit,” tuturnya.

    Bersebelahan dengan Sekretariat RW, ia meminta agar ruangan tersebut digunakan sebaik-baiknya. Ternyata, setelah didatangi ke lokasi, di RW 16 menyediakan wifi gratis bagi warga yang memiliki anak usia sekolah dan tidak memiliki kuota untuk melakukan pembelajaran dalam jaringan (daring).

    “Alhamdulillah di RW 16 ini, ada fasilitas WiFi gratis yang bisa digunakan oleh anak-anak sekolah daring, yang memang tidak memiliki kuota,” ujarnya.

    Ia juga menyampaikan bahwa Pos RW ini dibangun di tanah milik Pemerintah Kota Serang. Sehingga bisa dikatakan Sekretariat permanen dan tidak akan terkena gusuran dengan alasan apapun.

    “Kita dapat hibah, alhamdulillah bisa terbangun sekretariat RW dan ruangan pelayanan Posyandu. Agar warga semakin nyaman dalam menjalankan amanahnya,” terangnya.

    Selain Pos RW dan ruangan pelayanan Posyandu, sarana dan prasarana lainnya yang telah dilakukan pembangunan oleh Kelurahan Unyur yaitu pembangunan jalan lingkungan. Beberapa wilayah yang sudah tersentuh pembangunan yaitu di TBL, jalan lingkungan di Cilampang, Sapta Marga dan Lingkungan Unyur.

    “Kita dapat dana alokasi umum tambahan (DAUT) kelurahan pada tahun kemarin, dan sudah dibangunkan jalan paving blok di beberapa lingkungan di Unyur, agar warga juga bisa beraktivitas dengan nyaman,” tandasnya. (*)

  • Maksimalkan Pendapatan PBB-P2, Kelurahan Cipare Lakukan Jemput Bola

    Maksimalkan Pendapatan PBB-P2, Kelurahan Cipare Lakukan Jemput Bola

    DALAM rangka memaksimalkan pendapatan daerah Kota Serang melalui PBB-P2, Kelurahan Cipare membentuk Satgas penagihan yang dibagi menjadi 3 tim yaitu tim 1, tim 2, dan tim 3 untuk melakukan jemput bola. Satu tim berjumlah 3 orang, yang setiap harinya turun ke rumah-rumah warga secara door to door melakukan penagihan PBB-P2.
    Lurah Cipare, Linin, mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan realisasi capaian PBB-P2 minimal 60 persen hingga akhir tahun 2022. Penagihan secara door to door sendiri, dilakukan mulai tanggal 2 September 2022.
    “Penagihan ini dilakukan dalam rangka peningkatan pendapatan PBB, karena saat ini pencapaian dibawah 50 persen. Kami membentuk tim 1, 2, dan 3 untuk jemput bola ke setiap Rt dan RW di lingkungan Cipare,” ujarnya.
    Ia menjelaskan, sebelum dilakukannya evaluasi pendapatan PBB-P2 tingkat Kota Serang, pihaknya harus menggencarkan penagihan. Saat ini, kata dia, pembayaran PBB-P2 sudah sangatlah mudah, bisa melalui merchant yang ditunjuk seperti Alfamart, Indomaret, bahkan bisa melalui e-wallet.
    “Sebelum evaluasi pendapatan PBB-P2 tingkat kota, kami mengejar target minimal 60 persen sudah tercapai. Jadi kami tanpa pamrih door to door ke rumah warga untuk mengejar ketertinggalan ini,” ungkapnya.
    Linin menjelaskan, kondisi saat ini ada beberapa kendala yang ditemui oleh para petugas di lapangan. Salah satunya yaitu banyak SPPT yang pemiliknya sudah tidak lagi berada di wilayah Kota Serang, dan ada juga SPPT yang belum balik nama dari penjual ke pembeli.
    “Memang untuk saat ini masih banyak wajib pajak yang belum bayar, ada beberapa kendala yang kami temui di lapangan. Salah satunya yaiti banyak wajib pajak yang alamatnya di luar Kota Serang dam ada juga wajib pajak tidak dikenali,” jelasnya.
    Ia mengaku, pihak kelurahan sudah berupaya untuk menelusuri sejumlah wajib pajak yang beralamat di luar Kota Serang, namun hal itu disebut kurang efektif karena banyak yang tidak ditemukan pemiliknya. Linin menegaskan bahwa semua SPPT dengan kondisi tersebut, menjadi beban kelurahan untuk merealisasikan pajak tersebut meskipun pemiliknya tidak diketahui keberadaannya.
    “Beban tetap di kelurahan, karena sudah menjadi tanggungjawab kelurahan untuk melakukan penagihan. Kami akan mengupayakan semaksimal mungkin agar diakhir tahun realisasi mudah-mudahan mencapai 70 persen,” tandasnya.
    Untuk diketahui, tim penagih PBB-P2 di Kelurahan Cipare melakukan penagihan keliling dengan memaksimalkan sumber daya manusia di kelurahan. Tak hanya itu, sejumlah kemudahan pembayaran pajak pun terus dilakukan baik memanfaatkan mobil keliling hingga penagihan secara manual dari rumah ke rumah. (*)

  • Tingkatkan Kesadaran Warga Taat Pajak, Kelurahan Kotabaru Door to Door Tagih Pajak

    Tingkatkan Kesadaran Warga Taat Pajak, Kelurahan Kotabaru Door to Door Tagih Pajak

    SEMPAT menjadi peringkat nomor satu se-Kota Serang, Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Serang, berupaya untuk terus meningkatkan kesadaran bayar pajak terhadap warganya. Melalui program door to door dan sejumlah inovasinya, setiap petugas penagih pajak dari Kelurahan Kotabaru setiap hari melakukan penagihan pajak, khususnya Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga terus mengalami peningkatan.

    Lurah Kotabaru, Muchti Rizal, mengungkapkan bahwa pihaknya tidak pernah lelah melakukan penarikan kepada wajib pajak (WP) dalam hal ini adalah warganya di Kelurahan Kotabaru. Sebab, menurutnya pajak yang dibayarkan tersebut nantinya akan digunakan untuk membangun sarana dan prasarana untuk warga itu sendiri.

    “Soal PBB, seperti tahun-tahun sebelumnya, capaian PBB-P2 Kelurahan Kotabaru peringkat ke satu se-Kota Serang tahun 2021. Mudah-mudahan masih bisa bertahan menjadi juara,” ujarnya.

    Berdasarkan catatan, Rizal mengaku di triwulan ke 3 ini, pihaknya telah merealisasikan sebesar 61,2 persen PBB-P2. Dari jumlah tersebut, pihaknya menargetkan diakhir tahun ini dapat mencapai 75 persen realisasi.

    “Sekarang (Juli) ini sudah 61,2 persen. Target kita tahun ini 75 persen sampai Desember,” ungkapnya.

    Dengan target capaian tersebut, Kelurahan Kotabaru terus menggencarkan segala upaya untuk menyadarkan warganya agar taat membayar pajak melalui edukasi. Meskipun awalnya cukup sulit, kata Rizal, namun pihaknya melakukan berbagai upaya hingga memberikan reward atau penghargaan bagi warganya yang dinilai taat pajak.

    “Yang dilakukan oleh saya dengan staf-staf yang merupakan petugas penagih pajak, kami langsung turun ke lapangan memberikan edukasi terhadap warga, juga memberikan door prize atau reward saat kita datang dan dia (warga) membayar,” tuturnya.

    Menurutnya, membayar pajak memang membutuhkan sedikit paksaan. Akan tetapi, upaya paksa tersebut harus dibarengi dengan inovasi yang membuat warga sadar bayar pajak dan rela membayar pajak yang nantinya hasil daripada pajak tersebut digunakan untuk perbaikan sarana dan prasarana agar lebih baik lagi.

    “Membayar pajak ini mau tidak mau harus dipaksa, kami pun dituntut untuk inovatif agar masyarakat mau membayar pajak,” katanya.

    Ia menyebut, sebetulnya warga di Kelurahan Kotabari sudah memiliki kesadaran wajib membayar pajak. Namun karena kurangnya sosialisasi, sehingga warga terkadang enggan membayarkan pajaknya.

    “Masyarakat sebetulnya sadar, tapi kurang taat. Oleh sebab itu, kami lakukan program door to door dan menggencarkan sosialisasi dalam kegiatan apapun dan di mana pun,” ucapnya.

    Diakhir ia mengatakan, dalam rangka meningkatkan realisasi PBB-P2 tentu ada kendala yang dihadapi. Meskipun demikian, untuk meningkatkan kesadaran wajib pajak, harus dibarengi dengan upaya dan pengorbanan waktu untuk terus memberikan edukasi taat pajak.

    “Di Kelurahan Kotabaru sendiri, bukan masalah bagaimana nanti diujung mendapatkan reward dari pemerintah, tapi bagaimana cara kita menyadarkan masyarakat akan wajib pajak sampai mereka betul-betul taat pajak. Karena kalau hanya sekedar sadar saja tapi tidak taat itu percuma,” tandasnya. (*)

  • Berikan Pelayanan Prima Kepada Warga, Kelurahan Cimuncang Kembangkan Industri UMKM

    Berikan Pelayanan Prima Kepada Warga, Kelurahan Cimuncang Kembangkan Industri UMKM

    WILAYAH yang tidak jauh dari pusat Kota Serang, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang, memiliki sumber daya manusia yang kompleks. Mata pencaharian dan profesi warga Cimuncang bermacam-macam, diantaranya buruh pabrik, pedagang, wiraswasta, karyawan, pegawai swasta, pegawai negeri, ASN, anggota kepolisian, dan anggota TNI dan lain-lain.

    Dibutuhkan pelayanan yang prima dari Kelurahan Cimuncang dengan mengutamakan disiplin tepat waktu, bebas pungli, dan efisiensi agar mampu memberikan kepuasan bagi masyarakat.

    Umi Laysiah, Lurah Cimuncang mengungkapkan, Kelurahan Cimuncang tidak pernah sepi dari warga yang datang untuk mengurus berbagai macam urusan. Seperti mengurus surat pengantar pembuatan KK, KTP, pindah domisili, Akte Kelahiran, Akta Tanah, Kartu Kuning, dan lainnya.

    “Mayoritas warga Cimuncang pekerja, jadi mereka pagi-pagi sekali datang, kita harus sudah ada di kelurahan sebelum warga datang, jadi jangan sampai pegawai kelurahan datang telat supaya masyarakat terlayani dengan baik,” ujarnya.

    Di Kelurahan ini pun mengembangkan industri rumah tangga pembuatan kue bolu berbahan dasar dari kulit tangkil dan pembuatan abon ayam. Keduanya merupakan program UMKM yang menjadi andalan Cimuncang.

    Pembuatan kue bolu tersebut diproduksi oleh kader ibu-ibu PKK di wilayah Asem Gede, RT 01 RW 09. Sedangkan pembuatan abon ayam dilakukan oleh ibu-ibu PKK di wilayah Rau Timur RT 04 RW 21.

    “Kedua produk tersebut sudah bersertifikat dari Dinas Kesehatan Kota Serang, hingga sudah dipasarkan ke pasar Rau, Royal, dan toko oleh-oleh khas Banten,” katanya.

    Ia mengungkapkan bahwa kedua produk lokal Cimuncang itu mendapatkan tanggapan positif dan dukungan dari Ketua PKK Kota Serang dan DinkopUKMPerindag Kota Serang. Bahkan, kedua produk tersebut menjadi binaan DinkopUKMPerindag melalui sosialisasi dalam segi pemasaran.

    “Alhamdulillah kami mendapatkan tanggapan positif dan dukungan dari ibu Walikota dan DinkopUKMPerindag, dibantu untuk usaha mikro kedua produk andalan dan lain-lain. Memperkenalkan produk di acara-acara kuliner, yang diadakan Pemerintah Kota maupun Pemerintah Provinsi, sehingga pemasaran dapat bisa lebih luas lagi,” jelasnya.

    Pada bidang kesehatan, Kelurahan Cimuncang fokus menangani stunting atau gizi buruk. Menurut Umi, stunting tidak hanya dialami masyarakat di pinggiran kota saja, bisa juga terjadi di dekat kota sekali pun dikarenakan ekonomi masyarakat berbeda-beda.

    “Sehingga kami berupaya memperkuat sinergitas dengan RT, RW, Puskesmas, kader-kader Posyandu, dan PKK agar selalu memberikan informasi mengenai tumbuh kembang anak di wilayah Kelurahan Cimuncang,” katanya.

    Sebelumnya, Kelurahan Cimuncang telah melakukan sosialisasi pencegahan stunting tingkat Propvinsi Banten yang bekerjasama dengan BKKBN. Kegiatan itu melibatkan RT, RW, kader-kader posyandu, dan kader-kader PKK.

    “Diharapkan dengan adanya program ini, anak yang mengalami stunting menurun menjadi dua persen,” harapnya.

    Untuk menekan penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Serang, Kelurahan Cimuncang berperan aktif bersinergi dengan Babinsa dan Babinkamtibmas dengan melaksanakan PPKM berskala mikro yaitu pembagian masker dan handsanitizer di pasar Rau Taman Sari, Stasiun Serang dan di lingkungan warga Cimuncang.

    “Kami tidak pernah bosan menghimbau masyarakat Cimuncang untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Bahkan di masa pandemi ini kita harus gotong royong untuk memutus rantai penyebaran Covid-19,” tandasnya. (*)

  • Lantik Pengurus Kelurahan, Golkar Kota Serang ‘PeDe’ Menang di 2024

    Lantik Pengurus Kelurahan, Golkar Kota Serang ‘PeDe’ Menang di 2024

    SERANG, BANPOS– Pengurus kelurahan yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Serang, Kota Serang, resmi dilantik pada Rabu (16/3). Pelantikan pengurus masa bakti 2021-2026 ini dilangsungkan di Gedung DPD Partai Golkar Kota Serang.

    Ketua PK Partai Golkar Kec. Serang, Tb. Jaja Sudrajat, mengungkapkan bahwa pihaknya optimis akan meraih kemenangan di pesta demokrasi tahun 2024 mendatang.

    “Dengan semangat kebersamaan yang kuat dan usaha yang keras, kita akan dapat memenangkan Partai Golkar di Kecamatan Serang,” ujarnya.

    Jaja pun mengungkap bahwa jajaran pengurus baik ditingkatan kecamatan maupun kelurahan mendukung Ratu Ria Maryana menjadi Calon Walikota Serang pada pesta demokrasi nanti.

    “Kami jajaran pengurus sudah bulat dan tidak bisa ditawar-tawar lagi, Ratu Ria harus menjadi Walikota Serang,” ungkapnya.

    Sementara itu Ketua DPD Partai Golkar Kota Serang, Ratu Ria Maryana, dalam sambutannya menegaskan bahwa kemenangan bisa diraih apabila ada kerja sama antar pengurus di setiap tingkatan.

    “Kita harus solid dan punya kerja keras dalam menjalankan roda kepungurusan partai di semua tingkatan, agar kemanangan bisa kita raih dan tentunya kemenangan Partai Golkar akan menjadi garansi untuk pelayanan dan kesejahteraan masyarakat Kota Serang yang lebih baik,” tuturnya.

    Ratu Ria pun menyampaikan bahwa dalam pesta demokrasi 2024, Partai Golkar harus berusaha keras, sebab Partai Golkar hendak mengusung beberapa nama dalam Pemilu nanti.

    “Kita punya kewajiban untuk memenangkan Bapak Airlangga pada Pilpres dan Andika Hazrumy pada Pilgub Banten nanti di tahun 2024. Dan untuk Kota Serang kita akan segara menggelar Rakorda yang akan memutuskan siapa yang akan kita usung di Pilkada Kota Serang,” tandasnya.
    (MG-03)