Tag: Kecelakaan

  • Lagi, Warga Mancak Jadi Korban Tabrak Lari Truk Pasir, Dapat 48 Jahitan

    Lagi, Warga Mancak Jadi Korban Tabrak Lari Truk Pasir, Dapat 48 Jahitan

    SERANG, BANPOS -Lagi dan lagi, peristiwa tabrak lari kembali terjadi pada Rabu (30/10) di Kecamatan Mancak.

    Kendaraan yang terlibat pun masih sama, yakni truk pengangkut pasir yang melintas di Jalan Raya Mancak-Cilegon.

    Korbanya kali ini adalah seorang pengendara sepeda motor bernama Supriyah, warga Kampung Cipanas RT 015/ 03, Desa Mancak, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang-Banten.

    Suami korban, Dedi Kurniawan, yang ditemui di sebuah rumah sakit swasta di Cilegon menuturkan bahwa peristiwa yang menimpa istrinya bermula ketika korban hendak mengantarkan perbekalan kerja kepadanya.

    “Kejadiannya sekitar jam 14.00 di Jalan Mancak di Kampung Sambilandak, Desa Batukuda. Saat itu tiba-tiba ada mobil truk dari arah belakang menyalip dengan kecepatan tinggi dan menabrak sepeda motor istri,” ujar Dedi.

    Akan tetapi sang supir truk tersebut, kata Dedi, bukan malah berhenti dan menolong istrinya, tetapi malah tancap gas dan kabur meninggalkan korban yang tergeletak di jalan.

    “Sikap sopir truk ini dengan kabur begitu saja tidaklah manusiawi. Saya tidak terima dengan perilaku supir pengecut seperti ini,” katanya yang juga Satgas Badan Pembinas Potensi Keluarga Besar Banten (BPPKB) DPAC Mancak.

    Sementara itu Dedi Wahyudin, seorang sopir ambulans menuturkan bahwa kondisi korban cukup parah pada bagian kepala.

    Saat dirinya menjemput ke Puskesmas Mancak, kondisi Supriyah pada bagian kepala mengalami pendarahan yang cukup serius, yang pada akhirnya dirujuk ke rumah sakit swasta di Cilegon.

    Sementara itu, kondisi korban Supriyah yang dirawat sejak sore hari masih terbaring di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan mendapatkan 48 jahitan.

    Hingga berita ini diturunkan warga Mancak dan keluarga korban masih mencari informasi keberadaan kendaraan truk dan supirnya.

    Untuk diketahui, korban tabrak lari sebelumnya dialami Sarfiyah (55), warga Kampung Lebaksalak RT 011/03, Desa Labuan, Kecamatan Mancak, Serang-Banten.

    Korban Sarfiyah kini terbaring tak berdaya di kasur lusuhnya. Ia menjadi korban tabrak lari sopir truk pasir di Jalan Raya Mancak-Cilegon, pada Sabtu (5/10) lalu. (BAR)

  • Kasus Vina, Kita Butuh dr. Baek Beom!

    Kasus Vina, Kita Butuh dr. Baek Beom!

    Oleh: Diebaj Ghuroofie Dzhillilhub, Wartawan Banten Pos

    SIAPA yang tidak tahu kasus Vina Cirebon? Rasanya, siapapun yang punya media sosial maupun televisi, sudah pasti tahu tentang kasus yang terjadi pada tahun 2016 lalu itu.

    Kasus yang divonisnya sebagai pembunuhan berencana plus pemerkosaan itu, saat ini memasuki babak baru, setelah 6 terpidana kasus tersebut melakukan Peninjauan Kembali (PK) atas vonis penjara mereka yang seumur hidup.

    Sebelum 6 terpidana, satu orang terpidana lainnya yang telah bebas yakni Saka Tatal, sudah terlebih dahulu melakukan PK. Saka didampingi oleh Farhat Abbas dan timnya, dalam melakukan PK itu.

    Sebagai orang yang mengikuti persidangan PK Saka Tatal dan para terpidana lainnya, ada hal menarik yang akhirnya mengingatkan saya pada Drama Korea berjudul ‘Partner in Justice’.

    Drama itu menceritakan tentang Baek Beom, seorang dokter forensik di Badan Forensik Nasional (BFN) Korea Selatan. Baek Beom bisa dibilang, dokter forensik paling hebat di cerita tersebut.

    Apa yang membuat saya akhirnya mengingat drama tersebut? Yakni soal hasil visum et repertum korban Vina dan Eki. Hasil visum itu beberapa kali sempat diperdebatkan dalam persidangan. Baik itu soal pendarahan yang terjadi pada Vina, maupun luka-luka lainnya.

    Dalam satu momen persidangan PK Saka Tatal, tim kuasa hukum pemohon menghadirkan ahli yakni Budi Suhendar, seorang dokter foreksik. Dia menunjukkan keahliannya sebagai seorang dokter forensik, bahkan hingga memberikan analisis berdasarkan bukti foto.

    Budi mengintepretasikan sejumlah luka itu dari foto, dan meyakini bahwa luka-luka itu merupakan luka ‘lecet-geser’. Hasil analisisnya mengarah pada kesimpulan jika luka itu bukanlah luka akibat pukulan, karena luka pukulan (yang juga ia contohkan dalam persidangan), tidak akan lecet-geser seperti itu.

    Lalu, dalam visum et repertum kedua hasil ekshumasi, didapati di dalam tubuh Vina, sperma seseorang. Mengapa saya tulis seseorang? Karena memang tidak diketahui, sperma siapa itu. Temuan sperma tersebut yang menjadikan munculnya tuntutan soal pemerkosaan.

    Selama menonton persidangan, maka saya membayangkan bagaimana jika Baek Beom yang melakukan visum. Ia pasti sudah melakukan sejumlah langkah dalam penentuan kematiannya.

    Pertama, ia akan melihat sperma siapa yang ada di sana. Kedua, ia akan melihat apakah luka-luka yang ada, itu luka akibat penganiayaan atau bukan. Atau bahkan jika ia baru bisa melakukan visum saat ini, ia tetap bisa melakukannya, sebagaimana ia memvisum ‘mumi’ pada musim 1 episode 6.

    Tapi ya, itu hanya drama. Meskipun potensi kasus ini pun hanya sekadar drama, juga ada. Intinya, kenapa sih gak saintifik amat ini penyelidikan kasusnya sejak awal? Huft. (*)

  • ASN Lebak Jadi Korban Tewas Kecelakaan Tunggal

    ASN Lebak Jadi Korban Tewas Kecelakaan Tunggal

    LEBAK, BANPOS – Peristiwa mengenaskan terjadi di Kecamatan Gunungkencana tepatnya di Tanjakan Curahem yang mana sebuah mobil harus terjun ke dalam jurang sejauh 20 meter pada Selasa (10/9) pagi waktu setempat.

    Insiden tersebut mengakibatkan seorang pengendara yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Lebak menjadi korban jiwa.

    Diketahui, identitas korban yakni Beben (49) seorang pegawai dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Lebak.

    Sekretaris Bapenda Lebak, Deri Dermawan membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, pihaknya telah menuju ke rumah duka korban.

    “Betul (korban) pegawai Bapenda Lebak, (pegawai) dari Bapenda sudah menuju lokasi dan rumah duka korban,” jelasnya.

    Sementara itu, Kanit Gakkum Satlantas Polres Lebak, IPDA Adi Nugraha, mengatakan bahwa kecelakaan tunggal yang dialami oleh mobil Mitshubishi Mirage dengan nomor polisi A 1230 PI tersebut terjadi tanpa adanya saksi mata.

    Pada peristiwa itu, masyarakat menghampiri lokasi kejadian lantaran tidak mendengar adanya suara keras dari area tersebut.

    “Kondisi mobil rusak, korban sempat dilarikan ke puskesmas,” singkatnya. (MYU/DZH)

  • Kepsek SMKN 1 Cilegon Terlibat Kecelakaan, Tabrak Pembatas Jalan di Tol Tangerang-Merak

    Kepsek SMKN 1 Cilegon Terlibat Kecelakaan, Tabrak Pembatas Jalan di Tol Tangerang-Merak

    CILEGON, BANPOS – Mobil Pajero berwarna putih dengan nomor polisi A 22 RS mengalami kecelakaan tunggal terjadi di KM 87 A Tol Tangerang-Merak, pada Jumat (10/11/2023).

    Informasi yang berhasil didapat BANPOS, korban merupakan Kepala Sekolah SMKN 1 Kota Cilegon atas nama Widodo.

    Dalam insiden itu, korban mengendarai mobil Pajero berwarna putih dengan nomor polisi A 22 RS menabrak pembatas jalan saat menuju keluar ke gerbang tol Cilegon Timur.

    Kepala Induk PJR Serang Korlantas Polri Tol Tangerang-Merak, Kompol Wiratno membenarkan adanya kecelakaan tersebut.

    “Iya, sedang dalam penanganan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 12.25 WIB,” ujarnya, Jumat (10/11).

    Wiratno menyebut bahwa korban betul atas nama Widodo warga Metro Villa Blok D9/05 Kecamatan Jombang, Kota Cilegon.

    Peristiwa itu bermula saat Widodo mengendarai kendaraannya dari arah Jakarta menuju Cilegon Timur (Ciltim).

    Awalnya kendaraan berjalan dengan normal di lajur satu. Setibanya di TKP, menurut keterangan pengemudi, dirinya hendak keluar GT Cilegon Timur.

    “Ketika hendak keluar GT Ciltim, selanjutnya dipotong kendaraan yang nihil identitas atau kabur, yang kemudian pengemudi terkejut,” ujarnya.

    Dikarenakan kurang antisipasi dari pengemudi, akhirnya pengemudi menabrak pembatas rambu petunjuk arah dan terbalik.

    “Dengan posisi akhir kendaraan terbalik 4 roda kendaraan berada di atas hadap Selatan di lajur dua,” tuturnya.

    Akibat dari insiden itu, korban mengalami luka ringan dan langsung dibawa ke RS Krakatau Medika Cilegon. Saat ini korban masih mengalami perawatan di RS Krakatau Medika Cilegon.

    “Sementara kerugian materi diestimasi sekitar Rp 30 juta,” tandasnya. (LUK)

  • Pengendara Hati-hati, Ada Kabel Menjuntai di Tengah Jalan Lampu Merah Sempu Kota Serang

    Pengendara Hati-hati, Ada Kabel Menjuntai di Tengah Jalan Lampu Merah Sempu Kota Serang

    SERANG, BANPOS – Pengendara yang melintas di pertigaan lampu merah Sempu Kota Serang harus lebih berhati-hati. Pasalnya, terdapat kabel putus yang menjuntai di salah satu titik pertigaan tersebut.

    Tidak diketahui kapan kabel tersebut terputus dan apakah terdapat aliran listrik pada kabel itu. Namun, keberadaan kabel tersebut cukup berbahaya bagi pengendara.

    Berdasarkan pantauan BANPOS, sejumlah pengendara roda dua terlihat hampir tersangkut pada kabel yang menjuntai itu, khususnya pengendara yang berasal dari arah jalan Ki Ajurum Cipocok Jaya menuju arah Kebon Jahe.

    Salah satu warga mengatakan, kabel tersebut memang beberapa kali hampir menjerat pengendara roda dua.

    “Beberapa kali memang ada yang hampir kena, soalnya meskipun sudah agak diamankan kabelnya, tetap ada ruang pengendara buat kena,” ujar Fikri, Selasa (8/8) sekitar pukul 13.50 WIB.

    Ia pun berharap pihak yang memiliki kabel itu, dapat segera memperbaikinya. Sebab, dikhawatirkan akan memakan korban, apalagi jika tidak ditindak sebelum malam hari.

    “Pas terang aja bahaya, apalagi kalau malam. Ini juga hitungannya belum jam ramai di jalanannya. Kan semakin sore semakin ramai,” tandasnya.

    Warga lainnya, Sodiq, mengaku jika dirinya sudah melihat kabel tersebut putus sejak pukul 04.00 WIB.

    “Saya liat pas berangkat ke pasar, emang posisinya sudah putus dan belum diamankan kayak sekarang ini. Ternyata sampai sekarang belum ada yang memperbaiki ya dari pihak terkait,” katanya. (DZH)

  • Seorang Pelajar Lebak Tewas Tabrak Truk yang Parkir Sembarangan

    Seorang Pelajar Lebak Tewas Tabrak Truk yang Parkir Sembarangan

    LEBAK, BANPOS – Seorang remaja pelajar SMA pengendara motor bernama Faiz (17), dilaporkan  tewas di tempat dan temannya bernama Bagas luka parah setelah motornya menabrak sebuah truk bermuatan klingker, yang terparkir di Jalan Saketi Malingping, Kawasan Masida Cilajim Desa Kerta, Kecamatan Banjarsari, (7/8).

    Informasi yang diterima BANPOS, truk dengan Nomor polisi BK 9493 XA itu terparkir di tepi jalan, Truk itu terparkir tanpa diberi tanda-tanda darurat, sementara lampu penerangan di TKP dalam keadaan redup.

    Informasi lain menyebut, kendaraan yang dibawa pelajar tersebut tidak memperhatikan bahwa truk tersebut tengah berhenti.

    “Iya memang di tempat ini biasanya dipakai tempat berhenti truk tronton angkutan berat. Kadang berderet 5 sampai 6. Para sopirnya istirahat di warung itu. Jadi kadang suka kagok bagi kendaraan yang berpapasan, karena parkirnya memanjang,” ujar seorang warga setempat.

    Saksi menyebut, kejadian kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 17.45 WIB dan kedua korban langsung dievakuasi ke RSUD Malingping.

    Diketahui, korban menggunakan motor Honda bernopol A 5185 NA melaju dari arah Malingping mau pulang ke rumah di Desa Kerta. Nase menabrak belakang truk.

    Diduga akibat kerasnya benturan mengakibatkan sepeda motor terjepit. Nahas, remaja yang bernama Faiz tewas di tempat dan Bagas hingga masih kritis.

    Sementara, salah seorang sopir truk yang tengah berhenti, Uci Sanusi mengaku saat itu ia barus mau memararkirkan kendaraan untuk istirahat, dan dari arah berlawanan ada mobil truk juga masuk.

    “Iya memang kita suka istirahat di sini. Saat itu saya barusan mau parkir, dari arah berlawanan ada truk datang dan motor menyiap truk itu, dan mungkin karena tidak tau, motor yang dibawa pelajar itu menabrak truk berhenti. Iya satu meninggal dan satu cuma luka,” ungkapnya. (WDO/DZH)

  • Pemkab Serang Pastikan Korban Kecelakaan Subang Ditangani Optimal

    Pemkab Serang Pastikan Korban Kecelakaan Subang Ditangani Optimal

    SERANG, BANPOS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang turun tangan menangani kecelakaan bus di Jalan Raya Ciater, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

    Diketahui, Bus tersebut diketahui merupakan rombongan studi tur MTs Al-Khoir Islamic School, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang.

    Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang, drg Agus Sukmayadi mengatakan bahwa Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah sudah memberikan intruksi kepada Dinkes dan Rumah Sakit dr Dradjat Prawiranegara (RSDP) untuk memastikan para korban ditangani optimal.

    “Kami sudah berkoordinasi dengan manajemen RSDP, dan kami langsung meluncur ke Subang sesuai arahan Ibu Bupati,” ujar Agus, melalui keterangan tertulis pada Senin (5/6).

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, bus tersebut membawa 58 penumpang dan mengalami kecelakaan di Ciater-Subang sekira pukul 18.00 WIB, Minggu (4/6).

    Menurut Agus, berdasarkan informasi yang didapat dari fasilitas kesehatan di Subang, ada 6 orang yang mengalami luka berat, dan tengah mendapatkan perawatan.

    Ia mengaku, pihak Dinkes dan RSDP langsung menuju Subang membawa tim PSC 119 dan terus melakukan koordinasi.

    “Kami sudah koordinasi dengan RSDP untuk mengirim tim tenaga kesehatan, tim PSC disiapkan untuk penjemputan jika diperlukan. Kami perlu kejelasan pasien yang saat ini dirawat di RSUD Subang, dan Pak Direktur RSDP sudah mengkomunikasikan,” jelasnya.

    Direktur RSDP, Rahmat Setiadi mengungkapkan ada 6 pasien yang sedang ditangani di RSUD Subang.

    Mereka yakni Asep Setiawan (sopir) asal Tangerang, Wahyu Hidayah (kondektur) asal Balaraja-Tangerang, Sahrul (15 tahun) asal Tangerang, Zain (15 tahun) asal Jayanti-Tangerang, Syifa (15 tahun) asal Perum Taman Cikande-Tangerang, dan Rafael (15 tahun) asal Cikande-Kabupaten Serang.

    Rahmat menyampaikan, dua pasien atas nama Zain dan Syifa sudah dijemput pihak keluarga.

    “Sementara untuk sopir dan kondektur masih dalam pengawasan dan penyelidikan kepolisian. Sementara atas dama Rafael dan Sahrul, masih ditangani RSUD Subang. Saya sudah koordinasi dan lain-lain untuk pasien yang memerlukan tindakan, dan jika diperlukan kami siap untuk dirujuk ke RSDP,” ujarnya.

    Ia mengaku masih dalam perjalanan menuju Subang bersama tim Dinkes, tenaga kesehatan RSDP, dan PSC 119.

    “Kami ingin langsung memastikan dan menenangkan kondisi keluarga. Kami memastikan semua korban yang terluka mendapatkan pelayanan optimal. Dan kami siap jika memungkinkan dirujuk ke RSDP,” tandasnya. (MUF)

  • Honda Banten dan Jasa Raharja Gelar Safety Riding Edukasi dan Kompetisi Bagi Mahasiswa

    Honda Banten dan Jasa Raharja Gelar Safety Riding Edukasi dan Kompetisi Bagi Mahasiswa

    SERANG, BANPOS – PT Mitra Sendang Kemakmuran bekerjasama dengan Jasa Raharja Cabang Banten menggelar edukasi dan Kompetisi Safety Riding pada Sabtu, (27/5) di Safety Riding Center Honda Banten yang bertempat di Jl. Raya Pandeglang, km 3. Karundang, Tembong, Kota Serang, Banten.

    Kegiatan edukasi kali ini dibuka dengan pemberian materi dari Polda Banten, Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Jasa Raharja Banten, dan materi Safety Riding dari Instruktur Honda Banten berupa prediksi bahaya di jalan.

    Acara dilanjutkan dengan kompetisi safety riding yang ikuti puluhan mahasiswa. Dalam kompetisi tersebut, peserta diuji untuk melewati rute yang telah disediakan dengan berbagai penilaian.

    Kegiatan yang dilakukan pada akhir pekan kemarin juga mendapatkan sambutan positif dari konsumen Honda, karena Jasa Raharja juga turut membawa mobil SIM dan Samsat keliling ke area Dealer KJM Sempu yang berada di area Main Dealer Honda Banten.

    Kepala Administrasi Jasa Raharja Cabang Banten, Tina Yustika, menjelaskan bahwa event ini mendapatkan support penuh Honda dari awal hingga akhir acara, dan itu merupakan kolaborasi kedua dengan Honda Banten, untuk memberikan edukasi keselamatan berkendara kepada mahasiswa.

    “Safety riding yang diberikan Honda sendiri sangat kompleks dan detail ya menurut saya. Dari Honda menjelaskan terkait dengan cara berkendara yang baik, lalu juga kelengkapan berkendara juga dijelaskan. Jadi teman-teman mahasiswa juga diharapkan lebih memahami lagi dan lebih taat lagi berkendara supaya selamat dan aman,” jelas Tina.

    Tina mengatakan, tujuan diadakan kegiatan tersebut merupakan upaya Jasa Raharja, Honda dan seluruh stake holder, untuk menekan jumlah atau angka kecelakaan dan menekan tingkat keparahan dari kecelakaan.

    Berdasarkan data dari Korlantas Polri, angka kecelakaan tertinggi dialami oleh usia-usia produktif. Melalui mahasiswa, pihaknya mencoba memberikan edukasi agar nantinya mereka bisa menularkan pada lingkungan sekitarnya untuk bisa berkendara dengan baik.

    Sejalan dengan Tina, Safety Riding Head Honda Banten, Pampam, mengatakan kegiatan edukasi safety riding rutin digelar Honda, sebagai bentuk semangat Sinergi Bagi Negeri untuk menumbuhkan generasi cari_aman saat berkendara.

    “Kolaborasi ini berjalan karena memang tujuan kami sama, yaitu untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait berkandara yang baik dan tepat agar aman di jalan atau sesuai dengan kampanye dari Honda sendiri yaitu #cari_aman saat naik motor. Ini juga sebagai bentuk Sinergi Bagi Negeri yang terus kami galakan di bidang Safety Riding, khususnya untuk menumbuhkan generasi-generasi harapan bangsa yang nantinya menjadi contoh baik di masyarakat dalam berkendara,” ujar Pampam. (DZH)

  • Gagal Nyalip, Pengendara Sepeda Motor Tewas di Tempat

    Gagal Nyalip, Pengendara Sepeda Motor Tewas di Tempat

    SERANG, BANPOS – Kecelakaan lalu lintas antara sepeda motor dengan truk Fuso terjadi pada Sabtu (13/5).

    Kejadian tersebut terjadi di jalan Syaikh Nawawi Serang-Palima sekitar pukul 18.30 WIB.

    Menurut keterangan saksi, pengendara motor dengan nomor Polisi A2839CD melaju kencang dari arah terminal Pakupatan menuju Palima.

    Kemudian saat hendak menyalip, pengendara tersebut tersenggol dan terjatuh.

    Nahas dari arah berlawanan, muncul truk Fuso bermuatan tanah melaju dari arah Palima menuju Pakupatan melindas kepala pengendara sepeda motor yang tengah terkapar di jalan.

    “Motornya pas nyalip kesenggol terus jatuh. Dari arah Palima ada mobil Fuso. Terus kelindes,” ujar Juli (52).

    Alhasil pengendara sepeda motor tewas di tempat, sementara supir truk kabur melarikan diri.

    Mendapati kejadian tersebut Polisi segera mengamankan lokasi, dan melakukan olah kejadian perkara.

    Akibat kejadian tersebut terjadi kemacetan di jalan Syaikh Nawawi Serang-Palima sekitar satu kilometer panjangnya. (MG-01)

  • Jalan Raya Serang-Pandeglang Rusak Berlubang, Bahayakan Keselamatan Pengguna Jalan

    Jalan Raya Serang-Pandeglang Rusak Berlubang, Bahayakan Keselamatan Pengguna Jalan

    SERANG, BANPOS – Kondisi Jalan Raya Serang-Pandeglang saat ini dalam kondisi yang memprihatinkan. Pasalnya, jalan utama tersebut rusak berlubang dan berbahaya ketika tergenang air.

    Berdasarkan pantauan BANPOS di lapangan, lebih dari 30 lubang di Jalan Raya Serang-Pandeglang berpotensi membahayakan pengguna jalan dan mengganggu aktivitas pengendara roda dua maupun roda empat.

    Terlebih saat ini masih musim penghujan, sehingga ketika turun hujan, lubang yang ada pada jalan raya tersebut tergenang air dan tidak terlihat oleh pengendara.

    Salah seorang pengendara roda dua, Udin (22), mengatakan bahwa kerusakan jalan itu membuatnya dia takut karena membuat risiko kecelakaan meningkat.

    “Lumayan ngeri ya, karena banyak lubang, ngebul, terus pengendara mobilnya juga pada ngebut. Jadi risiko buat kecelakan lumayan tinggi,” katanya, Senin (6/3).

    Udin pun mengakui bahwa dirinya pernah melihat kecelakaan di Jalan Raya Serang-Pandeglang, akibat adanya lubang yang menganga di tengah jalan itu.

    “Beberapa waktu lalu pernah ada kecelakaan di daerah dekat lampu merah Palima dan dekat lampu merah Kebon Jahe, itu pernah ada kecelakaan karena lubang (di jalan), nge-rem mendadak akhirnya dari belakang nubruk,” ucapnya.

    Pedagang jajanan pinggir jalan sekitaran Jalan Raya Serang-Pandeglang, Fuji (25), mengatakan bahwa jalan berlubang memang mengganggu aktifitas pengendara roda dua dan pengendara roda empat.

    “Jalan Rusak mengganggu aktifitas pengendara roda dua, roda empat, sama mengganggu segala macam aktifitas,” ujarnya.

    “Kadang lubang kaya gitu tuh tidak terlihat karena adanya genangan air, jadi membuat pengendara anjlok gitu,” tambahnya.

    Menurut salah seorang tukang parkir di kawasan Jalan Raya Serang-Pandeglang, Baharudin (35), adanya jalan berlubang ini membahayakan pengguna jalan dan harus cepat diperbaiki.

    “Iya bahaya, harusnya diperbaiki lah. Apa lagi abis hujan lebih bahaya, lubangnya ketutup air. Jadi kalau ada motor kenceng sering jatuh,” katanya.

    Ia pun berharap agar jalan cepat diperbaiki, supaya tidak terjadi kecelakaan akibat jalan yang rusak berlubang dan juga aman bagi pengendara baik roda dua ataupun roda empat. (MG-02/MUF)